Hamil Kontrak

Kasus penggelapan uang kantor yang masuk ke rekening atas nama marta, belum terpecahkan sampai saat ini. Entah perantara siapa uang itu bisa masuk ke rekeningnya dan untuk apa semua itu.

Andre di ruangannya sedang menyelidiki apa yang terjadi dia memanggil staf sekertaris dan juga utusan keuangan kantor agar menemuinya.

Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu, mereka berdua datang dengan wajah yang gugup.

Staf sekertaris tadi sudah mengatakan kepada pengelola uang kantor bahwa katakan yang sejujurnya jika kau ingin selamat darinya, jangan melebih-lebihkan atau mengurangi yang terjadi, tuan Andre lebih ganas di banding tuan Ilham, begitu katanya.

"Katakan, apa yang terjadi, pasti kau sudah mengetahui tentang rumor penggelapan uang di kantor ini," andre masih duduk dengan posisinya, menaikkan kaki kanannya, ke kaki kiri.

laki-laki ini pasti tau tentang keluar masuk uang kantor, apalagi uang yang jumlahnya sangat besar mencapai dua puluh miliar.

"Maafkan saya tuan, nyonya Marta yang memintanya, dia juga mengancam saya untuk di pecat dari perusahaan ini, bahkan saya akan di masukkan ke dalam daftar hitam seluruh perusahaan mana pun."

pria itu menjawab apa yang terlintas dengan jelas di kepalanya kata-kata Marta yang mengancamnya.

"bodoh, apa kau percaya itu?" nada suaranya sudah tinggi, semua orang sudah tau kalau Andre marah jangankan serigala bahkan singa pun dia lahap habis.

"kau tau di sini kau bekerja untuk siapa? Dan siapa yang harus kamu patuhi?"

"Tentu tuan, saya bekerja untuk tuan Ilham, dan harus mematuhinya, tapi nyonya Marta berkata dia adalah istri tuan Ilham jadi harus menuruti perintahnya."

Sial Marta, merepotkan sekali, Untu apa dia uang sebanyak itu, lihat saja kalau untuk macam-macam habis kau, aku tidak akan mengampuni mu.

"saya tidak mau tau, besok kamu bawakan perincian mutasi rekening itu, dan kamu cari tahu untuk apa dia menggunakan uang itu catat dengan teliti, kalau kau masih mau bekerja di sini,"

Andre memang lebih ganas dibanding Ilham, dia yang mendirikan ketegasan sampai perusahaan Ilham sebesar sekarang, dan tentu saat-saat Ilham susah ada seorang pria yang membantunya tapi entah di mana sekarang Ilham pun mencarinya belum ketemu hingga saat ini.

"terima kasih tuan atas kebaikan anda, saya akan berusaha mencarinya " menundukkan kepala sopan.

Pria ini tau bahkan dia tidak akan mudah keluar dari ruangan ini dengan selamat, bahkan dia harus berteri makasih karna masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah ini, biasanya orang yang membuat kesalahan akan di pecat dan bahkan di masukkan ke daftar hitam perusahaan Abuzarine group.

"Baiklah kau boleh keluar, dan ingat kalau besok kau tidak membawa bukti itu jangan harap keluargamu akan selamat."

telak kata-kata andre menyeruak membuat pria itu merinding sampai ke ubun-ubun.

Ya saya harus mendapatkan bukti itu malam ini juga, untuk keselamatan keluarga dan juga bekerja di tempat ini.

"terima kasih banyak tuan atas kebaikan anda"

Staf keuangan beranjak mundur ke luar tapi wajahnya sedang berpikir apakah harus dia beri tau tentang Marta yang lain yang dia lihat dengan mata kepalanya di resto waktu itu.

"Tuan, ada satu hal lagi yang harus saya bicarakan mengenai nyonya Marta," ragu.

"Katakanlah,"

"Tapi saya takut tuan,"

"Saya akan menjamin kehidupanmu."

Setelah saya bertemu dengan nyonya, saya lalu beranjak pulang sebelum pergi, saya melihat nyonya Marta di temui seorang pria, seperti nya mereka sangat dekat sampai mencium pipi, kening dan bibir," menunjuk bagian anggota wajahnya sendiri.

"Apa" Andre terkejut sontak berdiri, matanya terbelalak mendengar perkataan stafnya, "apa kamu mengenalnya?"

"tidak tuan, saya tidak mengenalnya, tapi jika saya melihat fotonya atau bertemu dengannya saya akan mengenalinya wajahnya seperti apa."

