Adinda Rosalina suhendri (18 Tahun ) terpaksa menggantikan kakaknya yang kabur di hari pernikahan , dia harus menikahi seorang pria bernama Elang Adyatama seorang duda 3 kali kawin cerai.
" What ! kenapa harus Dinda sih , mama yang bener aja jangan lawak dong ma . Lagian Dinda itu masih anak-anak di bawah umur , masa harus nikah sama duda kawin cere 3x lagi ". Protes Dinda.
" iya , masa nikahnya sama dion sih Din , kan gak mungkin ". Ujar Anita .
Dinda tidak bisa lagi menolak permintaan orang tuanya , dan terpaksa menikahi elang .
Dinda yang berkepribadian bebas , suka huru - hara harus hidup bersama Elang yang sangat disiplin waktu bahkan suka marah .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memborong
Komentar sebanyaknya ya guys dan jangan lupa like dan vote biar tambah semangat updatenya 🌼❤️
Elang merasa khawatir terhadap Dinda yang masih belum keluar juga dari kamar mandi.
*Toktoktok*
" Din , kamu tidak apa-apa kan ? Buka pintunya ". Kata elang .
Beberapa detik kemudian , Dinda membuka pintunya .
" Aku gak apa - apa kok ." lirih dinda.
Dinda langsung melempar tubuhnya ke atas ranjang yang sangat empuk .
" Kamu kenapa ? diare ya , aku telponkan dokter biar di periksa ". Gumam elang .
" Ehh enggak !! aku gak apa - apa kok hehehe itu kan sudah bisa menyengir ? ". Timpal Dinda .
" Bener ". meyakinkan .
" Iya , bener . Kamu lagi sakit jangan banyak gerak . Sudah minum obat kan ." kata Dinda yang perhatian .
" Belum , aku belum makan siang karena nunggui kamu ". Ujar elang .
" Kenapa harus menunggu , sudah sana pergi makan . Aku sudah makan di sekolah dan belum lapar juga ". Kata Dinda .
Ketika elang akan pergi , tiba - tiba melihat darah di sprei kamarnya dan lebih tepatnya lagi di bawah tubuh Dinda .
" Dinda !!! ." pekik elang .
" Apa !! ". Bingung .
Dinda mengikuti arah pandangan mata elang yang mengarah pada area intimnya .
" Hah ". Dinda terkejut .
" Kamu datang bulan ". Lirih elang .
Dinda merasa sangat malu dan langsung menarik selimut untuk menutup noda merahnya .
" Tunggu sini , aku akan membawakanmu sesuatu ." gumam elang .
Elang segera turun ke lantai bawah untuk mencari Andi dan ternyata yang bersangkutan sedang bersantai di taman depan .
" Andi ? ". panggil elang .
" Tuan , maaf jika saya seperti ini ." Kata Andi .
" Tumben bersantai di bawah rerumputan , mencari oksigen ". Tanya elang .
" Benar tuan , saya keracunan gas berlebihan jadi membutuhkan pasokan oksigen ". ujar Andi .
" Keracunan gas ? Gas apa !!" . Heran elang .
" Gas nyonya , mulai dari sekolah sampai rumah gasnya bocor tuan bahkan baunya terasa sangat menyengat . Maaf jika saya lancang ." kata Andi .
Elang seketika merasa geli dan tidak bisa menahan rasa ingin tertawanya .
" Gadis satu ini memang agak lain , ya sudah sekarang kamu pergi ke supermarket beli pembalut wanita ." titah Elang .
" Hah ? pem - pembalut tuan ". Andi terkejut.
" Iya , pergilah jangan lama - lama ." kata elang .
" Ba- baik tuan ."
Andi merasa jika hari ini sungguh tidak bisa melepaskan diri dari kesialan .
Begitu sampai di supermaket , Andi bingung mencari letak pembalut . Dia terus saja berputar - putar karena malu untuk bertanya.
" Maaf kak , sejak tadi saya perhatikan anda berputar - putar , apakah ada yang bisa saya bantu ". Kata pelayan supermaket .
" Kamu tahu dimana letak pembalut ". Bisik Andi .
" Oh pembalut , itu ada di belakang kak mari saya antarkan ." Kata pelayan .
Andi terkejut melihat macam - macam nama pembalut .
" Ini Pembalut ?". kata Andi .
" Iya kak , semua ini pembalut ? memang kakak mau cari pembalut yang seperti apa ". Kata pelayan .
" Pembalut juga punya nama ya ". Gumam Andi .
" Itu merek kakak , silahkan anda pilih yang mana ". Kata pelayan .
Andi terlihat kebingungan untuk memilih macam pembalut , dalam satu sisi takut salah apalagi sampai tidak cocok ke Dinda .
" Harus menghubungi tuan ini ". Ujar Andi .
Andi menelpon elang untuk bertanya tentang pembalut yang biasa di pakai oleh Dinda .
" Ada apa lagi ?." tanya elang .
" Tuan , pembalut disini banyak macamnya kira - kira nyonya mau yang merek apa ".
" Ambil semua saja ." kata elang .
" Se - semua tuan ". Kejut Andi .
Andi segera mengambil semua merek pembalut untuk di masukan ke dalam stroler belanja .
