Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Sepulang kuliah.
"Sultan ayo kita balapan," ajak Tedi.
"Kau yakin ingin balapan?" Tanya Sultan menekuk alisnya karena mobil sport milik Sultan kecepatannya sama dengan mobil pembalap lainnya.
"Yakin donk," jawab Tedi bersemangat.
"Siapa takut," jawab Sultan beranjak dari tempat duduknya dan melangkah keluar dari ruangan.
"Sultan," teiak Michela. Sultan berhenti dan membalikkan badannya.
"Ada apa?" Tanya Sultan menekuk alisnya.
"Aku ingin kita...,"
"Sultan," panggil para cewek-cewek kampus itu tersenyum, Sultan hanya membalas tersenyum.
"Kenapa?" Tanya Sultan kembali melihat ke arah Michela.
"Hm tidak jadi, besok saja," ujarnya dan langsung pergi.
"Ada apa dengannya?" Tanya Tedi.
"Ngak tau," jawab Sultan mengangakat bahunya dan Tedi merangkul pundak Sultan membawanya pergi.
"Sultan, jika aku mengatakan aku suka kamu, apa kamu menerimaku?" lirih Michela pelan sambil menatap Sultan pergi menjauh. Sejak kejadian itu ia teringat Sultan, pria yang ia caci malah ia jatuh cinta.
"Siap."
"Mulai," teriak Tedi mereka berdua pun balapan di jalanan. Tentu saja Sultan ngak perlu pusing, karena mobilnya di kendalikan sistem.
SISTEM
Tuan tidak seharusnya menyuruh sistem kendalikan mobil untuk balapan.
SULTAN
Iya lain kali aku belajar sendiri deh.
Ting ting.
Misi baru.
Misi level C.
Menyelamatkan Sarah dari preman yang ingin membalas dendam dengan Reno.
[Hadiah 30 poin].
SULTAN
Di mana tempatnya?
SISTEM
Gedung tua tanpa penghuni.
SULTAN
Putar arah.
Mobil Sultan mendadak berputar arah otomatis menuju gedung tersebut.
"Eh, di mana Sultan tadi?" Tanya Tedi yang tiba-tiba kehilangan sahabatnya itu.
Sesampainya di gedung.
Tring tring
Tring tring.
"Halo," jawab Sultan.
"Kamu di mana? Tiba-tiba ngilang," ujar Tadi sewot.
"Maaf, aku tiba-tiba ada urusan," jawab Sultan sambil melihat gedung tersebut.
"Kamu pasti ingin bertarungkan?" Tanya Tedi yang sudah paham.
"Iya, kamu pulang saja dulu, lain kali kita baru balapan lagi," ujar Sultan menutup panggilanya. Sultan mendekati gedung tersebut dan di sana terdengar suara orang yang sedang berbicara lewat telpon.
"Reno, apa kamu seorang laki-laki? Kenapa kamu tidak berani datang? Apa nyalimu sekecil nyamuk. Cepat kamu kesini atau pacarmu kami nikmati," ancam pria itu.
"Ini masalah kita, kamu jangan bawa-bawa pacarku donk," ujar Reno marah.
"Dari tadi aku menyuruhmu datang, ini sudah 1 jam, aku sudah mengantuk menunggumu dan kamu belum datang juga, kamu sedang apa? Jika kamu lama lagi datangnya, aku tidak yakin bisa memandang pacarmu begitu saja, jika kamu terlambat sedikit saja, pacarmu hanya tinggal sisa saja," ancam pria itu sambil mengelus wajah Sarah.
"Kamu jangan berani menyentuhnya," ujar Reno marah dan menutup panggilannya.
Sultan masuk kedalam dan Sultan melihat Sarah yang di ikat duduk di kursi dengan mulut di tutup dengan lem.
"Sepertinya seru sekali," ucap Sultan bertepuk tangan membuat mereka berhenti seketika.
"Siapa kamu? Jangan ikut campur," tukas pria itu.
"Hais... permainan yang tidak seru sekali, kamu dendam dengannya dan menyandera pacarnya, apa kamu seorang pria sejati," ujar Sultan memprovokasi preman itu.
"Jangan ikut campur atau kami akan menghabisi kamu," ujarnya marah.
"Aku juga kasihan dengan wanita itu, dia di culik malah pacarnya mengulur waktu, pria yang tidak gantelman," ujar Sultan mengejek.
