Sasha harus menyandang status janda diusianya yang masih sangat muda yaitu 29 tahun,dan memiliki seorang anak perempuan.
Ia yang belum pernah bekerja sebelumnya,harus berjuang untuk ekonomi keluarganya,impiannya untuk bekerja diPerusahaan terwujud,tapi tak mudah untuk Sasha jalani karena anaknya yang tiba-tiba sakit parah mengharuskan Sasha membutuhkan uang dengan segera.
Dengan mengandalkan gelar Karyawan ,Sasha memberanikan diri untuk meminjam Uang kepada Bos nya.
Bos yang sudah lama menduda, mau memberikan uang berapapun yang Sasha mau asal mau jadi teman ranjangnya saat dibutuhkan kapanpun itu.
Sasha yang begitu mencintai putrinya itu rela melakukan apapun asal putrinya sembuh.
Banyak kesedihan dan kesulitan yang harus Sasha jalani,namun Ia yakin kebahagiaan akan datang padanya.
Bagaimana sasha menjalani kehidupannya kedepan?
Ikutin kisahnya ya !!!!!!!!!
SELAMAT MEMBACA!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
"Baiklah nak, ibu setuju,Kita nggak ada jalan lain lagi selain jual rumah untuk pengobatan Ayah dan Alesha",jawab Ibunda Sasha pada akhirnya.
Sasha segera menghubungi layanan Agen Property jual beli rumah untuk membantu rumahnya agar segera terjual.
"Halo....dengan Mba rara ya?Saya Sasha yang akan menawarkan rumah saya untuk bisa terjual segera,mohon bantuannya ya mba,harganya boleh dibawah standart juga nggak apa-apa,karena saya butuh sekali uang itu untuk pengobatan anak dan Ayah saya".
Setelah menutup ponselnya kembali,Sasha duduk bersama Ibunya saling menggenggam tangan,"Ibu...mudah-mudahan rumah kita segera terjual ya, agar Ayah bisa segera dioperasi".ucap Sasha dengan sedih.
Ibunda Sasha membawa Sasha kedalam pelukannya,"Iya nak...mudah-mudahan setelah ini keluarga kita semakin membaik dan sehat".
***
Malam harinya,Dengan kondisi Ayahnya yang semakin melemah,Sasha mendatangi bagian Administrasi untuk meminta pengertian agar Ayahnya bisa segera diOperasi.
Dengan perasaan campur aduk,Sasha tak peduli lagi dengan hal lainnya,terpenting Ayahnya bisa segera dioperasi walaupun ia harus memohon-mohon.
"Selamat malam Pak,Saya Sasha ,Ibu dari pasien Alesha yang sedang dirawat diRumah Sakit dan juga Ayah saya yang masih berada diruang UGD,Saya meminta pengertian dari Rumah Sakit untuk dapat melakukan operasi pada Ayah saya terlebih dahulu sambil saya mendapatkan uang,Saya sedang menjual rumah saya ",Sasha menjelaskan tujuannya dan memberikan surat pernyataan tentang iklan yang ia dan Agen property tandatangani.
"Saya mohon Pak,Ayah saya bisa operasi terlebih dahulu,saya janji akan membayar semuanya ",mohon Sasha dengan sedih.
Sasha merasa senang saat keinginannya terkabulkan oleh bagian Administrasi agar Ayahnya segera dioperasi,tentunya dengan surat pernyataan penjamin .
****
Alex terus berusaha mencari tau apa yang terjadi dengan Sasha setelah Adit membisikkan sesuatu kepadanya.Tapi sampai 3 hari ,Alex belum mendapatkan kabar apapun dari orang suruhannya.
Karena merasa aneh,Alex mengajak Adam untuk berdiskusi tentang hal ini,karena nggak biasanya Ia tidak mendapatkan informasi apapun saat menyuruh seorang informan untuk mencari sesuatu hal sesuai keinginannya.
"Udah sampai kamu Dam,maaf aku mengganggumu lagi",ucap Alex saat Adam yang baru datang.
"Begini Dam,aku sedang mencari informasi tentang Sasha yang katanya anaknya sedang berada diRumah Sakit,tapi aku tak mendapatkan informasi apapun dari orang yang aku suruh,apa aku bisa minta tolong sama kamu Dam,tolong cari tau tentang kebenaran soal bisikan dari Adit"....pinta Alex dengan sungguh-sungguh.
"Baiklah Alex....kamu kasih tau aja Rumah Sakit mana yang dulu menjadi tempat perawatan anaknya ,aku akan mengurus semuanya dengan cepat"..
Adam segera bergerak cepat membantu Alex,dengan rencana yang sudah tersusun rapi,Adam menuju kesebuah Rumah Sakit dengan kendaraannya.
