Masa kecil yang indah,yang di hiasi dengan canda dan tawa,dua orang anak kecil berumur 7 tahun Fahmi dan Nazwa kerap di sapa Mamen dan Awa. Mereka sudah bersahabat dari usia 5 tahun, mereka memiliki janji satu sama lain untuk saling menjaga,namun takdir memisahkan mereka berdua karena ada suatu hal yang dengan terpaksa memisahkannya. Dan mereka dipertemukan kembali setelah 11 tahun berlalu. ••• Fahmi Stefano Bagaskara, kerap di sapa Mamen pemuda dengan sikap yang lembut dan penyayang namun sikap itu berubah 180⁰karena ada suatu hal ia menjadi Dingin cuek dan kejam. Ia berusia 18 Tahun, sekolah di SMA BAGASKARA Nazwa Olivia Putri Wijaya,Gadis Cantik yang memiliki paras yang sempurna, memiliki sifat yang sedikit manja dan cerewet,ia sekolah di London dan pindah ke Indonesia lalu melanjutkan Sekolah nya SMA BAGASKARA . Setelah 11 tahun tidak bertemu apa yang akan terjadi?akan kah mereka bersatu seperti dahulu?atau mereka akan saling asing dan tidak mengenal? Penasaran dengan ceritanya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32: Fahmi Modus
Yang gak suka skip soal nya ada unsur dewasa nya
Jangan lupa komen and follow
Kalo ada typo tandain yah
Happy Reading
•••
Beberapa hari berlalu setelah kejadian teman teman Fahmi dan Nazwa mengetahui hubungan mereka.
Kini mereka semua tengah berada di lapangan mereka tengah menjalankan rutinitas hari Senin yaitu upacara bendera merah putih.
"Sttttt Wa"bisik Risa di belakang telinga Nazwa.
"Apa"balas nya berbisik
"Ke UKS yu males gw,panas nih"ajak nya
"Lu aja yang pingsan yah gw lagi males drama"
"Dih gitu Lo mah"
"Ehem Hem Hem"dehem seseorang yang tengah memperhatikan mereka
"Hehe bapak"cengir Risa melihat ke arah belakang ternyata Pak Wahyu sedang memperhatikan gerak gerik nya
"Jangan ngobrol!"tegur nya
"Iya pak"balas Nazwa dan Risa secara bersamaan
"Kepala gw kenapa nih"Batin Nazwa sambil memegang kepala nya yang terasa berat
"Wa Lo kenapa?"bisik Risa lagi
"Gw gak-"
Bruk
Sebelum Nazwa menyelesaikan ucapannya ia sudah pingsan lebih dulu.
"Wa bangun sya"ucap Risa kaget, ia pun mengangkat kepala Nazwa ke pangkuan nya.
"Acting nya bagus juga, tadi bilang nya males drama"Batin Risa kagum pada Acting Nazwa.
Fahmi yang melihat Nazwa tergeletak pun langsung menghampiri nya
"Awa, dia kenapa Ris"terlihat wajah panik Fahmi saat melihat Nazwa
"Gak tau Fahmi"balas nya, dengan gesit Fahmi langsung mengangkat tubuh mungil Nazwa dan berjalan ke arah UKS.
"Pak saya mau nemenin Nazwa di UKS yah pak"pinta Risa
"Diam kamu, lagian di sana juga ada petugas UKS nya"balas nya Risa pun berdecak sebal
"Hufhhhh"Risa pun menghela nafas pasrah.
•••
Dilain tempat..
Fahmi membaringkan tubuh Nazwa di atas blangkar
"Ini ada apa tuan muda?"tanya seorang dokter yang berada di sana.
"Periksa istri saya sekarang juga"ucap nya
"Baik silahkan anda tunggu di luar dulu tuan"ujar nya
"Periksa aja apa susah nya sih, mau Lo gw pecat?"ucap Fahmi marah.
Dokter itu pun pasrah dan membiarkan Fahmi berada di sana.
Beberapa menit berlalu, Dokter pun selesai memeriksa keadaan Nazwa.
"Tuan seperti nya teman-"
"Dia bukan teman gw, dia istri gw"ucap Fahmi tak mau di bantah
"Tuan istri anda hanya kecapean saja, dan mungkin akibat kepanasan membuat beliau pingsan,jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan"Ucapnya Fahmi pun mengangguk.
