NovelToon NovelToon
MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arisha Langsa

Demi salah satu proyek besar yang sedang ia rencanakan....Devan..pria tampan dari keluarga kaya raya terpaksa menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak ia kenal, bahkan ia belum pernah melihat seperti apa wajah wanita yang akan ia nikahi tersebut.

" Tuan muda saya menginginkan lahan anda tuan,dan pihak kami bersedia memberikan harga tinggi" Ferdy

" Saya tidak akan pernah menjual lahan saya dengan harga berapapun dan pada siapapun,kalian bisa mengambil lahan saya tanpa harus membelinya,namun dengan satu syarat" Al- Habib... Abdullah.

" Katakan?" Ferdy.

" Salah satu dari kalian, yang benar-benar memiliki tanggung jawab dalam proyek tersebut...saya ingin salah satu dari kalian, menikahi cucu perempuan saya" Al- Habib.. Abdullah.

" Akan saya sampaikan pada tuan muda saya" Ferdy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Tak terasa hari-hari berlalu begitu cepat,sudah satu tahun lebih Annisa berada di sisi sang kakek,hari ini adalah hari pertama ia kembali ke kampus nya, setelah libur semester,walaupun ia mahasiswa online tapi sesekali ia juga di wajibkan untuk hadir ke kampus,terlebih ia adalah salah satu mahasiswi yang paling pintar,Annisa mengajukan permohonan untuk mengikuti perkuliahan semester ganjil yang selanjutnya, karena memang nilainya lebih dan bisa mengajukan hal seperti itu.

" Annisa..jika nilai kamu seperti ini maka saya jamin dalam waktu tiga tahun kamu akan selesai dan mendapatkan gelar sarjana" puji seorang dosen wanita paruh baya.

" Alhamdulillah buk,saya berusaha untuk lebih baik buk, kasihan kakek yang harus menanggung biaya hidup saya" Annisa memang selalu berterus terang.

" Tahun depan kembali di adakan pertukaran mahasiswa, apakah kamu tidak berminat untuk ikut,siapa tau bisa menambah wawasan kamu tentang daerah lain"

" Ke kampus daerah mana aja buk?" Annisa merasa sedikit tertarik.

" ke seluruh Indonesia,tapi kalau kamu mau ikut saya akan rekomendasikan salah satu kampus terbaik di Jakarta,sebagai bahan perbandingan untuk kamu, mahasiswa di sana dikenal pintar-pintar dan berasal dari keluarga hebat,siapa tau kamu bisa mendapatkan penawaran beasiswa S2 kamu di sana, kampusnya sangat elit "

" Akan saya pikirkan buk,dan akan coba saya bicarakan terlebih dahulu dengan kakek saya" putus Annisa, karena apapun yang akan ia putuskan ia terlebih dahulu berdiskusi dengan sang kakek.

" Baiklah, pikirkan baik-baik dan bicarakan baik-baik,masih ada waktu satu tahun lagi,saya tunggu kabar baiknya"

" Siap buk, terimakasih banyak atas informasinya dan juga dukungan nya" saat ini Annisa tengah berada di ruangan kepala Biro,guna untuk menandatangani Kartu Rencana Studi miliknya,salah satu syarat untuk mengikuti semester baru.

" Kalau begitu saya izin undur diri buk,masih harus bertemu dosen pembimbing,ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan" Annisa meminta izin pada sang dosen.

" Oh iya.. silahkan nak" jawab dosen tersebut,beliau adalah salah satu dosen yang mengagumi kecerdasan Annisa,juga paras cantik nya.

Annisa keluar dari ruangan Biro, berjalan menyusuri koridor kampus, wajahnya yang hampir selalu tertutup masker membuat tak semua orang tau seperti apa paras wanita tersebut.

Namun berita tentang kecantikan nya sudah tak lagi menjadi rahasia,terlebih Annisa adalah mahasiswa termuda dan tercerdas di tahun angkatan nya.

Para mahasiswa di kampus tersebut sudah tak asing lagi dengan ucapan pujian untuk mahasiswi bernama Annisa Humaira, mahasiswi termuda yang mengambil jurusan Hukum.

