NovelToon NovelToon
A B I D

A B I D

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Teen School/College / Tamat
Popularitas:432.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mutia Aulia Agustin

✨TAHAP REVISI✨

⚠️ [JANGAN COPY PASTE WOI!]
– Mengandung kata-kata kasar 🙏🏼
__________________________

Ini kisah anak SMA.
Abid Hafizh Althaf, siswa yang kadang bekerja sebagai kang ojol yang memiliki wajah terlampau tampan.

Dia pria tajir, humoris, dan cerdas. Pelajar SMA yang satu ini lebih tertarik menjadi kang ojol daripada membantu ayahnya mengurus perusahaan. Meskipun sesekali dia harus membantu ayahnya karena dia terlalu pintar diusianya.

Si kang ojol tampan, pemikat hati para penumpang ini punya banyak musuh, karena dia leader dari suatu geng yang isinya juga para pria tampan.

"Gue ganteng bangett..."

"Najiss. Pede banget, ya?"

"Ganteng itu bonus, pede itu harus."

"Eaaaaaaa!"

———

Ayo baca ceritanya sekarang juga guisss. Jangan lupa like, koment dan vote. Dukungan kalian berharga bagi aing, wkwk

Terimakasih, selamat membaca >>>

📍200812-220930

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Aulia Agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

– Devina sakit

Setelah Abid cabut, yang lain masih memperhatikan Johan yang masih memeluk Balqis. Balqis terdiam saat dipeluk, dia tidak membalas sedikitpun bahkan dia sangat terkejut.

"Emang lagi bangunin singa yang tidur ya?" ujar Tio kesal. Mereka pun menghampiri Johan.

Eldi melepas pelukan mereka lalu mendorong jauh Johan. "Woi!!" protes Johan.

"Apa?! Hah?!" tanya Rangga ngegas. Mereka jadi pusat perhatian.

Balqis yang nggak tau apa-apa hanya diam. Jefri menarik tubuh Balqis kebelakang sambil memegangi tangannya.

"Mau lo apa sih?!" tanya Tio.

"Ya apa? Apa salah gue?!" tanya Johan.

Eldi tertawa renyah.

Bugh!!

Satu bogeman melayang dari Eldi. Johan terjatuh.

"Bangun lo anjjing. Lo dari tadi nyari ribut kan?!" Eldi emosi.

"Tahan emosi lo, gampang banget kepancing" Jefri menarik tangannya.

Johan tertawa lalu bangkit.

"Kenapa kalian? Bos kalian cemburu ya?" tanya Johan.

Mereka tertawa receh.

"Lo kali yang cemburu liat Abid care ke Shelia" ledek Rangga. Johan menatapnya sinis. Kedua tangannya mengepal.

Jefri memberikan tangan Balqis pada Heon lalu menghampiri Johan. "Jangan ganggu naga yang lagi tidur, kalau nggak mau mati" Bisik Jefri.

"Kata-kata itu bumerang buat kalian" jawab Johan. Dia melihat ke Heon lalu pergi.

Jefri memperhatikan Heon. "Kenapa jep?" tanya Rangga.

"Ayok ke base" ajak Jefri. Jefri pun jalan duluan.

"Kenapa?" tanya Eldi. Rangga menggeleng.

Tiba-tiba Jefri balik lagi menghampiri Balqis. Jefri memberikan coklat dari Abid tadi. "Itu dari Abid" Ujar Jefri.

"Dari kak Abid? Untuk Balqis?" tanya Balqis. Jefri mengangguk.

"Kenapa kak Abid kasih coklat?" Jefri menggeleng lalu memegang kedua pundak Balqis.

"Jangan terlalu polos. Dan jangan deket deket sama Johan. Tragedi kafe waktu itu, ulahnya Johan. Dia musuh Abid" ujar Jefri.

"Hah? Seriuss kak?" Jefri mengangguk.

"Ngga, anterin Balqis abistu lo ke basecamp" suruh Jefri.

"Gue?" tanya Rangga.

Jefri mengangguk, "Lo sendiri yang bawa mobil"

"Sisanya, kita ke basecamp" Jefri pun pergi duluan.

Rangga mengusap wajahnya kasar melihat kepergian mereka. "Ba- Balqis naik taksi aja kak" Balqis pergi.

Rangga menarik tangannya lalu memasukkan Balqis ke mobil. Rangga mengantarkan Balqis ke rumahnya.

♛┈⛧┈┈•༶

Disisi lain, Abid sedang duduk santai di basecamp.

'ahh.. gue kenapa sih?!' batin Abid bertanya-tanya. Pikirannya melayang, mengingat kejadian dimana Johan memeluk Balqis.

"Ada yang panas ni yee" Jefri dan yang lainnya tiba.

