NovelToon NovelToon
Satu Atap Dua Isteri

Satu Atap Dua Isteri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:196.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Pernikahan karena perjodohan nyatanya membuat Rani harus merasakan penderitaan. Suami yang tidak mencintainya ternyata menikah lagi dengan kekasih pilihan hatinya. Hidup Rani bagai neraka setelah suaminya menikah lagi. Bahkan ia harus tinggal seatap dengan madunya.

Ikuti cerita ini, bagaimana Rani menjalani hari-harinya yang menguras emosi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Berlaku Adil

Bab 9. Berlaku Adil

POV Author

Damar tidak fokus bekerja karena Laura terus menelponnya beberapa kali. Baru satu hari tinggal seatap dengan Rani, Laura sang isteri tersayangnya itu terus mengadu padanya.

Handphone Damar terus bergetar, banyak notif pesan masuk padahal ia sedang rapat.

Laura : sayang baju-baju ku satu koper yang aku bawa baru ketika baru datang, hilang.

Damar : Hilang bagaimana?

Laura : kan kamu yang suruh anak supir itu mencucinya? Sudah seminggu lebih masa tidak selesai-selesai juga. Aku yakin sudah di jual sama dia! Baju-baju ku kan mahal...

Damar : Nanti aku tanya dia. Aku fokus kerja dulu ya.

Tidak ada balasan setelah itu. Damar pun kembali bekerja dengan tenang.

Jelang makan siang Damar masih memeriksa berkas-berkas sebelum ia membubuhkan tanda tangannya di sana. Namun suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya sesaat.

"Permisi Pak, ada Ibu Kemala." Kata sekretaris Damar.

Tanpa menunggu ijin Damar, Kemala yang merupakan ibunya sendiri masuk ke dalam ruangan anaknya. Damar pun menghentikan kegiatannya.

Kemala langsung duduk di sofa ruangan itu meski tidak dipersilahkan duduk. Matanya menatap tajam pada Damar yang terlihat kikuk merasa bersalah.

"Kamu sudah tidak menganggap Ibu mu ada Damar?! Pulang dari luar negeri kamu tidak datang kerumah. Bahkan selama disana pun kamu tidak pernah memberi kabar. Sama saja dengan isteri mu itu, tidak tahu etika!"

"Bu, Laura itu baik jika ibu mau mengenalnya lebih dekat. Bahkan Damar rasa Ibu akan menyukai Laura di banding Rani."

"Ibu tidak perlu mengenalnya lebih dekat Damar. Harusnya dia tahu cara bersikap untuk memenangkan hati Ibu. Tapi baguslah dia mengeluarkan sifat aslinya. Jadi Ibu tidak perlu repot-repot untuk mengenalnya lebih dekat."

"Ibu pilih kasih terhadap menantu-menantu Ibu!"

"Sedari awal Ibu sudah bilangkan kalau mantu Ibu hanya hanya Rani seorang."

"Kenapa sih Bu? Dia lagi, dia lagi! Dia cuma anak supir Bu! Tidak pantas dan tidak sederajat dengan kita!"

"Jaga ucapan mu Damar! Ibu tidak pernah mendidikmu untuk membeda-bedakan status seseorang! Apa ini pengaruh buruk dari isteri tersayang mu itu?!"

Damar membuang napas berat dan mengusap wajahnya dengan kasar sambil menoleh ke arah lain. Damar kesal sang Ibu selalu berpikiran negatif tentang Laura.

"Kamu harus ingat Damar, apa yang sudah orang tua Rani korbankan untuk keluarga kita, sangat tidak sebanding dengan seberapa pintar dan cantiknya isteri tersayang mu itu karena tidak ada yang ia lakukan untuk keluarga kita selain menghabiskan uangmu selama ini. Bukan Ibu tidak tahu kamu yang membantunya membiayai kuliahnya disana sampai dia bisa mengambil gelarnya! "

Damar bungkam. Cukup terkejut dengan kata-kata terakhir yang ibunya ucapkan. Tidak menyangka sang Ibu mengetahui apa yang ia lakukan di luar negeri sana.

"Ibu harap kamu bisa berlaku adil!"

Kemala berdiri lalu beranjak pergi meninggalkan Damar yang terdiam membisu memikirkan kata-kata ibunya.

Damar kembali duduk di kursi kebesarannya. Merasa dilema dengan apa yang harus ia lakukan. Di satu sisi, Laura mendesaknya untuk menjauh dari Rani, dan di sisi lain sang Ibu memintanya memperlakukan Rani seperti ia memperlakukan Laura.

Triiing....! Triiing...!

Handphone Damar berdering. Ia mengambil handphonenya dan melihat siapa yang menelpon dirinya.

"Ya sayang..." Sapa Damar lemah mengangkat telepon dari isterinya.

Saat ini sebenarnya pikirannya sedang kacau. Pekerjaannya belum selesai, di tambah ucapan sang ibu yang membuatnya dilema. Tetapi ia harus mengangkat panggilan telepon Laura. Karena jika tidak, isteri tercintanya itu akan terus menghubunginya dan merajuk jika terlalu lama di angkat.

"Sayang...aku sedang ada di restoran langgang kita. Kamu belum makan siang kan? Aku tunggu kamu di sini ya. Jangan lama-lama..."

Tidak menunggu ucapan Damar, Laura langsung memutuskan sendiri keinginannya.

"Ya sayang..."

"Oke, Bye sayang..."

Panggilan singkat berakhir. Damar kembali membuang napas berat dan meletakkan kembali handphone di atas meja. Damar melihat pekerjaan yang menumpuk itu belum selesai. Tadinya Damar ingin memesan makanan saja dan makan di dalam ruangannya sambil bekerja untuk menghemat waktu.