Beberapa kali Annisa mengangguk ramah pada orang-orang yang ia temui di sepanjang koridor kampus,ia juga dengan sopan menjawab sapaan dari beberapa orang yang sudah ia kenal.

" Hai Annisa...apa kabar? sapa salah seorang mahasiswa yang berpapasan dengan nya di koridor kampus.

" Alhamdulillah baik, kakak apa kabar?" Annisa menjawab sopan.

" Baik juga, kabarnya kamu ambil mata kuliah semester atas ya? " tanya wanita yang Annisa panggil kakak.

" Insyaallah...mohon bimbingannya ya kak" Annisa memang selalu sangat menghargai setiap orang yang berbicara dengan nya.

" Kamu aja pinter banget,apa mungkin masih membutuhkan bimbingan dari kami?" tanya gadis tersebut seraya tersenyum.

" Apapun itu,kakak senior, kakak pasti lebih pengalaman" Annisa memang tak pernah menyombongkan kepintaran nya.

" Kamu bisa aja,oh ya kamu akan langsung pulang?" tanya wanita tersebut, karena ia tau Annisa memang tidak pernah lama berada di kampus.

" Iya kak,nih lagi mau nelpon jemputan" Annisa mengangguk dan menunjukkan handphone nya yang sedang berusaha memanggil nomor seseorang.

" Kita ke kantin aja dulu yuk,aku pengen juga ngobrol lama sama kamu" ajak senior nya itu.

" Tapi kak" Annisa ingin menolak tapi ia merasa sedikit sungkan.

" Udah Ayo,nanti yang jemput kamu juga pasti akan nelpon kalau ga liat kamu di depan" Annisa tak bisa menolak saat jemari lembut seniornya itu menariknya pelan menuju kantin.

Dengan terpaksa Annisa mengikuti langkah seniornya menuju kantin, untung saja kantin tak terlalu ramai, membuat Annisa merasa sedikit lebih lega,ia memang belum terbiasa terlalu banyak berinteraksi dengan orang asing.

" Duduk,biar aku pesankan makanan dan minuman,kamu mau makan dan minum apa?"

" Bakso kosong aja ya kak,sama orange jus " jawab Annisa yang di angguki oleh sang senior.

Seniornya itu melangkah meninggalkan meja Annisa duduk,dan kembali setelah beberapa menit kemudian seraya membawa nampan yang berisi dua mangkok bakso dan dua jus jeruk.

" Kebetulan selera kita sama" ucap senior nya yang tau akan tatapan penuh tanda tanya dari Annisa.

Ucapan senior nya membuat Annisa mengangguk seraya tersenyum tipis,ia kemudian menarik mangkok bakso yang seniornya letakkan di depan nya bersama jus jeruk nya.

Keduanya makan dengan lahap,sambil sesekali mengobrol ringan, keduanya terlihat begitu akrab, seakan-akan mereka sudah berteman lama.

" Annisa.. kalau aku boleh tau,kamu tinggal di mana?, kita sudah beberapa kali bertemu dan saling sapa,tapi kita tak saling tau alamat masing-masing "

Annisa tersenyum,senyum yang begitu manis, seniornya itu bahkan terpaku saat melihat nya,tak salah jika selama ini ia meyakini bahwa Junior nya itu memiliki wajah yang cantik.

" Di tanya malah senyum-senyum gitu,ada yang lucu ?" kesal sang senior.

Annisa lekas menggeleng" Ica malah belum tau nama kakak,Ica tinggal di daerah xxxx,di pesantren An-nisa,kakak tau tempat itu?"

Sang senior mendelik seakan tak percaya dengan pengakuan Annisa," Ya Tuhan..jadi kamu bahkan belum tau nama ku? Dinda Farhad, panggil Dinda aja,kamu mondok di pesantren An-nisa?"

Annisa menggeleng" Ica cucu habib Muhammad,jadi kakak tinggal di mana? Kos atau tinggal bersama orang tua?" biar bagaimanapun Annisa juga sedikit penasaran dengan seniornya yang ramah dan terlihat baik itu.