"Panas apaan. Ngawur" jawab Abid.

"Alah lahh.. Bilang aja cemburu" Ledek Tio.

"Emang pada mau mati muda yaa" Mereka tertawa.

"Rangga mana?" tanya Abid.

"Masih nganterin Balqis tadi, paling lima menit lagi nyampe" Jawab Jefri.

"Kalian samperin tadi?" Mereka mengangguk.

"Eldi ngebogem muka Johan pun" Sahut Heon.

"Ck.. Kurang kerjaan" ujar Abid.

"ASSALAMU'ALAIKUM!!" Rangga datang.

"Waalaikumsalam pak ustadz mau kemana?" tanya Eldi.

"Pak ustadz udel lo ungu!" Eldi tertawa.

"Dih kesel banget cuma disuruh nganter Balqis" Cibir Tio.

"Padahal yang dianter Balqis yekan bukan Silvia" Sahut Eldi.

"Kalau nganter Fany baru sumringah dia" Ujar Abid.

"Nah iya bener!!"

"Btw, ngomongin Fany. Dia kemana? Tadi gak sekolah" tanya Jefri.

"Masih sedikit syok jadi males mau sekolah" Jawab Abid.

"Lu ngapa tanya tanya Fany?" tanya Rangga sinis pada Jefri.

"Widih.. Bukan siapa-siapa lu juga kenape sinis gitu?" tanya Eldi.

"Ya cemburulah" Ledek Tio dan Jefri bersamaan.

"Taii"

"Hahahaha"

"Oh iya, tadi lo kenapa jep?" tanya Rangga.

"Ada sesuatu dan gue baru sadar tadi" Ujar Jefri.

"Apa? Tentang apa?" tanya Eldi.

"Heon"

"Gue?" tanya Heon.

"Iya lo!!"

"Kenapa?"

"Gue tadi bisikin sesuatu ke Johan. Gue bilang untuk tidak mengganggu naga yang tidur kalau gak mau mati. Dia jawab itu bumerang buat kita, dan jawabnya sambil liatin Heon"

"Oke.. gue paham" Ujar Abid.

'tuh kan, jenius nya muncul. gue aja masih belum konek!' batin Eldi, Rangga, Heon, dan Tio bersamaan.

"Apaan emang?" tanya Tio.

"Heon, balik lagi ke Black Blood. Otomatis, Tama gak tinggal diam soal itu. Makanya dia ada serang Black blood waktu kita di Bali. Dan yang dimaksud bumerang disini, kita lagi ganggu singa yang tidur. Ganggu Lion king" jawab Abid.

"Binggo! Dan satu hal yang gue yakinin, Heon udah di teror. Teror terang-terangan ataupun teror sembunyi-sembunyi" balas Jefri.

"Sekarang lo jujur sama kita. Lo udah diapain sama mereka?" tanya Rangga menatap Heon.

"Gue gak apa-apa" Jawab Heon.

"Jangan bohong kalau lo anggep kita temen!" ujar Abid tegas.

Heon menghela nafas. "Pulang kemaren. Mereka udah jegat gue. Gue berhasil kabur semalam. Dan pagi tadi mereka nyusup di apartemen gue. Gue bangun, anggota Jordan diatas tubuh gue sambil ngarahin pisau. Gue juga bisa nge-handle itu tadi pagi"

"KENAPA LO GAK BILANG HEON??!!" bentak Abid.

"Lo anggep kita apasih sebenarnya?" tanya Tio sinis.

"Gue minta maaf, karena sembunyiin hal ini"

"Lo selamat. Berarti.. anggota keluarga lo, dalam bahaya sekarang" Ujar Eldi.

"Mereka aman. Bokap udah menghadap Ilahi, nyokap.. nyokap lagi di luar negeri. Makanya gue sedikit tenang karena cuma gue yang bakal dalam bahaya"

"Gue kecewa sama lo"

"Gue minta maaf" Lirih Heon.

"Gak ada penolakan, lo pindah ke apartemen gue" Ujar Abid.

"Tap--"

Drrttt... Drrttt..

–Rumah–

"Assalamu'alaikum, ada apa?"

📞 "Waalaikumsalam den, den Abid bisa pulang sekarangg?"

"Kenapa? Ada apa?"

📞 "Nona Devina sakit dari tadi panggil den Abid"

"Hah?? Sejak kapan??"

📞 "Sejak pulang sekolah den. Badannya panas, mukanya pucat"

📞 "Abang..." Itu suara Devina.

"Saya pulang sekarang" Abid mematikan teleponnya.

·

"Kenapa bid??" tanya Jefri.

"Devi sakit, lo pada gak usah ikut gue. Bantu Heon pindahin barang ke apartemen" perintah Abid.

"Bid gak usah lah yaa.."

