Almira Azahra adalah namaku. Tahun ini aku lulus menjadi sarjana dengan Lulusan Terbaik di kotaku, Sambutan keluarga menambah kebahagian wanita cantik berkerudung itu.
Disisilain seorang CEO Tampan bernama Darsi Abdul Rahman Malik, atau sering dipanggil dengan nama Darsi Malik, laki-laki blasteran Amerika - Indonesia itu tengah mengalami depresi berat karena dihianati kekasihnya tepat di hari pernikahannya.
Akankah takdir mempertemukan mereka menjadi satu atau justru pertemuan yang berujung perpisahan.
Karya ini masih dalam tahap perbaikan EYD yang baik dan benar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Nurbayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Saat sedang mengancingkan kemejanya pandangan Darsi tertuju pada Almira yang sudah sadar dan tengah birbincang hangat dengan laki-laki yang asing baginya.
"Kau sudah bangun?" Tanya Papa Iskandar
"Iya Tuan!" Jawab Darsi sambil memegangi kepalanya karna merasa pusing.
Papa Iskandar hanya melihat gerak gerik Darsi dan Reno secara bergantian.
Saat dirasa Darsi sudah mampu mengendalikan rasa pusingnya, Darsi mulai berbicara pada Laki-laki paruh baya di hadapannya, yang dia Tau adalah orangtua Almira yang ia hubungi.
"Maaf Tuan, saya Darsi" Ucap Darsi memperkenalkan diri sambil mengulurkan tanggannya.
"Kamu yang menghubungi saya bukan?" Ucap Papa Iskandar. Seraya menerima uluran tangan Darsi
Darsi yang merasa papa Iskandar menerima uluran tangannya langsung saja membungkuk dan mencium tangannya
Sedikit ada rasa kaget dibenak Papa Iskandar atas apa yang dilakukan Darsi, karna papa Iskandar tau betul siapa orang yang sedang mencium tangannya ini, dan Papa Iskandar hanya membalasnya dengan senyuman.
"Iya Tuan" jawab Darsi sambil tersenyum
Pandangan Darsi tertuju pada Almira, ia melangkah mendekati Almira, lalu pandangan Darsi Tertuju pada Mama Almira dan Darsipun mencium tangan mama Almira,
Almira dibuat sedikit terkaget akan sikap Darsi yang menurutnya sangat berbeda sekali
"Syukurlah kau sudah sadar, bagai mana keadaanmu?" Tanya Darsi dengan nada Cemas.
"Aku baik-baik saja" Jawab Almira
"Oh iya, tuan kenalkan dia Reno orang yang sudah menyelamatkan saya" Ucap Almira.
Darsi sedikit dibuat tercengang dengan perkataan Almira, Darsipun menatap Tajam Reno dan tersenyum kecut. Papa Almira melihat betul senyum Darsi pada Reno, dia tau senyum darsi memiliki makna yang berbeda.
"Terimakasih sudah menyelamatkan Almira" ucap Darsi masih dengan senyum kecutnya.
"Baiklah, karna disini sudah ada orangtuamu, dan ada super heromu, aku pergi dulu" ucap Darsi seraya menatap tajam pada reno.
"Tuan dan Nyonya saya permisi dulu" Ucap Darsi lagi
"Hem Pergilah" Ucap papa Darsi.
Darsipun mencium kembali tangan mama dan Papa Almira, lalu dia melihat Almira lagi dan melirik sinis pada reno, setelah itu dia beranjak pergi dari Ruang Rawat Almira.
Papa Iskandar terus memandang tubuh tegap Darsi dari belakang sampai tubuh itu menghilang setelah pintu kamar itu tertutup sempurna.
"Dia itu siapa nak?" tanya mama Almira
"Tuan Darsi ma, bos Almira dikantor" Jawab Almira
"Tapi kok dia ada di sini nak?" Tanya mama Almira lagi.
"Dia yang memberi tau kita, kalau Almira masuk Rumah sakit" Jawab papa Almira.
Setelah Almira di pindahkan dari ICU ke kamar Rawat Inap, Darsi langsung, menghungi Papa Almira. Karna menurut Darsi orang tua Almira berhak tau keadaan Almira
"Om dan tante saya rasa sayapun harus pamit soalnya masih ada urusan" ucap Reno.
"kau mau pergi?" tanya Almira
"Iya" jawab reno
"Baiklah sekali lagi terima kasih ya" Ucap Almira
"Jangan pikirkan itu lagi pikirkanlah kesembuhan mu, itu lebih penting" Ucap Reno
Saat Reno hendak menyalami mama dan Papa almira, tiba-tiba pandangan Reno bertemu dengan pandangan papa Almira yang tajam,
Hal itu berhasil membuat reno jadi takut , karna terlalu takut Renopun ahirnya langsung berlalu pergi tanpa menyalami mama dan Papa Almira
"Pa?" Tanya mama Almira.
"Apa" Jawab papa Almira
"Dia yang sudah menyelamatkan anak kita, terus kenapa papa malah berikap seperti itu ke reno?" Ucap mama Jainab
"Hem, perasaan sikap papa biasa saja, sama sepeti biasanya" Jawab papa Iskandar cuek.
Mendengar perkataan papanya, Almirapun membenarkannya, Aura papanya yang kuat dan dingin memberi kesan seram selalu keluar saat menghadapi orang asing selain kelurganya. Tapi anehnya hal itu tidak membuat Darsi takut ataupun gemetar seperti Reno tadi.
Bersambung....
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
sukses
semngat
mksh
mntap