"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.
"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.
"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."
"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.
"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Hari terus berlalu berganti bulan, tak terasa usia kehamilan Keira memasuki bulan ke empat. Dimana Roh dalam janinnya sudah masuk, Keira membuat acara syukuran di panti asuhan Kemarin. Saat ini Keira tengah dalam perjalanan menuju kantor Daniel. Ia sengaja kesana tanpa bilang, dirinya juga membawakan bekal makan siang untuk Daniel saat ini.
"Masih jauh ya mang?" tanya Keira.
"Sudah Deket Nya, itu didepan.." ucap Mang Tono. Keira melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi. Dirinya menatap gedung dengan nama Alexander Group itu dengan kagum.
"Perlu di anter Nya?"
"Nggak usah mang, Biar saya tanya orang di dalem aja. " Ucap Keira yang turun dari mobil. Ia segera masuk kedalam kantor dengan di sambut oleh security.
"Mbak... Mas Daniel nya ada?" tanya Keira pada penjaga resepsionis. Wanita itu menatap Keira sesaat.
"Apa sudah bikin janji sebelumnya?" tanya wanita dengan name tag Zia itu.
"Emm... Belum sih."
"Kalau begitu silahkan tunggu ya Bu, karena Pak Daniel dengan ada pertemuan. Ibu bisa menunggu di sofa itu." ucap Zia dengan mengarahkan ke sofa yang tak jauh dari meja resepsionis.
"Oh gitu ya... Oke deh, terima kasih." ucap Keira pelan. Zia tersenyum ramah. Keira duduk di sofa seraya mengeluarkan ponselnya, dirinya juga mengelus perutnya yang sudah sedikit membuncit dengan sayang.
"Tunggu ya Nak, nanti kita bertemu Papa." ucap Keira pelan. Keira mengirim pesan pada Daniel, ia juga mengirim foto bahwa dirinya ada di kantor. Cukup lama Keira menunggu hampir setengah jam sampai dimana ada seseorang yang memanggilnya.
"Keira .." ia menoleh menatap Pria yang selama ini dirinya benci. Pria itu tertegun menatap penampilan Keira, mantan istri nya itu memakai dress berwarna olive. Tubuhnya terlihat berisi dan semakin seksi dirasa.
"Kamu ngapain disini?" tanya Juan. Pria yang memanggilnya tadi adalah Juan.
"Bukan urusan kamu." jawab Keira kesal.
"Perut kamu?" tanya Juan penasaran melihat Baby bump pada tubuh Keira.
"Ini menunjukkan bahwa aku Nggak Mandul seperti yang ibumu bilang!" ucap Keira dengan tatapan begitu sinis. Juan terdiam di tempatnya, penampilan Keira begitu menawan sekali di matanya saat ini. Bukankah waktu itu pernah bertemu dirumah sakit, tepat di depan ruangan USG. Apakah Juan tidak mengingatnya? Entahlah Keira tak peduli akan hal itu.
"Sayang..." Suara itu membuat nya menoleh. Keira tersenyum saat Melihat Daniel yang berjalan kearahnya. Juan terkejut akan hal itu, Daniel memeluk Keira dan mengecup keningnya.
"Kenapa nggak bilang mas kalau kamu kesini?"
"Kejutan hehehe..." ucap Keira dengan senyum yang mengembang. Kini Juan ingat, waktu mendapati keira tidur dengan pria lain. Pria itu adalah Daniel, Juan baru ingat wajah Daniel sekarang. Lagi-lagi seperti nya Juan memang amnesia dengan pertemuan mereka dirumah sakit. Yang jelas menemani Keira saat itu adalah Daniel kan.
"Ada apa pak Juan melihat istri saya seperti itu?" tanya Daniel. Juan menggelengkan kepalanya, ia menatap Keira dengan tatapan yang keira tak mengerti apa maksudnya.
"Ti-tidak ada pak Daniel, saya permisi dulu." ucap Juan. Zia sedari tadi menguping pembicaraan Daniel dengan Keira. Zia tak menyangka bahwa Keira adalah istri Daniel. Rumor mengatakan bahwa Daniel sudah menikah kembali sudah menyebar di kantor, hanya saja orang tak pernah tahu wajah istri Daniel.
"Kita keruangan mas ya, kamu bisa istirahat di sana." ucap Daniel dan membawa nya masuk kedalam lift. Melihat sang bos masuk Mike menghela nafasnya. Apakah bos nya tak melihat Mike yang sedari tadi disampingnya? saat melihat Keira Mike langsung dicampakkan. Lagi pula saat ini jam istirahat kan, jadi Mike akan pergi untuk makan siang.
