NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Negaraku atau Negaramu?

Ketiga orang yang hidup di tengah hutan selama berhari-hari itu akhirnya turun gunung dan memasuki permukiman warga. Jalan-jalan dipadati kios-kios dagangan milik warga.

Desa kecil di tengah perkebunan teh ini memiliki penginapan yang besar. Mereka berencana untuk beristirahat semalam di desa itu.

Menu makan malam disajikan setelah lewat lima menit sejak mereka memesan. Menunya adalah mi polos dan satu teko besar teh panas.

"Teh di perkebunan kami adalah yang terbaik di seluruh Dinasti Yin. Para pendekar silakan menikmati, kelak akan sulit lagi menemukannya jika sudah kembali ke Ibu Kota." Pemilik Penginapan tersenyum sambil meletakkan mangkuk-mangkuk mi polos isi daging itu di atas meja mereka.

Yi Xuan balas tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Mereka segera melahap mangkuk mi polos masing-masing.

"Ternyata Organisasi Wuye sudah dihancurkan."

"Iya. Padahal aku datang ke sini karena penasaran dengan kelompok misterius itu."

"Ratusan orang yang berbisnis di sana juga ditangkap."

"Menakutkan sekali pasukan Jenderal Agung itu. Aku tidak menyangka, dia ternyata wanita."

Yi Xuan terdiam mendengarkan pembicaraan orang-orang di meja sebelah. Yang sedang mereka bicarakan adalah Xinyu dan pasukannya.

"Tuan, maaf. Aku ingin menanyakan sesuatu." Yi Xuan membalikkan badan dan berusaha menyahuti pembahasan mereka.

"Tanyakan saja, Nak." Salah satu orang melambaikan tangan, dengan ramah menyuruh Yi Xuan segera bertanya.

"Yang kalian sedang bicarakan itu, tentang apa?"

Orang-orang di lingkaran meja itu saling menatap, mereka kemudian membiarkan Yi Xuan bergabung di meja mereka untuk sementara.

"Kamu tahu Pasar Wuye yang misterius itu? Katanya ada Toko Obat Kuno di sana. Mencari obat mahal atau racun langka, semuanya bisa ditemukan di toko obat itu.

"Tapi baru-baru ini beredar kabar bahwa pasukan Perbatasan Beizhou sudah menghancurkan pasar itu bersama jenderal agung mereka.

"Ada ribuan orang yang tewas. Ratusan lainnya tertangkap dan akan diadili di pemerintahan negara. Markas Utama Wuye bahkan dibuat hancur lebur oleh amukan pasukan yang mengerikan itu.

"Kudengar bahkan Pimpinan Wuye juga tewas di tangan Jenderal Agung."

Yi Xuan mengangguk-angguk, dia ingin tertawa, namun rasanya sangat menyedihkan. Dia menebak Xinyu melakukan itu untuk membalas dendam.

"Aku hanya berharap dia menemukan Pedang Qianli-ku," Yi Xuan bergumam pelan.

Suara itu sedikit terdengar oleh orang-orang di depannya, "Apa yang kamu katakan?"

"Kamu pernah masuk ke sana?"

Yi Xuan menggeleng panik, "Aku tiba-tiba teringat bahwa aku sudah kehilangan pedangku, Tuan. Masih berharap seseorang akan menemukannya dan mengembalikannya padaku,"

Salah satu orang memicingkan mata, dia seperti mengenal wajah pemuda di sebelahnya ini, "Ah, sepertinya kamu tampak serupa dengan Pendekar Weihu Zhengyi yang terkenal itu! Hei benar! Dia itu Yi Xuan, kan?" Dia bahkan sampai memukul meja dan berdiri histeris.

Yi Xuan mendengus, dia menoleh ke belakang dan melihat Ziqian sudah menahan tawa sambil menutup mulut.