"Andre terlihat berfikir, " baiklah silahkan keluar dari ruangan saya, dan ingat jangan sampai berita ini bocor kemana pun sebelum saya bertindak."

"baik tuan terimakasih banyak " mereka keluar dari ruangan Andre dengan jalan mundur tidak berani membelakangi Andre.

Staf sekertaris itu sigap membantu staf keuangan untuk mendapatkan data-data dari bank.

Staf keuangan mengingat kembali saat Marta menelpon dan meminta bertemu di sebuah resto XX.

"temui saya satu jam dari sekarang," suara marta jauh di sana.

Siapa yang akan berani menolak perintah seorang istri ketua perusahaan Abuzarine group, tidak banyak yang tau tentang hubungan pernikahannya, tapi deretan orang-orang penting di perusahaan Abuzarine group pasti mengenal siapa Marta.

untuk yang mengenalnya tentu akan menuruti perintahnya sama seperti mereka menuruti perintah Presdir Ilham Abuzar.

tidak sampai satu jam staf keuangan sudah tiba di tempat yang di sebut Marta, orang yang mengundangnya sedari tadi sudah menunggunya,

" maafkan saya nyonya, terlambat." menundukkan kepalanya tidak berani matanya bertatapan dengan istri tuan mereka.

"Tidak apa-apa, duduklah" sambil meminum secangkir kopi.

"Kau mau minum, pesanlah," melemparkan sebuah kertas menu, dan staf itu gelagapan meraihnya.

"tidak usah nyonya, kalau boleh tau, ada apa nyonya memanggil saya kesini," dengan terbata orang tersebut bertanya, karna pekerjaannya di kantor masih banyak dan ini bukan jamnya istirahat jadi dia ingin segera kembali ke kantor.

"saya ingin kau transfer uang ke rekening saya, sebesar dua puluh miliar sekarang."

"maaf nyonya, untuk apa uang sebesar itu," terkejut dengan permintaan marta.

"kau masih berani bertanya untuk apa? Kau tidak tau aku siapa,?"

"Saya tau nyonya, nyonya adalah nyonya kami istri dari tuan kami yang terhormat."

"jadi kau tidak perlu bertanya lagi, perusahaan itu milik suamiku, tentu uang di perusahaan itu juga milikku," Marta meninggikan suaranya. Terlihat orang yang ada di sekitarnya menoleh ke arah mereka berdua.

duuuhhh memang boleh ya anda seserakah itu nyonya.

"semua pengeluaran dan pendapatan akan terperinci dalam data, jadi bila tidak ada dua puluh miliar itu akan sangat mencolok, bagaimana saya menjelaskan nanti jika ketahuan tuan Andre atau tuan Ilham."

"ya itu urusanmu lah, sebisa kamu memberikan data palsu, jangan sampai ada yang tau bahwa aku yang mengambil uang itu."

"Tapi nyonya," kata-katanya terhenti, karna Marta sudah memotong pembicaraannya,

"Ingat ya, kalau kamu tidak memberikannya hari ini saya pastikan kamu di pecat dari perusahaan Abuzarine group, dan menjadi daftar hitam di perusahaan mana pun, kamu tidak akan dapat bekerja lagi dimana pun, dan mungkin anak-anak mu tidak dapat lagi bersekolah,"

"Tidak nyonya, jangan lakukan itu, saya akan transfer uangnya setelah sampai di kantor"

"oke baiklah, kalau kamu menepati janji, saya tidak akan melakukan hal itu."

"baik nyonya saya akan segera transfer."

Staf keuangan itu pergi, dia masih di sebuah parkiran yang langsung menghadap ke arah outdoor resto.

Di dalam mobil dia memperhatikan ada seorang pria yang menemui Marta, pria itu mencium Marta lembut seperti yang tadi di ceritakan kepada Andre.

Cih, nyonya, siapa dia , apa tuan mengetahui ini, saya harap suatu saat nanti tuan akan mengetahui keburukan nyonya di belakang tuan.

Dia lalu melajukan kendaraannya cepat takut dengan ancaman yang Marta katakan, sampai di perusahaan Abuzarine group tanpa fikir panjang dan imbasnya dia langsung mentransfer sejumlah uang yang Marta katakan.

Dia tidak menduga, kejadiannya akan seperti ini rahasianya mentransfer uang tanpa deskripsi menjadi kasus penggelapan uang di kantor.