Jingga lelah dengan kehidupan rumah tangganya, apalagi sejak mantan dari suaminya kembali.
Ia memilih untuk tidak berjuang dan berusaha mencari kebahagiaannya sendiri. dan kehadiran seorang Pria sederhana semakin membulatkan tekadnya, jika bahagianya mungkin bukan lagi pada sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deodoran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa kini
"Anda mengenalnya?"
Danish mengangguk lemah lalu berujar...."Bagiku dia adalah cinta sejati yang telah kusia siakan.....".
Meski Sedikit lebih tenang namun Danish masih terus memandang Lukisan Tawa Jingga selama beberapa menit. Dan itu membuat Natasya semakin mengumpulkan tanya.
"Jika Jinggaku bisa tertawa maka akan kuberikan hidup ini untukmu. Mungkin aku tak bisa membuatmu menggenggam dunia. namun kupastikan kau memiliki kehidupanku, Hidupku adalah kanvas kosong yang bebas kau lukis dengan wajah dan namamu hingga hanya ada dirimu didalamnya." Natasya mengucapkan sebuah kalimat yang ia hapalkan setelah membaca Buku yang baru diterbitkan Jingga. Sebuah buku edisi terbatas mengenai perjalanan cintanya bersama Koa.
"Itu adalah kutipan buku yang diterbitkan Ibuk Jingga baru baru ini. untaian kata indah yang ditulis Koa Danudara dalam diarynya. Hanya ada sekitar lima ratus eksemplar dan semua sudah terjual habis. rata rata pembelinya adalah teman semasa kuliah Koa Danudara dan Ibuk Jingga Marina." terang Natasya. Ia kemudian menatap mata Danish yang memang tertuju padanya.
Dan dengan alis yang saling bertaut Natasya bertanya dengan nada serius "Bagaimana anda bisa mengatakan Jingga Marina adalah cinta sejati Anda?" ada rasa tidak terima yang dirasakan Natasya, karena baginya kisah Koa dan Jingga adalah cinta sejati yang sesungguhnya, dan tak boleh ada nama pria lain didalamnya. Natasya adalah salah satu penggemar Buku Jingga.
"heh...." Danish hanya tertawa begitu miris sambil mengusap sisa sisa air matanya.
"Apakah mereka sepasang suami istri?" Danish mengabaikan pertanyaan Natasya dan malah balik bertanya.
Natasya pun enggan menjawabnya, dengan langkah sedikit dihentakkan ia keluar dari ruangan itu. Namun beberapa menit kemudian ia datang dengan sebuah buku ditangannya yang langsung disodorkan kepada Danish.
"Melihat Sang Jingga dilangit Atlantis...oleh Jingga Marina." Guman Danish, tangannya bergetar mengusap sampul buku tersebut.
'Aku ingin melihat Senja di Atlantis' Danish teringat dengan keinginan tidak masuk akal Jingga saat mereka berlibur diperkebunan. Ia fikir itu hanya bualan semata.
"Sepertinya anda punya jutaan pertanyaan mengenai galery ini dan Pemiliknya. Tapi maaf untuk keberadaan Ibuk Jingga sekarang. saya sendiri tidak tahu!" Sekali lagi Natasya mengulang jawaban yang sama atas pertanyaa Danish yang sempat ia lontarkan beberapa waktu lalu.
Tak bisa menemukan informasi mengenai keberadaan Jingga, membuat Danish harus puas dengan Buku ditangannya. Ia pulang dengan kondisi Hampa.
Masih terpatri begitu jelas bagaimana tatapan penuh luka Jingga tujuh tahun yang lalu.
Hah....Danish men*esah pasrah ketika ingatannya kembali kepada masa kelam itu. Saat ia dengan susah payah ingin mempertahankan Pernikahannya namun Maminya yang kala itu drop dan dirawat disalah satu rumah sakit terbesar di Swiss justru meminta Perceraian Danish dan Jingga sebagai keinginan terakhirnya. Wanita itu berkata jika penyesalan terbesarnya adalah memaksakan Jingga menikahi putranya yang bodoh.
Yasmin dan Bara Bratajaya sepakat setelah mendapat berbagai informasi dari para Bawahannya yang memang ia tugaskan mengawasi Danish dan Jingga selama mereka menetap di Swis.
Danish kala itu Sempat bersujud dan bersimpuh dihadapan kedua orang tuanya dengan air mata berderai menunjukkan betapa ia menyesal membawa Kembali Alea kedalam kehidupannya namun tetap tak bisa menggugah hati Yasmin yang merasa sangat bersalah kepada Alea.
"Maafkan Mami Jingga, mami yang salah! Mami yang memaksa ayahmu melakukan perjodohan ini, karena Mami fikir pilihan orang tua tidak pernah salah....tapi ternyata mami salah. mami menyakiti kalian berdua, Sebelum mami pergi mami mau semuanya kembali ketempatnya...." Yasmin sadar sudah tak ada lagi Asa yang tersirat dikedua sorot mata Jingga.
"Danish....maafkan mami nak...mami yang salah, kalian berhak bahagia mami ikhlas kamu meninggalkan Jingga dan kembali pada wanita yang kau cintai. Lepaskan Jingga nak agar anak mami ini bisa bahagia....kasihanilah istrimu nak..."
"Tidak!Mami Danish mohon jangan bicara yang tidak...tidak... Mami harus sembuh agar bisa menggendong anak Danish dan Jingga..."
"Lepaskan Jingga nak....mami tak bisa pergi dengan tenang jika kau tidak membiarkan Jingga bahagia"
Berapa kali pun Danish meyakinkan sang ibu jika ia bisa membahagiakan Jingga namun tak pernah berhasil.
