Seorang Wanita cantik dan sukses ini hidup dengan sempurna tanpa kekurangan . Sejak ditinggal Ayahnya yang tiba tiba dikabarkan meninggal akibat kecelakan dengan Helikopternya , Gadis ini menjadi Gadis dingin dan keras kepala. Dialah Daniella Belva Chandra. Sosok wanita ini justru menjadi daya tarik untuk seorang pengusaha muda sukses yaitu Elgan Alexander.Belum pernah sekalipun pria ini jatuh hati tapi sekalinya jatuh hati justru dilupakan oleh wanita yang dicintainya. Apakah yang membuat wanita itu melupakannya? Akankah Elgan bisa membuat wanita yang dicintainya itu kembali kepelukannya? Karya ini diterbitkan atas izin Noveltoon Ervy_five , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya. Tidak mewakili Noveltoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervy_Five, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Mau ke Pasar
Setibanya di kamar Mama Arianna. Daniella menghampiri dan duduk di tepian ranjang Mamanya. Mengusap lembut rambut Mamanya sambil meneteskan airmata. Bagaimana ia masih mengingat setelah dia bangun dari komanya. Kehidupannya memang sedikit berubah. Ayah dan Ibunya tetap masih dalam satu rumah. Namun memang Mamanya lebih sering tidur besama Daniella. Alasannya karena masih ingin memantau dan menjaga Daniella.
Namun, saat Daniella mengingat itu semua, Daniella mengerti sekali mengapa Mamanya lebih banyak menghabiskan waktu dengan Daniella. Memang tidak sehangat sebelumnya dan tidak banyak interaksi, tapi Mamanya selalu memberikan alasan yang masih bisa diterima oleh Daniella.
Papanya pun menjadi sangat sibuk. Tugas keluar kota menjadi sangat sering dan cenderung lebih lama. Daniella pun menarik kesimpulan, bahwa Papa nya dahulu melakukan itu untuk memberikan ruang kepada Mamanya yang mungkin sudah enggan hidup bersama. Akan tetapi, demi kesembuhan Daniella mereka berdua masih berakting seolah tidak terjadi sesuatu.
“ Mam, kau pasti menderita kan selama ini. Bersandiwara hanya agar aku baik-baik saja.” Ucap Daniella sambil mengelus lembut rambut mamannya yang masih tertidur.
Elgan dan Om Ben memperhatikan Daniella dari belakang.
“Om , apa tidak sebaiknya kita keluar ya? Biarkan mereka berbicara berdua.” Ucap Elgan.
“Kau benar El, kita keluar saja.”
Saat Mereka keluar dan ingin menutup pintu, tiba-tiba Mama Arianna terbangun.
“ Sayang.. Kapan Kamu sampai rumah? Hmm” Ucap Mama Arianna.
Arianna tidak menjawab tapi malah terus menangis. Dan tangisannya semakin pilu.
“ Lho, kamu kenapa Sayang? Kenapa menangis begini?” tanya Mama Arianna masih bingung.
Arianna pun masih tetap tidak memberikan penjelesan apapun. Tangan Mamanya dicium dan digenggam begitu erat.
Om Ben dan Elgan yang awalnya akan meninggalkan mereka, secara otomatis tidak jadi.Om Ben mendekati Arianna dan mengusap pundaknya dengan lembut.
“ Sudah La, kamu harus kuat. Mama kamu sudah tidak apa-apa. Jangan bersedih seperti ini.” Ucap Om Ben.
“ Maa…” akhirnya suara Daniella pun terdengar.
“Iya..Sayang . Kamu kenapa? Mama sudah merasa lebih baik kok setelah minum obat. Sudah ya jangan menangis lagi.” Ucap mama sambil menyentuh pipi Daniella dan mengusap airmata yang tersisia.
“ Maafkan Lala mam. Mama selama ini tersiksa sendiri. Maaf mam.” Ucap Daniella sambil menangis.
“Apa maksud Kamu sayang? Mama tidak apa-apa. Malah sekarang jauh lebih baik. Mungkin besok sudah beraktivitas seperti biasa. “
“ Mam.. Lala sudah mengingat semuanya. Termasuk awal pernikahan aku dan kecelakan itu.” Ucap Daniella begitu lemah.
Mama Arianna sangat terkejut. Dia tidak menyangka akan Daniella mengingat hal itu dengan secepat ini.
