NovelToon NovelToon
Gara-gara Mantan

Gara-gara Mantan

Status: tamat
Genre:Duda / Cintapertama / Berbaikan / Tamat
Popularitas:139.9k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

"Dasar brengsek! Kadal burik! Seumur hidup aku gak mau ketemu kamu lagi. Bahkan meskipun kamu mati, aku doain kamu susah menjemput ajal."

"Siapa yang sekarat?" Kanya terhenyak dan menemukan seorang pria di belakangnya. Sebelah tangannya memegang kantung kresek, sebelah lagi memasukan gorengan ke dalam mulutnya.

"Kadal burik," jawab Kanya asal.

"Kadal pake segala di sumpahin, ati- ati nanti kena tulah sumpah sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Mama

Saat tiba di rumah Kanya menyadari satu hal kalau dia tidak memiliki susu untuk Dilan. Ya, iya lah secara dia tinggal sendiri, untuk apa susu anak. Dan sepertinya Arga tak membekalinya dengan susu. Saat Kanya membuka ransel yang dibawa di punggung Dilan tak ada susu sama sekali.

"Papa kamu gak bawain susu?" Kanya mengeluh saat melihat isi tas Dilan.

Bapak macam apa yang gak bekali anak dengan benar.

"Katana nanti onti beliin."

Kanya mengangguk. Dasar abang kampret! Sudah nyuruh ngasuh, sekarang suruh beli susunya juga.

"Kalau gitu onti beli dulu susu, Dilan mau kan tunggu sebentar?”

Dilan memiringkan kepalanya.

"Nanti tunggu di teras, Onti ke alpa yang di depan, cepet kok." Karena kalau pergi dengan Dilan justru akan lama. Jenis- jenis anak yang kalau di tempat belaja malah segala mau di beli, dan akan lama.

"Oteh."

Kanya memberikan ponsel Dilan lalu dia bergegas pergi dengan motornya untuk membeli susu bocah itu.

Setelah mendapatkan susu Dilan, Kanya segera kembali dengan memacu motornya lebih cepat, sebab dia takut kalau Dilan kesal karena lama menunggunya.

Kanya memarkirkan motornya di pelataran, dengan mengeryit saat Dilan melihat ke arah sebuah mobil.

"Lihatin apa?" Dilan menggeleng.

"Gak ada orang yang datang kan?" Dilan melihat lagi ke arah mobil yang terparkir di depan rumah tetangga Kanya.

"Onti, Ian mo ke pantai," katanya.

"Ke pantainya nanti aja kalau onti libur. Ayo masuk, minum susu terus bobo." ajaknya dengan menggandeng Dilan memasuki rumah. Bukan apa- apa Kanya lelah bekerja, dan kalau sampai main ke pantai sekarang akan keburu gelap.

"Lusa onti libur kita ke pantai, ya?" Kanya membawakan susu Dilan, dan memberikannya untuk dia minum.

"Mo main pasil, Onti."

"Oke, kita main dari pagi, biar puas oke?" Dilan mengangguk, setelah susunya habis, mata anak itu mulai sayu. Kanya mengusapi rambut Dilan, lalu anak itu tertidur.

Mudah sekali sebenarnya mengurus Dilan. Bocah itu tidak rewel, dan juga jarang menangis hingga sebenarnya Kanya tidak keberatan, hanya saja Kanya bingung dengan pekerjaan. Dan Abangnya itu tanpa pemberitahuan mengatakan kalau Dilan ingin berlibur. Dia jadi kerepotan. Masa iya dia harus bawa Dilan ke kantornya.

Setelah Dilan benar-benar terlelap Kanya bergerak untuk mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai sebab dia yang pergi menjemput Dilan. Beruntung tadi bosnya tidak marah. Hanya saja dia harus mengerjakan lebih banyak pekerjaan.

....

Alan masih menatap ke arah rumah Kanya. Rumah kecil, namun terlihat asri dan nyaman, sebab beberapa tanaman, di tengah panasnya suasana Kuta, Bali.

