Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Aditia duduk di sopa yang ada di kontarakan kecil itu,matanya menelusuri seisi ruangan,baginya sedikit pun tidak ada yang menarik dari rumah kecil yang di tempati Salsa.

"Mas ini kopinya." Ucap Salsa lalu meletakkan satu gelas kopi di hadapan pria yang sangat di sukai ya itu.

"Ada yang aneh dengan rumah ini mas?" Tanya Salsa,dia berharap pria itu memberikan dia uang untuk mencari rumah yang lumayan layak di tempati nya.

Hubungan mereka sudah berjalan hampir dua bulan ini,dan Salsa belum pernah sama sekali mendapat uang dari Aditia.

"Kirimkan nomor rekening mu kepadaku nanti aku akan mengirim uang kepadamu,silahkan cari kontarakan yang lebih layak dari ini." Ucap Aditia.

Salsa benar-benar bahagia,akhirnya Aditia berubah kepadanya dan mulai membuka hati kepadanya.Salsa langung mendekati Aditia lalu memeluk dan menciumi pria itu.Aditia terlihat malas membalas ciuman Salsa tapi Salsa terus mencobanya hingga Aditia akhirnya luluh juga.

Hampir satu jam mereka melakukan hubungan terlarang itu baik Aditia atau Salsa sangat menikmati permainan panas mereka.Satu hal yang membuat Aditia sulit melupakan Salsa adalah saat wanita itu begitu pintar melayaninya di atas ranjang bagian tidak sungkan membuatnya ******* berkali-kali.

"Sayang apa kamu begitu menikmati permainan ini?" Tanya Salsa sambil bermain di dada bidang milik Aditia.Mereka rebahan di atas ranjang usai melakukan hubungan badan,Aditia hannya bisa diam.Entah sejak kapan hatinya mulai melunak kepada wanita yang ada di sampingnya.Dia takut perasaan itu akan benar-benar ada di hatinya akan banyak nantinya orang yang terluka karenanya.

"Sudahlah lebih baik aku pulang,pikiranku sedang tidak baik-baik saja." Ucap Aditia seketika wajah Salsa berubah,dia terlihat sangat tidak rela harus kesepian lagi setelah Aditia kembali ke rumah istrinya.

"Sayang,temani aku disini,bukankah sudah beberapa hari kamu tidak kesini kenapa, setelah kamu datang malah cuma sebentar,apa karena kamu sudah puas." Ucap Salsa dengan wajah sedih,jujur saja dia sangat tidak rela jika Aditia pergi darinya karena dia tidak akan tau kapan lagi pria itu datang menemuinya.

"Maafkan aku,Amanda terus marah ke padaku,biar bagaimana pun dia adalah wanita yang akan selalu mendampingi ku." Ucap Aditia.Salsa langsung menangis entah kenapa hatinya tiba-tiba mewek mendengar ucapan Aditia.Dia merasa dirinya hannya budak di atas ranjang oleh Aditia.

Aditia kembali merebahkan tubuh di samping Salsa lalu memeluknya dengan erat dan menciuminya.

"Maafkan aku,aku akan berusaha menyisihkan waktu kepada mu." Ucap Aditia dia memeluk tubuh Salsa dengan sangat erat.

Setelah Amanda terlepas dari kemacetan yang cukup panjang, Amanda kembali ke kantor suaminya dia menemui security yang berjaga di pintu keluar.

"Sore pak,tuan masih di kantor?"

"Maaf nyonya,tuan sudah keluar dari tadi mungkin dia sudah di rumah nyonya." Jawab Security dia tidak ada rasa curiga sedikit pun kepada Amanda yang datang secara tiba-tiba menanyakan keberadaan direktur mereka.

"Oohh..Tuan sering pulang cepat ya pak?" Tanya Amanda dia terlihat santai agar security tidak merasa takut dengan pertanyaannya.

"Tidak juga nyonya,ini pertama kalinya aku melihat tuan pulang dengan cepat,mungkin karena tugasnya sudah selesai." Jawab security.Setelah mendapat pertanyaan yang cukup memuaskan Amanda pulang ke rumah dengan perasan lelah.Dia duduk di ruang tamu,dia menatap sekelilingnya yang sangat sepi.

