NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Bayangan

Bukan Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:40.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.

Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.

"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"

"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"

Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.

Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Sesampainya di penthouse, Vania melangkahkan kakinya dengan begitu riang. Sedangkan Betrand terus menekuk wajah tampannya.

Betrand merasa begitu bodoh, karna mau-maunya dia mengikuti perintah konyol sang istri hingga berakhir dengan perutnya yang terasa sakit karna kekenyangan.

"Nyonya apa ada yang bisa saya bantu lagi? Kalau tidak ada, saya akan langsung pulang karna ibuku sendirian di rumah sakit." Ujar Ririn.

Berkat uang yang diberikan Betrand, ibu Ririn berhasil menjalani operasi tepat waktu dan sedang dalam masa pemulihan sekarang.

"Ya kau pulanglah, salam untuk ibumu. Aku juga sudah lelah dan ingin segera istirahat." Balas Vania.

"Terima kasih nyonya. Kalau begitu saya pamit dulu. Permisi nyonya, permisi tuan." Pamit Ririn sembari menunduk memberi hormat pada sang majikan.

Usai berpamitan pada nyonya Vania dan tuan Betrand, Ririn berlalu pergi meninggalkan penthouse sang majikan. Kemudian segera pergi ke rumah sakit tempat sang ibu di rawat.

"Tunggu Rin, ini sudah larut malam. Aku akan mengantarmu." Teriak Roy seraya berlari untuk menyusul wanita incarannya.

"Roy! Aku belum menyuruhmu pulang! Kau ingin di pecat ya?!" Betrand mencegah sang asisten pergi, karna ada hal yang ingin Betrand bicarakan dengan pria itu. Dengan terpaksa Roy pun menghentikan langkahnya lalu kembali ke dalam penthouse sang majikan.

"Maaf tuan. Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Roy setelah berada di hadapan tuan Betrand.

"Ikut ke ruang kerjaku!" Betrand melangkah menuju ruang kerjanya, diikuti oleh Roy di belakangnya. Meninggalkan Vania yang tengah asik memainkan ponselnya.

"Terima kasih atas bantuan anda dokter Yasmin. Aku bahagia sekali bisa menghabiskan banyak waktu dengan suamiku hari ini." Vania mengirimkan sebuah pesan sebagai ungkapan rasa terima kasihnya pada dokter Yasmin, karna telah banyak membantunya hari ini.

Ting.

Tak lama kemudian dokter Yasmin membalas pesan Vania, dan wanita cantik itupun segera membacanya.

"Sama-sama, Semoga malam ini sukses." Balas dokter Yasmin dengan kata-kata yang ambigu.

"Sukses?" Vania mengerutkan dahinya

"Bukankah rencana kami sudah sangat sukses, bahkan aku puas karna bisa mengerjai kak Betrand." Gumam Vania dalam hati sembari tertawa cekikikan.

"Loh, Kemana semua orang?"

Vania baru menyadari kalau kini hanya tinggal dia sendirian saja di ruang tengah.

"Lebih baik aku tidur saja." Sambil berjalan menuju kamar, otak Vania terus menyusun rencana untuk mengerjai sang suami esok hari.

"Mau kemana kau?" Langkah Vania terhenti saat mendapat pertanyaan dari sang suami.

"Tentu saja aku mau tidur di kamarku, kakak juga tidurlah! Ini sudah malam." Balas Vania, kemudian kembali melangkah menuju kamarnya.

"Siapa yang menyuruhmu untuk tidur di sana?" Gerakan tangan Vania yang hendak menekan handle pintu kembali terhenti karna ucapan Betrand.

"Kau lupa ya? Bukannya dulu kakak sendiri yang memintaku untuk tidur di kamar ini." Vania mengingatkan.

"Masih muda tapi sudah pelupa!" Cibir Vania dengan bibirnya yang mencebik.

"Itu dulu! Karna mulai malam ini kau akan tidur di kamarku." Ucap Betrand dengan seringai licik di bibir tipisnya.

"Tapi kenapa?" Tanya Vania pula.

"Ck. Kau lupa ya? Dokter Yasmin bilang kita harus sering melakukan hubungan suami istri. Bagaimana kita bisa melakukan hubungan suami istri jika tidur di kamar yang terpisah?" Betrand mengingatkan dengan senyum smirk di wajahnya.

Glek! Vania menelan salivanya dengan susah, sedangkan mulutnya tak mampu berkata-kata.

"Masih muda tapi sudah pelupa." Betrand balik mecibir sang istri.

Vania belum sempat menjawab ucapan Betrand namun tangannya keburu ditarik oleh pria itu untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Tunggu kak, apa kau yakin ingin melakukannya denganku? Apa kau sudah mulai mencintaiku?" Tanya Vania saat melihat sang suami sudah mulai membuka kemejanya.

"Kau jangan terlalu banyak bertanya, lebih baik lakukan saja tugasmu sebagai seorang istri. Karna aku ingin bayiku segera lahir ke dunia." Ucap pria berwajah dingin itu.

"Huhf, jadi semua ini agar bayi kami cepat lahir. Aku pikir kak Betrand sudah mulai mencintaiku." Gumam Vania sembari menghembuskan napas berat karna merasa kecewa.

Saat di ruang kerja tadi Berrand meminta pendapat Roy, karna walau bagaimanapun Roy lebih berpengalaman dalam hal ini dari pada Betrand.

Roy bilang, hampir setiap malam ia melakukan hubungan badan ketika istrinya sedang hamil besar. Dan saat proses persalinan tiba, ketiga mantan istrinya dapat melahirkan dengan mudah.

Betrand berharap Vania juga bisa melahirkan dengan mudah, dengan begitu rasa bersalahnya pada Vania tidak akan terlalu besar.

