NovelToon NovelToon
New Mama Untuk Alesha

New Mama Untuk Alesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kumi Kimut

Olivia Caroline adalah seorang wanita matang dengan latar belakang kedua orang tua broken home. Meski memiliki segalanya, hatinya sangat kosong. Pertemuan dengan seorang gadis kecil di halte bis, membuatnya mengerti arti kejujuran dan kasih sayang.

"Bibi, mau kah kamu jadi Mamaku?"

"Ha? Tidak mungkin, sayang. Bibi akan menikah dengan pacar Bibi. Dimana rumahmu? Bibi akan bantu antarkan."

"Aku tidak mau pulang sebelum Bibi mau menikah dengan Papaku!"

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kumi Kimut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Olive terdiam seketika. Kata-kata itu seperti petir yang menyambar di tengah malam. Jantungnya berdegup kencang, tetapi mulutnya terkunci. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Apa maksudmu, Mario?" tanyanya dengan suara bergetar, mencoba menahan rasa kecewa yang mulai merayap.

"Cari pria lain yang lebih baik dariku, Olive," ujar Mario, suaranya terdengar penuh penyesalan.

Air mata Olive mulai menggenang. Ia menahan napas, tidak ingin suaranya pecah di telepon. "Aku tidak ingin yang terbaik, Mario. Kamu adalah paling baik menurutku. Beb? Kamu ada masalah? Tolong cerita sama aku. Jangan seperti ini."

"Bukan begitu, Olive. Aku merasa tidak sebaik yang kamu kira. Tapi ..."

"Tapi apa, Mario? Cinta bukan untuk mencari yang terbaik atau menjadi yang terbaik. Kita terbiasa dengan banyak kekurangan. Kamu terima semua itu, aku pun sama. Kita janji untuk saling melengkapi dan menyempurnakan, beb. Kamu lupa?" Olive tak lagi bisa menahan tangisnya.

Mario terdiam di ujung telepon, tak ada jawaban untuk beberapa saat. Akhirnya, ia berkata pelan, "Aku benar-benar minta maaf. Jangan hubungi aku lagi, Olive."

Klik. Panggilan itu terputus.

Olive tertegun, memandangi ponselnya seolah berharap ini hanya mimpi buruk. Air matanya kini mengalir deras, memenuhi pipinya. Semua harapan dan rencana masa depannya dengan Mario hancur dalam sekejap.

"Kenapa kamu nangis, Mbak?" suara Peter mengejutkannya. Ia datang membawa dua mangkuk mi instan, tetapi raut wajahnya langsung berubah khawatir melihat keadaan kakaknya.

Olive buru-buru menghapus air matanya, mencoba tersenyum meskipun hatinya terasa remuk. "Enggak apa-apa, Dek. Cuma kecapean aja."

Peter tidak percaya begitu saja. Dia meletakkan mangkuk mi di meja dan duduk di samping Olive. "Mbak, kamu nggak bisa bohong sama aku. Ceritain, apa yang terjadi?"

Olive menatap adiknya, air mata kembali menggenang di matanya. "Mario... Dia putusin Mbak. Mario minta mbak mencari pria lain yang lebih baik."

Peter menghela napas panjang. Ia merasakan kemarahan yang tertahan untuk pria yang telah menyakiti kakaknya, tetapi ia memilih untuk tidak memperkeruh suasana. "Kalau dia bilang seperti  itu sama Mbak, berarti dia memang nggak pantas untuk Mbak. Mbak layak mendapatkan seseorang yang benar-benar menghargai dan mencintai Mbak sepenuh hati. Cowok tuh kalau udah cinta bakal berjuang, bukannya nyuruh mbak cari pria lain. Bhulllsit!? Cuma alesan aja. Udah gak usah dipikirin pria sialan kek gitu! Mbak pantas mendapatkan pasangan yang jauh lebih sempurna dari Mario."

Kata-kata Peter membuat Olive menangis semakin keras. Peter mendekap kakaknya erat, memberikan kenyamanan di tengah luka yang baru saja terbuka.

"Kamu nggak sendiri, Mbak. Aku selalu ada buat kamu," bisik Peter pelan.

Dalam pelukan adiknya, Olive merasa sedikit tenang. Meskipun hatinya terluka, ia tahu bahwa ia tidak akan menyerah. Kehidupan masih berjalan, dan ia harus bangkit lagi.

"Terima kasih, Dek. Kamu selalu tahu bagaimana membuat Mbak merasa lebih baik," ujar Olive sambil tersenyum kecil di antara air matanya. Meski rasa sakit masih terasa di dadanya. Mario bukan hanya sekedar pria yang singgah di hati, tapi pendukung terbaik selain Peter. Hanya saja, Tuhan masih belum memberikan restu. Sehingga hubungan keduanya harus kandas begitu saja.

