NovelToon NovelToon
"TERTAWAN GAIRAH PANAS 2 KETUA MAFIA KEJAM"

"TERTAWAN GAIRAH PANAS 2 KETUA MAFIA KEJAM"

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Mengubah Takdir
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: _Ny_Saaaa_

🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷

"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"

Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.

namun naas

Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.

Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.

End

CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"

TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.

JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE

BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Ny_Saaaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kacau

Nathan benar-benar kacau saat ini, karena mengetahui bahwa Chaterine akan menikah dengan Carl. Ia merendam diri di dalam bathtub sambil merenggut renggut kasar rambutnya, bahkan ada beberapa helai tercabut dari akarnya.

"Aaarrrgggghhhh" Nathan berteriak frustasi sambil memukul air di dalam bathtub itu, lalu ia merebahkan dirinya, dan menenggelamkan kepalanya ke dalam air...

Beberapa saat kemudian Nathan keluar, lalu meraih sebotol wine yang ada di meja sambung bathtub itu, ia membuka tutupnya menggunakan tangannya sendiri, tanpa alat apa pun.

"Chaterine, kau milik kami, hanya kami yang memiliki mu, tidak dengan yang lain, tunggulah aku akan menyeret mu kembali dan menjerat mu ke dekapan ku" Rancau Nathan tidak jelas, bahkan ia tak merasa bahwa di tangannya itu darah terus terusan mengalir berjatuhan.

Sedangkan di luar kamar mandi, terdapat lah pria yang sedang terdiam memandangi langit-langit kamar itu sambil merenung menatapku sebuah foto yang berbingkai besar tertempel di kamar itu.

Yaa itu adalah potret Chaterine, Nathan, dan Kevin yang sedang bercanda gurau, saat itu Kevin benar-benar tak tau apa yang sedang di fikir kannya, entah ada apa dengan 2 ketua mafia itu? Biasanya tidak ada perkara yang dapat membuat mereka melemah bahkan menjadi sedih seperti ini.

Mereka di kenal akan ke tanpanan, dan ke gagahan, bahkan kejam, keji, nan tidak berperasaan, bukan itu saja mereka pernah mengaku satu sama lain bahwa mereka tidak mempunyai hati sehingga tidak ada yang bisa membuat mereka melemah.

Di tengah-tengah lamunan Kevin tersebut, tiba-tiba, ponsel Kevin bergetar dan layar itu menjadi menyala dan terang, Kevin pun melirik layar tersebut lalu membacanya.

"Tck, bisa tidak 1 hari... saja jangan mengganggu" Kesal Kevin seraya mengangkat telpon itu, dengan malas.

Sambungan telpon itu pun akhirnya terhubung, saat menaruhnya di telinga, Kevin benar-benar di buat terkejut, karena suara Amanda sangat sangat nyaring bahkan gendang telinga Kevin hampir saja pecah berkeping-keping.

"Astaga... " Umpat kesal Kevin, seraya menggepal tangannya kuat kuat...

Sambungan telpon ini terhubung dari Kevin, ke seberang sana, yaitu di ana tepatnya Amanda.

Call On...

"Kevin... kapan kalian akan menuntaskan misi dan tujuan hah? Mau sampai kapan Momy menunggu kabar dari kalian? sampai kiamat? hah? mumpung ada kesempatan emas, ingat...! jika kalian lambat maka momy yang akan turun tangan sendiri dan mengeksekusi nya!" Ucap Ny. Amanda dengan nada penuh penekanan, nada dari suara tersebut menunjukan bahwa Amanda sedang sangat marah di sambungan telpon itu.

Usai mengatakan tutur perkataan itu, sambungan telpon itu tiba-tiba di matikan Amanda sebelah pihak, bahkan tanpa mengucapkan pesan terakhir dan pemberitahuan akan mengakhiri telpon tersebut.

Tuuuutt...

Call Off...

Setelah itu, Kevin terdiam seribu bahasa, ia tidak tau harus melakukan apa lagi setelah ini, hatinya begitu hancur bahkan pikirannya benar-benar done, ia tak dapat mencerna apa pun saat ini.

Saat ia sedang melamun tiba-tiba Nathan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana pendek serta baju kaos yang sudah melekat di tubuhnya, dengan anduk kecil di kepalanya sambil mengeringkan rambutnya yang basah itu, tangannya pun di perban begitu rapi.

Nathan berjalan melewati Kevin yang sedang berbaring di kasurnya lalu menuju walkin closet. Sambil memilih baju yang akan di kenakannya hari ini.

"Bagaimana menurut mu Nathan?" Tanya Kevin dengan tatapan kosong menuju balkon kamar itu, sambil membawa secangkir penuh yang berisi wine merah.

