Karya terbaru dari Author "Berondong Bayaran CEO Cantik."
Ig : oh_ya_ra
tiktok : link di ig
Ananta Nayra Santoso, tiba-tiba mengandung anak dari sahabatnya sendiri yakni Sean Alejandro Blanco. Semua bermula ketika mereka pergi ke sebuah bar dan mabuk berat. Keduanya sama-sama tak sadar telah melakukan hal tersebut. Mendengar kabar kehamilan Nayra, orang tua mereka yang berselisih selama ini pun kembali cekcok. Nenek keduanya menginginkan mereka menikah, tetapi mereka berdua sudah memiliki kekasih masing-masing. Bagaimana kah kisah selanjutnya?. Ikuti saja cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persaingan Sengit
Esok hari.
"Dih ngapain lo di sini?"
Nina berkata dengan nada sengit pada Viola, ketika mereka sama-sama bertemu di depan sebuah kantor event organizer.
"Lah, terserah saya dong. Situ yang ngapain disini?" tanya Viola.
"Selamat pagi bu."
Si pemilik event organizer tersebut keluar dan menghampiri. Namun Viola dan Nina tetap melanjutkan pertengkaran mereka.
"Pasti kamu mau nurut-nurutin konsep pertunangan anak saya kan, jangan fomo kamu ya." ujar Viola.
"Heh, Siapa yang mau niru konsep situ?. Saya duluan yang menemukan EO ini di sosmed. Yang ada situ kan yang mau meniru konsep pertunangannya Sean dan Felicia nanti?. Situ ngeliat insta story saya kan soal EO ini."
"Eh, jaga mulut kamu ya. Ngapain saya ngeliatin insta story situ, emang situ siapa?. Dih."
"Ibu-ibu, tolong tenang dulu."
Si pemilik event organizer mencoba meredam keduanya.
"Kamu diam dulu!"
Viola dan Nina kompak berkata pada pemilik event organizer tersebut.
"Tapi ibu-ibu, semua bisa dibicarakan baik-baik koq. Silahkan masuk dulu!"
"Diam kamu!" ujar keduanya kembali secara serentak.
"Kamu ngikut-ngikutin omongan saya." ujar Nina.
"Eh yang ada kamu yang ngikutin saya." balas Viola.
"Kurang ajar kamu ya."
"Kamu yang kurang ajar."
Tak lama mereka berdua terlihat sudah jambak-jambakan rambut. Beberapa pegawai event organizer tersebut pun keluar, lalu mengamankan bos mereka.
Takut kalau bos mereka jadi sasaran. Sedangkan yang lain kini coba memisahkan dua orang tersebut.
***
Di waktu yang sama.
Nayra yang belum masuk kerja, hari ini ditemani Sean ke dokter kandungan. Sebab semalam Nayra merasakan kram yang cukup mengganggu di perut bagian bawah.
Khawatir terjadi apa-apa, maka mereka pun memutuskan untuk periksa kandungan. Mereka memilih rumah sakit yang tak jauh, namun juga tidak terlalu dekat dari rumah.
Sean sendiri meminta izin pada kantor untuk sedikit terlambat. Ia berasalan tengah mengurus ibunya yang sedang sakit. Padahal saat ini Nina masih bertengkar dengan Viola di depan kantor event organizer.
Sean dan Nayra mendaftar di depan, kemudian mereka di arahkan ke lantai dua. Setibanya disana, mereka langsung menuju dan menunggu di depan ruang praktek dokter kandungan.
Tanpa mereka sadari di suatu sudut, seseorang gadis tampak menyikut temannya. Kedua gadis itu juga berada di ruang tunggu, tetapi untuk dokter spesialis yang lain.
"Cas, Cassie. Musuh lo tuh, si Nayra. Ngapain dia disini?"
Gadis yang disikut tersebut langsung menilik ketempat yang dimaksud. Ia adalah Cassandra atau Cassie, musuh Nayra yang tempo hari mengadakan pesta.
"Ngapain dia di ruang tunggu dokter kandungan?" tanya Cassandra pada temannya.
Lalu mereka berdua saling menatap dalam diam, tapi pikiran mereka tertuju pada dugaan yang sama.
"Jangan-jangan mau aborsi lagi?" tuduh Cassandra.
"Aborsi apa pengen tau hamil atau nggak?" tanya temannya.
Cassandra agak berpikir.
"Iya juga ya?" gumam gadis itu.
"Tapi koq sama si Sean?" tanya nya kemudian.
Lalu hening sejenak.
"Hah?"