"Hei, Kawan. Bukankah pedangmu itu adalah Pedang Qianli? Bagaimana kamu bisa menghilangkannya? Sayang sekali. Hei, jika aku menemukan pedangmu, berapa tahil perak kamu akan membayarku?"

Yi Xuan menepuk dahi, "Kau coba cari sendiri saja. Pedang itu mungkin tertimpa reruntuhan bangunan di Toko Obat Kuno. Tiga hari lalu aku sekarat di sana. Pedang itu tertinggal."

Orang-orang di dalam lingkaran itu saling tatap, kemudian tidak mengatakan apa-apa lagi hingga Yi Xuan kembali ke mejanya.

"Bisakah kita menginap di tempat lain saja?" Yi Xuan berbisik pelan.

"Hanya ada satu penginapan di desa ini. Atau kamu mau tidur di kebun teh?" Yi Yusha mendengus kesal.

"Santai saja. Aku hanya bertanya basa-basi," Yi Xuan melahap mi polosnya tidak peduli.

"Apa yang kamu bicarakan dengan mereka tadi?" Ziqian menyikut lengan Yi Xuan.

"Katanya Xinyu membawa pasukan perbatasan untuk menghabisi seluruh Pasar Wuye." Yi Xuan menjawab cuek.

"Lalu kamu bertingkah seolah tak peduli?" Ziqian berdecak sambil menggelengkan kepalanya karena merasa prihatin.

"Memangnya mau bagaimana lagi? Dia mengira aku sudah mati. Lagi pula orang-orang Wuye itu penjahat yang pantas dibunuh. Dia tidak melakukan tindakan yang salah." Yi Xuan meneguk teh dengan santai.

"Aku ingin beristirahat lebih awal." Yi Yusha berdiri, di saat yang bersamaan, Yi Xuan menarik tangannya dengan cepat membuatnya kembali terduduk.

Adegan itu cepat sekali terjadi, Yi Xuan melihat tiga orang berpakaian pembunuh dengan tusuk rambut giok hijau sedang menuruni tangga dan hendak keluar penginapan.

Tangan Yi Xuan bergerak mendekatkan bahu Yi Yusha dan memeluknya dari samping, tangan kirinya mengelus kepala Yi Yusha sehingga wajahnya tak terlihat oleh orang-orang pembunuh itu.

Yi Yusha membeku seketika. Dia awalnya tidak menyadari bahwa Yi Xuan melakukan itu untuk menjauhkan Yi Yusha dari masalah besar.

Dia ingin marah karena Yi Xuan memeluknya secara tiba-tiba. Tapi dia terlalu malu untuk memarahi Yi Xuan. Akhirnya dia memilih untuk acuh dan melanjutkan tujuannya untuk tidur lebih awal.

"Setidaknya kamu harus berterima kasih padanya, Yusha. Dia baru saja menjauhkanmu dari masalah besar." Ziqian menyuap mi polos ke dalam mulutnya, dia melirik pintu yang melongo terbuka.

Terlihat tiga orang pembunuh dengan tusuk rambut giok hijau itu pergi menjauh, Yi Yusha semakin ingin segera meninggalkan tempat itu setelah menyadari bahwa dirinya terlalu percaya diri.

Ziqian menggelengkan kepalanya setelah melihat Yi Yusha melenggang pergi. Dia menenggak teh miliknya seperti minum arak.

Yi Xuan menatapnya jijik, "Sebagai Tuan Muda Bangsawan, seharusnya kau lebih tahu adab yang digunakan saat menikmati teh."

"Lihat dirimu. Berkelana saja masih memedulikan adab minum teh. Pedulikan wanita itu, Xuan. Setidaknya jika enggan, jangan terus membuatnya merasa dicintai," Ziqian menunjuk-nunjuk Yi Xuan dengan gemas, "Kamu sama sekali tidak menunjukkan sikap pria sejati saat berhadapan dengan wanita."

