Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengagumi
Hari ini adalah hari terakhir perayaan ulang tahun kaisar, semua orang hadir untuk ikut merayakannya di tambah lagi untuk perayaan terakhir ini di adakan di luar istana sehingga semua orang dapat dengan mudah melihat para penguasa kekaisaran di benua tengah ini.
Berbagai macam perlombaan pun di adakan, ada lomba memanah, berkuda dan bahkan juga bertarung dan untuk para wanita sendiri ada beberapa lomba yang di adakan seperti lomba menari, berpuisi dan juga memainkan alat musik.
Yang unik dari perlombaan ini adalah siapa pun selama dia warga dari kekaisaran utara dapat ikut berpartisipasi, sedangkan untuk penilaiannya sendiri akan langsung di lakukan saat itu juga bahkan peraturan setiap lombanya berbeda, sehingga membuat mereka yang ikut serta harus saling menunjukkan kemampuan terbaik yang mereka punya dan disaat penampilan mereka selesai akan langsung di umumkan siapa pemenangnya.
Hari ini adalah hari yang sangat di nanti-nantikan oleh seluruh masyarakat di kekaisaran ini, sebab jika mereka beruntung mereka bisa menaikkan derajat mereka juga keluarga mereka dan bahkan mereka dapat bekerja dengan keluarga terpandang atau bahkan dengan keluarga kaisar sekali pun.
Saat ini Maeli Su dan keluarganya telah duduk di tempat yang disediakan, kali ini dia duduk bersama dengan adik laki-lakinya Bryn Su dan juga adik perempuannya Eli Su.
"Kak aku juga ingin ikut berpartisipasi dalam lomba kali ini, sepertinya aku akan ikut lomba memanah saja" ucap Bryn Su.
"Wah benar kah kak, aku yakin kakak pasti akan menang" sambung Eli Su dengan penuh senyum kebahagiaan.
"Kakak juga yakin pasti adik laki-laki kakak yang satu-satunya ini akan menang, dan kakak pasti akan berteriak sangat kencang untuk mendukung mu nanti" ucap Maeli Su dengan penuh semangat.
Bryn Su beserta Eli Su pun tertawa mendengar ucapan dari kakak mereka itu, mereka benar-benar sangat senang dengan kedekatan mereka saat ini.
"Lalu bagaimana dengan kakak dan adik ku yang satu ini, apakah kalian tak mau ikut berpartisipasi juga" tanya Bryn Su sembari menatap bergantian ke arah Maeli Su dan Eli Su.
"Sebenarnya aku sangat ingin ikut lomba menari kak, tapi aku takut ikut serta" jawab Eli Su.
Maeli Su awalnya tak ingin sama sekali berpartisipasi di dalam perlombaan kali ini karena dia hanya ingin menikmati setiap pertunjukan yang akan di tampilkan nantinya.
Namun sisi lain dari dirinya tak bisa melakukan itu, dia ingin membantu adiknya Eli Su untuk lebih percaya diri mengikuti perlombaan tersebut.
"Kalau begitu ayo kita daftar juga, kakak akan mendaftar lomba memainkan alat musik, sedangkan adik bisa daftar di lomba menari, dan tunjukkan lah tarian terbaik adik, kami berdua sangat ingin melihatnya" ucap Maeli Su dengan penuh keyakinan.
Kata-kata tersebut bagai sihir bagi Eli Su dengan segera dia pun menyetujui usulan kakak pertamanya itu, dia bahkan bertekad akan menampilkan tarian yang dapat membuatnya menjadi pemenang, meskipun dia ahli dalam hal bela diri tapi dia juga sangat menyukai tari.
"aku sangat senang mendengarnya, aku pasti akan mendukung dan bersorak kencang untuk kalian berdua" ucap Bryn Su yang kemudian di liputi tawa bahagia mereka bertiga.
Bryn Su pun dengan segera memanggil bawahannya, dan memberikan mereka perintah untuk mendaftarkan dia dan kedua saudaranya sesuai dengan lomba yang akan mereka ikuti.
Di tempat lain Lira Su tengah mendaftarkan dirinya sendiri dan juga adiknya untuk ikut serta dalam perlombaan itu, itu semua terjadi karena dia merasa bersalah dan sekaligus disalahkan atas adiknya yang tidak tampil di acara perayaan semalam dan karena hal itu adiknya pun menangis sehingga membuat ibunya selir Zia Le murka dan memakinya.
