NovelToon NovelToon
Transmigrasi Psikiater Cantik

Transmigrasi Psikiater Cantik

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Isekai / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Keluarga / Transmigrasi / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elwi Chloe

Suka cerita tentang toko utama wanita yang tidak mudah ditindas? Di sinilah lapaknya!

Renata Carissa, seorang putri dari Panglima TNI yang berprofesi sebagai Psikiater. Memiliki kehidupan yang sempurna dengan memiliki suami yang begitu mencintainya dan anak laki-laki yang sangat tampan.

Sepeninggal suami tercintanya, Renata pun meninggal karena mengalami sakit keras.

"Aku berharap bisa bertanya kepadanya, mengapa aku tidak pernah tahu?"

"Apakah aku bisa bertemu dengan Jefra-ku lagi?"

Itulah harapan terakhir Renata.

Bukannya ke akhirat dan bertemu dengan suami tercintanya. Namun, Renata justru secara misterius berubah menjadi tokoh antagonis yang berperan menjadi pelakor. Nasib tokoh yang menyedihkan, hidup dalam penderitaan, dan berakhir bunuh diri.

Ya, dia masuk ke dalam novel!

Tidak ingin nasibnya berakhir tragis, Renata memutuskan untuk mengubah alur cerita yang sudah tertulis itu.

Dan takdir mempertemukannya kembali dengan Jefra, suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elwi Chloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan Agar Tidak Menghinaku

Pagi yang cerah. Namun, bertentangan dengan suasana hati Renata yang mendadak badmood. Keributan yang sebelumnya terjadi di rumah makan benar-benar membuatnya kesal.

Lagi pula perkataannya tadi memang benar. Angel yang asli memang sudah tiada, entah mati atau hilang ke mana. Saat ini yang menempati tubuh Angel adalah dirinya alias orang lain. Mulai sekarang Renata tidak akan tinggal diam jika ada orang yang menghinanya.

"Cih, pembual."

Renata mengalihkan atensinya, itu suara Alvaro. Entah sejak kapan pemuda itu berada di samping Renata. Kini mereka sedang berada di area parkir kediaman Tan.

"Ada, ya, orang seperti kamu yang berbicara semaunya sendiri hanya untuk menarik perhatian orang di sekelilingmu."

"Maksudmu apa?" Renata mengerutkan dahinya.

"Aku tahu perkataanmu tadi hanya akting, aku sangat tahu betapa busuknya hatimu, Angel, ah maksudku Renata."

Alvaro menatap Renata dengan tatapan merendahkan dan senyum mengejek.

"Sudah tidak perduli dengan hubunganku dengan Sanaya, eh? Lalu apa sekarang? Kamu sengaja menungguku dan memaksa untuk berangkat bareng, bukan? Hati pelakor memang tidak mungkin bisa berubah hanya karena sebuah kecelakaan mobil."

Renata menatap Alvaro tanpa ekspresi yang tidak berarti apapun. Pemuda itu benar-benar sudah tidak waras karena memiliki tingkat kepedean luar biasa. Siapa yang sedang menunggu Alvaro? Renata sedang menunggu Zayn yang berkata ingin mengantarnya.

"Sampai mati aku tidak akan kembali padamu lagi. Anggap saja saat itu aku buta karena sudah menjalin hubungan dengan wanita jahat sepertimu. Bagiku hubungan empat tahun yang selama ini kamu banggakan hanyalah kesalahan bagiku. Aku sangat menyesal karena menjadikan wanita jal*ng sepertimu sebagai kekasihku dulu."

Tanpa sadar kristal bening menetes dari pelupuk mata Renata. Entah kenapa hatinya terasa sakit karena perkataan Alvaro yang terlihat sangat membenci dirinya. Sepertinya sisa-sisa rasa cinta Angel pada Alvaro masih ada di hati.

Kenapa Angel tidak membawa perasaan sialan yang membuat Renata menangis ini, sih? Sejatinya Renata tidak perduli dengan hubungan empat tahu yang Alvaro katakan itu.