“ Sayang, yang berlalu biarkan itu menjadi masa lalu. Menjadi pelajaran untuk kita ya. Mama bersyukur kamu sudah bisa megingatnya tapi bukan berarti kamu menyesali atau menyalahkan dirimu. Itu semua takdir dan cobaan yang harus kita lewati.” Ucap Mama Arianna sambil mencoba untuk bangun dari posisi tidurnya.
“ Mam, tapi aku tidak menyangka kalau papa…” ucap Daniella kemudian terpotong karena Mama Arianna menarik Arianna ke dalam pelukannya.
“ Sssttssst.. Maafkan Papamu. Sekarang Dia sudah tidak ada. Dia sangat menyesal dan tersiksa dengan keputusan sebelumnya. Sekarang, kamu sebagaia seorang Anak, Doakan dia setiap hari.” Ucap Mama Arianna sambil terus memeluk Daniella.
“ Mam.. kenapa dengan hatimu? Kenapa bisa seikhlas itu?” tanya Daniella.
“ Mama hanya ingin berdamai dengan keadaan Sayang. Mama mengenal Papamu sudah lebih dari dua puluhan tahun. Awalnya memang Mama tidak bisa menerimannya dan membenci Papamu. Namun, akhirnya dia memberanikan diri untuk menjelaskan kepada Mama. Dia dijebak. Bukan niatnya melakukan hak tiu dengan sengaja dan sadar. Namun, Kamu tahu sendiri Papa mu orang yang sangat bertanggung jawab . Dia melakukan itu memang hanya agar Anak itu bisa tetap hidup dengan layak. Karena bagaimanapun juga, anak itu tidak bisa menentukan dan memilih siapa orang tuanya kan.”
Mama Arianna menjelaskan semua itu dengan pelan dan tidak dengan emosi. Daniella mendengarnya dan mencoba mencerna dalam pikirannya. Rasa kecewa dan benci kepada Papanya kembali muncul.
“ Jangan lagi membenci Papamu Nak. Dia sudah tersiksa. Ampuni dia Sayang.” Ucap Mama Arianna sambil menangkup wajah Daniella.
“ Anak itu benar anak Papa?” Tanya Daniella.
Mama Arianna kemudian melirik Om Ben dan juga Elgan. Mama Arianna pun menganggukan kepalanya.
“ Siapa Namanya ? Apa Mama pernah bertemu dengan Dia?”
Mama Arianna menggelengkan kepala. “ Mama tidak pernah bertemu dengan mereka lagi Sayang semenjak kejadian tersebut.”
“ Begitu..” jawab Daniella sambil berpikir.
“Aku harus mencari tahu siapa mereka dan dimana mereka sekarang.” Ucap Daniella dalam hati.
“ Jangan dipikirkan. Sejauh ini mereka tidak mengganggu kita kan? Om ben dan Elgan pasti akan menjaga kamu dan Mama . Jad tidak perlu khawatir .”
“ Hhmmm.. Baiklah”
“Syukurlah kalau begitu. Karena sekarang kamu sudah bisa mengingat semuanya. Bagaimana kita lanjutkan pernikahan kamu yang tertunda itu? Hmm” ucap Mama Arianna tiba-tiba dan sambil tersenyum.
“ Mam…” Ucap Daniella malu.
“ Lho kenapa? Benar kan? Mama sudah tidak sabar ingin menimang cucu. Iya kan Ben?” ucap Mama sambil memastikan kepada Om Ben.
“ Benar. Kita sudah tidak sabar disebut opa dan oma.” Ucap Om Ben sambil tertawa.
“ Benar kan. Ya sudah kalau begitu. Besok saja Kalian menikah? Setuju kan?” Tanya Mama Arianna
“ APA??!!” Ucap Daniella dan Elgan bersamaan sambil saling memandang.
“ Menikah besok? Mam,ini menikah lho. Serius dong. Kita bukan mau ke pasar kan mam?” Ucap Daniella kebingungan dengan keputusan Mamannya.
“ Lho kok kamu bingung begitu, Sayang?” ucap Mama Arianna.
“ Bagaimana El, Kamu setuju kan?” Ucap Om Ben menambahkan.
“AKU SIAP OM!” Ucap Elgan dengan langtang.
Mama Arianna dan Om Ben tertawa kencang melihat tingkah Elgan yang menjawab seperti tantara.
Sedangkan Daniella hanya tersenyum terpaksa. Bagaimana mungkin dia akan menikah besok sedangkan belum ada persiapan apapun.
-Bersambung-
...****************...