CINDERELLA SOMPLAK!!

Ceklekk..

Agam membuka pintu kamar milik Cinderella setelah dia bertanya pada pembantu yang tidak sengaja berpapasan dengannya tadi..

Setelah menutup pintu, Agam memerhatikan kamar Cinderella dari sudut ke sudut lumayan nyaman dan rapih. Ia pun memberanikan diri melangkah untuk melihat lebih dekat.

Ya iya lah rapih, orang ada si bibi yang bersihin..

Agam berdiri di depan poto yang berjejer di dinding, di mana Cinderella dengan seorang perempuan dan mertua laki-lakinya alias Ayah Haris tengah berpelukan, kini Agam mengetahui jika dua perempuan yang di bawah adalah ibu dan sodara tiri Cinderella..

''Jadi dia Cinderella dari negri dongeng? Hahahaha Kenapa kebetulan sekali, tapi sepertinya Cinderella yang asli bukan tipe wanita yang bisa di tindas.'' Gumam Agam mengingat perdebatan tadi di ruang makan, lalu ia meletakkan poto Cinderella semasa kecil di tempat semula..

Ketika Agam sedang melihat poto satu persatu, tampa di sangka Cinderella keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya..

Ceklekk..

Agam menoleh dan terdiam mematung melihat Cinderella yang santai membuka lemari tanpa menyadari jika di kamar ini ada dirinya.

Gleeek..

Agam menelan ludahnya denga susah payah, saat matanya melihat kaki jenjang nan mulus beserta bahu dan punggung yang putih dan bersih. Membuat Agam merinding disko melihat pemandangan langka di depannya..

"Oh, mata suciku." Gumam Agam dalam hati..

Sedangkan Cinderella masih belum menyadari adanya Agam di kamarnya, ia malah bernyanyi namun dengan nada bergumam sambil memilah milih baju tidur yang akan dia pakai malam ini..

Pluuk...

Cinderella menjatuhkan handuk yang dia pakai, membuat Agam langsung menutup kedua mata dengan tangannya. ''Cinderellaaaaaa.'' Teriak Agam.

Cinderella menoleh dan terkejut melihat Agam yang sedang menutup mata.

''Hah! Aaaarrrhhhh Astagfirullah Wan abud! Ngapain kamu di kamarku?'' Bentak Cinderella mengambil handuk yang tergeletak di bawah lalu memakainya lagi..

''Aku tidak melihat apapun!'' Bohong Agam, jelas-jelas dia melihat semuanya walau hanya sekilas dari belakang pula..

Sementara Cinderella mengambil baju dengan asal, lalu ia berlari ke kamar mandi untuk memakai bajunya. Dengan mulut komat kamit seperti mbah dukun yang akan membaca mantra, kekesalan Cinderella semakin di ujung tanduk pada Agam yang berani-beraninya masuk kamar tanpa seizin darinya..

''Dasar Wan Abud gak tau diri! Bukan hanya pembawa sial tapiii dia juga mesum karna sudah melihat tubuhku yang polos ini.'' Gerutu Cinderella lalu keluar dari kamar mandi setelah ia selesai memakai bajunya..

Dugh.. Dugh.. Dugh..

Agam merasakan sesuatu yang akan terjadi padanya, ketika ia mendengar dan merasakan langkah kaki Cinderella yang menekan lantai dengan kasar..

''A_ aku bisa jelaskan Cind__

Pluukk..

Cinderella melempar handuk yang tadi dia pakai tepat di wajah Agam, lalu berkacak pinggang. ''Keluar kamu dari kamarku!''

''Ish, kenapa mesti keluar?'' Agam menyingkirkan handuk basah yang ada di wajahnya ke sembarang arah..

''Kenapa mesti keluar? nyee nyee nyee nyee'' Cinderella menirukan gaya bicara Agam lalu melotot pada Agam.''Karna ini kamarku dasar titisan unta! Gitu aja nggak tau, udah sana keluaaaarrr.''

''Gak maaauuuu! Kamu lupa jika kita sudah sah menjadi suami istri? kamar mu juga kamarku mulai sekarang!''

''What! Nggak ada yaa, kamar ku yaaa kamarku! kamar mu yaaa di rumah mu.'' Cinderella bersikukuh mengusir Agam dari kamarnya..