Nathan masih belum bergeming untuk menjawab pertanyaan dari Kevin, ia seakan-akan sedang memikirkan jawaban untuk sebuah soal atau ujian yang susah.

Setelah beberapa lama kemudian Nathan akhirnya membuka mulut lalu mengeluarkan tutur katanya untuk menjawab persoalan Kevin.

"Kau siap siap saja, setelah itu kita berangkat" Tekan Nathan tanpa basa basi, setelah itu ia keluar dari kamar menuju ruang makanan untuk menyiapkan makanan buat dirinya sendiri...

Kevin pun bergegas menghabiskan wine itu, lalu pergi ke kamarnya dan bersiap siap mengenakan pakaian.

Sedangkan Nathan ia berkutat fi dapur itu sambil memasak makanan untuk ia makan, ia begitu ahli dalam memasak, layaknya seorang koki yang sedang menyiapkan hidangan sesempurna mungkin.

Setelah makanan masak ia mengambil makanan dari kuali itu dan mengalihkannya ke piring dan duduk menyantap hidangan makanan yang ia olah itu dengan tenang.

Kevin pun menuruni anak tangga untuk mendatangi Nathan sambil mengancing lengan pakaiannya, ia berjalan dengan sangat gagah nan tanpan, saat di depan meja makan ia memandangi Nathan yang sedang makan tanpa ekspresi wajah itu..

Dan, karena merasa terusik Nathan pun menunjuk ke arah kuali yang di atas kompor itu.

"Aku membuatnya lebih buat mu, makanlah isi perut dan tenaga mu, baru kita pergi, sekalian telpon Marvel untuk ikut serta dengan kita, juga beritahukan ia untuk membawa 2 anak buah Martis, dan Marco" Ucap Nathan sambil mengunyah ngunyah makanan yang ada di dalam mulutnya itu.

Kevin pun segera mengeluarkan ponsel lalu menghubungi Marvel untuk memberitahukan titah Nathan tadi. Marvel pun sudah menerima perintah tersebut lalu mencari Martis, dan Marco di bagian mansion paling belakang.

Setelah selesai Kevin pun mengambil makanan yang ada di kuali tersebut, lalu duduk dan menikmati sarapan itu dengan lahap, tanpa memperdulikan siapa pun yang menatapnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Usai makan mereka langsung menuju lobby dan memasuki mobil, lalu Marco, menginjak pedal gas dan melakukan dengan kecepatan setinggi mungkin untuk ke luar dari lobby bawah tanah. Saat sudah di perjalanan Marco memencet klakson nya secara 5x berturut-turut untuk memberi tahu kan bahwa pemimpin mafia akan melewati dan melintas di jalan tersebut.

Mobil itu pun membelah kerumunan dan kemacetan serta ke padatan jalan itu dengan laju, di dalam mobil itu pun suasana terasa hening bahkan tidak ada satupun orang yang berani membuka suara atau menentang perintah dan perkataan.

Semuanya diam bak patung, bahkan Nathan tidak memberitahu kan mereka akan ke mana mereka saat ini.

Saat tiba di pengisian bahan bakar mobil mereka berhenti untuk mengisi bahan bakar lalu kemudian jalan kembali, namun Marco bingung akan ke mana selanjutnya? Masa setelah ini muter-muter seperti tadi yang ada habis bahan bakar kali ini.

Karena itu, Marco pun memberanikan diri untuk membuka pembicaraan serta mulutnya untuk bertanya ke pada Nathan, dan Kevin.

"Maaf sebelumnya tuan, sebenarnya tujuan kita ke mana? Sudah hampir 1 jam kita muter-muter tapi tidak tau arah tujuan" Tanya Marco sambil melirik Nathan dari kaca spion di atas kepalanya.

Nathan terdiam, saat ini ia pun bingung harus pergi ke mana saat ini, saat ia melamun tiba-tiba notifikasi ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk ke ponsel tersebut, Nathan pun membuka ponsel itu.

Seketika mata Nathan terbelalak, memandangi layar ponsel itu lalu ia segera membuka maps.

"Marco, kita ke sini" Ucap Nathan seraya memberikan ponselnya ke Marco, untuk menuju lokasi di maps itu.

Location 📍.................

1
citra marwah
kurang Macho visual nya thor,kurus gitu kaya k-pop,bgus nya yg org Barat aja jgn Korea
citra marwah
Masih butuh koreksi lg ya thor ada beberapa typo,,,,tetap semangat berkarya thor,jgan mudah tersinggung ya dg koment netizen💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼😁
IG:@author_my_queen
Thx atas sarannya
citra marwah
kata2 skip nya gak usah d tulis kaya nya lebih enak d baca...menganggu klo bgi sya sih🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!