NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Kakel Galak

Mengejar Cinta Kakel Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tanzila mutiara

cerita ini mengisahkan tentang persahabatan dan juga percintaan saat SMA, di mana ada 3 laki laki yang sudah bersahabat sejak SMP. salah satu dari mereka sangatlah pemilih dalam pacaran, ia adalah Arba Panjaitan. Karena hal itu, mereka pun membuat sebuah taruhan. apakah taruhan itu? dan siapa kah yang akan menang dalam taruhan tersebut? yuk tanpa berlama-lama lagi, gass langsung baca aja 😉

sebelumnya mohon di baca dulu teks di bawa!

-Di mohon untuk membaca dengan benar.
-Di mohon jangan lompat bab.
-Dan jangan bom like.
-Sebisa mungkin jadi lah pembaca setia 🙏🏻

sekian terima kasih 🙏🏻 happy reading 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18 [ Rafael Mahesa ]

"Zion...gua tau lu ada di dalam. Buka atau gua dobrak pintu nya?!." Ancam Arba sembari terus mengetuk pintu nya.

"Gimana, Je. Bisa bisa di amuk ibuk kos juga nih, kalo Ampe pintu nya di dobrak Arba?!." Tanya Zion pada Jeje.

"Buka aja kali ya, dari pada lu di amuk dua singa." Jawab Jeje. Zion pun menelan Saliva nya sebelum membuka pintu. Ia pun perlahan lahan membuka pintu nya, saat melihat wajah datar Arba. Zion pun tersenyum cengengesan, sembari menyatukan kedua tangan nya di depan dada.

"hehehe, Ma-maaf, Ar." Ucap Zion cengengesan.

Tanpa banyak omong, Arba pun langsung membuka pintu nya dengan lebar. Lalu mendorong dada Zion hingga Zion terjatuh ke lantai. Dan melempar tas nya ke arah Jeje. Dengan sigap, Jeje pun langsung menangkap tas Arba.

Setelah itu, Arba pun langsung mengangkat kera baju Zion, lalu menatap nya dengan tajam. Kini jantung Zion rasa nya ingin terbang ke angkasa, bukan hanya jantung nya jiwa nya juga ikut terbang bersama jantung nya.

"Gak solid banget lu, mikir dong lu. Seenggaknya lu telpon gua kek, biar gua juga bisa ikut bolos!!." Marah Arba pada Zion, sembari mendorong tubuh Zion hingga tertabrak dinding.

"So-sorry, Ar." Jawab Zion terhenti.

"Sini lu, Je." Ucap Arba sembari tangan nya mengisyaratkan kepada Jeje untuk menghampiri diri nya. Jeje yang sudah pasrah, akhirnya hanya menurut. Jeje pun menghampiri Arba dan Zion.

"Karena lu berdua gak solid, dengan terpaksa, gua harus menghukum lu berdua sekarang!." Ucap Arba dengan tegas.

"Di hukum?!." Jawab Zion dan Jeje kompak dengan ekspresi wajah tercengang.

"Udah kayak pak Niko aje lu, Ar. Ngasih kita hukuman." Ucap Zion yang Bingung dengan Arba yang tiba tiba memberikan hukuman.

"Lagi kesurupan pak Niko lu ye?." Tanya Jeje yang curiga dengan Arba.

"Gua lagi gak bercanda!!." Jawab Arba yang terkesan sangat galak seperti Liza.

"I-iya deh, lu mau ngehukum kita apaan?." Tanya Zion yang sudah pasrah di beri hukuman.

"Hukuman nya simpel kok, lu berdua harus bisa buat gua ketemuan dengan Liza, sore ini." Jawab Arba dengan santai sembari tersenyum smirk.

"Ketemuan?!." Kaget Jeje dan Zion kompak, sembari menatap Arba tak percaya.

"Gak usah gitu juga kali, Jigong lu berdua bau!." Ucap Arba sembari menutup mulut Zion dan Jeje.

"Bangke lu, Ar. Jigong lu lebih bau anjir!." Jawab Zion yang tak terima di bilang bau mulut.

"Udah, gak usah bahas Jigong. Maksud lu tadi apa, Ar. Ketemuan di mana?!." Tanya Jeje yang tak ingin banyak omong, ia ingin langsung ke inti nya.