"Sekarang Lo keluar" ujar nya, Dokter itu pun menundukan kepala nya sebagai tanda hormat pada Fahmi.ia pun keluar dan meninggalkan Nazwa dan Fahmi
Fahmi langsung duduk di kursi samping blangkar itu lalu ia menggenggam tangan sebelah kanan Nazwa.
"Sayang bangun"lirih nya mata nya mulai berkaca-kaca
"Hiks...buka mata nya"ucapnya dengan air mata yang sudah keluar dari sudut mata nya.
"Eughhh"lenguh Nazwa
"Sayang hiks...ayo bangun hiks..."ucap nya diiringi tangisan
"H-haus"
Fahmi pun menyeka air mata yang keluar dari sudut mata nya, ia pun mengambil segelas air yang berada di nakas
Ia mengangkat pelan kepala Nazwa lalu memberi Nazwa minum, Setelah selesai Fahmi menurunkan kembali kepala Nazwa pelan lalu menyimpan kembali gelas berisi air itu ke nakas.
"Hiks...jangan pingsan lagi hiks.."ucap nya sesenggukan
"Iya enggak kok"balas Nazwa dengan senyuman ia merasa senang karena melihat wajah khawatir Fahmi.
Hiks...kok senyum senyum sih hiks..."ucap nya dengan mulut yang dilengkungkan ke bawah.
"Cup..cup..cup jangan nangis dong"ucap nya ia pun beranjak duduk dengan perlahan lalu Nazwa pun mengusap kepala Fahmi
"Aku pingsan sebentar aja udah nangis kayak gini apalagi kalo aku pergi dari kehidupan kamu"gumam Nazwa masih bisa di dengar oleh Fahmi
"Huaaaaa...,jahat hiks..mommy Awa jahat mau tinggalin Mamen hiks.."tangis nya kembali pecah ia menggucek gucek kedua mata nya
"Cup..cup..cup sini peluk dulu dong, mata nya jangan di gucek gitu nanti makin perih"ujar nya sambil merentangkan kedua tangannya.
Fahmi pun langsung berhamburan memeluk tubuh Nazwa yang lebih kecil dari nya.
Fahmi menyandarkan kepala nya di dada Nazwa.
"Nyaman banget ada yang empuk hehehe"Batin Fahmi otak mesum nya mulai beraksi.
"Gw manfaatin kepribadian ganda gw, bisa kali yah dapet jatah nen"Ucap Fahmi dalam hati ia tersenyum licik.
"Hiks...Mumu Awa"rengek nya
"Duh gimana ini lupa gak bawa dot nya lagi"Batin Nazwa.
"Nanti di rumah yah ganteng Mumu nya, kalo sekarang Awa nya lupa gak bawa Mumu nya"ucap Nazwa selembut mungkin.
"Huaaaa... jahat mau nya sekarang huaa.."tangis nya semakin mengencang.
"Susu kotak aja mau gak?"tawar Nazwa
Fahmi menggeleng cepat"Mumu hiks..."tangis nya
Tangan Nazwa pun kembali mengusap usap Rambut Fahmi.
"Awa nya gak bawa dot nya,jadi Mumu nya gak ada"ucapnya
"Nen aja kalo gitu"pinta nya sambil menatap wajah Nazwa penuh harap
Nazwa tak tega untuk mengucapkan kata 'Tidak' dengan pasrah Nazwa pun mengangguk dan di sana senyuman Fahmi langsung mengembang.
"Bukaa.."ucap Fahmi sambil menarik narik seragam milik Nazwa
Nazwa pun membuka satu persatu kancing seragamnya.lalu ia pun menurunkan bra nya dan mengeluarkan benda favorit Fahmi.
Mata Fahmi seketika berbinar melihat benda favorit nya itu.
"Katanya mau nen, tapi kok cuman diliatin aja"ujar nya sambil menyodorkan benda itu pada Fahmi
Dengan cepat Fahmi pun langsung memasukan nipple itu ke mulut nya dan menyedot nya dengan cepat.
"Shhhh pelan pelan aja"ucap Nazwa
"Semoga gak ada orang masuk ke sini"batin Nazwa.
"Tangan nya jangan nakal"ujar Nazwa karena merasa tangan Fahmi yang meraba raba area sensitifnya.
•••
Gimana part kali ini seru gak?
Kasih semangat yah author nya Jangan lupa pencet tombol like di sebelah kiri bawah yah
See you nex chapter>>>>>bantu like, subscribe,komen,dan rating guys