Aku Pasangan Atau Simpananmu

Tak ada pesan berlanjut usai dari mall itu. Membuat Tyara berfikir bahwa memang jam yang di belikan hanya untuk ucapan terima kasih.

Aktifitas rutin yang di lakukan Tyara sehari-hari adalah kerja dan weekend kuliah. Seminggu Tyara lalui dengan tenang tanpa teringat kenangan nya bersama Jendra.

Weekend ini di habiskan nya pergi ke mall bersama Ellan.

"Hai, apa kabar?" Tiba-tiba saja muncul pesan masuk dari Putra. Iya laki-laki yang membelikan nya jam tangan itu. Tapi pesan itu di abaikan Tyara karena dia sedang pergi bersama Ellan.

Kring..Kring..Kring

Rupanya laki-laki itu menelpon Tyara.

"Siapa Ti? Kenapa tidak di angkat" seru Ellan.

"Ini yang waktu itu di kenalin sama temanku, yang belikan jam tangan itu lho"

"Angkat saja mungkin dia mau bertemu kamu lagi" senyum di wajah Ellan mengisyaratkan dia senang Tyara dekat dengan cowok lain.

Diangkat nya telpon itu "Haiii ada apa?"

"Maaf mengganggu ya, aku mau ajak kamu nonton film Transformers di bioskop apakah mau?" Suara yang terkesan sangat berhati-hati saat berkata.

"Tapi aku sedang bersama temanku di Mall ini"

"Kalau kamu tidak keberatan di ajak saja sekalian biar seru" ungkap Putra.

Tyara menutup telpon itu dengan tangan nya agar tidak terdengar suaranya mengobrol dengan Ellan, lalu Tyara berkata pada Ellan "Eh dia ajak nonton nih. Sama kamu juga, bagaimana?" Ellan mengangguk tersenyum mengucapkan iya tanpa suara.

"Oke deh kamu menyusul kesini saja ya supaya aku tidak pindah mall? Bagaimana?"

"Tidak masalah nanti kirimkan alamat mall nya ya aku segera kesana" jawab Putra.

***

Kurang lebih 40 menit Tyara dan Ellan menunggu di mall sembari mereka jalan-jalan.

"Aku sudah di lantai atas di bioskop nya"

Tyara dan Ellan menuju lantai paling atas, memasuki bioskop dan mencari Putra. Terlihat Putra sudah duduk di salah satu sofa panjang dekat tempat pesan makanan membawa 3 popcorn dan 3 minuman. Alangkah kagetnya Putra saat melihat yang dibawa Tyara ternyata teman laki-laki, karena di pikiran dia adalan teman perempuan.

"Putra kenalin ini Ellan dia sahabatku" ucap Tyara.

"Halo" Ellan mengulurkan tangan nya.

Putra bergegas berdiri mengulurkan tangan nya juga "Salam kenal mas saya Putra"

Sontak hal itu membuat Tyara dan Ellan tertawa karena wajah tegang terlihat sekali di Putra.

"Tenang mas saya sukanya bukan Tyara tapi kamu" seru Ellan sembari menunjuk Putra.

Pada akhirnya Putra menyadari maksud Ellan, membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak disana.

"Putra ini seperti nya juga tipikal laki-laki royal yang tidak berbeda jauh dengan Jendra" batin Tyara.

Setelah menunggu beberapa menit film pun akan di mulai, Tyara duduk di tengah antara Ellan dan Putra. Sepanjang film yang seru itu Putra sesekali hanya mampu melirik Tyara tanpa berani menyentuh nya.

Tyara yang iseng sengaja di sentuhnya tangan Putra, tangan nya begitu dingin dan gemetar. Hal itu membuat Tyara semakin senang menggoda Putra di bisikan nya dekat telinga Putra "Santai saja aku ngga gigit kok"

Putra gerogi bukan main, wajahnya tegang, badan nya panas dingin, tangan nya gemetar sepanjang di bioskop.