"Ya terserah, di cafe kek, atau di mall. Terserah kalian aja, pokoknya gua harus bisa ketemuan sama Liza." Jawab Arba yang menyerahkan semua rencana nya pada mereka berdua.

"Kalo di kuburan aja, gimana?." Tanya Zion bercanda.

"Kalo di kuburan, yang cocok tu lu. Lu ketemuan dah tu sama mbak Kunti. Terus ajak dinner di kuburan." Jawab Arba yang menanggapi candaan Zion.

"Hahaha." Tawa Arba dan Jeje saat melihat ekspresi cemberut Zion.

...----------------...

Di kediaman keluarga Mahesa.....

Di sebuah rumah bertingkat, dan di kamar yang sunyi dan juga sedikit gelap. Terlihat Rafa yang sedang rebahan dengan earphone yang menempel di telinga nya, ia memejamkan mata sembari mendengarkan lagu yang mengingatkan nya pada suatu kenangan. Sebuah bingkai foto, ia peluk erat di dada nya.

Tak terasa, air mata menetes membasahi pipi nya. Dengan cepat Rafa pun langsung menghapus air mata nya, ia tak ingin terlihat lemah dengan menangis.

Tiba tiba, pintu kamar nya di ketuk oleh seseorang. Rafa pun hanya mengatakan satu kata untuk mempersilahkan orang tersebut masuk ke dalam kamar nya. Orang tersebut pun langsung masuk, dan menghidupkan lampu kamar Rafa, agar tak terlihat gelap.

"Den Rafa belum makan ya, ini bibi bawakan makan siang nya, den." Ucap bibi atau asisten rumah tangga Rafa. Sembari membawakan nampan yang berisi makanan untuk Rafa.

"Rafa gak laper bi, bibi aja yang makan!." Jawab Rafa sembari melepaskan earphone nya dan membuang muka, tak ingin menatap si bibi.

Si bibi pun menghela nafas panjang saat melihat anak majikan nya yang terus bersedih dan sangat sulit untuk di ajak mengobrol.

"Bibi gak bisa, den. Ini makanan buat den Rafa, Nanti Papa cemas loh den. Kalo Aden gak mau makan." Ucap bibi yang berusaha membujuk Rafa untuk makan.

"Cemas?!...Papa gak pernah peduli Bi, mau Rafa makan atau pun tidak. Papa gak akan pernah peduliin Rafa, yang papa peduliin yaa istri muda nya itu. Gak ada yang lain!!." Tegas Rafa, Rafa sangat benci jika seseorang membicarakan papa nya.

"Jangan bilang begitu, Den. Setiap orang tua pasti selalu memperdulikan anak anak nya." Jawab bibi sembari menyentuh pundak Rafa.

"Udah deh, bibi gak usah sok bijak. Sana keluar!!." Ucap Rafa sembari menyingkirkan tangan si bibi dari pundak nya.

"Ya sudah, bibi keluar dulu ya, den. Jangan lupa di makan makanan nya." Jawab bibi yang akhirnya memutuskan untuk keluar, dari pada anak majikan nya itu semakin marah pada nya.

"Semua orang sok bijak, sok sokan mau kasih nasehat. Tapi dia sendiri gak tau rasa nya jadi diri gua!!." Kesal Rafa sembari meletak bingkai foto tersebut ke dalam laci meja yang ada di samping ranjang.

Ternyata, bingkai foto tersebut berisi foto keluarga Rafa yang dulu. Yaitu hanya ada Rafa, papa, dan mama. Dan kini hanya tersisa Rafa dan papa nya, karena sang mama 1 tahun yang lalu meninggal dunia, karena kecelakaan yang tak wajar. Seperti di rencanakan.

...----------------...

•Rafael Mahesa

Rafael atau sering di panggil Rafa adalah anak orang yang berada, orang tua Rafa sangat berpengaruh di sekolah nya. Hingga membuat para siswa/i tak ingin punya masalah dengan Rafa, Karena pada akhirnya yang menang akan tetaplah Rafa, karena orang tua Rafa punya kuasa di sekolah.