" Aku tinggal di perumahan xxx di jalan x, dengan orang tua ku,kami asli kota ini, tepatnya kedua orang tua ku bekerja di kota ini sudah sejak 25 tahun lalu,saat Abang ku masih bayi" jelas gadis yang bernama Dinda.

Annisa mengangguk paham" Tapi Ica ga tau dimana alamat yang kakak sebutkan itu,maaf..Ica lama mondok di kota j dan baru satu tahun ini tinggal di kota ini bersama kakek" cerita Annisa,si merasa nyaman bersama Dinda.

" Kalau gitu mainlah ke rumah ku,ga terlalu jauh kok,dan pasti supir kamu tau alamat itu,trus kedua orang tua kamu dimana? di kota j?" tanya Dinda sedikit penasaran.

Pertanyaan Dinda membuat Annisa menunduk seraya menggeleng, dengan sebuah senyuman lembut dan tatapan sendu Annisa menjawab" kedua orang tua Ica dan adik Ica mengalami kecelakaan enam tahun lalu kak,dan mereka meninggalkan Ica bersama dengan kakek" mata Annisa berkaca-kaca saat menjawab pertanyaan Dinda.

Refleks Dinda meraih tangan Annisa dan menggenggamnya, mengusap lembut" Maaf..aku ga tau" ucap Dinda dengan tatapan sendu dan dengan wajah yang terlihat begitu menyesal, karena harus melihat wajah cantik Annisa yang berubah sendu .

Melihat reaksi dan wajah bersalah Dinda, Annisa tersadar dan dengan cepat ia merubah mimik wajahnya menjadi terlihat ceria lagi" kakak ga perlu minta maaf,kakak ga salah kok,Ica cuma suka sedih aja kalau ingat mereka"

" Tetap saja pertanyaan aku udah buat kamu mengingat kembali kejadian itu,maaf ya " dengan sangat tulus Dinda kembali meminta maaf.

" iya kak..Ica ga pa pa,oh ya maaf ya kak Ica harus pulang, jemputan Ica udah di depan" Annisa izin undur diri.

" Ya udah deh, padahal masih pengen ngobrol banyak dengan kamu, boleh ngak kalau aku minta nomor ponselmu?"

Annisa mengangguk cepat dengan ekspresi senang" boleh kak,berapa nomor kakak ? biar Ica save " dengan sangat antusias Annisa mengeluarkan ponsel mahal miliknya dari dalam kantong almamater nya.

" 08xxxxxx0077" Dinda menyebutkan nomor ponselnya" nanti malam aku telfon kamu ya,kita ngobrol" izin Dinda.

Annisa mengangguk cepat" boleh,tapi di atas jam sepuluh ya kak, karena Ica harus mengaji sampai jam sepuluh malam " jelas Annisa, membuat Dinda tersenyum.

Ia semakin mengagumi dan juga penasaran dengan sosok junior nya yang terkenal memiliki wajah cantik,namun jarang ke kampus Karena memilih jalur online.

" Ica izin duluan ya kak.. assalamualaikum" pamit Annisa pada seniornya yang baru ia tau bernama Dinda.

" Iya.. WaalaikumSalam.. hati-hati ya" jawab Dinda ramah.

Annisa mengangguk seraya tersenyum dan melambaikan tangannya, berjalan meninggalkan Dinda yang terlihat masih duduk di mejanya, katanya ia tengah menunggu teman-teman nya yang belum datang,unit Dinda memang mendapat kan jadwal kuliah siang ,hal itu juga yang membuat Annisa mudah untuk mengikuti perkuliahan di semester atas.

Annisa melangkah cepat menyusuri koridor menuju gerbang kampus, walaupun jarak antara kantin dan gerbang tak terlalu jauh,tapi Annisa merasa tidak enak hati jika harus membuat orang yang menjemputnya menunggu, terlebih orang itu adalah supir sekaligus pengawal yang di siapkan oleh pria yang bernama Ferdy, yang Annisa tau adalah asisten pribadi dari suami nya.

