Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelesaian
"Lho!, Arka kok bersama pak Hendra!, jangan-jangan dia putranya atau kerabat dekatnya!" Celetuk Selvi saat duduk bersama Angga, Rena dan Novi di barisan pengikut rapat saat ini.
Sudah banyak yang datang, bahkan Hendri dan Kakek Abimana serta Pak Hendar juga sudah hadir menunggu pembukaan acara.
"Iya lho!, malah tampak akrab dengan Tuan Abimana!" Sahut Novi disebelah Selvi.
Pak Hendra Mahendra kini sudah berdiri untuk membuka acara.
Dipandangnya sekeliling untuk mencari keberadaan Shelomita dan juga Carolina, namun keduanya belum menampakkan diri.
"Frans!"
Seorang wanita paruh baya masuk dan berteriak memanggil nama Frans, kemudian dibelakangnya juga disusul oleh orang yang di cari Pak Hendra
Siapa lagi jika bukan Shelomita dan Carolina yang ia tunggu.
Seseorang yang dipanggil Frans pun hanya diam membisu, karena tidak ada yang tahu jika Frans yang dimaksud adalah seseorang yang duduk disebelah Pak Hendra.
"Disini tidak ada orang yang kamu maksud!" Ketus Pak Hendra dengan nada tinggi.
"Frans!, kenapa kamu tidak menjawab panggilan mami!"
Kembali Shelomita berteriak memanggil Frans, namun Frans atau Arkan masih diam membisu.
"Dia bukan Frans, tapi Arka Abimana Mahendra. Oh berarti kamu telah mengambil kembarannya selama ini!" Sahut Diana, istri Pak Hendra yang turut hadir dalam pertemuan.
Ucapan itu membuat Shelomita kaget, kemudian menatap Arkan dan beralih menatap Pak Hendra.
Shelomita tidak percaya jika Diana mempunyai anak kembar dan salah satunya yang ia bawa selama ini.
"Dimana putraku yang satu saat ini!" Ketus Diana, karena kini tahu, jika kakak angkat iparnya yang telah mengambil putranya.
Sesuai dengan perkataan yang diucapkan oleh Sheylomita saat ini.
Berbagai penyangkalan pun dilakukan oleh Shelomita, namun tak membuahkan hasil, karena nyatanya Frans yang kini menjadi Arka tidak mengenali dirinya.
"Sudahlah Mita, lebih baik kau diam!, sebelum keamanan menyeretmu!" Tegas Tuan Abimana, ayah angkat Sheylomita.
Sheylomita pun diam seribu bahasa, apalagi yang berbicara adalah ayah angkatnya dahulu, meski hatinya masih diselimuti dendam terhadap Hendra Mahendra.
Kemudian Naura kini membacakan tentang perusahaan Mahendra grup yang selama ini ia pimpin.
Seperti keluar-masuknya keuangan yang selama ini rancu dan banyak kesalahan, hingga beberapa orang pun protes karena selama ini pengakuan itu tidak dilakukan.
"Iya!, memang benar, tapi bukan kami tidak mengakui. Karena itu semua selalu ditutupi oleh beberapa pihak yang dengan sengaja mengacaukan sistem keuangan perusahaan!" Sahut Naura sambil menatap beberapa kepala bagian yang protes, bahkan para pemegang saham yang saat ini turut serta pun ditatap Naura dengan tajam.
"Tapi kalau tanpa bukti, tuduhan itu tidak benar bahkan itu menjadikan pencemaran nama baik!" Sahut Ronald Edi Kuswara yang saat ini merasa tertekan.
"Bukti itu ada dan anda tidak bisa menyangkalnya, bahkan orang yang terlibat pun tidak bisa menyangkalnya!" Sahut kembali Naura dengan wajah yang marah.
"Tidak mungkin juga jika saya terlibat didalamnya!, bukankah anda tahu!, jika keluarga saya sudah tidak terkait dengan perusahaan ini!" Carolina yang merasa tersudut dengan laporan yang dijelaskan Naura pun ikut menimpali.
"Ronald Zulfikar, apakah anda juga merasa ikut serta di dalamnya?" Ketus Naura yang kini menatap Ronald Zulfikar, salah satu staf bagian keuangan anak buah Ronald Edi Kuswara.
"Tidak Nona!"
"Lalu siapa yang membuat surat kuasa ini atas nama Ronald Fernando dan nona Carolina!"
Brakkk....!
Naura memberikan berkas kembali, yang kemudian diambil oleh Ronald Edi Kuswara.
"Apakah benar saudara Ronald Zulfikar!" Tegas Ronald Edi Kuswara yang kini menatap tajam Ronald Zulfikar.
Ronald Zulfikar pun menyangkal tuduhan tersebut, karena keterangan itu tidak menunjukkan dirinya yang membuat, hingga aliran dana tersebut mengalir ke rekening milik Ronald Fernando serta Carolina Berliana.
"Apakah masih kurang bukti!" Tegas Naura kembali.
Semua terdiam karena suara tegas dari Naura yang seakan sudah berada pada titik puncaknya.
Plok...!
Plok...!
Plok...!
