Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Nasib ular sendok
Bu Melati menyambut tamu nya yang baru datang, Mereka semua terlihat sangat cantik. Dua orang gadis datang untuk mencari kost, Bu Melati sudah bertanya mereka mahasiswa atau pekerja, Mereka menjawab sebagai PSK. Tanpa tahu siapa mereka sebenar nya, Bu Melati menunjukan bekas kamar Diva yang kosong karena gadis itu sudah meninggal. Namun hanya ada satu kamar yang kosong, Tak ada lagi kamar yang bisa di kontrakan di sini. Sebenar nya dia agak heran karena penampilan para gadis ini sangat mewah, Namun malah cari kost yang harga nya murah, Tidak peduli dengan keadaan tempat ini yang terlihat sangat menyeramkan bila di siang hari.
"Cuma ada satu yang kosong, Semua nya sudah penuh." Ucap Bu Melati.
"Kami butuh dua, Apa tidak bisa lagi yang di kontrakan?" Desak Sera.
"Maaf sekali ya, Memang sudah tidak ada lagi." Sesal Bu Melati.
"Itu kamar apa, Bu? Tidak masalah kalau saya tinggal di sana saja." Sera menunjuk kamar kosong di lantai dua.
"Gudang, Tidak bisa mau di kontrakan." Bu Melati tersenyum.
"Tapi bagus kok kelihatan nya, Bu! Tolong lah berikan saja saya kamar itu." Paksa Sera.
"Kami terbiasa berdua, Bu! Tidak enak kalau cuma saya yang dapat kontrakan." Ujar Rania memelas.
Bu Melati tampak berpikir keras sekarang, Dia tidak mau bila salah satu nya ini sampai lepas. Dia bisa merasakan bahwa gadis ini punya sesuatu yang sangat spesial, Mungkin Mbah Buyut nya akan sangat senang bila berhasil mendapatkan salah satu hati atau pun jantung mereka, Sehingga sebisa mungkin dia akan berusaha mengikat mereka di kost sini. Namun memang kamar yang kosong hanya tinggal satu, Mau di taruh mana yang satu lagi. Rumah ujung yang di huni Lita memang masih ada satu kamar yang kosong, Tapi tidak mungkin dia taruh sana. Genderuwo itu bisa marah besar kepada nya, Bahkan nyawa gadis ini bisa melayang sia sia saja.
"Tidak apa apa bila kalian ingin satu kamar dulu, Nanti bila sudah ada yang kosong baru lah pindah kekamar itu." Usul Bu Melati.
"Jadi kami satu berdua?" Tanya Rania memastikan.
"Kalau kalian tidak keberatan, Cukup bayar untuk satu orang saja." Ujar Bu Melati.
Akhirnya para gadis itu pun mau tinggal di kamar bekas nya Diva yang belum lama kosong itu, Melati tidak tahu siapa yang sudah masuk kedalam kost nya. Dia hanya tahu bahwa mereka spesial dan akan sangat bagus bila menjadi makanan Mbah Buyut nya, Setelah mengantarkan dua gadis itu. Bu Melati segera keluar dari sana dan sedikit tersenyum pada gadis yang lewat, Lekuk tubuh nya masih sangat indah karena Bu Melati memang belum pernah melahirkan.
Tujuan nya sekarang mengarah pada Lukas yang sedang duduk merenung, Tampak nya Lukas sedang memikirkan siapa gadis yang sudah ular sendok temukan tadi malam. Bila benar bahwa tengkorak dalam sumur itu adalah adik nya Bu Melati, Maka kejadian pembunuhan itu sudah sangat lama terjadi. Lalu siapa hantu Nenek tua itu, Tadi malam Lukas sempat mendengar bahwa Melati memanggil nya Mbah Buyut. Berarti itu adalah sesepuh nya, Apa mungkin semua kejadian ini karena bermula dari itu. Saat ini Lukas masih belum tahu bahwa ada juga iblis lain yang menghuni rumah ujung, Ada genderuwo dan juga kepala yang sering muncul dari dalam closet.