Banyak pembeli yang memperhatikan Andi bahkan pelayan maupun kasir juga heran .
" Kakak memborong semua mereknya lalu untuk apa tadi bertanya ?". Kata pelayan .
" Bukan urusanmu , cepat bungkus barangnya tidak pake lama ". titah Andi .
" Wah wahh mas , saya cari pembalut kosong ternyata di borong anda . Bolehkah saya mematung dua biji pembalut ". Kata wanita yang mendekati Andi .
" Baiklah ambil saja ". Kata Andi .
Pelayan sudah selesai membungkus pembalutnya yang ternyata sampai 2 kresek besar .
Sampai di rumah , Mina terkaget melihat Andi yang lagi membawa pembalut sebanyak 2 kresek besar .
" Andi !! itu pembalut wanita sebanyak itu buat apa ." seru Mina .
" Perintah tuan , aku mau menemui tuan dulu ." pamit Andi .
" Enak banget jadi istri sultan , kalo boleh sih aku juga pengen jadi istrinya gapapa jadi istri ke dua ". Gumam Mina.
Andi memberikan barangnya kepada elang , ketika semua pembalut itu di bawa ke kamar utama untuk di berikan pada Dinda , dia tak menyangka jika akan mendapatkan pembalut sebanyak itu .
" Ini ? Kamu mau buka toko ya , banyak banget ." Kata Dinda .
" Aku tidak tahu yang biasa kamu gunakan yang mana , sudah sana pake jangan sampai bocor lagi ." Kata elang .
" Gue jual diskon aja besok di sekolah , lumayan kan buat nambah uang jajan di sekolah hehehe ". batin Dinda .
Perut Dinda masih belum berhenti mules bahkan rasa sakitnya kian bertambah .
" Nyesel banget makan bakso sambal tadi , mulesnya gak berhenti . Mana lagi dapet sekarang ". gumam Dinda.
Mina tidak bisa berhenti memperhatikan elang bahkan dia merasa salah tingkah ketika pria itu kembali memandangnya .
Dalam pikiran Mina terbesit jika elang memintanya untuk menjadi istri ke dua nya .
Dinda datang mengambil air dingin untuk menghilangkan dahaga namun elang melarang keras .
" Loh kok di minum kamu sih ." kata Dinda .
" Orang datang bulan di larang minum air dingin , minum air biasa saja ". saran elang .
" Dikit aja kan gapapa , satu gelas gitu ? lagi pengen yang dingin - dingin nih ". Kata Dinda .
" Mau satu gelas , satu sendok pun tetap tidak boleh . Jaga kesehatan rahim kamu karena disana akan ada benih anak - anakku nanti ". ujar elang .
" udah kek dokter aja ngomongnya , oh iya barusan Andi nyari kamu ". Kata Dinda .
" Andi cari aku ? ya tidak mungkin lah , kamu kira aku sebodoh itu ".
Dinda merasa kesal bahkan ingin sekali mencari cara agar bisa meminum air dingin .
" Pelit banget ". lirih dinda .
Karena merasa kesal terhadap elang , Dinda memilih untuk kembali ke kamar utama.
" Tuan bertengkar dengan nyonya ?". tanya Mina.
" Bukan urusan kamu ." ucap elang dengan nada dingin.
Elang sebenarnya tahu jika mina sedang mencari perhatian terhadapnya.
Beberapa jam kemudian , Dinda turun dari lantai atas dengan kecepatan kilat bahkan cukup membuat elang khawatir .
" Dinda !! ". seru elang .
Dinda langsung pergi ke depan tepatnya pintu gerbang karena saat ini sedang memesan makanan sekaligus minuman online melalui via Gojek .
" Oke , terima kasih ". Seru dinda .
Sebelum elang memergoki maka dengan cepat Dinda menghabiskan makanan sekaligus minumannya .
" Ahh nikmat sekali ? untung gue gerak cepat." gumam Dinda.
Elang bersiap untuk pergi namun entah pergi kemana dan terlihat sangat buru - buru.
" Tau gitu gue makan dan minum gak perlu buru-buru , mau kemana sih dia ?". batin Dinda .
" Nyonya tidak ikut tuan pergi ". Kata Mina.
" Enggak , emang dia mau pergi kemana ?". tanya Dinda .
Mina mulai menggunakan akal untuk membuat Dinda cemburu .
" Oh iya tadi tuan sempat berpamitan sama aku , katanya mau ketemu sama klient gitu ". Kata Mina.
" Oh iya , hebat dong Lo Mina ? Kalo bisa Lo rayu juga dia biar bisa nikahin Lo sekalian gausa tanggung - tanggung dan Gausah sungkan sama gue , ambil ajah selagi ada kesempatan ." Jelas dinda .
" Hah , nyonya tidak marah ". Kata Mina.
" Ya enggak lah , gue mau makan . Tolong siapkan makanan buat gue ya dan buatkan jus alpukat yang dingin ". Titah Dinda .
Dinda sengaja mengatakan itu kepada Mina agar dia tidak menganggap remeh .
" Cih , dia pikir gue sebodoh itu ya wkwkwk pamitan sama pembantu ? Hahaha ". Batin Dinda .
ini udh jaman modern ko msh jodoh²an