Hingga saat waktu menunjukkan pukul 10 malam cahaya terang dari jendela menghilang, pertanda si empunya rumah sudah tertidur.

"Mama kamu kemana?" tanya Alan pada Dilan.

Dilan mengeryit. "Mama, di Jakata."

"Jakata?" Alan kembali berpikir. "Jakarta?" Dilan mengangguk. Dan kali ini Alan yang mengeryit.

"Yang tadi? Itu yang barusan pergi naik motor?"

"Butan Mama, Onti beli susu."

Baru saja akan kembali bertanya Dilan berseru. "Onti!" dan Alan melihat Kanya sudah dekat dengan motornya.

"Jangan bilang- bilang sama Onti kamu ya." Dan Alan pun berlari ke arah mobilnya untuk bersembunyi.

Saat melihat Kanya membawa Dilan masuk barulah Alan bernafas lega, lalu tersenyum.

Dia bukan anak Kanya, apakah yang dia lihat di bandara juga bukan suami Kanya? Itu Arga?

Dilan bilang Mamanya di Jakarta, itu berarti benar. Dilan anak Arga.

Alan tersenyum lalu melajukan mobilnya. Saat tahu Kanya sudah menikah, tentu saja hati Alan merasa sakit dan cemburu. Membayangkan Kanya menikah dengan pria lain lalu hidup bersama. Tapi kini saat tahu Dilan bukan anak Kanya, Alan memiliki harapan. Meski sedikit dan Alan tahu ini tidak akan mudah, tapi Alan harap dari sedikit itu Alan bisa kembali pada Kanya.

"Maafin aku Anya. Mulai sekarang aku akan melakukan hal yang harusnya aku lakukan dengan benar."

1
BundaneAyaFitri
wkwk 😄😄😂😂
BundaneAyaFitri
barusan berasa nyesek....eeehh kok malah kocak jdnya Thor 😄😂
Siti Maulidah
ceritatanya bagus,singkat padat dan jelas /Good//Good//Heart//Heart/
Tety Boreg
kamu jg yg maksa buat anter anya plg si alan..klo anya plg naik taksi kan ga kejadian..
Memyr 67
𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝗂𝗇𝗀𝗎𝗇𝗀. 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗉𝖺 𝖺𝖽𝗂𝗌𝗍𝗒 𝖽𝖺𝗇 𝖺𝖽𝗂𝗍𝗒𝖺 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝗇𝖼𝗂 𝖺𝗅𝖺𝗇?
Memyr 67
𝗅𝖺? 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝗄𝖾𝗋𝖺𝗌 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗋𝗂𝗈 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉 𝗍𝖾𝗇𝖺𝗇𝗀? 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗅𝖺𝗇 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝖽𝗂𝗌𝗍𝗒 𝖽𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺?
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝗐𝖺𝗃𝖺𝗁 𝖻𝖺𝖻𝗒 𝗉𝖾𝖺𝖼𝖾, 𝖻𝖺𝗒𝗂 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗂
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝖽𝗂𝗋𝗂
Memyr 67
𝗌𝗂 𝖺𝗅𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝗌𝗂𝖺𝗅𝖺𝖺𝖺𝗇
ayoe
🥺🥺🥺🥺
Endang Sulistia
bagus Thor
Endang Sulistia
keluarga konyol
Endang Sulistia
yaa ampun...bisa bisanya si om lawak..
Endang Sulistia
Alan bener bener bodoh....keluarganya gila semua...
Endang Sulistia
🤣🤣🤣
Endang Sulistia
CK...dilan mulutmu pedes juga kayak eyang surya
Endang Sulistia
Kanya pinter
Endang Sulistia
lain kali Kanya kasi ta* kucing aja Ama sialan...😤😤😤
Endang Sulistia
Sonya..kau waras???
Endang Sulistia
gpp keturunan yg keberapa...yg penting om Suya Ama Tante masih ada bule bulenya....jadi Kanya Ama Arga kecipratan ..🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!