Keluarga Alana jatuh bangkrut hingga semua orang meninggalkannya. Mulai dari sahabat, kekasih bahkan ibu dan juga adik kandungnya.
Sebuah kecelakaan maut yang mengakibatkan ayahnya kritis, membuat Alana terpaksa harus meminjam uang kepada seorang rentenir.
sialnya, rentenir itu hampir saja menjualnya kepada seorang laki-laki tua. Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya.
Karna sangat kebetulan sekali Alana di tolong oleh Kendrick, laki-laki asing yang belum pernah temui sebelumnya. Namun, karna kesan buruk pertemuaan pertama kali kendrick dengan Alana di bar miliknya. Membuatnya salah paham dan menganggap Alana bukanlah seorang wanita baik-baik.
Padahal Alana bukanlah wanita yang seperti ia tuduhkan selama ini
Karna suatu hal, Kendrick terpaksa menikahi Alana.
akankah Alana si gadis periang ini mampu menakhlukan hati Kendrick yang begitu dingin dan susah untuk ditakhlukan oleh wanita manapun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengadu
Jesslyn menghampiri mobil Jasson, saat Jesslyn berjalan mendekat Jasson membuka kaca pintu mobil itu.
" Duduklah di belakang " perintah Jasson, Jesslyn pun mengiyakannya . saat dirinya masuk ke dalam mobil dan mendudukan tubuhnya di kursi mobil tersebut, ia terkejut saat melihat Harry juga ikut di dalam mobil Jasson persisnya duduk di samping Jasson.
" Hai Jesslyn " sapa Harry dengan memutar kepalanya menoleh ke belakang.
" Sepasang pengacau " Jesslyn berdecak kesal sembari membuang wajahnya ketika melihat Harry, Harry hanya tersenyum karna sama sekali tak terkejut melihat raut wajah Jesslyn yang seakan tidak suka akan keberadaanya. bukankah raut wajah Jesslyn memang seperti ini ketika bertemu dengan Harry?
Jasson melajukan mobilnya untuk menuju ke arah rumah sementara kedua mata Jesslyn tak Lepas memandang ke arah luar jendela mobil dan Harry tak henti memandangi wajah Jesslyn dari balik kaca spion yang baru saja ia hadapkan tepat persis di hadapan Jesslyn hingga terlihat jelas pantulan wajah cantik Jesslyn dari balik kaca spion tersebut.
" Jesslyn bagaimana harimu hari ini ? " tanya Harry . namun Jesslyn hanya terdiam dan tak menggubriis akan pertanyaan Harry.
" Jesslyn, kenapa kau diam saja ? Harry sedang bertanya kepadamu , kenapa kau tidak punya sopan santun ketika ditanya ? " tegur Jasson hingga membuat telinga Jesslyn tersentak.
" Kau juga sama tidak punya sopan santun! kenapa kau tadi juga tidak sopan saat temanku mengajakmu berkenalan ? " Seru Jesslyn .
" Karna itu sama sekali tidak penting " saut jasson dengan menggeleng - gelengkan kepalanya .
" Harry , sudahlah jangan pernah bertanya lagi dengan gadis tengil itu " ucap Jasson kepada Harry.
" Jassonnnnn " teriak Jesslyn dengan kesal akan ucapan Jasson yang selalu saja mengatainya dengan julukan gadis tengil.
" Jangan berteriak seperti itu kepadaku ! atau aku akan menurunkanmu di tengah jalan " seru Jasson hingga membuat Jesslyn membungkam seketika.
" Jasson jangan seperti itu kepada Jesslyn " Tegur Harry.
" Dasar bermuka dua ! kau senang kan jika aku di marahi oleh kakakku , iya kan ? " ketus Jesslyn seraya melototkan kedua matanya kepada Harry.
" Jesslyn diammmm ! kenapa kau selalu saja bersikap dan berbicara tidak sopan kepada Harry seperti itu ? " Seru Jasson namun Jesslyn hanya diam saja.
" Kenapa kau diam ? apa kau mau menangis? mau mengadukan kepada kakak atau papa? adukan sana aku tidak takut " imbuh Jasson.
" Jasson sudah lah " tutur Harry.
" Biarkan saja , dia sungguh keterlaluan. terlalu banyak dimanja jadinya tidak sopan seperti itu " ucap Jasson
" Kau yang tidak sopan " teriak Jesslyn dengan begitu keras. Jasson tak segan langsung menghentikan mobilnya seketika.
" Turun dari mobilku " perintah Jasson.
" Tidak mau " seru Jesslyn.
" Jasson sudahlah! ini jalan raya kau jangan gila " tegur Harry.
" Diamlah ! kau jangan ikut campur " saut Jasson . ia turun dan membuka pintu mobil Jesslyn, ia memaksa saudari kembarnya tersebut agar turun dari mobilnya.
" Cepat turun " teriak Jasson hingga membuat Jesslyn sedikit takut.
" Aku tidak mau " seru Jerslyn hingga terlihat air mata nya berlinang.
" Dasar cengeng " seru Jasson. ia menutup kembali pintu mobil tersebut dengan begitu keras, ia kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah. kedua mata Harry masih memperhatikan Jesslyn yang berkali - kali mengusap air matanya dari balik kaca spion.
* Sesampainya di rumah
Jesslyn dengan cepat turun dari mobil dan masuk kedalam rumah . ia terlihat masih menangis akan rasa sakit di bentak oleh Jasson , sifat Jesslyn sangatlah mirip dengan mama Merry. meskipun terlihat begitu kasar tetapi hatinya begitu lembut jadi tak heran ia begitu cengeng sekali
(Orang yang mudah menangis apalagi karna suatu hal yang sepele berarti mereka memiliki sisi hati yang lembut)
" Jasson kau sudah keterlaluan " tegur Harry .
" Biarkan saa , ayo kita masuk ! " ajak Jasson dengan berjalan mendahului Harry . Harry pun mengikuti langkah Jasson dari belakang.
Jesslyn masuk kedalam rumah dan pergi menuju ke kamar Mamanya namun ia tidak mendapati Mama Merry dan juga Papa Gio disana.
Jesslyn pergi ke dapur untuk meletakan kue yang sempat ia beli di toko Alana sekaligus ingin menanyakan tentang keberadaan mamanya kepada pembantu nya yang bernama bibi Molley
" Nona sudah pulang , nona kenapa menangis ? " tanya Bi Molley.
" Tidak apa - apa bi , Mama Jesslyn kemana bi ? kenapa tidak ada dirumah ? " tanya Jesslyn seraya mengusap matanya nya yang basah.
" Nyonya pergi bersama Tuan, Nona. katanya ada urusan sebentar " ucap Bi Molley
" Baiklah bi terimakasih " pamit Jesslyn ia berlalu meninggalkan bi Molley dan hendak pergi kembali ke kamarnya dan saat itu juga ia berpapasan dengan Jasson dan Juga Harry , Harry hendak menegur Jesslyn namun di urungkan oleh Jasson.
Jesslyn masuk kedalam kamar dan menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur , ia mulai meraih ponsel di dalam tas miliknya dan mencoba menghubungi seseorang lewat panggilan video sesorang itu tak lain ialah kakaknya Kendrick.
Tut .. Tut .. (menghubungkan)
" Iya sayang ada apa menelpon kakak ? " sapa Kendrick dari balik layar ponsel tersebut.
" Kakak " Ucap Jesslyn dengan mengusap air matanya yang semakin membanjir.
" Jesslyn , kenapa kau menangis ? " tanya Ken.
" Jasson tadi memarahiku dan hampir menurunkanku di tengah jalan raya " ucap Jesslyn dengan memelas.
" Kenapa dia bisa memarahimu ? " tanya Ken.
" Jesslyn tidak tau " saut Jesslyn dengan menggeleng - gelengkan kepalanya tanpa memberitau alasannya kepada Kakaknya tersebut.
" (Menghela nafas) baiklah nanti kakak akan menegur Jasson , sudah jangan menangis lagi " bujuk Ken. Jesslyn pun mengiyakannya.
" Kakak kapan pulang ? Jesslyn sangat merindukan kakak ? " tanya Jesslyn dengan suaranya yang terdengar begitu manja.
" Bulan depan kan kakak sudah pulang sayang " tutur Ken.
" Baiklah , oh iya apa kakak tau ? Jesslyn mempunyai teman baru dia sangat cantik dan baik, dia memiliki sebuah toko kue. dan apa kakak tau kuenya sangat lezaattt sekali seperti kue buatan mama bahkan lebih lezat lagi. kalau kakak pulang Jesslyn ingin sekali mengajak kakak pergi kesana untuk makan kue berdua sepuasnya " Kata Jesslyn.
" Baiklah , tunggu kakak pulang ya sayang " ucap Ken .
" Tapi kalau nanti makan kue disana, kakak jangan seperti Jasson yang bersikap tidak sopan kepada temanku " tutur Jesslyn seraya mengerucutkan bibir mungilnya.
" Memangnya kenapa dengan Jasson ? " tanya Kendrick dengan penasaran.
" Tadi saat temanku mengajak Jasson berkenalan, Jasson hanya diam dan tidak menjabat tangan temanku dan dia malah pergi begitu saja , aku sangat kesal terhadapnya " ucap Jesslyn.
" Nanti kakak akan menegur Jasson agar bersikap sopan kepada orang lain , dan kakak janji jika bertemu dengan teman barumu tidak akan bersikap seperti Jasson, sekarang istirahatlah kakak juga masih punya banyak pekerjaan disini "Tutur Ken .
" Baiklah kak , sampai bertemu bulan depan Jesslyn sangat menyayangi kakak " ucap Jesslyn .
" Kakak juga sangat menyayangimu , Bye " saut Ken mereka berdua pun sama sama mengakhiri panggilan video tersebut, Jesslyn meletakan ponselnya diatas meja dan dirinya merasa begitu kelelahan hingga tak butuh waktu lama untuk tertidur.
Tak lama kemudian pintu kamar Jesslyn terbuka. dan terlihat sepasang kaki berjalan mendekatinya yang tak lain ialah Jasson.
Ia melihat adik kembaranya tersebut sudah tertidur pulas. ia berjalan mendekati Jesslyn dan duduk di sampingnya . tangannya bergerak menyibakan rambut Jesslyn dan mencium kening adik kembarnya itu.
Jasson mencoba menarik selimut hingga menutupi sekujur tubuh Jesslyn dan berlalu keluar dari kamar itu.
Ini bukanlah suatu hal yang mengherankan lagi, karna kebiasan Jasson memang seperti itu. setelah ia memarahi atau bertengkar dengan Jesslyn , dia akan merasa sangat menyesal dan bersalah. tanpa menunjukan rasa menyesalnya di hadapan Jesslyn.
Jangan lupa setelah membaca tekan Like dan koment . terimakasih .