NovelToon NovelToon
Revenge Ends In Love

Revenge Ends In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai
Popularitas:28.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Oleh orang tuaku, aku di jadikan sebagai pelunas utang dan menikahkan ku dengan seorang pria kaya. Tidak ada cinta di antara kami. Suatu malam, tanpa sengaja, aku melakukan one night stand dengan bos ku hingga aku harus mengakhiri rumah tangga ku yang masih berumur jagung.
Ternyata, kejadian malam itu adalah jebakan. Jebakan balas dendam yang membuatku terluka dan trauma.
Lima tahun berlalu, aku bertemu lagi dengannya, bertemu dengan pria yang malam itu membuatku tak berdaya karena sentuhannya. Pria yang sangat aku benci dan ingin aku lupakan.
Tapi pertemuan itu kembali membuatku terseret oleh pesonanya.
Mampukah aku tetap membenci atau justru aku malah jatuh cinta padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32 : Gadis kecil yang sangat cantik

Lima tahun kemudian.

" Mom...."

Teriakan anak kecil tersebut terdengar sangat nyaring, tas punggungnya bergoyang ke kiri dan kanan karena guncangan tubuhnya sendiri. Dari jauh, senyumnya sudah terlihat merekah melihat kedatangan sang mommy yang menjemputnya pulang sekolah.

" Jangan lari lari sayang, nanti kamu jatuh." Kata sang mommy sembari menangkap tubuh malaikat kecilnya.

" Mom...hari ini mommy janjikan bawa Sophia jalan jalan." Ujarnya dengan nafas terengah.

Emilia mengangguk.

" Kalau begitu, ayo kita pergi mom." Sophia menarik tangan Emilia.

" Iya sabar, kita harus pulang dulu ke rumah, kan berangkatnya sama aunty Maia dan grandma."

" Memangnya kita mau kemana mommy?" Tanya nya sembari menggandeng tangan Emilia berjalan ke parkiran di mana mobil mereka berada.

" Auckland, besok kan hari ulang tahun pernikahan aunty Fannie dan uncle Ken."

Sophia menepuk jidatnya." Astaga, aku sampai lupa."

Emilia tersenyum melihat ekspresi Sophia yang terlihat sangat menggemaskan.

" Oiya, mom sudah beli kadonya kan?"

" Iya. Sophia tenang saja."

Emilia terkekeh. Gadis nya berpikir merayakan ulang tahun pernikahan sama dengan ulang tahun yang biasa. Ya meski terkadang bawa kado juga, tapi itu tidak harus di lakukan.

" Sophia jadi tidak sabar."

" Tidak sabar ke acara ulang tahun atau tidak sabar ketemu dengan kak Sean.." Goda Emilia.

" Mommy ini ada ada saja." Sophia tertunduk tersipu malu dengan satu tangan yang dia gunakan untuk menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

Emilia tertawa renyah, tingkah bocah menggemaskan itu sudah seperti anak berusia tujuh belas tahun yang baru pertama kali berkencan.

Kesedihan dan rasa trauma Emilia berangsur angsur mulai pulih dengan adanya Sophia. Dukungan keluarga memang sangat berpengaruh besar untuk Emilia.

Sedikit banyak dia sudah bisa menerima keberadaan nyonya Daisy dan tuan Andrew yang setiap tahun datang melihat perkembangan cucunya. Keluarga Muller tersebut, mau tidak mau memperkenalkan dirinya sebagai kakek dan nenek dari Sophia. Dan Emilia tidak keberatan sama sekali. Bahkan dengan nyonya Daisy, Emilia kini terlihat sangat akrab.

Emilia merasa nyaman berada di sekitar keluarga Muller, terlebih mereka tidak pernah membahas sekali pun tentang ayah biologis Sophia. Nyonya Daisy juga seperti lupa jika punya anak laki laki yang selalu saja membuatnya kesal.

Contoh beberapa bulan lalu, Gerrard meminta pada mommy dan Daddy untuk mengatur kencan buta untuknya, dan bukan jawaban dari nyonya Daisy yang dia dapat, melainkan sebuah kemoceng berbulu coklat yang beberapa kali bersentuhan langsung dengan tubuhnya hingga sesekali ia menjerit kesakitan. Naasnya, setelah puas memukul Gerrard, nyonya Daisy pun tak segan segan mengusir anaknya dari rumah.

" Oiya mom, Grandma Daisy belum datang melihatku lagi, apa dia sedang sibuk?"

