NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 32 : penculikan felix

Sementara itu marques sedang duduk di ruang kerjanya, jari jarinya terus mengetuk meja seakan akan sedang memikirkan sesuatu. Raut wajah yang tenang sesaat berubah menjadi mengerut, lalu melemparkan buku buku yang berada diatas meja ke lantai.

"Sialan!" Umpat marques kesal.

"Bagaimana bisa kau membatalkan perjanjian untuk melawan monster di wilayah ku, duke," sambung nya setelah membaca surat yang kemarin di kirim oleh duke vosger.

"Lihat saja, kau akan membayar nya!" Pekik marques menyeringai.

...Ω...

"Bagaimana kondisi nya tuan faldo?" Tanya clara khawatir melihat faldo keluar dari kamar xavia setelah memeriksa nya.

"Ini penyakit yang tidak biasa, aku akan membuatkan nya obat herbal."

"Terima kasih tuan faldo, terima lah ini sebagai hadiah karena telah membantu kami," ujar duke menarik tangan tuan faldo dan memberi nya sekantung koin emas sebagai imbalan nya.

Tuan faldo tampak terkejut menatap kantung itu. "I-ini tidak perlu tuan, saya membantu orang bukan untuk mendapatkan imbalan. Saya benar-benar ikhlas membantu." Tuan faldo kembali menyodorkan kantung itu kepada duke dengan maksud untuk mengembalikan nya.

"Tuan faldo terima saja, kami merasa tidak enak jika anda tidak menerima nya."

"Ba-baiklah kalau begitu," balas tuan faldo terpaksa menerima imbalan itu. Ia lalu menaruh sekantung koin emas itu ke dalam saku nya.

"Kalau begitu saya akan kembali lagi ke sini untuk membawa obatnya."

"Terima kasih tuan faldo," ucap ivana merasa lega setelah mendengar ucapan tuan faldo.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya."

" saya akan mengantar anda hingga depan pintu."

Tuan faldo melangkah pergi menuju pintu depan dengan ivana yang mengekori nya dari belakang. Tak lama kemudian ivana kembali lagi menemui clara dan duke.

"Terima kasih tuan, nyonya,  berkat anda mungkin adik saya xavia bisa sembuh," ucap ivana membungkuk dihadapan clara dan duke.

"Tidak perlu merasa sungkan, aku dan duke senang karena bisa membantu mu." Clara tersenyum menahan ivana untuk membungkuk di hadapan nya.

"Saya harap xavia bisa sembuh dan kami bisa bersama sama lagi." Ivana menangis terisak isak mengingat kondisi adik nya yang begitu parah.

"Kita akan berusaha untuk menyembuhkan penyakit nya."

"Itu benar. Nyonya dan tuan pasti sangat lelah, saya sudah menyiapkan kamar untuk kalian beristirahat." Ivana menyeka air mata nya dan berusaha untuk tegar menghadapi segala nya.

"Baiklah, kau juga harus istirahat ivana."

"Apa yang sedang kau lakukan duches?" Tanya duke masuk ke dalan kamar yang baru saja selesai mandi.

"Aku ingin menulis surat untuk felix, dia pasti khawatir pada kita." Clara masih terlihat sibuk menulis surat di sebuah meja yang terpojok di sudut kamar.

Duke mendekat ke arah clara lalu berbalik dan menyandarkan bahunya di tembok samping meja. "Apa kau sangat merindukan felix? Kau terlihat begitu gelisah seharian ini," tanya duke penasaran.

"Tentu saja, aku harap dia tidak nakal di sana."

Tok...tok...

Ketukan itu terdengar dari asal pintu depan yang di ketuk dengan tidak sabaran oleh seseorang yang tidak di kenal. Clara dan duke menoleh ke arah asal suara.

"Siapa yang mengetuk pintu di tengah malam seperti ini?" Tanya duke memandangi clara.

"Entahlah seperti nya kita harus memeriksa nya."

"Benar, aku akan melihatnya," ucap duke melangkah untuk pergi memeriksa pintu depan.

"Aku akan ikut bersama mu," sahur clara berdiri dari duduk nya dan berbalik membelakanginya duke.

"Baiklah, ayo kita lihat."