Karna bagi Cinderella, pernikahan yang mereka lakukan hanya pernikahan siri dan ia bisa meminta cerai kapan pun yang dia mau.

Gak gitu juga markonah cara mainnya..

•

•

Bruuughhh..

Tanpa di sangka Agam malah melompat tengkurap ke tempat tidur Cinderella, yang membuat Cinderella berteriak tak terima jika kasurnya di tempati oleh orang asing terlebih seorang pria..

''Hey hey hey Wan Abud, apa yang kau lakukan! turun dari kasur kuuuu iisshhh.''

''Ogah, aku ngantuk! bye bobo cantik dulu saya yaaa jangan ganggu aku.''

Cinderella melangkah lalu menarik Agam agar turun dari ranjangnya, namun tenaga Agam lebih kuat di bandingkan tenaga Cinderella yang badannya memang kecil alias kurus namun berbentuk tidak seperti triplek..

''Ihhh turuuun nggak! ayoo turun dan tidur di ruang tamu saja, kalau nggak kenapa kamu gak pulang ke rumah muuu kan rumah mu bersebelahan.'' Cinderella masih berusaha menarik tangan Agam, yang posisinya tengkurap..

''Kunci ku ada di dalam mobil, dan mobilku masih di sana belum ada yang mengantarkan. Jadi aku mohon malam ini aku tidur di sini.''.

'''Nggak mau pokonya kam__ Aaarrhh...

Cinderella terkejut saat Agam memutar badannya hingga terlentang, membuat Cinderella tertarik dan jatuh menindih tubuh Agam hingga mereka saling pandang.

Dug.. Dug.. Dug..

Entah jantung siapa yang berdetak dengan kencang, yang jelas debaran itu sangat kencang membuat kedua orang yang saling menindih itu salah tingkah ketika sudah tersadar dari rasa kekaguman satu sama lain..

Kheem..

Cinderella langsung berdiri membuang muka ke arah lain. ''Baiklah malam ini kamu bisa menginap disini, tapi tidak dengan hari esok!'' Ucap Cinderella melangkah pergi ke sisi ranjang yang lainnya lalu menyelimuti tubuhnya sampai kelapa..

Sedangkan Agam menggidikkan bahunya, lalu turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

•

•

•

•

DISISI LAIN KEDIAMAN AGAINO•

''Kamu baru pulang sayang?'' Tanya Gano pada istrinya Maria yang baru pulang dari kemarin malam..

Gano menunggu Maria dengan setia di ruang tamu, dan ia bisa bernafas lega saat istrinya sudah pulang dengan keadaan baik-baik saja..

Maria menoleh dan tersenyum, seakan tidak melakukan apapun dan dosa apapun pada suaminya. ''Aku kan udah bilang menginap di rumah sodara sayang.'' Maria memeluk tubuh kekar Gano dengan rambut gondrongnya, yang mana membuat semua wanita meleleh berhadapan dengan Gano..

Termasuk Author..

Gano menghela nafasnya, lalu membalas pelukan Maria dengan erat. ''Pergi boleh, tapi coba perhatikan kandungan mu sayanggg takut kenapa napa dengan bayi kita.''

Sungguh, Gano benar-benar luluh jika berhadapan dengan Maria. Sama hal nya dengan sang Ayah Borkhan, yang dulu sangat luluh dengan Laila sebelum mengenal Lulu..

''Ya sudah ayo kita istirahat dan bersihkan badanmu dari keringat, aku akan menyiapkan air hangat untuk mu.'' ucap Gano..

''Terima kasih sayanggg, kau memang yang terbaik dan selalu mengerti diriku. Aku mencintaimu Againo.''

''Aku juga mencintaimu istriku.''

Gano membawa Maria kedalam kamar, dengan telaten Gano menyiapkan air hangat untuk istri tercintanya di kamar mandi.

Sedangkan Maria tengah memainkan ponselnya dan menghapus jejak chat dirinya dengan selingkuhannya, Sungguh Maria bagaikan Ratu di kehidupan Gano, yang selalu menajakan nya dan memberikan apapun yang di inginkan Maria.

Namun sayangnya bagi Maria Gano bukanlah Raja di kehidupannya. Bagi Maria Gano tidak lebih dari atm berjalan di kehidupan nya yang akan menguntungkan dirinya..

•

•

...•••••...

...LIKE.KOMEN.VOTE BUNGA....