"Jangan termenung begitu, Nanti di tegur sama setan yang lewat." Bu Melati mengusap pundak Lukas hingga keleher belakang.
"Astagfirullah! Ada apa, Bu?" Lukas kaget sendiri.
"Tidak ada, Saya hanya melihat kamu termenung begitu." Bu Melati duduk di depan kursi Lukas.
Lukas melihat gelagat wanita ini memang menyukai nya, Namun dia malah muncul ide gila bila Bu Melati memang jatuh cinta pada nya. Atau hanya sekedar membutuhkan diri nya saja, Namun dia bisa punya peluang untuk mengorek informasi yang penting, Siapa tahu saja Bu Melati jadi keceplosan saat ngobrol.
...****************...
Lita membuka mata nya dan lagi lagi Sam sudah tidak ada di samping nya, Mulai ada rasa curiga di hati Lita karena Sam terus saja hilang. Dan malam pun mereka jarang ngobrol karena Lita langsung merasakan kantuk yang sangat berat bila sudah tiba di rumah, Tak sempat banyak bertanya kepada teman kost nya yang sebenarnya sangat baik itu. Hanya yang membuat Lita heran karena Sam terus saja menghilang bila di pagi hari.
"Bisa jadi dia pekerja bangunan yang masuk nya memang pagi." Batin Lita yang masih ingin membela Sam.
Menggeliatkan tubuh karena rasa nya kaku juga selama beberapa malam ini ia terus tidur di sofa karena menunggu Sam masuk, Nanti malam dia bertekad akan menunggu Sam di depan pintu saja agar tidak cepat mengantuk. Karena Lita ingin ngobrol banyak dengan pria itu, Mulai ada rasa ketertarikan dalam diri gadis ini.
"Lukas itu tampan, Tapi seperti nya dia dekat dengan Laura." Batin Lita mengingat wajah semua pria.
Ketika sedang termenung memikirkan para pria tampan, Lita tersentak karena di bawah sofa seperti ada yang menendang nya. Lita pun mulai gemetaran karena ngeri sendiri, Perlahan kaki nya turun dan mengintip kebawah sambil berusaha meyakinkan hati nya bahwa itu bukan lah apa apa.
"Aaaaakhhh!"
"Aaakhhhh!"
Sama sama menjerit histeris, Lita menjerit karena ketakutan melihat ular kecil berkepala manusia dan kepala nya botak pula. Sedangkan ular itu menjerit karena kaget sebab Lita bisa melihat wujud nya, Tidak semua orang bisa melihat diri nya. Sebisa mungkin ular sendok berlari karena takut Lita akan semakin ketakutan, Di luar dugaan nya. Sebuah tangkai sapu sibuk mengobrak abrik di bawah sofa untuk mencari keberadaan nya.
"Aku tak mau takut terus! Sini kau, Bangsat." Lita lekah dengan rasa takut nya.
Lagi pula entah kenapa setelah melihat siluman itu dia tidak merasakan takut seperti melihat kepala dalam closet, Oleh sebab itu Lita merasa berani dan sekarang mengejar nya dengan tangkai sapu.
"Kok gini kali lah ya nasib ku, Ikut Lukas malah di kejar dengan gagang sapu." Keluh ular sendok yang lari kesana kemari menyelamatkan diri.
"Di mana kau, Sialan? Sini ku hajar kau!" Teriak Lita yang tak menemukan ular itu lagi.
Tidak tahu bahwa ular sendok lari pontang panting meninggalkan rumah nya Lita karena sangking takut nya, Ekor nya sudah kena hantam dengan gagang sapu sehingga dia merasakan sakit yang luar biasa. Merasa jatuh harga diri nya sebagai siluman karena sampai di hantam oleh gagang sapu.