Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Kedatangan Sam
Lita agak kaget ketika selepas maghrib kedatangan seorang pria yang sudah ia kenal juga, Walau tidak kenal dekat. Namun setidak nya dia tahu siapa nama pria ini, Padahal sekarang Lita lagi takut takut nya dengan bau bangkai yang sangat menyengat ini, Untung nya dia mendapatkan teman yang sangat tidak ia sangka sangka. Lita juga heran karena Bu Melati membiarkan pria satu rumah dengan nya, Apa tanggapan anak anak lain bila sampai tahu. Atau memang ini sudah sering terjadi, Mungkin saja wanita itu asal terima yang penting kost nya laku dan tidak kosong, Berarti rumah ini sudah mendapatkan uang empat juta dari dua penghuni.
"Mulai sekarang aku juga akan tinggal di rumah ini, Aku menghuni kamar atap." Ujar Sam sambil tersenyum.
"Udah bayar ya sama Bu Melati?" Tanya Lita duduk di depan Lita.
"Sudah, Aku juga sudah bayar penuh." Jawab Sam ceria.
"Kamu lihat kan kalau rumah ini di kelilingi kuburan, Jadi kadang ada juga hal yang mengganggu kita." Beritahu Lita pelan.
Sam tampak mencerna apa yang Lita katakan dengan teliti, Dia pun akhir nya mengangguk paham dan dengan senang hati mengelilingi rumah ini. Rasa nya dia tampak tidak percaya, Namun Lita yakin bahwa semua nya akan terlihat oleh Sam juga nanti. Karena setan sini tak pandang bulu, Semua nya di hantui dan pasti tak akan betah. Lita mengharap nya Sam akan betah agar dia punya teman dan tidak merasa takut lagi, Walau pun Sam tinggal di kamar atas, Tapi ada juga teman nya, Bukan hanya setan saja yang menjadi teman Lita.
"Aku akan menjaga mu, Jangan takut lagi." Sam menatap Lita dalam.
"Terima kasih, Aku memang jadi tidak takut lagi setelah ada teman." Sahut Lita.
"Tidak usah cemaskan apa pun, Aku ada di sini untuk mu." Sekilas Sam mengusap kepala nya Lita.
Walau agak kaget dengan ucapan dan juga tindakan Sam, Lita tersenyum saja karena yang mengelus nya adalah pria tampan. Hati nya menduga bahwa Sam adalah pria yang pintar mengumbar kata mesra kepada wanita yang pernah di temui, Namun ketika Indah meminta nomor ponsel nya dia tidak mau memberikan. Tapi kenapa dengan Lita dia sangat ramah dan bahkan bersikap sangat baik. Lita juga tak mau salah mengartikan kebaikan nya Sam, Karena nanti sudah terlalu berharap dan itu nanti rasa nya akan sangat sakit sekali setelah mengetahui fakta bahwa pria yang kita harap kan ternyata memang humble kepada siapa pun, Lebih baik jangan terlalu berharap, Berharap kepada manusia adalah seni menyakiti diri paling epic.
"Ini dapur kita ya? Rasa nya bagai kan suami istri kita tinggal bersama." Ujar Sam sambil tertawa kecil.
"Eh sebelum nya kamu tinggal di mana?" Lita tak ingin membahas gombalan.
"Dekat toko tempat kamu kerja, Tapi di sana harga nya mahal sekali." Jawab Sam.
Lita agak merinding ketika melihat tangan Sam yang putih bersih itu banyak sekali bulu nya, Namun bukan merinding karena takut. Gadis ini merasa Sam sangat sexy dalam bentuk apa pun, Senyum nya juga membuat hati meleleh, Siapa yang tak akan tergoda melihat nya. Lita sudah membayangkan bagai mana reaksi para gadis yang tinggal di kost putri, Mereka pasti akan sangat senang melihat ciptaan tuhan yang sangat indah dan sempurna ini.