Naura menepuk tangannya tiga kali untuk memanggil seseorang yang sejak tadi menunggu.
Braaakkk...!
Bertumpuk berkas dilemparkan dihadapan meja Ronald Edi Kuswara dan Ronald Zulfikar.
Semua peserta menatap tajam pelempar itu tanpa berkedip.
"Arka..!!"
"Arka..!!
"Lalu..?"
"Saya sudah menyelidiki lama semua ini..!!" Dengan tegas Arka menatap tajam Ronald Zulfikar.
Sementara Pak Hendra Mahendra tersentak kaget karena kedatangan Arka, sementara disebelahnya adalah Arka yang ia sayangi selama ini.
"Ka...kalian kembar..!" Sheylomita nyaris tak percaya, karena Frans yang dimaksud sama persis dengan orang yang disebut Arka.
Bahkan seluruh pengikut rapat tahunan pun dibuatnya kaget.
Karena Arka yang berada disebelah Pak Hendra sejak tadi hanya diam, meski selama ini merupakan karyawan perusahaan.
Namun dengan kemunculan orang yang sama, dan membuat kehebohan karena memberikan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan beberapa pihak dan akhirnya terungkap saat ini.
"Ya!, kami memang kembar dan yang disebelah papa adalah Arkan Abimana Mahendra, dan saya Arka Abimana Mahendra."
Arka kemudian meminta keamanan untuk menangkap berbagai pihak yang terdampak masalah.
Terutama Sheylomita yang menculik Arkan sewaktu dilahirkan dan diganti dengan bayi yang meninggal.
Ronald Zulfikar juga ditangkap karena terlibat penggelapan dana dan diatasnamakan Ronald Edi Kuswara.
Carolina pun turut serta ditangkap, karena bekerja sama dengan Ronald Fernando serta memanfaatkan Ronald Zulfikar yang saat ini masih bekerja.
Masih banyak lagi yang saat ini ditangkap pihak berwajib karena perbuatan mereka telah merugikan perusahaan.
Sementara Ronald Edi Kuswara mendapatkan PHK, karena kelalaiannya selama ini.
Terlebih sampai tidak mengetahui jika keuangan perusahaan dimanfaatkan orang lain untuk memperkaya diri sendiri.
Kerugian perusahan bahkan mencapai milyaran dan harus diganti rugi oleh perusahan saat ini.
Arka dan Naura sudah menunjuk kuasa hukum untuk perusahaan untuk menangani kasus ini.
Tinggallah kini keluarga besar Abimana Mahendra berkumpul dalam satu ruangan, mereka saling melepas rindu, terutama untuk Hendri dan Arkan yang telah kembali.
"Sudah ya kangen-kangenan nya, sekarang giliranku yang bicara." Arka menghentikan kegiatan saling tukar kabar saudara-saudara nya.
"Apa Nak!" Sahut Diana, mama Arka.
"Perusahaan biar yang mengurus Arkan, Arka mau liburan dengan istri tercinta dulu!" Sahut Arka yang kini menghampiri Naura disebelah nenek Mia.
"Istri?" Sahut Mama Diana dan pak Hendra bersamaan.
"Ini istri Arka!"
Arka pun menggandeng Naura, dengan wajah malu-malu Naura mengikuti kemauan Arka.
"Kapan kalian menikah?" Sahut mama dan papanya, begitu juga dengan Hendri.
"Enam bulan yang lalu!" Sahut Tuan Abimana, membuat semua terkejut, bahkan di ruangan itu masih ada beberapa staf yang masih turut serta berkumpul.
Perkataan Tuan Abimana pun kembali membuat mama Diana dan pak Hendra tercengang, sebab orang tuanya lebih tahu daripada dirinya.
"Saat kamu masuk rumah sakit Ndra!" Celetuk Hendar yang baru saja masuk, karena ada sedikit urusan.
"Kenapa tidak bilang!" Sahut mama Diana yang kini menatap tajam Hendar.
"Rencana papa!" Sahut Hendar kemudian menyalami Hendri yang masih terbengong, karena papanya masih sempat memikirkan cucu-cucunya, meski kondisi tubuhnya yang sudah renta.
Kemudian Hendar menjelaskan tentang pernikahan Naura dan Arka dari awal hingga akhir, meski banyak yang Hendar tutupi, agar tidak membuat malu Arka dan Naura.
"Ahhh, berarti kita adakan resepsi bulan depan!" Sahut Pak Hendra.
"No, no, no...!!" Sahut Arka sambil menggoyangkan jari telunjuknya.
"Arka mau liburan, dan tidak mau diganggu!"
Arka kembali menegaskan, jika dirinya dan Naura ingin liburan lebih dahulu.
Keluarga tidak mampu menahan keinginan Arka, karena saat ini Arka sudah mau mengurus perusahaan, dan membuahkan hasil yang cukup baik.
Pak Hendra pun mengalah, dan berusaha menengahi kemauan Arka.
Sementara Arkan akhirnya mau tak mau mengikuti kemauan Arka, meski dirinya menggerutu kesal, sebab keinginannya untuk traveling kini kembali terancam gagal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung...