*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mobil BMW
Juna kembali ke rumahnya, berjalan menuju kamarnya,lalu merebahkan tubuhnya,di ranjang mewah miliknya, sambil mengingat lagi semua kejadian hari ini,
kenyataan yang Juna ketahui tentang Amel yang ternyata sudah menyukainya sejak lama, membuat perasaan aneh muncul dihati Juna,namun Juna tak paham dengan perasaan yang sedang dia rasakan, karena dia belum pernah merasakan hal yang seperti ini sebelumnya
Juna yang biasanya selalu nampak rapi dan wangi,dan selalu menyukai kebersihan, hari ini dia tak peduli dengan semua itu,bahkan dia tertidur dalam keadaan belum mandi,dan masih mengenakan pakaian yang dia pakai dari pagi,
Juna tertidur hingga malam hari,dan dia baru terbangun ketika mendengar Amel membuka pintu kamar
Tak! Tak! Tak!
Langkah kaki Amel mendekati Juna,yang sedang tidur dengan posisi miring di ranjang,Amel berdiri tepat di belakang Juna
"apa dia kecapekan, sampai gak sempet mandi"gumam Amel saat melihat Juna belum berganti baju,dan tentu saja ucapan Amel didengar jelas oleh Juna, karena dia hanya pura' tidur
Kemudian Amel membungkukkan badannya ke telinga Juna, kemudian dengan lembut Amel berbisik
"Juna,,aku mencintaimu" bisik Amel,lalu Amel mendaratkan satu kecupan lembut di pipi Juna
Amel yang tak menyadari kalau Juna hanya pura' tidur, merasa senang bisa mencuri ciuman dari Juna
sedangkan Juna yang terkejut dengan semua perlakuan Amel, mencoba tetap tenang dan berusaha mengendalikan dirinya dengan tetap berpura pura tidur
setelah mengungkap perasaannya dan,mencuri ciuman dari Juna,Amel menuju ke kamar mandi, ketika mendengar suara shower dari kamar mandi
Barulah pada saat itu Juna bangun dari tidurnya dan duduk ditepi ranjang,sambil mengusap pipinya, kemudian dia tersenyum tipis, setelah itu Juna mencengkram dada sebelah kirinya dengan tangan kanannya
"apa ini,kenapa jantungku berdetak kencang
sekali,apa aku sakit"gumam Juna
Memang dasarnya si Juna tidak pernah jatuh cinta, setelah kehilangan ingatannya,dan juga selalu bersikap dingin pada semua wanita,makanya dia tidak menyadari,kalau mungkin saja dia sudah mulai jatuh cinta pada Amel
Juna yang biasanya selalu dingin pada semua wanita yang dia temui,dan selalu merasa jijik setiap kali ada wanita yang ingin menyentuh dan merayunya dengan berbagai macam cara,tapi anehnya Juna tak merasa jijik sama sekali saat Amel dengan sengaja telah mencuri ciuman darinya,dan ungkapan perasaan Amel justru membuat badan Juna panas dingin disertai jantung yang berdetak kencang
Sesaat kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka,dan secepat kilat Juna kembali ke posisi semula
lalu Amel yang sudah mandi dan mengenakan piyama duduk di ranjang, sebelum tidur Amel memijit tengkuk dan pundaknya, cukup lama Amel melakukan gerakan memijit itu
Juna yang kini posisinya miring menghadap Amel, menyipitkan matanya mengintip Amel dari celah kelopak matanya
"sepertinya dia sedang kecapekan"gumam Juna dalam hati saat melihat Amel sedang memijat dirinya sendiri
Amel merebahkan tubuhnya, kemudian menarik selimutnya,dan bersiap untuk tidur
Setelah mata Amel terpejam,barulah Juna membuka matanya, tangannya perlahan bergerak mendekati wajah Amel, ingin menyentuhnya tapi Juna mengurungkan niatnya,dan hanya memandangi wajah cantik Amel dengan senyum yang merekah di bibir juna
...----------------...
Keesokan harinya,,,
Amel sudah terlebih dulu bangun dan sudah siap untuk berangkat ke cafe,Amel duduk di sofa,menunggu Juna bangun
Juna yang baru saja terbangun, kemudian duduk di tepi ranjang sambil menggosok matanya lalu meregangkan tubuhnya
"kamu sudah bangun"suara Amel yang duduk di sofa panjang dalam kamar mengejutkan Juna
"heeem"jawab Juna singkat
"kamu kekantor hari ini"tanya Amel lagi
"heeem"jawab Juna singkat lagi
mendengar jawaban Juna membuat Amel jengkel, kemudian Amel bangkit dari sofa
"mamaku meminta kita makan siang dirumah,
aku harap kamu bisa meluangkan waktu,"ucap Amel
Tanpa menunggu jawaban Juna,Amel bergegas keluar dari kamar,dan Juna hanya melirik kearah Amel sambil tersenyum
Kemudian Juna mandi, karena semalam dia sudah tidak mandi, Juna menyalakan shower lalu menadahkan kepalanya di bawah shower dengan kedua telapak tangannya menempel pada dinding
Pikirannya kembali mereview ulang,perlakuan Amel tadi malam, sesekali dia tertawa geli, seolah ada yang sedang menggelitik,bukan menggelitik tubuhnya tapi menggelitik hatinya
Setelah selesai mandi Juna bergabung dengan Amel dan Bu Laras di meja makan untuk menikmati sarapan pagi
"pagi ma,, pagi Mel"sapa Juna
"tumben dia nyapa gue"gumam Amel dalam hati
"pagi sayang"balas Bu Laras
lalu Juna duduk di sebelah Amel
"jam berapa kita kerumah mama Riska,nanti biar aku jemput kamu di cafe"pertanyaan Juna membuat Amel heran,Amel pikir Juna akan menolak ajakannya
"kamu mau kerumah mamamu sayang"tanya Bu Laras
"iya ma,,kemarin mama telpon meminta aku dan Juna untuk makan siang di rumah mama hari ini"jelas Amel
"juna nanti jam 12 siang tolong kamu jemput aku di cafe"ujar Amel pada Juna
"ok,,"jawab Juna singkat
"oh iya ma,mulai hari ini Romi tidak perlu
mengantar jemput Amel lagi"ucap Amel
"kenapa?"Juna spontan menyahut
"karena aku sudah suruh Memet untuk antar jemput aku mulai hari ini"
"Memet si kaki panjang itu"julukan khusus Juna untuk Memet
"dia jemput pakai apa?"sambung Juna
"pakai mobil aku,hari ini dia akan ambil mobil aku dari rumah mama"jelas Amel
"suruh dia langsung kesini,pakai saja mobil yang ada di garasi, pilih saja mana yang kamu suka,kamu adalah istriku,jadi semua barang di rumah ini adalah milikmu,,"kata Juna
Juna membuat hati Amel meleleh, dengan perkataan yang terlontar dari bibir seksi suaminya,membuat Amel tak bisa berkata kata,hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis
Bu Laras pun ikut senang melihat sikap Juna terhadap Amel yang sudah mulai menerima Amel dengan baik
"iya,Amel sayang,bener kata Juna,kalau kamu perlu sesuatu bilang sama mama, jangan sungkan, mengerti sayang?"
"iya ma,Amel ngerti"
Lalu Amel menghubungi Memet
"halo,, Met,,kamu dimana"
"masih di rumah bos,,ada apa"
"kamu gak usah ambil mobil kerumah mamaku,,kamu langsung kerumah keluarga
Suryanata"
"siap bos,,saya berangkat sekarang"
Lalu Amel menutup telepon dan Juna merasa senang karena Amel menuruti keinginannya
tak berapa lama kemudian Memet datang menunggangi kuda besinya,Amel dan Juna sudah menunggu di teras
"lo taruh motor lo di garasi,sekalian lo Ambil mobil dari garasi"ucap Juna sambil menyodorkan kunci mobil pada Memet
"siap bos ganteng"ucap Memet sambil membungkuk
kemudian Memet keluar dari garasi mengemudikan mobil BMW menuju teras rumah,Amel melangkah menuju mobil,akan membuka pintu depan,tapi Juna menahan Amel
"ngapain lo duduk di depan,,"Juna menarik tangan Amel,lalu membuka pintu belakang
"masuk lo,sebaiknya lo duduk di sini"
"astaga ini orang nyebelin banget sih,duduk aja pakai di atur"gumam Amel dalam hati
"ingat nanti siang gue akan jemput lo"tegas juna
"iya, iya,bawel banget sih"celetuk Amel
"apa lo bilang?"
"gak pa' kok"Amel menggaruk kepala tak gatal nya
"hey kaki panjang lo hati' bawa mobilnya,,awas kalau istri gue kenapa'tegas Juna pada Memet
"kaki panjang,,? ya Allah nama gue ganti lagi"
ujar Memet
"dengar gak lo,,!!"Juna meninggikan suaranya
"iya bos,saya dengar,ganteng ganteng galak"
dan Amel tersenyum lebar melihat tingkah Juna,lalu Memet mulai menjalankan mobil menuju cafe
~£Q~