Mau tidak mau Damar merapikan berkas kerjanya, menutup laptopnya dan mengambil kunci mobil serta handphone untuk untuk menyusul Laura di restoran langganan mereka.

***

Sementara itu di rumah.

Mobil tesla milik Rani tampak mentereng di depan garasi rumahnya. Mobil yang di pesan seminggu yang lalu baru saja tiba di dealer dan langsung di antarkan ke rumah.

Rani ingin mencoba mobil barunya itu, ia pun berganti pakaian dan sedikit berdandan karena akan jalan-jalan pikirnya.

Tidak terlalu sulit baginya membawa mobil keluaran terbaru itu. Ia sudah terbiasa dulunya membawa mobil menggantikan sang ayah yang sering sakit.

"Apa aku makan siang saja sekalian ya?" Kata Rani berbicara pada angin yang melambai.

Ia pun singgah di sebuah restoran yang di promosikan para endorse karena tertarik melihat tempat dan beberapa menu yang di unggah.

Kaca mata hitam tidak lepas dari sandaran tulang hidungnya yang mancung. Rambut tergerai indah menambah pesona Rani yang baru saja merekah seperti bunganya.

Dengan santai Rani memesan makanan yang dia inginkan. Tidak tahu kalau ada sepasang mata yang memperhatikannya dari pertama masuk tadi dari kejauhan.

Rani begitu ceria menikmati es krim yang di promosi kan lewat media sosial. Dirinya yang terkesan santai dan ceria mengundang decak kagum salah seorang pria yang tidak jauh berada darinya.

Padahal pria tadi sedang sibuk mengecek handphonenya. Namun melihat ekspresi Rani yang lucu saat makan es krim, ia pun menjadi tertarik dan terus memperhatikan meski Rani tidak menyadari.

"Sayang kok belum habis juga?" Tanya Laura pada Damar yang makanan masih tersisa separuh.

"Aku merasa masih sedikit kenyang sayang."

Bukan kenyang, melainkan Damar sibuk mengawasi Rani dari jauh. Apalagi ia juga melihat di sekitar Rani ada seorang pria yang menatap Rani terus menerus.

"Ya sudah. Jangan di paksakan sayang, nanti perut mu bisa sakit. Apa kita kembali saja ke kantor?"

"Kamu ingin ke kantor ku?" Tanya Damar.

"Iya sayang. Aku bosan di rumah. Apalagi melihat anak supir itu!"

Mood Laura kembali buruk ketika menyebut soal Rani.

"Sebentar lagi ya, aku habiskan dulu makanan ku pelan-pelan."

Begitulah Damar beralasan yang nyatanya ia sebenarnya hanya ingin mengulur waktu untuk mengawasi Rani.

"Hmm, baiklah. Sayang, apa tidak ada pekerjaan di kantormu untukku? Aku jadi membayangkan kita bekerja bersama di ruangan yang sama, berangkat bersama dan pulang bersama, pasti seru!"

"Nanti aku pikirkan sayang." Jawab Damar sekenanya.

"Jangan lama-lama ya sayang, aku bosan."

"Hmm..."

Respon Damar sambil menyantap makanannya. Padahal Damar tidak terlalu mendengar apa yang di bicarakan Laura. Ia sedang mencoba menguping pembicaraan pria yang masuk dalam pengawasannya itu, sedang mencoba berkenalan dengan Rani.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
Surati
bagus
Sitywasitah Sity123
padahal c widia juga selingkuh kan wlu gak maceum2 tapj sudah 1 apartemen sama laki2 aneh
Olga Nabila
👍
Cahaya
Luar biasa
Leni
sebenar a Laura baik cuma karna dibwh ancaman mk a dia jahat
Lina Suwanti
emang enak,,niat mau ngambil hati malah menunjukkan sifat asli🙂
Lina Suwanti
semoga dgn dukungan ibu mertua Rani dpt mengalahkan Laura
Lina Suwanti
mampir kak,, sebenarnya sebal klo baca tentang poligami tp suka penasaran sm karakter tokohnya,apakah wanita yg kuat atau lemah
Khairul Azam
jujur ya aku paling gak rapi kembali sama damar,
Endang Supriati
bodoh krn miskin bin kere
Annie Soe..
Alur ceritanya bagus aku suka dgn episode pendeknya,
Cumaa menurut aku pembahasan tokoh2nya kurang detil,,
Tetap semangat & teruslah berkarya thor,,
Trm kasih tuk karyanya..
Elena Sirregar
tak ada manusia yg tak buat silap dan salah. apalagi mau mengakui dan bertauabta Allah maha mengetahui dan maha pengampun
Elena Sirregar
ya gak apa² tidak sudah duda Laura pun janda perbaiki diri. semoga Tuhan mengampuni dan merahmati orang yg bertaubat
Elena Sirregar
kasian juga Laura punya bapak tiri jahat ingat kesenangan dunia ja
Elena Sirregar
aduh capek deh rumit betul hidup mereka ni
Elena Sirregar
kenapa tidak tak dapat harta Gomo Gini. kan dia ikut bekerja keras untuk bangun perusahaan. walau pun modal Widya punya sepatutnya dia dapat Dr hasil kerja nya selama menjadi suami Widya
Elena Sirregar
baik yg lelaki dan yg perempuan sama² berbohong
Zaa-³
itulah istri yang kau puja dan cintai damar
Dina⏤͟͟͞R
alhamdulillah novelnya tamat. andai ada squelnya.. ditunggu novel selanjutnya😘😘
bening
ditunggu Thor dengan cerita baru nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!