"Aku kau baik kelantai atas ya, Mau ikut enggak?" Sam mengambil tas nya.
"Enggak lah." Lita tak mau bila terus berdekatan dengan pria tampan ini.
"Jangan takut padaku ya, Aku bukan pria yang akan menjahati mu." Sam berkata serius.
"Iya, Mana mungkin aku takut pada pria setampan kamu." Lita menjawab dan di akhir suara nya pelan.
"Apa?" Sam tak bisa mendengar ucapan Lita yang terakhir.
"Aaah tidak, Ya sudah kamu bereskan bagian atas." Lita menggeleng sambil senyum.
Karena hari sudah mau isya, Lita bergegas mengambil air wudhu kekamar mandi. Semula dia mengira rasa takut nya akan berkurang bila kekamar mandi saat sudah punya teman, Tapi ternyata tanggapan Lita salah. Tubuh nya masih menolak bila di ajak kebagian wc dan kamar mandi, Namun Lita tetap memaksakan diri dan meyakin kan hati nya bahwa tak akan ada apa apa, Sudah ada orang lain juga sebagai teman nya di sini.
Trataaaak, Trataaaak.
Suara yang membuat Lita trauma itu kembali terdengar, Bayangan kepala yang keluar dari closet itu muncul begitu saja. Lita pun segera menyudahi wudhu nya, Tak mau ambil peduli dengan suara yang seolah sengaja ingin memancing diri nya.
Tap.
Kali ini Lita sungguh menahan nafas nya ketika pundak kanan di tepuk oleh tangan yang sangat berat, Lita yakin bahwa dia akan mendapatkan penampakan lagi. Ayat kursu segera ia baca dalam hati dan berdoa agar allah melindungi nya, Kepala Lita perlahan menoleh untuk melihat siapa orang ini.
"Sam!"
"Kamu kenapa? Kok seperti nya takut sekali." Heran Sam dengan alis mengerut.
"Kok kamu ada di sana? Kan kamu tadi naik kelantai atas!" Seru Lita mundur dua langkah.
"Lah kan aku turun lagi mau kewc, Ku lihat kamu sedang wudhu." Jawab Sam.
"Kapan, Sam?!" Lita ketakutan.
Sam malah tertawa melihat Lita yang ketakutan dengan kemunculan nya yang tiba tiba, Mungkin Lita mengira nya adalah hantu. Namun sedetik kemudian Lita membuang nafas kasar, Mungkin saja Sam masuk kewc saat dia sedang menunduk membasuh muka sehingga dia tak bisa melihat nya tadi, Karena terlalu banyak memiliki urusan dengan hantu, Lita selalu ketakutan dan ngeri bila melihat orang yang muncul tiba tiba.
"Lah kenapa kamu keluar lagi dari wc?" Tanya Lita.
"Ku lihat kamu sangat buru buru, Ku kira kamu habis lihat apaan." Jawab Sam.
"Haiiis ya sudah lah, Aku mau wudhu lagi." Lita mengambil wudhu lagi karena yang pertama batal akibat Sam menepuk pundak nya.
"Ya sudah, Biar ku tungguin kamu." Sam berdiri dekat pintu.
Dengan senang hati Lita tidak menolak tawaran Sam yang akan menemani nya, Maka Lita pun segera mengambil wudhu lagi. Setelah itu baru masuk kamar untuk sholat isya, Usai sholat dia masih menyempatkan diri untuk mengaji supaya gangguan yang terus menerus itu bisa hilang, Tak ada yang tahu bahwa seorang pria tampan sedang bergelung di atas tempat tidur sambil menutup telinga nya karena tak kuat mendengarkan suara Lita yang sedang mengaji. Perlahan wajah tampan itu tampak beringas dan kuku tangan nya memanjang mencengkeram sofa untuk menahan rasa sakit di tubuh nya.
Maaf ya lama baru up, Othor hari ini jadi biduan dulu😁.