Kata talak adalah permintaan terakhir wanita itu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
*Dan pada akhirnya Danish melakukannya dan melepas sang Ibunda meninggal dipangkuan Jingga menantu kesayangan*nya.
Danish menjadi pria cengeng sejak sang maminya meninggal dan ia benar benar ditinggal Jingga tanpa sepatah katapun. Wanita itu tidak membawa satu helai pun pakaian, perhiasan dan semua barang barang branded yang dibelikan Danish. Ia hanya pergi membawa luka yang entah masih bisa disembuhkan atau tidak.
.
.
.
Danish begitu menikmati coretan perjalan hidup Jingga diawal buku. Wanita yang pernah menjadi istrinya selama 3 tahun itu, menceritakan kisah singkatnya sejak kecil hingga beranjak dewasa. Ia bahkan menceritakan bagaimana dirinya mulai jatuh cinta,ditembak pria, dan berpacaran di usia 13 tahun, lalu putus dua hari kemudian karena pacar pertamanya itu terlalu posesif padahal mereka sama sama berusia13 tahun. Danish tersenyum gemas membaca bagaimana Jingga menggambar itu semua secara nyata. Ia bahkan bisa membayangkan raut wajah Jingga ketika menulisnya.
Sejenak Danish berhenti, degup jantungnya tak karuan.
Seperti apakah kisah dirinya didalam buku ini?
Apakah itu akan jadi bagian tersedih dari buku ini?
Jika nama pacar pertama dan teman teman Jingga saja ada dibuku ini. Sudah pasti namanya sebagai suami Jingga juga ada.
Namun alis Danish menukik tajam saat Jingga mulai menceritakan bagaimana pedihnya ia kehilangan sang cinta pertama dalan hidupnya yaitu Ayah Bayu sang mantan mertua, Jingga sama sekali tidak mengungkit apapun mengenai dirinya padahal saat itu mereka sudah satu tahun menjalani biduk rumah tangga. Dan hanya dirinya yang kala itu ada untuk Jingga sampai ayah bayu menghembuskan nafas terakhir.
Kesedihan memeluk raga dan jiwaku saat aku pertama kali bertemu Koa Danudara, pria tampan bertubuh tinggi yang selalu memakai pakaian berwarna hitam.
Wajahnya lucu saat aku mengatakan lukisannya nampak mengerikan.
Koa Danudara, nama yang selalu ku eja dalam diamku. Semua perkataan dan tingkahnya begitu menenangkanku.
Kecupan pertama kali darinya adalah dikedua netraku yang ber air...ia membalut luka ku dengan pelukan hangatnya, aku mendapat perlindungan dari punggung bidangnya. Dan seperti yang selalu ia katakan ia selalu ada untukku.
Ia melukis wajah tertawaku begitu besar dikamar kosnya, dan membuatku sangat bangga hingga menangis tersedu sedu. Aku bahagia karena tuhan mengirimkan seorang pria yang menghargaiku lebih dari pada hidupnya sendiri.
Aku mencintaimu Koa Danudara. kau pria pertama yang mendapatkan pengakuan cinta dariku. jangan cemburu dengan pacar pertamaku karena dia sama sekali tak berarti. Kaulah hidupku yang nyata dan lainnya hanyalah pelengkap.
Tangan Danish bergetar hingga menjatuhkan buku yang tadi dibacanya.
Koa Danudara...? Nama itu benar benar menggaggu ketenangan sanubarinya.
Danish kembali membuka buku Yang berjudul Melihat Sang Jingga di Langit Atlantis. Tepat dihalaman Jingga menceritakan pertemuannya dengan Koa, Jingga selalu ingat menyematkan waktu, dan Danish yakin saat itu Jingga masih menjadi istrinya.
Jadi Jingga mengenal Koa saat Masih menjadi istrinya?
lalu bagaimana dengan kecupan pertama?
Pelukan hangat?
Tak terasa Danish meremat dadanya rasanya begitu sakit.
Danish kemudian membuka lagi halaman dengan asal sampai ia menemukan kisah yang lainnya.
Lembayung Senja adalah satu satunya anak yang ikut menyaksikan pernikahan kedua orang tuanya. Jangan tanya mengapa, karena aku melakukan kesalahan dimasa lalu. Namun putriku bukanlah bagian kesalahan itu.
Danish menebak jika Jingga hamil diluar nikah....namun ia tak peduli ia kembali membuka halaman selanjutnya dengan kasar, Danish seakan melupakan jika buku tersebut harus dijaga dengan baik karena bukanlah miliknya.
Koa adalah pria bertanggung jawab dia tak pernah membiarkan kami menderita.Meski Kami tinggal dikamar yang berukuran kecil dan makan seadanya namun Koa selalu memastikan senyum bahagia tak pernah luntur dari bibirku. Pria yang lebih tua setahun dariku itu berhasil mengajarkan jika uang bukanlah segalanya meski segalanya butuh uang.
Danish benar benar tak mengerti dengan apa yang dituliskan Jingga, Bagaimana bisa Mantan istrinya itu hidup sederhana seperti yang ia tuliskan? Disaat ia sendiri memiliki harta yang tidak sedikit? Meski ia sama sekali tidak mengambil sepeserpun harta Bratajaya.
Danish sudah memeriksa semua warisan aset bergerak Jingga dan itu semua atas nama mantan istrinya dan belum berpindah tangan sama sekali.
Apa buku ini sebuah kebohongan?
semoga ada karya baru yg seindahhh ini... aamiin
semua karya author yg pernah aku baca keren semua... 👍👍👍
(sedih banyak penulis yang keren yang gak lanjut disini)