***

Setelah pertemuan di bioskop itu hubungan mereka semakin dekat. Ellan pun menyarankan Tyara untuk mengenal Putra lebih jauh untuk memastikan juga tidak akan terjadi lagi kejadian seperti Jendra.

Putra memiliki usaha ekspor import, waktu nya untuk Tyara memang tidak terlalu banyak. Jadwal mereka bertemu hanya di Sabtu Minggu saja. Setiap bertemu Putra selalu membawakan hadiah ke Tyara. Hadiah yang cukup lumayan untuk hanya sekedar nge-date.

Hari minggu di akhir bulan ini Putra mengajak Tyara makan di suatu restoran fancy yang terkenal di Jakarta. Kali ini Putra menjemput Tyara di kost nya meminta nya memakai gaun hitam yang sudah di belikan nya minggu lalu.

Saat akan masuk mobil Putra, Tyara kaget ada boneka besar disana beserta bucket bunga dan yang lebih kaget ada handphone keluaran terbaru.

"Ehh apa ini?" Tanya nya

"Buat kamu semua, aku ngga tau harus pilih hadiah apa jadi aku beli yang aku pikirkan saja" jawab Putra

"Aku belum perlu handphone baru di simpan kamu saja"

Di pegangnya tangan Tyara "Jangan di tolak ya"

Untuk mempersingkat waktu Tyara mengangguk dan masuk ke dalam mobil.

"Kamu cantik sekali" ucap Putra. Dia bukan laki-laki romantis seperti Jendra. Tapi cukup bisa mengalihkan perhatian Tyara.

Sesampainya di restoran ternyata Putra sudah memesan tempat. Makanan sudah tersaji di meja.

Mereka makan sambil bercerita kegiatan sehari-hari, pramusaji yang siaga di samping mereka sigap membawakan makanan-makanan lezat lainnya.

Di tengah makan Putra merogoh sesuatu dari dalam kantongnya yaitu kotak cincin "Tyara aku tau ini terlalu cepat, apakah kamu mau jadi pacarku?"

Tyara tak mampu berkata-kata dia bengong melihat apa yang di lakukan Putra. Putra memegang tangan Tyara dengan mata penuh harapan.

"Kamu cuma mau nembak aku tapi kenapa mewah sekali. Tidak perlu seperti ini Putra" jawab Tyara.

Putra terdiam

"Iya aku mau" kata Tyara.

Putra kegirangan atas jawaban Tyara, berdiri dari kursinya memeluk Tyara. "Maafkan aku Putra sebetulnya aku belum benar-benar bisa melupakan Jendra" ucap Tyara dalam hati.

***

Usai makan Putra mengantar Tyara pulang ke kostnya. Yap betul Tyara sudah beberapa bulan pindah ke kost tidak lagi di pavilliun disana banyak kenangan nya bersama Jendra.

"Kamu mau mampir dulu ke kost ku" ajak Tyara.

"Bolehkah?"

Tyara mengangguk mengajak Putra mampir ke kost nya yang mana kamar nya bersebelahan dengan Ellan.

Saat di kamar Tyara Putra ini terlihat gugup seperti tidak pernah masuk ke dalam kost wanita.

"Aku izin ganti baju dulu ya" ucap Tyara sembari berjalan ke kamar mandi. Tyara keluar dari kamar mandi hanya memakai celana pendek dan atasan kaos.

Lalu mereka mengobrol di atas kasur, suasana jadi berbeda tapi Putra juga tidak berani mendekati Tyara lebih jauh.

"Mwaaah" kecupan tipis mendarat di bibir Putra.

"Kenapa kamu mau cium aku kan?" Ungkap Tyara sembari tertawa. Putra membalas ciuman itu, terjadilah ciuman hebat di antara mereka. Sampai-sampai badan Tyara tertidur di kasur yang mana Putra berada di atasnya. Putra beberapa kali menggesekan barang miliknya ke tubuh Tyara.

Tapi tiba-tiba Putra berhenti ....