Sedangkan Alvaro tertegun melihat air mata dari mantan kekasihnya itu, seperti baru pertama kali melihatnya menangis. Tentu saja, karena selama ini gadis itu selalu bersikap tegar di depannya, yang membuat dirinya berspekulasi jika gadis itu tidak memiliki perasaan.

Renata segera menghapus air mata yang tiba-tiba menetes, segera dikendalikan perasaannya yang sesak. Dia tidak boleh terbawa arus perasaan si pemilik asli tubuh yang ditempatinya saat ini.

"Sudah cukup?"

Alvaro yang tadi merasakan perasaan aneh segera tersadar karena Renata yang berucap dengan bibir yang bergetar.

"Sudah cukupkah kamu menghinaku?"

"Tentu saja belum, wanita sepertimu tidaklah cukup untuk mendapatkan hinaan," jawab Alvaro sarkastik.

"Sebegitu buruknya aku di matamu, Alvaro? Asal kamu tahu, kamu telah menyakiti seseorang yang bersedia melakukan apapun untukmu, orang yang sangat mencintaimu melebihi rasa cinta pada dirinya sendiri, dan orang yang pernah kamu berikan janji manis yang ternyata semu," Renata mengatakan isi perasaan Angel yang sebenarnya.

Alvaro membisu seketika, ada rasa tidak mengenakan di hatinya.

"Kamu tenang saja, aku benar-benar sudah tidak perduli denganmu. Sekarang aku sudah tahu, aku sudah membuka mata untuk tidak terlalu banyak berharap pada orang yang bukan milikku. Karena dengan mengejarmu akan membuatku dipenuhi rasa malu, hanya akan ada penghinaan."

Kemudian Renata melakukan peregangan pada daerah jari-jari tangan. Sebenarnya dia tidak ingin melakukan ini, tapi pemuda itu harus diberi pelajaran supaya tidak berlagak kepedean lagi.

Buk

Kepalan tinju Renata sukses mendarat di tengah-tengah wajah Alvaro, tepat di tulang hidungnya.

"Argh!" rintih Alvaro seraya memegang hidungnya, dia dapat mencium bau anyir dari darah yang keluar dari hidung, "Sialan, kamu berani memukulku?" umpatnya dengan tatapan shock yang sangat kentara.

"Itu adalah bentuk peringatan agar kamu tidak seenaknya menghinaku lagi."

Beruntunglah karena Renata bisa bela diri. Kenyataannya, dirinya adalah putri dari seorang panglima TNI dan istri dari seorang mata-mata negara, tentu saja mempunyai bakat terpendam untuk menjaga diri. Mekipun terlihat lemah lembut di luar, tapi dia memilih sisi liar tersendiri.

Jadi tidak usah mencari masalah dengannya.

"Ada apa ini?" tanya Zayn yang baru datang, ekspresinya terlihat bingung dengan sesuatu yang dilihatnya.

"Adikmu ini, dia sudah memuk──"

"Dia hanya terpeleset," sela Renata dengan innocent.

Alvaro hanya bisa menggertakkan gigi gerahamnya, merasa begitu kesal dengan tampang tidak bersalah dari gadis itu. Alvaro berpikir dari mana gadis itu belajar tinju, terlebih lagi sangat berani memukulnya. Apa gadis itu benar-benar Angel?

"Alvaro, kamu tidak apa-apa?" tanya Sanaya yang baru datang juga.

"Aku tidak apa-apa," jawab Alvaro tanpa melepas tatapan tajamnya pada Renata.

"Jaga suamimu itu, Sanaya. Bisa-bisanya seorang Kepala Manager Tj Corp bisa ceroboh seperti itu. Bukankah itu sangat memalukan?" ujar Zayn dingin.

"Ba-baik, Kak Zayn," jawab Sanaya.

"Ayo, Renata. Kita berangkat," kata Zayn pada Renata.

Kemudian mereka berdua berjalan untuk memasuki mobil mewah berwarna hitam mengkilat.

