Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
Lita mengikuti langkah Bu Melati yang menunjuk kan semua ruangan, Semua fasilitas memang terlihat sangat menggiurkan karena di mana lagi akan mendapatkan kost yang murah, Tapi semua nya lengkap begini. Hanya kurang nya rumah ini sangat lah seram dan harus punya mental kuat, Lita terus menghitung jumlah pengeluaran yang pasti akan sangat sedikit bila mengambil rumah ini saja. Apa lagi kan dia tak langsung dapat pekerjaan, Pasti nya akan nganggur dulu dan hanya akan menghabiskan uang untuk makan dan menikmati hari dulu. Biaya di kota sangat mahal, Pasti nya dia harus hemat dan menghitung apa pun yang ingin ia beli.
"Kamar nya ada dua, Kalau kamu punya teman kan bisa tinggal di sini." Ujar Bu Melati.
"Di lantai atas ada apa, Bu?" Lita melihat lantai atas.
"Kosong, Itu juga bisa di kontrakan." Jawab Bu Melati.
Lita agak tenang karena bila ada yang mau ngontrak juga bersama nya, Kan bisa ada teman yang menemani diri nya. Setidak nya rasa takut nya akan berkurang dan tenang, Namun untuk sekarang dia harus sendiri dulu bila ingin ngontrak di sini. Rasa nya pasti was was juga, Bu Melati juga menunjuk kan bagian belakang di kamar mandi. Lita semakin menciut nyali nya melihat bagian dapur dan kamar mandi yang sangat menyeram kan ini, Ada sumur di dalam kamar mandi. Memang WC nya terpisah dengan kamar mandi, Rasa nya bagian belakang lebih menyeramkan.
"Bagai mana?" Bu Melati ingin kepastian nya Lita sekarang.
"Baik lah, Saya mau ambil rumah kost ini." Angguk Lita akhir nya.
Bu Melati pun tersenyum senang karena rumah ini akhir nya ada yang menghuni nya, Lita setuju karena melihat fasilitas yang semua nya lengkap. Bahkan ada juga kasur di kamar yang pertama, Ia tak perlu lagi membuang uang untuk membeli kasur yang pasti harga nya juga lumayan, Bisa untuk makan beberapa hari tentu nya.
"Langsung bayar sekarang atau nanti, Bu?" Tanya Lita.
"Kalau sekarang ada ya boleh lah." Bu Melati tersenyum lebar.
Lita pun membuka tas nya untuk mengambil uang yang memang sudah di bawa nya, Dia membayar lunas untuk satu tahun. Berharap nanti akan ada orang lain yang juga ngontrak di sini, Supaya dia juga punya teman dan mengurangi rasa takut nya. Lita rasa nya rela walau nanti teman nya itu tidak membayar penuh, Yang penting dia punya teman di rumah ini. Rasa nya dia akan tenang, Bila berlangsung lama dan dia juga cocok dengan pekerjaan nya yang di dapat nya nanti, Lita tentu nya akan kost di sini terus.
"Saya terima ya uang nya, Semoga kamu betah ya di sini." Bu Melati segera pergi setelah menerima uang.
Tinggal Lita sendirian di dalam rumah yang paling ujung ini, Banyak yang tidak menyangka bahwa Lita mau tinggal di kost ini. Awal nya mereka menduga bahwa Lita tak akan berani, Namun ternyata Lita malah kost di sana. Sedangkan Lita sekarang mulai menyusun baju nya kedalam lemari yang sudah di siapkan, Dia berpikir untuk menutup pintu saja agar tidak merasakan hawa kuburan yang ada di depan. Setelah semua barang ia masukan kedalam lemari, Lita pun baru ingat bahwa motor nya masih ada di depan rumah nya Bu Melati.
Dia juga butuh makanan yang untuk mengganjal perut nya, Maka Lita pun keluar dari rumah untuk mengambil motor sebelum hari mau maghrib. Baru sadar kalau di sebelah rumah juga ada kuburan yang memakai rumah, Lita bergidik dan segera pergi meninggalkan rumah. Jalan hanya setapak dan kiri kanan nya penuh dengan kuburan yang berbaris, Hanya bisa berdoa kepada Allah untuk melindungi diri nya dari segala macam marabahaya yang akan datang. Rasa nya begitu banyak cobaan ketika akan mencoba hidup jauh dari kampung dan melupakan semua kenangan di sana.
"Hai, Kamu jadi ya mau kost di rumah itu?" Andrea bertanya ramah.
"Iya, Mbak." Lita mengangguk sopan.
"Emang kamu enggak takut? Lihat lah banyak kuburan yang mengelilingi nya." Cetus Laura.
"Apa sih kau ini! Tidak semua orang itu penakut seperti mu." Sergah Andrea.
"Tapi kamu luar biasa loh, Udah banyak yang mau kost di sana dan semua nya batal. Karena mereka takut dengan keadaan rumah itu, Baru kamu yang berani." Andrea menatap Lita serius.
Tiba tiba saja nyali Lita semakin menciut karena mendengar semua ucapan mereka, Dia bukan murni karena berani tinggal di rumah itu. Tapi karena harga nya saja yang murah dan pas di kantong, Sehingga Lita mau menerima nya.
"Memang nya rumah itu udah lama ya kosong?" Tanya Lita pelan.
"Lama sekali, Karena mereka takut." Sahut Laura cepat.
"Eh ngomong ngomong nama kamu siapa? Nama ku Andrea." Gadis cantik ini mengulurkan tangan.
"Nama ku Lita, Aku dari kampung." Ujar Lita mengulurkan tangan.
Mereka bergantian salling menjabat tangan, Lita senang karena mereka terlihat sangat ramah dan Lita akan segera punya teman yang bisa di ajak curhat. Siapa tahu saja mereka juga punya info untuk mencarikan pekerjaan, Andrea mengajak Lita duduk untuk ngobrol panjang lebar tentang keadaan di sini dan juga rumah ujung itu.
"Konon kata nya kuburan itu adalah para orang yang pernah kost di sini." Laura mulai menggosip.
"Lah kok yang kost di kubur di sini? Apa mereka tak punya keluarga dan kenapa mereka bisa meninggal di sini." Heran Lita.
"Kata nya mereka meninggal karena ketakutan akibat hantu yang terus mendatangi nya." Andrea yang menjawab.
"Berarti ini memang berhantu ya? Jangan jangan itu hantu yang datang kekamar ku itu." Caca ketakutan.
"Ya enggak tahu! Siapa tahu kan beda hantu." Ujar Andrea.
"Lah berarti banyak lah jenis hantu di sini, Ada berapa macam ya." Kaget Laura.
Mereka saling pandang karena mereka sangat takut sekarang, Apa lagi Caca yang sudah pernah melihat hantu di kamar nya. Tentu saja dia semakin takut untuk tidur malam ini, Rasa nya sangat cemas.
"Aku nginap di kamar mu ya, Laura?" Tawar Caca.
"Kamu tinggal saja di rumah itu sama aku, Sekalian temani aku." Ajak Lita.
"Serius? Tapi aku mau nya satu kamar, Tidak berani kalau kamar sendiri." Caca serius berkata.
"Iya, Kan aku juga baru pertama tidur di sana! Malah aku senang kalau kamu mau temani aku." Lita serius mengajak Caca.
Akhir nya Caca pun mau untuk tidur di rumah ujung, Lita pun mengajak Caca untuk keluar dulu untuk mencari makan dulu dan baru kembali kerumah.