"Bibi,tuan belum pulang!" Amanda melontarkan pertanyaan kepada pelayannya walaupun dia tau jawabannya akan membuatnya kecewa karena dia tidak melihat mobil suaminya di garasi.

Amanda sangat menghela napas panjang dia seakan kehilangan sesuatu yang sangat penting dari hidupnya.Hampir dia bulan ini suaminya berubah drastis semenjak kedatangan Salsa ke rumahnya tapi dia tidak menaruh curiga sedikit pun kepada Salsa karena terakhir kalinya dia melihat suaminya begitu marah saat melihat kedatangan Salsa ke rumah mereka.

"Ma...Kenapa wajah mama terlihat begitu frustasi?" Tanya Renata yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya.Amanda mendapat sedih ke wajah Renata,dia tidak bisa membayangkan jika dia dan Aditia harus bercerai,bagaimana nasib Renata bagaimana masa depan Renata nantinya.

"Ma....!!"Renata membuyarkan lamunan Amanda,rasanya lelah sekali dengan semua masalahnya sekarang ini.Jika memang suatu saat dia mengetahui Aditia memang selingkuh dia tidak berniat memaafkan pria itu apalagi sampai menerimanya lagi,tidak ada alasan baginya mempertahankan suami yang sudah mengkhianati pernikahan yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun.

"Renata...Mama bisa ngomong sesuatu tidak sama kamu?"Tanya Amanda,Renata mengangguk kepadanya,melihat polos putrinya dia memeluk Renata dia terlalu kecil untuk tau masalah rumah tangganya.

"Bisa ma,katakan saja apa ini tentang papa?" Amanda mengangguk air matanya hampir jatuh tadi dia tidak ingin Renata melihatnya menangis.

"Jika suatu saat mama sama papa bercerai apa kamu akan marah kepada mama?" Tanya Amanda dengan suara hampir tidak terdengar,tapi Renata mendengar dengan sangat jelas walaupun suara mamanya terlihat parau.

"Amanda.....Kamu ini apa-apaan sih?Renata itu masih kecil kenapa kamu harus menanyakan hal bodoh seperti itu kepadanya. Renata masuk ke kamarmu sayang,mama mu mungkin kelelahan makanya dia bicara sembarangan." Ucap mertuanya yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Nenek...mungkin mama lelah memikirkan papa yang semakin hari semakin berubah,aku tau kok nenek,walaupun mama berusaha menutupinya di hadapanku tapi aku tau kalau hati mama sedang terluka." Ucap Renata mendengar ucapan putrinya yang masih sangat kecil membuat neneknya juga sangat sakit.

"Sudah sayang kamu masuk saja ke kamarmu,tidak baik anak-anak mencampuri urusan orang tua." Ucap neneknya Renata lalu pergi setelah mendengar ucapan neneknya.

Mertuanya menghela napas panjang setelah Renata cucunya meninggalkan mereka,dari dulu dia selalu berdoa agar rumah tangga anaknya baik-baik saja,dia tidak ingin kejadian masa lalu menimpa rumah tangga anak menantunya.

"Amanda,mama mohon jangan berbicara seperti tadi,mama tidak mau jika rumah tangga mu berakhir seperti ini." Ucap mertuanya,Amanda menatap wanita itu dia juga tidak ingin kehidupan buruk menimpa rumah tangganya tapi melihat Aditia yang sudah jauh berubah membuatnya benar-benar tidak bisa bertahan lagi.

Dan saat itu suara mobil Aditia memasuki rumah mereka,Aditia masuk kedalam rumah setelah dia memarkirkan mobilnya.

Saat masuk kedalam rumah dia sudah melihat mamanya dan juga istrinya duduk di ruang tamu,wajah meraka terlihat tegang dan mamanya menatap sinis kepadanya.

"Ma...Apa yang terjadi kenapa mama sampai di luar seperti ini?" Tanya Aditia,dia sedikit takut melihat wajah istrinya.

*** Bersambung***