"Dan setelah bayi kami lahir nanti aku bisa segera mengambil keputusan, akan menceraikan Vania? Atau tetap mempertahankannya?" Gumam Betrand dalam hati.

Betrand melempar kemejanya ke sembarang arah. Kemudian mulai mengikis jarak diantara mereka, hingga kini mereka sudah saling berhadapan.

Glek! Vania menelan salivanya dalam-dalam.

"Bagaimana ini? Sepertinya aku terjerat dalam rencanaku sendiri." Vania pikir Betrand tidak akan berani melakukan hubungan badan dengannya seperti yang disarankan dokter Yasmin. Karna setelah mereka menikah, tak pernah sekalipun Betrand menyentuh Vania ketika di atas ranjang.

Vania memejamkan matanya ketika jarak wajahnya dengan wajah sang suami hanya tinggal beberapa centi meter saja.

"Bagaimana kalau kak Betrand bermain kasar seperti malam itu?" Vania kembali terbayang ketika sang suami pertama kali menyentuhnya dalam keadaan mabuk. Rasa sakit akibat perbuatan Betrand waktu itu, masih menyisakan trauma dalam diri Vania hingga sekarang.

Cup!

Betrand mencium bibir sang istri dengan lembut. Namun lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi semakin dalam.

"Kak, kita lakukan lain kali saja. A-aku lelah." Ucap Vania setelah ciuman panas itu terlerai. Vania hendak pergi meninggalkan Betrand, namun pria itu menahannya.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu seperti malam itu, aku akan melakukannya dengan hati-hati." Bisik Betrand di telinga sang istri, hembusan napas hangat Betrand yang beraroma mint, mampu membuat darah Vania berdesir hebat.

Betrand yang sudah terpancing gairahnya, tentu tak ingin melepaskan Vania begitu saja.

Seakan terhipnotis Vania pun ikut saja ketika sang suami membimbingnya ke atas ranjang.

"Emhhh..."Betrand kembali mencium bibir manis sang istri dengan sangat lembut. Sedangkan tangan kekarnya tak tinggal diam, melepaskan setiap kain yang melekat di tubuh sang istri.

"Ah..." Desah Vania kala sang suami mulai melakukan penyatuan.

Dan malam yang dingin itu menjadi saksi, kembali menyatunya dua insan manusia yang sudah terikat dalam tali suci pernikahan.

***

Pagi harinya.

"Apa ini mimpi?" Vania membelai wajah sang suami dengan lembut.

Senyum wanita cantik itu mengembang, kala melihat wajah tampan sang suami masih terbaring di sebelahnya. Betrand memperlakukan Vania dengan sangat lembut semalam, membuat wanita itu seakan terbang di atas awan. Hingga Vania mendapat pelepasannya sampai berkali-kali.

Ketakutannya akan Betrand yang akan menyakitinya seperti malam itu, tidak terjadi sama sekali. Malah sentuhan Betrand membuat Vania candu, hingga Vania kembali terbayang dengan kejadian semalam.

"Kau sudah bangun?" Tanya Betrand kala melihat sang istri sedang menatap lekat ke arahnya.

"Hem." Vania menganggukan kepalanya sembari tersipu malu.

"Bagaimana kalau pagi ini kita mandi bersama?" Ajak Betrand sembari membelai lembut rambut panjang sang istri.

"Hem..." Vania pun menganggukan kepalanya dengan wajah yang sudah bersemu merah.

"Aw!" Pekik Vania kala tubuhnya terasa melayang, saat sang suami menggendongnya ala bridal.

Masih dalam keadaan tubuh yang sama-sama polos, Betrand menggendong Vania menuju kamar mandi. Lalu mendudukkannya di atas closet.

Sepasang suami istri itupun kembali melakukan penyatuan di tengah-tengah aktifitas mandi mereka yang tak biasa.

Dalam setiap hentakan yang Betrand berikan, Vania selalu berharap Betrand akan menerima dirinya sebagai seorang istri dengan sepenuh hati. Bukan hanya sekedar ibu dari anaknya.

Bersambung.

1
Jeni Safitri
Mampuslah mu vania otak dangkal mu akan menghancurkan hidup mu sendiri, sll berfikir dangkal hingga mengambil keputusan ngk jelas
Retno Harningsih
up
Uthie
nexxxttt 💞🤗
Jeni Safitri
Mampuslah mu vania yg dikit" kabur ngk jelas skrg semakin jelek namamu di mata kekuarga betrand
Jeni Safitri
Vania bodoh sll aja mengedepankan cinta makanya jangan bucin hingga mau aja meninggalkan anak yg masih merah, di luar seorg istri sanggup nahan derita demi anak
Jeni Safitri
Jangan" albian jadi suami yg kejam dan ganas utk kk vania
Jeni Safitri
Oo vania wasalam lah sdh jelas izin pulang cepat kembali lg dgn memberi perhatian ke org mabuk, selamat anda dapat berkah🤭
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
waktu cepet sekali berlalu di dunia novel, baru aja kemarin kamu lahir Anzela 😁
Uthie
Wahhh.. udah 5 tahun aja koq 😀
dikira si Vania bakalan hamil lagiii tuhhh 😂😂
Si Penjahat
wkwkk lanjut Thor
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
dikira halusinasi lagiiii 😂
Cantika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Uthie
Masih kocak dehh soal si Albian dan Khanza 😂
Uthie
kenapa ayahnya Alexa lebih setuju dengan si Jack yaa 😂😂
holipah: betran anak mmh jdi harta nya ssh d ambil 😅😅
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
Mampusss kau Al😂
holipah
paling temen nya vania
Uthie
seruuuu.... Mom Sarah telah beraksi👍😂

btw.. siapa yaa itu yg bicara terakhir??? 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!