Mengingat suami, Annisa tersenyum kecut,satu tahun lebih sudah pernikahan nya,tapi ia bahkan belum pernah tau seperti apa wajah pria yang menikahi nya,hanya asisten pribadi pria tersebut yang pernah menemuinya dan itupun hanya satu kali.

Bahkan namanya saja Annisa tidak tau, apalagi pernikahan mereka secara siri,jadi ia tidak memiliki berkas apapun tentang pria yang berstatus suaminya tersebut.

Dalam hati Annisa bertekad,saat ia di beri kesempatan untuk bertemu dengan pria itu,ia akan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,atas semua fasilitas yang di sediakan untuk nya,dan ia akan meminta pada pria itu untuk melepaskannya,agar kehadirannya tidak mengikat pria tersebut, walaupun pernikahan mereka hanya secara siri,tapi pernikahan itu sah di mata agama dan Annisa ga mau ia yang akan menjadi penyebab pria baik itu berdosa karena tak melakukan kewajiban nya sebagai suami sepenuhnya, begitupun dengan dirinya.

Annisa merasa tidak pantas menerima semua fasilitas itu,tapi ia juga tidak tau harus mengembalikannya pada siapa, pernah beberapa kali ia mencoba mengirim pesan pada Ferdy,tapi hanya satu kali pria itu menjawab dan mengatakan bahwa ia hanya menjalankan tugas, begitupun dengan supir yang selalu mengantar nya itu juga mengatakan hal yang sama dan malah meminta agar Annisa tidak membuat mereka dalam masalah jika menolak pelayanan mereka.

1
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,ketemuin Anisa SM Devan donk Thor,,Devan jenguk kakeknya Anisa,,trs ketemu deh
Khoirun Ni'mah
gimana ya kalau rizki tau kalau papanya yang menyebabkan ortu Annisa meninggal secara kan dia polisi,,, apakah dia akan memperkarakan papanya atau diam saja
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy kak,,kayanya iya
Khoirun Ni'mah
sepertinya pemuda tadi anak pembunuh ortu Annisa polisi alif klau g salah
Khoirun Ni'mah
akhirnya tabir kematian ortu Annisa terbongkar siapa pelakunya,,,
Tele Vi
update banyak napa kak, GK sabar sama cerita selanjutnya/Grimace/
Khoirun Ni'mah
dinda adiknya devan bukan si
Catur Wahyuningrum Ningrum
yang banyak kak up ny,,udah g sabar pingin lihat Anisa ketemu sama devan
Catur Wahyuningrum Ningrum
jangan2 lluna mau jebak Devan,,semoga aja Devan g terjebak deh SM luna
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,,semangat💪🏻💪🏻
Khoirun Ni'mah
g sabar Annisa ketemu dg devan,,, penasaran reaksi devan seperti apa setelah mereka bertemu,,, apakah devan tetep melanjutkan pernikahannya apa tidak
Catur Wahyuningrum Ningrum
udah g sabar deh pingin lihat reaksi Dave saat bertemu anisa
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy bikin gemes ya kak,,kenapa g bicara ,,kan jd kesannya kaya bisu beneran
Catur Wahyuningrum Ningrum
karyanya bagus,,alur ceritanya sangat bagus
Khoirun Ni'mah
kok gemes ya lamaa aq,,, kenapa Annisa g bicara sekedar menghargai tamu...
Catur Wahyuningrum Ningrum
siap2 patah hati Ferdy,,kenapa g Devan aja yg jemput,,biar surprise😄
Catur Wahyuningrum Ningrum
semangat kak,suatu saat karya kakak pasti sukses2 semua
Khoirun Ni'mah
pasti nanti ferdi akan syok liat yang jadi istri devan... patah hati deh
Khoirun Ni'mah
loh kok g dipertemukan saat ijab qobul,,, mereka g bisa ketemu dong setelah sah menikah... padahal aq tunggu momen pas devan kaget kalau gadis yang membuat penasaran pas di masjid waktu di kapal
Khoirun Ni'mah
kamu pasti senang deh devan kalau tau siapa yang akan kamu nikahi.. dan untuk ferdi akan patah hati
Catur Wahyuningrum Ningrum: iya betul bgt
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!