PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
" Ayok sekarang kita tidur sayang, Sudah jam 21:00 . Besok sekolah jangan sampai kalian telat bangun ya. Weekend baru boleh tidur agak larut " Ucapku pada anak-anak
" Iya Mah, " Ucap mereka seraya berlalu ke kamar masing-masing.
Aku juga masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku di ranjang. Rasanya penat sekali hari ini, Emosiku naik turun hanya karena persoalan teman atau suamiku atau siapalah itu. Aku mencoba memejamkan mataku, dan aku dengar suara kenop pintu di buka. Itu pasti Mas Willy.
" Sayang? Apa kamu sudah tidur?" Tanyanya.
Aku hanya bergeming tidak mau menanggapinya.
" Aku tau kamu belum tidur, Eeemh apa bisa kita bicara sayang? Tolong sebagai sesama wanita kamu jangan terlalu menyalahkan Eksa. Dia mungkin memang hanya ingin berteman dan mempunyai teman cerita saja. "
" Terlebih lagi, dulu dia juga dekat denganku. Jadi, wajar jika dia kali ini juga mencariku karena dia membutuhkan aku untuk menjadi pendengar setianya. Maaf jika aku baru memberitahumu jika dulu aku dekat dengannya. Aku hanya tidak ingin kamu cemburu sayang " Ungkapnya lagi. Lama-lama kupingku panas juga mendengar celotehnya yang lagi-lagi membahas ulat bulu tak tahu diri itu.
" Kamu mau melindunginya Mas? Kamu mau menjadi pendengar keluh kesahnya? Dan kamu mau menjadi temannya? Jika nanti dia sakit dan kamu diminta untuk menungguinya kamu juga pasti akan menyanggupinya? Begitu maksudmu? Kenapa tidak sekalian saja kamu menjadi suaminya? Sebenarnya apa sih yang ada dalam pikiranmu itu Mas? Kamu bukan Willy yang dulu. Yang selalu mengutamakan aku, Yang selalu menjaga perasaanku. Sebenarnya kamu ini siapa? Aku sungguh tidak mengenalimu. Jangan-jangan dia mantanmu dan kamu belum bisa move on darinya begitu? Lalu kamu beralasan dia hanya teman? " Ucapku menggebu-gebu
" Tidak Na, Bukan seperti itu. Aku hanya kasihan dengannya. Dia tidak mempunyai suami lagi dan hanya tinggal bersama ibu dan anaknya " Jelasnya
" Untuk apa kamu kasihan? Dia sudah bekerja di kantoran dan pasti gajinya cukup untuk kehidupannya. Soal anaknya pasti di asuh oleh ibunya saat dia sedang bekerja. Lalu dimana letak kasihanmu itu Mas? Bagaimana konsepnya kamu bisa kasihan dengannya? Atau kamu kasihan dengan dia karena dia bekerja banting tulang sendirian begitu? Terus kamu inginnya bagaimana? Dia stay di rumah dan kamu yang membiayai hidupnya? Begitu ya Mas?" Ucapku sambil menatapnya tajam
" Bukan seperti itu Na, Aku hanya ingin dia bekerja di perusahaan kita. Karena di kantor dia yang sekarang. Gajinya tidak terlalu tinggi, kalau di kantor kita kan gajinya lumayan Na. Bisa membantu dia lebih baik lagi. "
" Oh, Ternyata ini modusmu Mas. Dari tadi kamu ngomong berputar-putar tidak jelas arahnya kemana. Sekarang ketahuan juga kalau kamu ingin menjadikannya sekertarismu kan? Agar kamu bisa bebas bertemu bahkan berkencan dengannya kapan saja? Dan kamu bisa membohongiku dengan alasan banyak pekerjaan atau pergi keluar kota begitu? Picik sekali pikiranmu itu " ucapku padanya
" Na, dengarkan dulu. Aku hanya - " Aku sambar dia dengan perkataaanku.
" Sudahlah Mas, aku tidak mau terus membahas soal ulat bulu itu. Lebih baik kamu pilih dia atau aku ! " Tegasku padanya
" Ya jelas aku memilihmu Na, Bagaimana mungkin aku melepasmu begitu saja sedangkan aku mendapatkanmu dengan penuh perjuangan " Ucapnya .
Maaf ya Guys baru update soalnya kemarin ngga enak badan 😌
Okedeh Happy Reading Guys💜
entar di Syang Indra lho