"Kamu mau apa kesini? Kalau cuma untuk main-main lebih baik pulang main kelereng sana," ejek pria itu.
"Kalian saja yang main kelereng, aku tidak biasa mainan anak-anak itu," ucap Sultan dan langsung menyerbu mereka. Dengan sigap Sultan menarik tangan pria itu dan melemparnya ke atas nyangkut di kayu penyangga. Mereka berusaha menyerang dengan kayu, Sultan menariknya dan melemparnya ke dinding gedung. Beberapa orang pria itu bekerja sama ingin menagkap Sultan namun Sultan menghindar dan mereka saling bertumburan, Sultan menghantam mereka dan meninjunya hingga babak belur.
Sisa pria yang lain juga ingin menyerang Sultan, Sultan menarik kerah bajunya dan melempar keluar pintu gedung dan mengelindinglah mereka ke bawah. Dan tinggallah ketuanya seorang.
"Kamu... kamu jangan mendekat, atau aku akan membunuhmu," ujar pria itu menodongkan pisaunya.
"Heh," Sultan menyeringai, ia menagkap pisau tersebut lalu menendang perut pria itu beberapa kali hingga pria itu terduduk meringgis kesakiatan. Sultan mendekati Sarah membuat Sarah ketakutan.
Sultan menarik nafas panjang karena ia hanya ingin membuka tali yang mengikat Sarah dan setelah terbuka, Sultan pergi meninggalkan Sarah.
"Sultan," panggil Sarah. Sultan berhenti namun ia tidak membalikkan badannya.
"Kenapa kamu setelah menolongku lalu meninggalkanku begitu saja, bagaimana jika masih ada yang bangun dan membunuhku, dasar pria yang tak bertanggung jawab," teriak Sarah.
Sultan membalikan badan. "Hey apa maksudmu? pacar yang kamu besar-besarkan itu malah menghilang begitu saja, aku malah menolong mantan yang pernah menghinaku, sungguh takdir mempermainakanku," ujar Sultan kesal. Sultan pun melangkahkan kakinya pergi.
Sarah berlari dan memeluk Sultan dari belakang, seketika Sultan berhenti.
"Aku masih sayang kamu Sultan," lirihnya. Sultan membuka lingakaran tangan Sarah.
"Maaf Sarah, rasa sayang yang pernah kita bangun bersama itu sudah tak berbekas lagi, pondasi cinta kita malah berat sebelah dan itu karena harta," ujar Sultan menatap Sarah.
"Maafkan aku Sultan, aku menyesal sudah meninggalkanmu, apa kau masih memberiku kesempatan lagi, aku akan perbaiki semua kesalahanku dan aku akan meminta maaf kepada ibumu," ujar Sarah berharap.
"Ibuku dari awal memang tidak menyukaimu, jadi jangan berharap untuk kita bersama lagi," jawab Sultan kembali melangkahkan kaki pergi.
"Tapi kenapa kamu menolongku?" tanyanya berteriak.
"Itu karena sesuatu hal yang tidak kamu mengerti," jawab Sultan masuk ke mobil dan melajukan mobilnya.
Ting ting.
Misi selesai.
Anda mendapatkan 30 poin.
Poin Anda menjadi 100 poin.
Sultan langsung pulang kerumah.
"Wah... keren banget rumahnya, ibu malah lebih pinter mendesainnya ketimbang aku nih," puji Sultan memeluk ibunya.
"Kamu bisa aja," ujar Ibu tersenyum.
"Sana kamu lihat dulu kamarmu, apa kamu suka apa tidak," ujar Ibu. Sultan masuk kamarnya sambil mengangguk-angguk.
"Keren keren keren," jawab Sultan senang.
"Oh ya ibu, nanti malam kita makan di resyoran yuk, untuk merayakan pindah rumah," ajak Sultan.
"Iya, ibu mau," ujar Ibu setuju.
xxx
Malampun tiba, Sultan membawa ibunya ke restoran mewah di kota itu.
"Wah, tempat ini mewah sekali, tidak apa-apa kita makan di sini?" Tanya Ibunya melihat-lihat restoran tersebut.
"Iya, ayo masuk Ibu bisa makan sesuka ibu deh," ujar Sultan mengandeng tangan ibunya masuk. Ibu mengikuti Sultan masuk.
Sultan memilih tempat duduk yang membuat ibunya nyaman. Sultan memilih makanan mewah untuk ibunya.
Tiba-tiba
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAH
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