windu pamungkas adalah seorang pria yang menanggung kutukan akibat kesalahan leluhur nya.
dalam perjalan nya, dia akan menghadapi beberapa tokoh hebat di dunia persilatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopugho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerajaan jayang kara
Prolog
Jauh sebelum Majapahit berdiri, dan Kerajaan besar lain nya ada, di pulau jawa yang pada saat itu bernama Yava dwipa atau jawadwipa, berdiri sebuah kerajaan kuno, kerajaan ini memang tidak tercatat dalam sejarah karena tidak adanya bukti sejarah tentang keberadaan kerajaan tersebut.
Kerajaan ini bernama Kerajaan Jayang kara, Kerajaan ini sudah dipimpin oleh delapan kali Raja dari Trah Arya. Kerajaan ini makmur sampai saat kerajaan ini dipimpin oleh Raja Kedelapan yaitu Prabu Destra Arya.
Prabu Destra Arya memimpin Kerajaan ini dengan tangan besi, tak Cuma rakyat yang merasakan tangan besi sang prabu. Tapi juga dirasakan oleh para tokoh persilatan golongan putih serta pemimpin perguruan aliran putih.
Prabu Destra arya memang memiliki kedekatan dengan tokoh persilatan Golongan Hitam, apalagi sejak mengangkat salah satu tokoh sesat yang berjuluk Tapak Neraka sebagai Maha patih. Kehebatan Tokoh ini membuat Prabu Destra arya bisa ditakuti oleh dunia persilatan dan rakyat nya sendiri termasuk kerajaan – kerajaan yang bernaung dibawah Panji Kerajaan Jayangkara. Sekalipun Tapak Neraka bukan lah yang terhebat di golongan Hitam tapi dia adalah orang yang menjadi perpanjang tangan Prabu Destra Arya dengan Tokoh nomor satu di aliran Hitam yaitu Iblis Perogoh Sukma atau yang bernama asli Buru reksa.
Buru reksa ini sendiri sampai saat ini belum diketahui keberadaannya oleh dunia persilatan, konon katanya buru reksa sedang menjalani tapa brata untuk meningkatkan ilmunya, pendekar ini sudah berumur sekitar dua ratus warsa lebih.
Keinginan buru reksa untuk belum tampil didunia persilatan sendiri didasari oleh kekalahan nya yang dialaminya seratus warsa yang lalu oleh seorang pendekar aliran putih, Tokoh yang pada saat itu menggunakan pedang besar yang pada saat di alirkan energi tenaga dalam akan mengubah pedang tersebut menjadi warna biru terang. Konon Pedang tersebut sekarang menjadi misteri dan rebutan baik dari golongan hitam maupun golongan putih. Pedang ini bernama Pedang Naga Langit.
Pada masa ini aliran putih di pimpin oleh Resi Bhurna dharma dari perguruan Tapak Suci. Tidak beraninya aliran putih tampil untuk melawan Prabu Destra arya dikarenakan di aliran putih sendiri tidak ada tokoh yang mampu menandingi Pendekar Tapak Neraka. Yah pada masa itu, aliran putih kalah dalam segalanya dari aliran hitam. Pulau jawa diibaratkan dalam kungkungan aliran hitam yang mana tokoh – tokoh aliran putih harus patuh dan tunduk, sekalipun dalam hati mereka sangat ingin memberontak.
Didalam kerajaan Jayangkara sendiri juga terjadi gejolak meskipun tidak kelihatan dari luar, selain Prabu Destra arya juga ada pangeran songgogeni yang juga memiliki hak yang sama pada posisi Raja di kerajaan jayangkara.
Songgogeni beranggapan destra arya sudah melakukan trik licik yaitu meracuni ayah mereka untuk menduduki posisinya saat ini. Diam-diam songgogeni melakukan kontak dengan aliran hitam lainnya untuk menggulingkan posisi prabu destra arya. Songgogeni juga memiliki hubungan terlarang dengan permaisuri raja destra arya yaitu Ratu Ambarwani, Ratu Ambarwani melakukan ini karena takut suatu saat prabu destra arya lengser, diapun juga ikut lengser. Karena itu dia memanfaatkan songgogeni untuk menjaga posisinya tetap aman dari kejatuhan.