Kini acara pun telah dimulai tampak banyak sekali orang yang telah bersiap untuk menyaksikan pertunjukan yang akan segera dilakukan.
Perlombaan ini dilakukan satu persatu dengan tujuan agar semua orang bisa fokus pada satu perlombaan saja, dan juga perlombaan ini di selingi dengan pertunjukan yang bergantian antara laki-laki dan wanita.
Lomba pertama adalah lomba menunggang kuda, untuk lomba ini semua peserta di lepaskan sekaligus dan dalam waktu yang tak berapa lama pemenangnya pun keluar.
"Apa kah aku salah melihat orang, bukankah itu salah satu pengawal ku?" ucap Maeli Su yang di kejutkan akan sosok yang sedang dilihatnya.
Pemenang pun dipersilahkan naik ke tempat yang telah disediakan untuk menerima hadiah yang telah dijanjikan.
"Pemenang pertama jatuh kepada Alan yang merupakan pengawal pribadi milik nona pertama keluarga Su" ucap kasim yang saat itu bertugas sebagai penanggung jawab perlombaan.
Mendengar hal itu hampir semua orang termasuk Maeli Su pun di kejutkan akan hal itu, mereka berfikir bagaimana bisa seorang sampah yang juga buruk rupa dapat mempunyai pengawal pribadi sehebat itu (yang tau akan kehebatan Maeli Su dalam hal menari hanya diketahui oleh para pejabat kekaisaran beserta keluarganya saja dan hal itu belum tersebar ke masyarakat luas), sedangkan Maeli Su sendiri sangat kagum atas prestasi yang telah diraih pengawalnya itu.
Bagi mereka yang telah mengetahui kemampuan Maeli Su mereka semakin mengaguminya, bahkan putri satu-satunya kaisar pun ingin menjalin hubungan dekat dengannya.
Tujuan Alan menyebut dia sebagai pengawal pribadi adalah untuk mengangkat nama nonanya selain itu tak akan ada lagi yang akan berani memintanya menjadi pengawal bagi siapapun termasuk itu kaisar sendiri.
Perlombaan selanjutnya yaitu menari, dimana di dalam lomba ini setiap peserta akan dpasangkan dan dari mereka akan dipilih satu yang terbaik.
Eli Su pun selalu menampilkan tarian yang sangat indah hingga membuatnya mencapai ke babak semi akhir karena dia harus melawan satu orang lagi untuk masuk ke akhir, begitu pula dengan Mira Su yang juga ikut perlombaan menari.
Di perlombaan kali ini Maeli Su kembali di kejutkan dengan ikut sertanya Nana yang merupakan pelayan pribadinya, bahkan nana telah mencapai babak semi akhir dan melawan Mira Su adik ke empatnya.
Dengan penuh semangat Maeli Su selalu berteriak sangat kencang untuk mendukung adiknya beserta pelayan pribadinya di setiap babaknya, hingga kini di babak akhir tersisa lah Eli Su dan juga Nana yang merupakan pelayan pribadinya.
Maeli Su tetap berteriak sangat kencang untuk mendukung keduanya dengan cara bergantian memanggil sembari menyemangati mereka.
Hingga pengumuman pemenang pun telah keluar dimana Eli Su berhasil mengambil peringkat pertama sedangkan Nana berada di peringkat kedua dan peringkat ketiga di dapatkan oleh Mira Su.
Hal ini membuat semua orang terkagum-kagum karena dua nona muda dari keluarga Su masuk ke dalam peringkat teratas hingga mereka semua kembali di kejutkan akan kebenaran tentang Nana yang merupakan pelayan pribadi nona pertama keluarga Su.
Kebenaran itu membuat Mira Su sangat marah karena dia berhasil di kalahkan oleh seorang pelayan bahkan yang lebih buruknya lagi pelayan itu adalah pelayan kakak pertamanya yang merupakan sampah si buruk rupa.
Kini semua orang yang berada di tempat itu mulai terkagum-kagum kepada Maeli Su karena seorang sampah dapat memiliki pengawal dan pelayan yang bertalenta.