NovelToon NovelToon
Pewaris Pendekar Tanpa Tanding

Pewaris Pendekar Tanpa Tanding

Status: sedang berlangsung
Genre:Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:701.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sanny

Jamora ditinggalkan orang tuanya disebuah desa kecil ketika dia masih berusia tujuh tahun. sialnya dua tahun kemudian kakek Bincar yang mengasuhnya meninggal dunia karena usia tua, dan akhirnya dia harus hidup sendiri dalam penderitaan.
suatu hari dia ingin dihabisi oleh para pemuda putera bangsawan di desanya dan terpaksa masuk ke dalam hutan aek milas yang terkenal angker.
didalam hutan dia bertemu harimau yang ingin memangsanya dan akhirnya Jamora melompat ke jurang.
tapi untungnya dia selamat dan dia menemukan warisan dari seorang legenda dunia persilatan dimasa lalu yaitu pendekar tanpa tanding.
beberapa tahun kemudian dia meninggalkan goa dan bertualang di dunia persilatan. dalam petualangannya dia harus bertarung dengan banyak pendekar sakti untuk mewujudkan mimpinya menjadi legenda seperti gurunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menyusup ke perguruan Rajawali Sakti

" tidak penting siapa aku, yang penting aku akan memberikan pelajaran pada kalian agar kalian kelak tidak akan sombong lagi"

"kurang ajar ayo Kita habisi dia"

semua murid perguruan Rajawali Sakti yang terdiri dari lima orang menyerang orang yang berada di hadapannya dan ternyata orang tersebut adalah Jamora

"duuuaaarr.... duaaaarr... duaaaarr..."

orang yang mereka hadapi adalah jamora yang telah berada di tahap Raja langit tingkat ketiga dan tentunya mereka berlima adalah lawan yang mudah bagi Jamora sehingga hanya dalam satu gerakan Jamora menjatuhkan kelimanya dan tidak sadarkan diri.

"hahaha aku akan menyingkirkan salah seorang dari kalian dan aku akan menyamar menggantikannya, hahaha... tentunya sangat mudah bagiku untuk menyamar karena aku memiliki jurus pengubah bentuk"

ternyata Jamora telah merencanakan di dalam rumah makan untuk menyusup ke perguruan silat Rajawali Sakti dengan menyamar sebagai murid perguruan Rajawali Sakti.

Jamora bergerak cepat mengambil salah seorang murid yang tidak sadarkan diri dan melemparkannya ke dalam sebuah jurang yang tidak jauh dari tempat mereka saat ini.

Jamora tidak peduli apakah dia akan hidup atau tidak, karena ketika Jamora melihat tingkah laku mereka yang begitu sombong, Jamora menganggap kelima murid Rajawali Sakti ini adalah orang yang tidak baik.

setelah Jamora melemparkan salah seorang murid perguruan silat Rajawali Sakti ke dalam jurang Jamora kembali ke tempat murid perguruan silat Rajawali Sakti yang belum sadarkan diri.

setelah menyamar sebagai murid yang dilemparkan ke dalam jurang Jamora membangunkan mereka, namun sebelumnya dia berbaring di tanah untuk mengelabui mereka.

"syukurlah ternyata orang itu tidak menghabisi kita kalau tidak tamatlah kita"

"benar ilmu silatnya sungguh hebat aku tidak tahu sudah di tahap apa dia"

"hei janggar cepat bangun kita harus secepatnya meninggalkan tempat ini jangan sampai orang itu datang lagi"

mereka membangunkan Jamora yang mereka anggap sebagai teman mereka yang bernama janggar.

raut ketakutan masih tergambar di wajah mereka membayangkan kesaktian orang yang menjatuhkan mereka sehingga mereka memutuskan untuk sesegera mungkin berlari sekencang-kencangnya meninggalkan tempat ini.

setelah mereka berlari cukup jauh dan yakin tidak ada orang yang mengejar mereka akhirnya mereka berlima berhenti.

"untungnya dia tidak mengejar kita"

"kita tidak bisa menunda waktu takutnya dia berubah pikiran dan kembali mengejar kita"

"baiklah ayo kita jalan, sesampainya kita di perguruan aku akan melaporkan kejadian ini pada panatua, dan kalian berempat kembalilah ke rumah kalian " ucap orang yang tertua diantara mereka .

ketika mereka memasuki pintu gerbang, orang yang paling tua diantara mereka pamit melapor pada panatua bagian luar.

sedangkan Jamora dan yang lainnya berjalan kembali ke rumah mereka, tiga orang murid perguruan Rajawali Sakti yang berjalan bersama Jamora kelihatan bingung melihat Jamora berjalan bersama mereka

"heij Janggar...!!!, kenapa kau mengikuti kami? kenapa kau tidak pulang ke rumahmu?