"Bapak akan makan siang dimana?" tanya Lala sang sekertaris yang melihat Daniel hendak masuk kedalam ruangan bersama dengan Keira. Lala tak tahu Keira itu siapa, sehingga dirinya cuek saja.
"Oh saya makan siang di ruangan, kebetulan istri saya datang membawakan saya makan siang. Lala ini istri saya keira." ucap Daniel memperkenalkan Keira kepada Lala.
"Sayang ini Lala sekertaris mas." Keira tersenyum menyapanya. Namun lain hal nya dengan Lala wanita itu diam membatu ditempat nya, seolah tak percaya dengan apa yang dirinya dengar dari mulut Daniel. Keira menatap Lala yang diam dengan tatapan kosong, dirinya mengerti sekarang. Seperti nya sekertaris suaminya itu memiliki hal spesial kepada suaminya. Mereka memasuki ruangan dan meninggal kan Lala diluar. Keira ingin bertanya tentang Lala namun ia urungkan saat Daniel bertanya.
"Kenapa tadi nggak langsung keruangan mas?" tanya Daniel.
"Kan aku nggak tau mas, ini perdana aku kesini tau." ucap Keira. Mereka duduk di sofa bersama, Keira segera membuka kotak bekal nya. semerbak bau harum tercium begitu enak.
"Kamu pegel nggak? Lama banget tadi nunggu mas jadi nggak tega. Lagian kenapa Zia nggak suruh kamu naik aja." omel Daniel.
"Ya dia juga gak tau mas kalau aku istrimu." apa yang Keira katakan ada benarnya. Daniel memijati kaki Keira dengan pelan.
"Udah kamu makan gih..." ucap Keira.
"Hai anak Papa... Maaf ya bikin kamu dan bunda nunggu tadi." ucap Daniel seraya mengelus perut Keira. Daniel membungkuk lalu mencium perutnya sesaat.
Tentang Daniel dan Keira yang begitu harmonis, lain hal nya dengan rumah tangga Juan. Pria itu baru saja pulang dari kantor menatap jengah sang istri. Ia melihat Nela yang menurut nya tak bisa merawat diri. Lihatlah sekarang, Pipi Nela yang semakin chubby kemudian hanya memakai daster dan rambut acak-acakan.
"Siti..." panggil Juan.
"Iya pak." Siti adalah pembantu di rumah Juan dan Nela. Karena Juan tak sanggup jika terus-menerus berdebat dengan Nela. Dirinya seperti orang tak waras jika berbicara dengan Nela.
"Kamu udah pulang?" tanya Nela yang asik memakan camilan seraya menonton televisi. Juan pulang saja dirinya tak disambut, saat ia memanggil Siti saja baru Nela melihatnya.
"Kamu nggak bisa nyambut aku yang baru pulang kerja?" ucap Juan merasa dirinya tak dihargai oleh Nela.
"Kamu ribet banget sih." jawab Nela kesal.
"Ribet kamu bilang? Suami baru pulang bukannya di sambut ini malah asik sendiri." omel Juan kesal. Nela bangkit dari Sofanya dan berjalan menghampiri Juan.
"Lihat penampilan kamu, udah kayak gelandangan."
"Apa kamu bilang? Aku cantik gini dibilang gelandangan." Protes Nela tak terima.
"Ya lihat penampilan kamu gimana? Ngaca dong Nella. Suami pulang nggak disambut, penampilan kamu kaya suami nggak pernah ngasih duit ke istri buat perawatan." Juan selalu memberikan uang bulanan dengan nominal besar. Kemudian untuk shopping dan Perawatan bisa terbilang sudah masuk dalam hal itu.
"Kamu beda banget sama Keira, dia rajin dan bersih. Dia nggak neko-neko yang harus keluar perawatan tapi dia cantik. Kamu tau nggak tadi dikantor aku ketemu keira dia semakin cantik sekarang, bahkan semakin seksi saat hamil." ucap Juan membuat Nella menggeram marah. Tak hanya sekali dua kali Juan membandingkan diri nya dengan Keira. Nella begitu marah sekali mendengar hal itu, bisa-bisanya Juan memuji dan membandingkan dirinya dengan wanita lain.
smngat thorrrr
dtnggu part launching debaynyaa