Begitu sampai diRumah Sakit,Ia bisa melihat ada orang yang diem-diem berjaga dengan stelan warna hitam dan kacamata hitam,Adam tak tinggal diam,Ia langsung masuk seperti biasa dan menuju bagian receptionist.
"Jangan-jangan itu orang suruhan Adit yang menghalangi orang untuk mencari tau info tentang Sasha ??",ucap Adam didalam hatinya.
Dengan mengaku sebagai Ayah dari Alesha ,Adam akhirnya mendapatkan informasi tentang keberadaan Sasha dan keluarganya diRumah Sakit ini serta apa yang terjadi sebenarnya.
Beruntung Alex telah mengetahui biodata semua milik Sasha dan Alesha,jadi Adam bisa menjawab dengan lantang saat pihak receptionist menanyakan kebenaran bahwa Adam adalah Ayah kandung Alesha.
Adam tak bergegas pulang,Ia mencari sebuah restoran yang masih berada didalam Rumah Sakit,Adam segera mengirim pesan kepada Alex karena kondisi keluarga Sasha sangat memprihatinkan.
"ALEX !!!!kamu harus tau kalau Sasha sedang menjual rumahnya sebagai jaminan ke Rumah sakit untuk operasi Ayahnya dan perawatan anaknya yang berada diICU !!!',bunyi pesan yang Adam kirimkan ke Alex.
Alex yang sedang meeting dengan para karyawannya untuk rencana liburan bersama dalam rangka perayaan Perusahaannya yang kembali mendapatkan gelar Perusahaan terbaik,tak mempedulikan ponselnya yang berbunyi.
"ALEX....diangkat dong....nanti keduluan Adit yang membayar rumah itu,takut Sasha semakin diperdaya nantinya....Alex kemana sih!!!!",kesal Adam saat tak mendapati pesan dan telponnya diangkat.
Adam yang nggak sabaran menghubungi Friska,Tapi tetap tak ada jawaban.
"Sialan....!!!ini orang pada kemana sih!!!katanya suruh gerak cepat tapi malah dicuekin informasi penting ini...Hadehhhhhh".
Adam tak kehilangan akal,dia menghubungi telpon Perusahaan milik Alex dan dalam sekejap langsung diangkat.
"Cepat katakan pada Alex suruh angkat telpon dari Adam segera!!!!!PENTING!!!!",teriak Adam sambil menoleh kekanan kekiri takut ada yang keganggu.
Anita bagian receptionist segera berlari keruang meeting karena takut ada hal-hal yang terjadi dengan sipenelpon yang membuat gelendang telinganya serasa mau pecah karena teriakannya.
"Siapa sih tadi,Adam yang mana sih!!!apa Pak Adam teman Pak Alex...???itumah cakep tapi kenapa bawel banget??",maki Anita didalam hatinya tentang Adam.
Anita mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum mengetuk ruang meeting yang sudah ada didepannya.
"Toktoktok".Anita segera masuk keruangan meeting setelah diperbolehkan.
"Maaf Pak Alex..,Tadi Pak Adam menghubungi telpon Perusahaan,kata beliau Bapak suruh segera mengangkat telpon dari Beliau karena ada kabar penting yang akan disampaikan".ucap Anita dengan sopan.
Alex mengeluarkan Ponselnya dari saku jas nya."Waduhhhhh....pantesan dia sampai mengbubungi Perusahaan,orang ponselku mode silent",gumam Alex.
Karyawan yang sedang meeting saling adu pandang karena penasaran dengan apa yang terjadi.
Alex segera keluar dari ruang meeting dan menghubungi Adam.
"Sorry Dam ponselku silent dan dikantor lagi meeting".
Adam menjelaskan semua apa yang dia tau dari bagian Administrasi tentang apa yang dialami keluar Sasha.
Alex yang mendengarkan sangat kaget dengan musibah yang sedang terjadi pada Sasha,Ia segera meminta Adam untuk menghubungi Agen Property yang Sasha sewa guna menanyakan harga jual rumah yang Sasha tawarkan.
"Adam...kasih harganya 2 kali lipat dari harga yang Sasha tawarkan ,pastikan Sasha bisa menerima uangnya dengan segera,suruh orang awasi pihak Agen Property itu takut Sasha kena tipu!!!",perintah Alex dengan tegas.
Setelah sambungan telpon terputus,Adam yang lapar menghabiskan makanannya dahulu yang baru saja tiba dimejanya.
Adam yang serius makan mendapati tatapan tajam dari seseorang didepannya.
"Brengsek!!!jangan-jangan dia suruhan Adit yang sedang mengawasiku",maki Adam didalam hatinya.
Sampai Adam selesai makan,orang yang menatap dengan tajam dan sinis masih setia duduk didepannya.Adam bergegas keluar dan segera menghubungi Agen Property yang Sasha sewa.
"Halo....Saya Adam yang berminat untuk membeli rumah milik Ibu Sasha yang sedang diiklankan ".