Tanya salah seorang murid yang berjalan bersama Jamora.

Jamora, berhenti berjalan mengikuti mereka, dia bingung dan tidak tahu harus menjawab apa, dia mengikuti mereka karena dia tidak tahu dimana rumahnya

"aku masih takut kembali ke rumah, aku takut dia nanti datang ke rumahku "

Jamora mencoba bersandiwara, dan tentunya sedang memikirkan cara agar mereka bersedia mengantar Jamora ke rumahnya.

"dasar bodoh', Kita sudah sampai di perguruan, tidak mungkin dia berani datang kemari mencari kita"ucap salah seorang diantara mereka.

"tapi aku takut bisakah kau mengantarku"

Jamora bersandiwara memancing mereka untuk mengantarkannya.

" dasar pengecut kau ayo "

Dengan nada kesal salah seorang diantara mereka mengantar Jamor

dia sangat kesal melihat Jamora yang begitu pengecut sehingga dia berjalan cepat, sedangkan Jamora berjalan mengikutinya dari belakang.

Karena rumah Jamora tidak terlalu jauh hanya memerlukan waktu dua menit, akhirnya mereka sampai di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar.

" kau sudah kuantarkan, sekarang masuklah ke rumahmu dan jangan takut, dia tidak akan berani datang kesini"

"terima kasih, tapi kalau dia nanti datang ke rumahku, aku akan berlari ke rumahmu untuk meminta tolong"

orang yang mengantar Jamora hanya mendengus dan meninggalkan Jamora, dia sangat kesal melihat ke pengecutan Jamora

Jamora berjalan kedepan pintu rumah dan membukanya, untungnya sebelum dia membuang tubuh Janggar ke dalam jurang, terlebih dahulu dia mengambil semua barang-barang milik janggar termasuk kunci rumah dan kartu pengenal. Janggar.,

"aku harus mencari tahu di mana tempat tinggal Jadarat dan Jaenda agar aku bisa menghabisi mereka." ucap Jamora dalam hati.

Jamora melihat isi rumah Janggar,sebagai seorang murid luar wajar fasilitas yang dimiliki oleh Janggar tidak terlalu mewah.

Jamora memasuki kamar janggar dan tidak peduli dengan fasilitas yang dimiliki Janggar karena dia datang ke sini untuk menghabisi Jadarat dan janda bukan untuk tetap selamanya.

di dalam kamar Jamora merenung dan berpikir bagaimana cara untuk mengetahui tempat tinggal jadarat dan Jaenda tanpa menimbulkan kecurigaan.

setelah berpikir beberapa saat Jamora menemukan sebuah cara yang menurutnya adalah cara terbaik untuk mengetahui tempat tinggal Jadarat dan Jaenda.

"aku harus memancing salah satu di antara mereka untuk mengikutiku ke tempat yang sepi, sehingga aku bisa memaksanya dengan kekerasan untuk mengetahui tempat tinggal Jadarat dan Jaenda"

Jamora berjalan keluar, dia berjalan kearah rumah salah seorang di antara murid yang berjalan bersamanya tadi.

"bang Rinto buka pintunya ada yang mau aukubicarakan denganmu"

Jamora mengetuk pintu dan memanggil nama yang tinggal di rumah ini, dia mengetahui namanya karena salah seorang memanggil namanya yaitu Rinto ketika mereka sedang berlari menuju perguruan rajawali sakti.

"kau lagi, tadi kan sudah kuantar kau ke rumahmu, apalagi yang mau kau bicarakan "

terdengar nada kesal dari ucapan Rinto yang merasa terganggu dengan kedatangan Jamora

"sebenarnya ada kabar baik yang mau kusampaikan sama Abang, tapi karena ini sangat rahasia tidak mungkin kita membicarakannya di sini "ucap Jamora

"rahasia apa bilang aja"

masih terdengar nada kesal dari ucapan Rinto.

"aku menemukan sebuah peta, jadi aku ingin mengajak Abang untuk mencari lokasi yang ada didalam peta, makanya aku mau bicara sama abang, tapi tidak mungkin kita bicara di sini nanti ada yang mendengarnya "

Jamora memperlihatkan peta hutan Nabundong yang diberikan Anggi sebelum mereka berpisah.

Anggi memberikan peta harta Karun kepada Jamora, karena masih ada tempat yang belum mereka datangi di dalam goa harta karun, jadi menurut Anggi suatu saat Jamora bisa kembali datang ke sana.

melihat peta yang ditunjukkan oleh Jamora Rinto mulai tertarik.