"Gue gak terima penolakan. Kalau lo anggep gue temen lo, lo ikuti kemauan gue"

"Gue duluan" Abid pergi meninggalkan basecamp.

"Kenapa sih?!" tanya Eldi.

"Kenapa apaa?" tanya Tio.

"Kenapa gue cowok?" Eldi menatap Tio.

"Lahh?"

"Coba aja gue cewek, gue embat noh si Abid! Gue ngerti sekarang kenapa dia diidamin banyak cewek. Dia itu ganteng, jenius, perhatian, baik banget lagi. Gue bersyukur banget banget kenal kang ojek satu itu"

༶•┈┈⛧┈♛

"Assalamu'alaikum, Devi" Abid langsung menghampiri kamar adiknya. Ternyata di dalam sudah ada Balqis. Abid melirik nya sekilas lalu berfokus kembali pada adiknya.

"Abang.."

"Kenapa hm? Ke rumah sakit yok" Ajak Abid.

"Nggak mau" Jawab Devi.

"Ayolah ya.. kamu mau apa? Nanti abang belikan. Tapi kita ke rumah sakit" bujuk Abid. Devi menggeleng.

"Biikk.. Biik jaa!!"

"I-iyaa den" Bik ja datang tergopoh-gopoh.

"Davina mana?"

"Nona Davina tidur dikamarnya den" Jawab Bik ja.

"Panggil pak lis, siapkan mobil ayah" Suruh Abid.

"Mau kemana den?"

"RS"

"Baik den" Bik ja pun pergi.

"Abang.. Devi gak mau ke rumah sakit" Tolak Devina.

"Devi mau sembuh kan? Kita ke RS ya" Sahut Balqis.

"Nggak mau.."

"Kak Abid, geser dong" Abid pun bergeser. Balqis membisikkan sesuatu pada Devina. Devina tersenyum mendengarnya.

"Ayok bang" Ajak Devina. Abid menatapnya heran.

"Tadi gak mau"

"Sekarang udah mau" Jawab Balqis. Abid pun menggendong adiknya untuk dibawa ke rumah sakit.

"Banggg tunggu" Devina meronta.

"Apa?" tanya Abid.

"Abang janji ya mau turutin kemauan Devi?" Devina mengangkat jari kelingking mungilnya.

"Iyaaa janji" Abid menautkan jarinya. Abid pun melanjutkan perjalanan menuju mobil, lalu membawa adiknya pergi menuju rumah sakit.

________________________________

maapp telat lagii ಥ‿ಥ harusnya up dua hari yang lalu, tapi yang ditulis malah ilang semua ಥ‿ಥ maap ye guys :")

1
arfan
up
Puput🖤
pasutri gemes bgt repot jagain anak
Puput🖤
Abiyyu suami guelll†☺️☺️☺️
Neno
akhirnya happy ending
dhian andrian
woelahhhh ak juga baper thorrr hahaha..lucu sih secara ak emak2 anak 4 tapi berasa baper juga klo baca gini2an wkwk
Seathy Diman
pancing aja teroosss.. udeh kepancing pengen ada lanjut malah di cut.. sue ah 🙉🙉🙉
✨•§͜¢• 𝑱𝒆𝒏𝒏𝒊⁴ᵐ✌︎🍒
Ck ck ck! betul" lah ajaran bapak satu anak ini 🤣
Ira Erawati
thor gue senyum² diri tau gak baca critanya
Sun🌻
Kelanjutan cerita nya ini kayak gimana lagi thor
Sun🌻
Ayo dong thor up lagi kenapa sampe skrg gk up gw nungguin nih
Anis Nurul
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ai_syida
aduuuh... sedikit terobati kangennya bang abid 😍

next ya kak ☺️
Jilioni MD: KEPEMILIKAN adalah cerita dalam novelku, mampir ya terimakasih 😊
total 1 replies
april
akhirnya yang ditunggu" up juga😌
✨•§͜¢• 𝑱𝒆𝒏𝒏𝒊⁴ᵐ✌︎🍒
alamak si migu baru inget punya novel 😌😌😌

btw next up yokk bisa yok mig ☺️
mnonu: hahahha 😭🙏🏼🙏🏼
total 1 replies
Alo Busa
lanjut up Thor masa di gantung sih kan ga enak di gantungan😁😢
Ardzz
fans dadakan heon sesil nih🥳😂
Anggra
love you kak....keren cerita ny
✨•§͜¢• 𝑱𝒆𝒏𝒏𝒊⁴ᵐ✌︎🍒
aman mig fov gw msih ada nama A B I D 😽
✨•§͜¢• 𝑱𝒆𝒏𝒏𝒊⁴ᵐ✌︎🍒
next up buwanyakk 😌
april
masih jadi favorit dong🖤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!