" Mungkin saja, grandma juga belum menghubungi mommy."

Sophia tertunduk lesu, hari ulang tahunnya sudah dekat, tapi belum ada kabar dari grandma dan grandpa nya kapan akan berkunjung ke Hamilton.

" Sudahlah, jangan bersedih. Nanti mommy coba menelpon grandma."

*

*

" Selamat bro." Kata Gerrard sembari memeluk Ken.

" Aku pikir kau tidak akan datang, by the way, terima kasih untuk kadonya."

" Ya dengan berlibur, kau bisa memberikan adik untuk Sean. Kau tidak liat, Sean semakin besar."

" Harusnya kau yang berlibur, berhenti mengurusi Quantum, kau pikir kau akan bertambah muda? Tidak brother. Cari jodoh, menikah dan membina rumah tangga yang harmonis seperti ku dan Fannie."

Gerrard tersenyum tipis. " Tidak ada yang menyukaiku Ken. Tidak sama denganmu."

" Jangan berbohong, wajah tampan mu itu sangat di gilai wanita, apalagi isi dompetmu, wanita mana yang akan menolak? tidak ada Gerrard." Ken tertawa renyah.

" Ada, bahkan wanita itu membuatku sulit untuk jatuh cinta ." Batin Gerrard.

" Aku tidak berbohong, justru kalau kau punya satu pegawaimu di rumah sakit yang pastinya cantik, kenalkan padaku."

" Ada satu, tapi dia bukan pegawai ku, dia kerabat jauhnya Fannie, dan dia punya sedikit kekurangan dan ku rasa kau tidak akan suka."

" Benarkah? Kalau kau yang merekomendasikannya, pasti dia sangat cantik, lalu apa kekurangannya?"

" Dia sudah punya anak."

" Tidak apa, aku pria penganut paham liberal Ken."

" Baiklah, aku akan mengenal mu. Nikmati makananmu, aku akan ke sana dulu."

" Ok bro."

Gerrard kembali berbincang dengan Arthur, seperti biasa tidak ada pembahasan lain selain urusan pekerjaan.

" Aku mau ke kamar mandi."_ Gerrard

" Mau aku antar tuan?"_ Arthur.

" Arthur, Aku bukan anak kecil !" Gerrard melangkah dengan wajah kesal.

Selesai dengan tujuannya, Gerrard kembali ke ruangan di mana acara di adakan, namun, ada sesuatu yang menarik perhatiannya hingga bukannya berjalan lurus, malah berbelok ke arah lain.

Semakin lama, jaraknya semakin dekat dengan objek yang dia tuju. Beberapa langkah di depannya, seorang anak kecil sedang memperhatikan dirinya di cermin besar sembari berputar putar mengangkat gaunnya yang berwarna dusty pink.

Tidak tahan melihat sesuatu yang menggemaskan, Gerrard pun menegurnya. " Hai cantik." Katanya mengangkat tangan kanannya sebagai bentuk sapaan.

Tentu saja, gadis kecil itu kaget, dan menghentikan aktivitasnya. Untuk sementara waktu, ia sempat terdiam dan tertunduk, mungkin malu.

Namun, itu tidak berlangsung lama, karena begitu Gerrard berjongkok dan mensejajarkan tubuhnya, gadis itu pun terkesiap.

" Daddy?" Panggilnya.

Kening Gerrard mengernyit. " Daddy?" Pertanyaan berulang dari Gerrard.

Sadar akan ucapannya yang salah, gadis kecil itu segera minta maaf. " Maafkan saya uncle." Ucapnya tertunduk.

" Tidak apa apa. Siapa namamu?"

" Sophia."

" Nama yang cantik dan indah."

" Terima kasih."

" Daddy mu mana?"

" Tidak ada."

" Lalu ke sini sama siapa?"

" Mommy."

" Mommy nya kemana?"

" Ada, tapi mommy tidak tau kalau aku ke sini."

" Tidak boleh begitu nak, nanti mommy nya cari bagaimana?"

" Sophiaaaa."

Gerrard menoleh, dan di belakangnya, berdiri wanita cantik dengan rambut blonde sedang menatap tajam ke arah Sophia.

" Aunty Maia.."

" Aunty? Ku pikir tadi mommy nya." Batin Gerrard.

" Ayo sayang." Maia menghampiri Sophia dan memegangi tangan kecilnya.

" Bye uncle."