"jadi ke mana kita akan pergi untuk membicarakannya"ucap Rinto

"bang Rinto pasti lebih tahu tempat yang jarang didatangi orang didaerah sini "

Rinto mulai mengingat-ingat tempat yang jarang didatangi orang di perguruan Rajawali Sakti

"ayo kita ke tebing di belakang perguruan saja, karena tempat itu sangat jarang didatangi orang "

" oke "

"Jamora mengangguk setuju dan mengikuti Rinto yang berjalan ke belakang perguruan. ketika mereka tiba ditempat yang dimaksud oleh Rinto, Jamora menganggukan kepalanya, karena dia cukup puas melihat tempat ini dan sesuai dengan keinginannya.

"sekarang kita sudah sampai, mari kulihat sebentar peta itu "

Jamora memberikan peta harta karun hutan Nabundong pada Rinto, namun ketika Rinto akan mengambilnya, Jamora bergerak cepat melakukan totokan ke beberapa urat Rinto, dan Rinto terjatuh ke tanah setelah mendapat totokan dari Jamora

"apa maksudnya ini? kenapa kau menotokku?"

Jamora tersenyum sinis mendengar ucapan Rinto yang kelihatan bingung melihat totokan yang dilancarkan oleh Jamora kepadanya.

"sebenarnya aku bukan Janggar, aku adalah orang yang menjatuhkan kalian waktu itu dan sekarang aku sedang menyamar, aku beri kau dua pilihan : pertama kau jawab pertanyaanku dengan jujur dan kau akan selamat yang kedua kau boleh tidak menjawab pertanyaanku tapi kau pasti mati"

mendengar ucapan Jamora, wajah Rinto pucat pasi dan ketakutan.

"aku akan menjawab semua pertanyaan tuan, tapi tolong jangan bunuh aku" ucap Rinto memohon kepada jamu

"baiklah, aku berjanji tidak akan membunuhmu,kau harus menjawab dengan jujur."

"aku pasti menjawabnya' apapun yang akan tuan tanyakan "

"pertanyaanku sangat sederhana, aku hanya ingin mengetahui di mana rumah Jadarat dan janda "

"baik aku akan memberitahu tuan, bila perlu aku bersedia mengantarkan tuan sekarang ke rumah mereka "

"tidak perlu kau cukup menjelaskan padaku di sebelah mana, dan beberapa teman mereka

rumah Jadarat berada di sebelah timur perguruan, di bagian murid dalam nomor rumahnya 157, sedangkan Panatua Jaenda berada di lokasi panatua , di atas bukit sebelah sana dan nomor rumahnya 27

"aku telah menjawab pertanyaan tuan mohon izinkan aku pergi

"aku akan menepati janjiku, aku akan membiarkanmu pergi, tapi setelah aku menghapus ingatanmu kau hanya melupakan apa yang terjadi saat ini " apa yang terjadi hari ini

Jamora berjalan ke arah Rinto dan memegang ubun-ubunnya, dengan teknik yang dipelajarinya dari salah satu kitab yang ada di dalam cincin penyimpanan warisan gurunya, jamuora menghapus ingatan Rinto. Menurut penjelasan teknik yang Jamora dua menit dari sekarang lagi Rinto tidak akan mengingat apa yang terjadi

kau boleh pergi sekarang dan sebaiknya kau tidur agar kesehatan tidak terganggu

1
Dewo Nogo Asmoro
ko kekutan jambu naik turun trs tor,waktu kluar dari kolam susu jg udh d tingkat 9 ko skrg dh nerobos msh ttp
Udin
lanjut...ups.,,..
Anonymous
ini toko hebat keman pergi gampang d atur
Anonymous
lnjut thor ini kekuatan seperti apa ya
Anonymous
lnjut thor
Anonymous
lnjut ini semakin parah kekuatan jamora
Anonymous
lnjut thor
Anonymous
trik berhasil
Anonymous
lnjut thor ini tamba seruh kekuatan jamora
Anonymous
para jamora jadi perkara besar
Muhammad Taufik
Luar biasa
Anonymous
lnjut thor
Anonymous
lnnut thor
Fajar Ayu Kurniawati
.
Muhammad Taufik
Luar biasa
Laura Aqila
Hadeuh lupa kultivasi ya, pas berendam udh raja langit 9,ini mlh turun ke raja langit 7,,,
Sarip Hidayat
waaaaaaah
Cahaya Sidrap
lanjut thor
Djafar Suwito
Dodol namanya kok banyak diawali huruf J.
Winarno Satrio Weco
bukankah ketika berendam di kolam udah peringkat 9. ingat2 tor jgn bikin males baca krn terkesan serampangan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!