"Siapa yang membuatnya merasa dicintai? Aku hanya membantu menjauhkannya dari masalah besar. Itu saja. Kamu juga tahu apa dampaknya bagi kita, jika mereka melihat Yi Yusha di tempat ini." Yi Xuan meletakkan sumpit dengan kesal, "Aku juga ingin beristirahat lebih awal."

•••

Xinyu melangkah tegas ke dalam aula istana. Puluhan pejabat memandang kepulangannya dengan ekspresi wajah tak dapat dijelaskan.

Dia sudah menduganya sejak awal, tindakannya membawa dua ribu Pasukan Perbatasan tanpa izin Kaisar itu membuatnya terlihat seperti pemberontak.

Untuk meredam salah paham itu, Xinyu membawa kotak-kotak berisi mayat yang dipotong-potong dan dibekukan. Dia memberi salam pada Kaisar yang sudah tampak sangat murka padanya.

"Jenderal Agung. Kau katakan padaku, berapa hari waktu yang kuberikan untuk menyingkirkan masalah bandit gunung?" Kaisar bertanya dingin.

"Menjawab, Yang Mulia. Dua minggu."

"Lalu apa yang kamu lakukan sampai terlambat selama tiga hari?"

Xinyu menunduk, "Menjawab, Yang Mulia. Sebelum melakukan perjalanan pulang, Hamba menemukan kasus aneh di Gunung Wanshang.

"Di sisi Hamba terdapat seorang detektif bayaran dari dunia persilatan yang sudah membantu Hamba menyingkirkan masalah bandit.

"Hamba berniat membantunya mengurus sedikit kasus itu sebagai bentuk balas budi. Namun yang tak disangka, kasus ini tidak semudah yang terlihat, Yang Mulia." Xinyu berbalik, dia menatap empat orang prajurit yang membawa dua kotak setinggi paha orang dewasa itu.

Xinyu memberi isyarat agar mereka segera membuka kotak itu. Begitu dibuka, bau tidak sedap tercium begitu tajam di hidung-hidung peserta rapat, termasuk Kaisar.

"Jenderal Agung, sebenarnya kasus semacam apa yang menunda perjalanan pulangmu?" Kaisar meninggikan suaranya.

"Saat melakukan perjalanan ke Gunung Wanshang, Hamba bertemu banyak tokoh-tokoh penting di dunia persilatan, mereka kebanyakan datang untuk mencari sebuah toko obat misterius yang rumornya bisa menyembuhkan racun paling mematikan dan bisa membunuh seseorang dengan racun paling mematikan juga.

"Hanya saja saat berada di sebuah desa kecil, Hamba dan yang lain mendengar rumor tentang beberapa mayat yang hilang di sebuah desa yang kini sudah menjadi desa mati.

"Hamba menemukan bahwa Pasar Wuye adalah sekelompok penjahat di balik hilangnya mayat-mayat itu."

Xinyu berbalik dan membiarkan Kaisar melihat dengan jelas apa yang berada di dalam peti kotak yang dibawanya itu.

"Ini adalah salah dua dari mayat yang kami temukan di dalam markas utama Organisasi Wuye itu, Yang Mulia. Mereka menggunakan manusia untuk dijadikan salah satu bahan merebus racun mematikan.

"Aku sudah mengetahuinya, tentu saja tidak bisa diam saja dan membiarkan mereka terus membunuh anak-anak muda di masa mendatang. Atau dinasti kita akan kehilangan anak-anak muda mereka sebagai penerus."

Xinyu berlutut, dia meminta izin kepada Kaisar untuk mengampuninya sekali saja, "Hamba tahu kesalahan Hamba, Yang Mulia. Hamba siap menerima hukuman apapun dari Yang Mulia."

Kaisar menutup hidungnya sambil mendekati peti berisi potongan mayat itu. Dia juga tahu tindakan Xinyu tidak semata-mata karena ingin membelot dari pemerintahannya.

"Tutup kotaknya," Kaisar kembali ke tempat duduknya, dia meminta Xinyu berdiri.