Gerrard mengangkat tangannya sebagai balasan salam perpisahan Sophia.

" Tantenya galak sekali." Gumam Gerrard, karena tak satupun kata yang di ucapkan Maia saat bertemu dengannya. Maia dengan santai berjalan melewati Gerrard dan membawa Sophia ikut dengannya.

Begitu menjauh, Maia langsung bertanya pada Sophia tentang pria yang di lihatnya barusan. " Siapa dia?"

" Maksud aunty, uncle yang tadi?"

Maia mengangguk.

" Sophia juga tidak kenal."

" Lalu apa yang dia lakukan di situ."

" Entah, dia hanya menyapaku saja."

" Siapa namanya?"

Sophia berhenti melangkah dan menepuk jidatnya." Aku lupa menanyakannya."

" Sudahlah, jangan terlalu dekat dengan orang tak di kenal."

" Iya aunty, mommy sudah sering mengatakannya pada Sophia, hanya saja, aku merasa dia berbeda."

" Apanya yang berbeda?"

Sophia mengangkat kedua bahunya." Aku juga tidak tau."

" Kamu itu, ayo kita liat mommy, tadi kepalanya sakit jadi istirahat di kamar atas."

" Tapi mommy tidak apa apakan?" Suara Sophia terdengar khawatir.

" Tidak apa apa, mungkin kelelahan saja."

" Ayo cepat aunty." Kali ini, Sophia yang menarik tangan Maia dan berjalan cepat agar bisa segera bertemu dengan mommy nya.

Sementara Gerrard belum beranjak dari tempatnya, padahal sudah lama sejak kepergian Sophia.

" Gadis kecil itu cantik sekali. Sorot matanya mengingatkanku pada seseorang. Ataukah aku hanya terlalu banyak berpikir tentangnya?" Gumam Gerrard.

...****************...

1
putri anggiamurni
kak lama banget update novel yg ini? sedih rasanya, padahal yg novel Zara hampir tiap hari update lo.. huhuhu

btw, semangat nulisnya dan sehat selalu /Kiss//Kiss/
Eva Wahyuni
semangat Thor 💪💪💪.. Akhir nya yang ditunggu up juga 😄..
semoga Gerrad bisa terus melindungi Emilia dari bahaya..
Sidieq Kamarga
Duh Thor kemana aja atuh lama ditengoooook lagi tengooook lagi eh akhirnya muncul juga 🥰🥰🥰🥰🥰. Wyn sepertinya belum puas karena belum bisa menaklukan Emillia, jadi dia selalu berusaha agar dapat dekat bankam enaklukan Emillia !!!
SasSya
klo dalangnya lagi2 wyn
maka dia benar-benar monster
yellya
emi,jgn lngsng nerima gerard ya,biar dia usaha yg keras dulu buat dapetin kamu lagi 😏😏😏😏
dwi fenny
up thor
dwi fenny
bagus willy...
Sidieq Kamarga
Halaaaah Willy tahu Geral sedang sakit hati dan fisiknya, eeeh dibilang suaminya Emillia mati, makin sakit dong hatinya !!!
SasSya
jawabannya lebih sarkas Will
mati! 😃😁
yellya
jleb ga tuh gerard 💔💔💔
Bunda Wati
alur cerita yang apik ,seperti ikut di dlm cerita kyk lihat film...
SasSya
sengajakah ini mobil mau menabrak Emy🤔
selama wyn blm di kasih syok terapi hidup Emy tidak akan tenang kayanya
kabar Ludwig gimana zaaa
Sidieq Kamarga
Akhirnya Othor up date, Itu siapa yang mau mencelakai Emilia ? Gerald yang terkena imbasnya !
Okta Kartika
Luar biasa
SasSya
mom Daisy lebih pintar dan bijak gerr
enak sajaaaa
susah2 bujuk Emy untuk tinggal bersama, rencana baru di mulai malah mau di recokin...
yellya
gerard kurang usaha nih, pepet trs emi nya 😁😁
Hilda Yanti
lanjut author, please
Sidieq Kamarga
Benar juga untuk Emilia jangan terjebak dengan masa lalu, hadapi dengan lapang dada, kemudian biarkan semua berlalu tanpa harus tertekan karenanya. Sakit hati itu akan selalu ada, tapi jangan dikuasai oleh rasa sakit itu !!
Yeni Bagonk
Bagus banget alur ceritanya.
Novie Achadini
maua nyumpahin gerard mati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!