"Udah, sekarang makan dulu. Nggak baik nangis sambil perut kosong," Peter mencoba mencairkan suasana. Olive tertawa kecil meski masih sesenggukan. Mereka pun makan mi bersama sambil menonton drama favorit mereka, mencoba melupakan sejenak luka yang ada.

Namun, jauh di lubuk hati Olive, dia tahu bahwa perjalanannya untuk sembuh baru saja dimulai.

Malam itu terasa panjang bagi Olive. Setelah selesai makan, dia berbaring di sofa ruang tengah, memandang langit-langit dengan pikiran berkecamuk. Perasaan kecewa, marah, dan sedih bercampur aduk, membuatnya sulit bernapas. Peter sudah masuk ke kamar untuk beristirahat, tapi Olive masih terjaga, tenggelam dalam pikirannya.

Dia mengambil ponselnya, membuka galeri foto, dan memandangi kenangan bersama Mario. Foto-foto itu seperti mimpi yang indah namun kini terasa pahit. Senyum mereka yang dulu begitu tulus, kini berubah menjadi bayangan yang menyakitkan.

Olive ingin menangis lagi, tapi ia menahannya. Dia menarik napas panjang, berusaha menguatkan dirinya. "Mungkin Tuhan memang punya rencana lain," gumamnya pelan.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.

"Selamat malam, Olive. Ini Aarav. Maaf mengganggu, tapi aku ingin memastikan bahwa kamu sudah sampai rumah dengan selamat. Alesia sudah tidur nyenyak, dan dia terus menyebut namamu sebelum tertidur. Terima kasih karena sudah membuat harinya begitu berarti."

Olive terkejut membaca pesan itu. Dia tidak menyangka Aarav, pria yang selama ini hanya dikenal sebagai bos yang arogan dan menyebalkan, mengirimkan pesan dengan nada seperti itu.

Dia ragu-ragu untuk membalas, tapi akhirnya mengetik, "Terima kasih sudah bertanya, Pak. Saya sudah sampai rumah. Saya senang bisa membuat Alesia bahagia hari ini. Selamat malam."

Tidak lama, balasan datang. "Aku tahu kita sering salah paham, tapi aku benar-benar berterima kasih atas bantuanmu tadi. Jika Alesia ingin bertemu lagi, aku harap kamu tidak keberatan."

Olive tersenyum kecil membaca pesan itu. "Tentu saja, Pak. Saya senang bisa membantu."

Percakapan singkat itu memberi Olive sedikit hiburan di tengah malam yang kelam. Setidaknya, ada satu hal baik yang terjadi hari ini—senyum kecil Alesia dan rasa terima kasih yang tulus dari Aarav.

Namun, di balik pesan-pesan itu, Olive merasa ada sesuatu yang berbeda dalam cara Aarav berbicara. Apakah pria itu mulai melihatnya dengan cara yang berbeda?

Malam itu, Olive tertidur dengan pikiran yang sedikit lebih ringan, meskipun bayang-bayang Mario masih melekat. Dia tahu bahwa hidup terus berjalan, dan mungkin, sesuatu yang baru sedang menantinya di depan.

Keesokan paginya, Olive terbangun dengan kepala yang masih terasa berat. Namun, ia mencoba mengawali hari dengan semangat. Setelah sarapan bersama Peter, ia berangkat bekerja seperti biasa.

Sesampainya di kantor, Olive mendapati suasana yang sedikit berbeda. Beberapa rekan kerjanya berbisik-bisik sambil sesekali melirik ke arahnya. Ia mencoba untuk tidak terlalu memikirkan itu, tapi rasa penasaran mengusiknya.

Di mejanya, sebuah amplop putih tertata rapi. Olive mengambilnya dengan alis mengernyit. Ia membuka amplop itu dengan hati-hati.

"Terima kasih telah menjadi teman untuk Alesia kemarin. Aku tahu ini bukan tugasmu, tapi aku sangat menghargainya. Jika ada sesuatu yang kamu butuhkan, jangan ragu untuk memberitahuku. – Aarav."

Surat itu singkat, tapi cukup mengejutkan bagi Olive. Ia tidak pernah membayangkan Aarav, yang biasanya hanya dingin dan profesional, bisa menulis sesuatu yang terdengar begitu pribadi.

Belum sempat Olive mencerna isi surat itu, Aarav muncul di ambang pintu ruangannya. "Olive," panggilnya tegas.

Olive berdiri dengan gugup. "Iya, Pak? Ada yang bisa saya bantu?"

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 🥰 salam kenal 🙏
kalea rizuky
berarti santi ma Arab bneran kah tidur bareng
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
semangat Olive jangan menangisi mantan tapi tataplah masa depan 💪😍😍😍😍
Eva Karmita
peluk Olive sabar ya mungkin Mario bukan jodoh mu 🤗🤗🤗
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
💓
Eva Karmita
mampir otor 🙏😊
KumiKimut: siap kak makasih ya, semoga suka/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!