Rafa memang terkenal anak yang nakal di sekolahnya, ia sering bolos dan juga tak pernah mengerjakan PR. Namun, setelah kepergian sang mama. Rafa yang sekarang lebih nakal dari sebelum nya. Ia sering kali memaksa perempuan cantik dan body bohay di sekolah nya untuk berpacaran dengan nya, dan juga sering di paksa melakukan hal tak Senonoh, seperti bercium*n, berpelukan, dan hal hal buruk lain nya. Setelah bosan, Rafa akan membuangnya begitu saja dan tak lupa mengancam nya, agar tak bilang ke siapa siapa tentang perlakuan buruk nya.

to be continued ~~~

@Tanzila_mthv

Saling follow kuy 😘

Jangan lupa dukungan nya 😉

Aku author Tanz >⁠.⁠<

Sekian, terima kasih 🙏🏻

See you tomorrow, my month 👋🏻

1
Kikan Dwi
Gak ngaruh sogokan mu/Joyful/
Kikan Dwi
bingung gk tuh kasir nya
Kikan Dwi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ora
/Rose//Rose/3iklan untuk Kakak.....
ora: Masama🥰
Tanz>⁠.⁠<: makasih banyak kak 🥰
total 2 replies
ora
Kasihan Liza. Cowok yang nyukain dia pada nggak waras😂🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<: udah gila cinta mereka 🤣🤣
total 1 replies
ora
Maksudnya mau tetap ngejar Liza, atau ngejadiin Liza musuhnya kayak Arba?
ora: Wah ..., yokk yang gentle Rafa. Habis di tolak jangan malah musuhin🤭🤪
Tanz>⁠.⁠<: ehem, kita liat aja nanti kak 🤭🤭
total 2 replies
ora
Ini Rafa, bukan Zion kan Kak?
Kenapa Zionku tiba-tiba nongol?😂
Tanz>⁠.⁠<: waduh, maafkan lah aku yang salah nama 😁🙏🏻
total 1 replies
ora
Enggak. Liza hanya milik Arba🤭🤣🤣🤣
ora
🥱🥱🥱 Lagi ngegombal nih ceritanya😌
Tanz>⁠.⁠<: begitulah 😌
total 1 replies
ora
Bagus dong Ar. Jadi orang jujur kok heran🤦‍♀️🤣
ora: 🤣🤣🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<: tapi jujur kali bahaya kak 🤭🤣
total 2 replies
ora
Wah, Tante Anita suhu nya dalam mengejar kah🤔🤣
Tanz>⁠.⁠<: seperti di masa muda begitu 🤭🤣
total 1 replies
ora
Owh ..., aku kira🤭
Tanz>⁠.⁠<: kek nya Liza gak tega kalo langsung tolak 🤭
ora: Ya, tadi. Aku kira kode di tolak🤭
total 3 replies
ora
Kode apa? Kode kalau mau di tolak?🧐😂
Tanz>⁠.⁠<: Tante Anita: nanti galau lagi sih Arba 🤭
ora: Menyampaikan pendapat Tante/Grievance//Joyful/
total 3 replies
ora
Ternyata jujur kalau lagi galau😆
ora
Lagi galau Tante/Grievance/
ora
🤣🤣🤣Kan emang nggak punya rumah. Yang punya rumah orang tuanya🤭✌️✌️✌️
Tanz>⁠.⁠<: waduh, seorang Arba bisa begitu, agak sulit ya 🤭
ora: Iya. Sampai Arba mapan dan bisa beli rumah sendiri hasil keringatnya. Arba tinggal di rumah orang tuanya, bukan rumahnya😁
total 3 replies
ora
Sangat kekanakan🤪🤪😝
ora
/Rose//Rose/ untuk Arba yang lagi galau🥺
ora: Masama kak🥰
Tanz>⁠.⁠<: makasih banyak kak 😌
total 2 replies
ora
Apa, apa? Liza nggak suka sikap yang kekanakan. Tapi sekarang kamu malah kekanakan banget sikapnya.

Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗
ora
Apa, apa? Liza nggak suka sikap yang kekanakan. Tapi sekarang kamu malah kekanakan banget sikapnya.

Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗
Tanz>⁠.⁠<: 👻: tak mau tak mau~~
ora: Ayo setan, keluar dari tubuhnya Arba dong🥹🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!