"Menurutmu, hukuman apa yang pantas kamu dapatkan karena membawa dua ribu prajurit tanpa izinku?" Kaisar menatap para pejabat negara, dan mereka tidak ada yang berbicara sama sekali.

"Xinyu, kamu tampaknya lebih menakutkan dari pada aku. Semua prajurit di seluruh perbatasan bahkan menunduk di depanmu. Kamu ingin menjadikanku sebagai pelayanmu, atau bagaimana?"

Xinyu sudah menjatuhkan lututnya di depan Kaisar, "Yang Mulia. Hamba tidak berani. Hamba meminjam kekuatan perbatasan untuk menyelamatkan negaramu, Hamba—"

"Negaramu, atau negaraku?!" Kaisar memukul meja dan berseru marah.

Xinyu menjatuhkan kepalanya dan tidak berani berdiri dari sujudnya.

Para pejabat yang merasa Xinyu tidak bersalah mulai bermunculan dan meminta Kaisar untuk mengampuni nyawa Xinyu.

Dia memang tidak bersalah. Dia benar-benar melakukannya untuk melindungi dinasti ini, siapapun tahu jelas, Kaisar hanya terlalu takut posisinya terancam. Kekhawatirannya tidak terbukti.

"Yang Mulia. Saya punya usulan yang masuk akal untuk menghukum Jenderal Agung."

Itu adalah Guru Besar Putra Mahkota, Tang Weiqing. Dia berdiri di depan Xinyu yang masih membenamkan kepalanya dalam sujud.

"Katakan."

"Yang Mulia, bagaimana pun menyebutnya, tindakan yang dilakukan Jenderal Agung adalah memang demi masa depan negara. Dia dengan berani melpuhkan ribuan orang hanya dengan dua ribu prajurit. Mengalahkan pemimpin organisasi itu tanpa takut mati.

"Tapi kesalahannya dalam menggunakan kekuatan militer tanpa izin Yang Mulia tidak bisa dilupakan. Yang Mulia, jika Anda memasukkannya ke dalam penjara, rakyat akan menganggap kita bersikap tidak adil terhadap pahlawan yang menyelamatkan negara.

"Tapi jika mencabut jabatannya sebagai Jenderal Agung untuk sementara waktu dan memintanya merenungkan perbuatannya itu, sekaligus memberinya masa istirahat selama beberapa bulan, mungkin bisa dibicarakan baik-baik."

Kaisar terdiam mendengar penjelasan Guru Besar Tang. Bagaimana pun, sebagai Kaisar dia tidak ingin rakyat salah paham terhadapnya.

Giliran Menteri Militer Beizhou dan Qingzhou berdiri di belakang Guru Besar Tang, "Hamba setuju dengan pemikiran Guru Besar."

Beberapa pejabat lain juga mengatakan hal yang sama. Bahkan Putra Mahkota Yongheng, Lu Shilin juga mengatakan hal yang sama.

Xinyu mengangkat kepalanya, "Hamba siap menerima hukuman apapun yang diberikan oleh Yang Mulia."

Kaisar menghela napas, "Kamu tahu sendiri, Xinyu, aku tidak suka jika seseorang mengendalikan pasukanku tanpa izin dariku. Kamu mendapatkan plakat itu karena aku memercayaimu. Di luar aksi heroikmu, kamu tetap bersalah.

"Kamu membuatku ragu terhadap kepercayaan itu karena kamu menggunakan kekuatan militer tanpa memberitahuku terlebih dahulu. Xinyu, berikan plakat emasmu, kamu dicabut dari jabatanmu selama waktu yang belum ditentukan, kamu diberhentikan dari semua aktivitas militer, sampai aku menurunkan titah baru."

"Terima kasih atas keringanan hukuman darimu, Yang Mulia."

"Di mana detektif bayaran yang bersamamu itu?"

Xinyu terdiam.

"Sudah meninggal, Yang Mulia."

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!