Duke dan clara pergi menyusuri tangga menuju lantai bawah, langkah kaki yang di buat duke dan clara membuat suasana nya menjadi mencekam. Clara berdiri di belakang duke memegang erat lengan pria itu. Remang remang cahaya lilin tiba-tiba mati dengan hembusan angin dari jendela, tapi untung lah hanya satu lilin yang padam. Ketika mereka sampai di lantai bawah mereka melihat ivana membawa lentera dan baru saja keluar dari kamar dengan maksud yang sama.

"Nyonya, apa anda juga mendengar nya?" Tanya ivana memandangi clara dengan perasaan takut dan gelisah.

"Benar, aku dan duke turun untuk memeriksa nya."

Suara ketika pintu tersebut semakin keras dan sangat tidak sabaran. Clara dan ivana terkejut bukan main ketika pintu itu di ketuk, sedangkan duke keliatan sedang waspada.

"Aku akan membuka nya, kalian tunggu lah disini," pinta duke kepada kedua wanita tersebut.

Duke mendekat ke arah pintu dan tanpa aba aba langsung membuka nya, ia tampak terkejut ketika melihat johan berdiri di depan pintu dengan nada yang tersengal sengal.

"Johan?" Ucap duke terkejut.

"Duke gawat, tuan muda, tuan muda hilang!" Teriak Johan dengan nada yang tersengal sengal dan wajah yang pucat pasih.

"Apa!?" Teriak clara terkejut setelah mendengar perkataan Johan dan segera mendekati pintu.

"Bagaimana bisa terjadi?" Tanya duke dengan wajah yang khawatir.

"Itu saat tuan muda sedang tidur dan ketika leah masuk ke kamar nya, tuan muda tidak ada di ranjang nya bahkan kami sudah berusaha mencari nya di seluruh sudut kastil tapi tuan muda tetap tidak ditemukan."

"Ya tuhan.." lirih clara menangis di pelukan duke.

"Maafkan saya tuan, nyonya. Saya telah teledor," ucap Johan berlutut di hadapan kedua majikan nya.

"Bagaimana ini duke?" Tanya clara masih menangis menatap duke. Tangan nya yang gemetar mengenggam erat kemeja putih duke mengatakan bahwa dia merasa takut.

"Aku dan Johan akan mencari nya, kau tetap lah disini."

"Tapi duke saya-"

"Ivana tolong jaga duches sampai aku kembali," pinta duke pada ivana yang sedari tadi mematung mendengar berita yang mengejutkan itu.

"I-iya tuan."

Duke melepaskan genggaman tangan clara pada kemejanya, dan melangkah keluar namun clara berlari mengejarnya dan kembali menggenggam kemeja duke dengan erat.

"Aku akan ikut bersama mu duke!" Seru clara semakin menangis.

"Tapi duches ini berbahaya."

"Aku sama sekali tidak peduli, aku tidak akan bisa  tenang setelah mendengar berita ini," ujar clara dengan keras kepala.

Sejenak duke memijit pelipisnya, ia juga merasa khawatir pada putranya. Tapi ia harus berusaha tegar menghadapi nya agar clara juga tidak ikut bersedih.

"Baiklah jika kau menginginkan nya, mari kita pergi."

Ditengah malam yang dingin akhirnya clara,duke dan Johan kembali ke kastil. Mereka harus kembali ke asal dimana felix di culik, mungkin ada sebuah petunjuk di sana. Derap kuda yang cepat membuat clara semakin khawatir pada anak nya.

Tak lama kemudian mereka telah sampai di kediaman duke vosger pada fajar hari, semua orang tampak sibuk mencari felix di sekitar kastil bahkan ada yang mencari nya di luar kastil. Saat tiba di depan pintu kastil seorang prajurit tampak sudah lama menunggu kedatangan duke.

"Selamat pagi tuan, kami mendapat petunjuk dari dalam kamar tuan muda," ucap prajurit itu memberi hormat.

Duke dan clara segera turun dari kudanya dan mendekati prajurit tersebut.

"Apa yang kau temukan?" Tanya duke penasaran.

"Ini sebuah surat tuan, seperti nya ini bisa menjadi sebuah petunjuk," ucap prajurit itu dengan yakin.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!