Alvaro menatap mobil yang bergerak menjauh dari kediaman keluarga Tan. Wajahnya mengeras dan tinjunya terkepal kuat.

'Kenapa jadi kamu yang justru merasa tersakiti? Bukankah kamu yang mengkhianati aku duluan, Angel?'

"Oh, Astaga, hidungmu berdarah," ucap Sanaya mengalihkan pikiran Alvaro.

Alvaro segera menyeka darah yang mengalir dari hidungnya.

Seketika ekspresi Alvaro mengendur, digantikan dengan senyum lembut, "Jangan khawatir, ayo kita berangkat. Aku akan mengantarmu ke kampus."

**

Di dalam mobil yang ditumpangi Renata dan Zayn.

"Kamu baik-baik saja, Renata?" tanya Zayn yang sejak tadi melirik Renata dari ekor matanya.

Renata mengalihkan tatapannya dari jendela kaca mobil, menengok ke arah Zayn, "Baik, kok. Memangnya aku kenapa?" dia justru bertanya balik.

"Soal kejadian di ruang makan. Aku harap kamu tidak memikirkannya. Kamu masih memiliki Kakak, tidak usah perduli Ayah ataupun yang lainnya."

"Aku tidak memikirkannya," jawab Renata.

"Apa kamu benar-benar akan keluar dari rumah?" tanya Zayn kemudian.

"Ya, Kak. Aku ingin hidup mandiri. Lagi pula keberadaan aku di rumah tidak diharapkan."

Zayn menunjukkan raut wajah keruh, "Kamu masih memiliki Kakak. Jangan berpikir seperti itu. Tetaplah tinggal di rumah."

Sebenarnya, yang membuat Zayn berusaha keras hingga dirinya menjadi pewaris keluarga Tan, karena ingin melindungi adiknya dari sang Ayah yang selalu bertindak sesuka hati. Tentu saja dia tahu betapa rapuhnya gadis yang selalu menangis secara diam-diam di kamar karena mendapat ketidakadilan dari Ayahnya. Meskipun terlihat cuek dan tidak perduli, tapi kenyataannya Zayn sangat menyayangi adik perempuannya.

Karena itu mana mungkin Zayn membiarkan Renata pergi.

"Ibu sudah memintaku untuk menjagamu. Kematian Ibu bukanlah kesalahanmu. Memang sudah sepantasnya bagi orang tua untuk melindungi anaknya yang sedang dalam bahaya. Kamu tidak perlu mendengarkan apa yang dikatakan Ayah tentang kamu yang menjadi penyebab kematian Ibu. Lagi pula itu adalah takdir."

"Ya, Kak."

Renata mengulum senyum, betapa beruntungnya Angel karena memiliki seorang Kakak yang sangat perduli padanya.

Padahal Angel masih memiliki Zayn di sisinya, lantas kenapa dia berakhir bunuh diri? Apa Angel tidak memikirkan perasaan sang Kakak yang pastinya akan sangat sedih?

_To Be Continued_

1
Namika
🤣🤣🤣🤣
Musliha yunos
👍
Jeissi
cari mati kamu 😆
Siti S
Luar biasa
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
🤣🤣🤣🤣
Retno Palupi
lanjut lanjut, g peduli mau jefra siapa Renata tetap cinta 😁😁😁
Retno Palupi
akhirnya bangun juga
Retno Palupi
jd bingung, sebenarnya tuan j benar apa salah ya?
Retno Palupi
masak Renata mati lagi?
Retno Palupi
kok bisa g ada pengawasan buat ortu jefra
Retno Palupi
yah bakal kangen g ketulungan itu jefra
Retno Palupi
akhirnya terucap juga
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
iya Vin bantu bos mu
Retno Palupi
hubungan yang harusnya manis jadi rumit
Retno Palupi
wah tuan j ..
Jade Meamoure
pingsan d tempat hahaha
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
tuan je sweet banget jd lope lope
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!