Songgogeni berhubungan dengan tokoh aliran hitam yang bergelar Iblis Pemutus Jiwa yang mana secara tingkatan Iblis Pemutus jiwa memiliki tingkat kepandaian dua tingkat diatas Tapak Neraka. Oleh karena itu selama ini songgogeni masih aman dari incaran prabu destra arya karena keberadaan tokoh sesat ini.
Kenapa songgogeni tidak mau bekerja sama dengan aliran putih, itu dikarenakan pada saat ini aliran putih berada dibawah penindasan golongan hitam, akibat kekalahan perang seratus tahun yang lalu, yang mana aliran hitam yang dipimpin oleh Buru reksa mampu mengalahkan aliran putih yang tidak bersatu karena kehilangan pemimpinnya si Pedang Malaikat, yah Pedang Malaikat adalah tokoh sakti yang mampu mengalahkan buru reksa dalam duel satu lawan satu. Tapi entah apa penyebabnya pada saat pertempuran Pedang Malaikat tidak nampak batang hidungnya. Sampai saat ini sebagian golongan aliran putih masih menyesalkan hilangnya Pedang Malaikat pada waktu petempuran tersebut.
Misteri hilangnya si Pedang Malaikat membuat banyak tokoh dari aliran hitam maupun putih gencar mencari keberadaan Pedang Pusaka yang konon katanya adalah sebuah pusaka yang berisi roh naga empat unsur yang menguasai delapan dimensi yang ada di bumi ini.
Pedang tersebut di beri nama Pedang Naga Langit. Ada legenda yang mengatakan asal muasal pedang naga langit ini, pedang ini tidak diketahui terbentuk dari mana, tapi menurut cerita yang beredar pedang ini adalah jalan atau pintu masuk untuk dapat masuk ke dimensi lain.
Delapan dimensi tersebut yaitu :
Dimensi Kaswargan atau dimensi Swarga loka, adalah dimensi puncak dari peradaban, di isi oleh makhluk yang konon katanya abadi atau sering disebut sebagai dewa.
Dimensi Waktu adalah dimensi yang diisi oleh pendekar yang menggunakan ilusi waktu sebagai kekuatan puncaknya.
Dimensi Klabendu atau Peradaban Kegelapan adalah dimensi yang diisi oleh Iblis.
Dimensi Tirta adalah dimensi yang diisi oleh pendekar yang terampil menggunakan air sebagai kekuatan.
Dimensi Tanah Solum ( tanah ), sama dengan air di dimensi ini diisi oleh pendekar pengguna tanah.
Dimensi Bajra ( Angin ) sama dengan dimensi Tirta dan Solum, dimensi Bajra diisi oleh para pendekar pengguna Angin sebagai puncak kekuatan
Dimensi Pawaka ( api ), adalah dimensi yang diisi oleh pendekar pengguna api sebagai puncak kekuatan
Dimensi Nusantara, adalah dimensi yang dianggap sebagai dimensi terlemah dan sebagai tempat bagi para pendekar buangan dari tujuh dimensi lannya.
Dan masih ada satu Dimensi misterius yang katanya, Dewa dan Iblis pun tak akan berani untuk memasukinya. Untuk menjaga keseimbangan delapan dimensi tersebut, hadir lah Lima sosok yang tidak diketahui dari mana asal muasalnya yaitu :
Penjaga Waktu atau disebut kala geni
Naga Geni
Naga tirta
Naga Banyu
Naga Solum
Kelima sosok ini memiliki kekuatan yang seimbang dan bertugas menjaga putaran waktu dan keseimbangan antar dimensi.
Pada masa ini dunia persilatan sedang gencar mencari keberadaan Pedang Naga Langit. Kasak kusuk di dunia persilatan membuat aliran hitam dan aliran putih beberapa kali terjadi bentrok.
Beberapa waktu yang lalu sebuah perguruan putih hancur karena di serang oleh pgabungan para pendekar aliran hitam, hanya karena diduga perguruan tersebut, memiliki informasi tentang keberadaan Pedang Naga Langit tersebut.
Tanpa diketahui siapa pun semua yang terjadi didunia persilatan tanah jawa di perhatikan oleh satu sosok. Sosok yang belum di ketahui siapa orang nya.