Cassandra dan temannya sama-sama kaget, akibat spekulasi liar yang mereka buat sendiri di dalam kepala.
"Wah, jangan-jangan nih." ujar Cassandra sambil tersenyum.
"Karena nggak mungkin banget kan dia hamil sama pacarnya." lanjutnya lagi.
"Iya, secara si cowo udah berangkat ke luar negri dari setengah tahun lalu." timpal temannya.
Cassandra dan temannya kembali saling beradu pandang. Sementara itu setelah menunggu beberapa saat, nama Nayra pun dipanggil. Ia dan Sean lalu masuk ke ruang dokter dan menghilang di balik pintu.
Senyum Cassandra pun terkembang, sebab sudah berhasil mendapatkan foto candid kedua orang itu. Ia berencana akan menggunakan hal tersebut sebagai alat untuk menyerang Nayra nantinya.
"Selamat pagi."
Sang dokter kandungan menyapa Nayra dan juga Sean dengan ramah.
"Pagi, dok." jawab mereka serentak.
"Dengan ibu Nayra?" tanya dokternya lagi.
"Iya, benar dok." jawab Nayra.
"Baik, bu. Sebelum kita periksa, apa ibu ada keluhan?"
"Mmm, ada dok. Semalam perut saya kram dibagian bawah. Ada sekitar tiga jam." jawab Nayra.
"Baik, bisa dijelaskan kram nya seperti apa?" tanya dokter itu lagi.
"Rasanya kayak lagi sakit menstruasi dok." jawab Nayra.
"Selain itu ada keluhan yang lain?"
"Nggak ada sih, dok." jawab Nayra.
"Baik."
Dokter lalu segera melakukan pemeriksaan. Tetapi Nayra dan bayinya ternyata baik-baik saja dan tak perlu ada yang di khawatirkan.
Mendengar hal tersebut ia dan Sean pun merasa sangat lega. Sebab mereka baru menjalani hal yang seperti ini, dan pastilah mereka dipenuhi rasa takut.
"Jadi dia sama bayinya nggak apa-apa, dok?"
Sean bertanya pada dokter, dan dokter itu pun tersenyum.
"Semua baik-baik aja koq pak. Si ibu sepertinya cuma stress aja, makanya muncul rasa sakit atau kram." jawab sang dokter.
"Stressnya di kurangi ya bu." lanjutnya lagi.
Nayra pun mengangguk. Sean kembali bertanya mengenai banyak hal dan dijawab oleh dokter tersebut dengan detail.
Tak lama setelah sesi konsultasi itu selesai, mereka pun terlihat meninggalkan ruangan.
"Kamu stress mikirin banyak hal akhir-akhir ini ya?" tanya Sean ketika mereka berjalan menuju halaman parkir.
Nayra mengangguk, Sean lalu meraih tangan sahabatnya itu dan menggandengnya sambil berjalan.
Tanpa keduanya sadari jika dari jarak yang cukup dekat, Cassandra dan temannya kembali mengambil foto serta video rekaman tentang mereka.
"Fix ini mah, dia hamil anaknya si Sean." ujar Cassandra.
Ia dan temannya lalu tersenyum jahat. Sementara Nayra dan Sean kini sudah tiba di halaman parkir dan bersiap masuk ke dalam mobil.
"Kita ini mesti gimana, Sean?" tanya Nayra.
"Gimana apanya?. Soal kehamilan kamu?" Sean balik bertanya.
"Kan kita udah sepakat untuk melahirkan anak ini dan nggak jadi membuangnya." jawab Sean.
"Iya, tapi kedepannya nanti mau gimana?. Perut aku bakalan makin gede, orang akan tau aku hamil. Kita ini mau apa?. Jujur ke orang tua kita?. Kapan?"
Nayra menjelaskan isi pikirannya panjang lebar, sementara Sean kini terpaku disisi kemudi mobil.
"Aku akan jujur, tapi kita butuh waktu yang tepat dan momen yang pas." jawab Sean.
"Bisa dipastikan nggak waktunya kapan?. Biar aku bisa tenang juga." tanya Nayra.
Sean kembali bingung, sebab ia tak tau harus bagaimana sekarang.
"Kamu udah siap ngomong sama Philo dan keluarganya?" tanya pemuda itu.
Sejenak Nayra pun kembali teringat pada sang kekasih. Lalu mereka sama-sama diam, sebab masalah mereka kini seperti terbentur disana-sini dan sulit bergerak.
Tetapi jika mereka diam saja pun, bayi yang ada dalam kandungan Nayra akan tetap tumbuh dan terlihat oleh semua orang.
***
mudah2an g terjadi perang bintang y....