NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus Bersama, Bukan Berpisah!

Lin membuka kedua matanya pagi ini, tidak ada gunanya sebenarnya. Karena saat dia menutup mata dan membuka mata pun semuanya masih sama. Gelap. Namun, dia mulai terbiasa dengan keadaannya saat ini. Bukan terbiasa, tapi dia memang harus terbiasa.

"Tuan Muda sudah bangun, mari saya bantu anda ke kamar mandi"

Lin mengerutkan keningnya saat suara Dimas yang terdengar. Biasanya setiap pagi adalah perawatnya yang datang. "Kenapa kamu disini, Dim? Dimana Rasti?"

"Em, No.. Rasti sedang keluar sebentar dengan Reni. Mungkin berbelanja kebutuhan rumah" jelas Dimas, yang hampir saja salah bicara.

Lin mengangguk mengerti, dia menurunkan kedua kakinya ke atas lantai. Dan Dimas langsung menghampirinya dan membantu Lin untuk berdiri.

"Tidak perlu, Dim. Aku bisa sendiri. Lagian Rasti sudah menjelaskan semuanya padaku, jadi sekarang aku akan mencoba untuk melakukan apa-apa sendiri. Kau keluar saja" ucap Lin.

"Anda yakin, Tuan?"

"Ck, kau seperti tidak mengenalku saja. Sudah, kau keluar saja dan tinggalkan aku sendiri disini" ucap Lin dengan mengibaskan tangannya, meminta Dimas untuk segera keluar dari kamarnya.

Saat Dimas sudah berbalik dan ingin keluar dari kamar itu, tiba-tiba LIn berucap. "Oh ya, jangan lupa hubungi Rama dan segera urus perceraianku dengan Laras"

Dimas berhenti melangkah, dia menghembuskan nafas berat. Rasanya dia jadi dalam posisi bingung sekarang. Ingin sekali memberitahu Lin yang sebenarnya, jika yang merawatnya selama ini adalah Laras. Tapi, disisi lain DImas juga sudah berjanji pada Laras untuk menjaga rahasia ini. Dia juga tidak mau di anggap terlalu ikut campur urusan mereka.

"Iya Tuan, hari ini saya akan pergi ke Kantor dan menemui Rama disana"

"Baguslah, segera lakukan apa yang aku perintahkan. Kasihan jika Laras terus terikat dengan pria sepertiku"

Ada nada getir dari ucapan Lin barusan, sebenarnya dia juga tidak mau seperti ini. Namun dia sadar akan kesalahannya pada Laras di masa lalu, dan dia tidak mungkin datang kembali pada Laras dengan keadaannya yang sekarang. Pastinya Laras akan kerepotan merawatnya. Lin tidak ingin membebaninya lagi.

Dimas keluar dari kamar, dia menghembuskan nafas berat. "Anda tidak tahu Tuan, jika Nona Laras tidak pernah mempermasalahkan keadaan anda saat ini. Argh.. Aku bingung harus bagaimana sekarang"

Dimas pergi meninggalkan kamar Lin dengan mengacak rambutnya frustasi. Memikirkan masalah Tuannya yang begitu rumit.

Sementara di dalam bak mandi, Lin sedang berendam seorang diri. Dia hanya menggunakan ingatannya atas semua ucapan Laras yang menjelaskan tentang semua tata letak barang. Hingga dia bisa mandi seorang diri sekarang, meski sedikit sulit dan perlu meraba-raba dengan perlahan. Menjatuhkan beberapa barang yang entah apa, yang sempat tersenggol oleh tangannya. Tapi setidaknya Lin bisa sampai di bak mandi dan berendam sekarang.

"Maafkan aku Sayang, aku tidak bisa memperjuangkanmu lagi. Karena sekarang aku sudah tidak pantas berdiri disampingmu. Semoga kamu akan menemukan kebahagiaan setelah berpisah denganku"

Air mata Lin menetes begitu saja, ketika mengingat Laras maka dirinya benar-benar berubah menjadi pria yang benar-benar lemah. Tidak seperti Lin yang biasanya.

"Aku mencintaimu, aku merindukanmu, tapi semua kata itu tidak ada artinya setelah semua keburukan yang aku lakukan padamu. Apalagi dengan keadaan aku sekarang, rasanya tidak mungkin aku akan bisa menebus semuanya"

Lin hanya merasa rendah dan tidak pantas lagi memperjuangkan Laras saat ini.

*

Laras yang baru saja sampai di rumah setelah pergi dengan Reni. Harus di kejutkan dengan keberadaan Rama disana, dalam pikiran Laras hanya memikirkan tentang Rama yang mungkin akan mengurus perceraiannya dengan Lin.

"Laras, ayo ikut aku sekarang. Barusan aku dapat telepon kalau Viona mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju tempat persidangan"

Deg,, Laras terdiam mendengar itu. Sudah satu minggu berlalu sejak Viona di tangkap, dan hari ini adalah persidangan pertama dia. Tapi kenapa malah terjadi seperti ini.

"Bagaimana bisa? Bagaimana keadaan Viona sekarang?" tanya Laras panik.

"Aku juga tidak tahu, tapi kalau ingin tahu keadaannya, sebaiknya ikut saja denganku ke rumah sakit sekarang" ucap Rama.

Laras langsung menoleh pada Reni. "Kak, aku pergi dulu menemui adikku. Kakak tolong jaga suamiku dulu"

"Iya Ras, kamu pergi saja dulu. Tuan Muda biar aku yang jaga" ucap Reni.

Laras pun pergi bersama Rama, bagaimana sikap Viona padanya. Dia juga bukan manusia gila yang akan merasa puas mendengar seseorang dalam keadaan sekarat sekarang. Apalagi Viona sudah menjadi anggota keluarganya sekarang.

"Kenapa ini bisa terjadi?" tanya Laras.

"Aku mendengar jika Viona berontak saat berada di dalam mobil, dia memaksa membuka pintu dan melompat dari dalam mobil. Kejadiannya cukup cepat hingga polisi juga tidak sempat menahannya. Setelah itu datang sebuah mobil yang menabraknya, membuat keadaannya parah sekarang" jelas Rama.

Laras menghembuskan nafas pelan, kenapa seolah semua masalah dan cobaan tidak pernah berhenti menimpa dirinya selama ini. Seolah Tuhan belum memberinya bahagia.

"Semoga saja Viona baik-baik saja"

Rama melirik ke arah Laras sekilas, melihat bagaimana wanita itu yang selalu terlihat tulus. "Sekarang aku mengerti kenapa Kak Lin sampai begitu gila saat kamu pergi"

Laras langsung menoleh, dia menghela nafas pelan. Sorot matanya jelas menunjukan kesedihan. "Tapi sekarang dia ingin menceraikan aku. Tidak mungkin Kak Rama tidak tahu soal ini"

"Kak Lin punya alasan sendiri untuk itu. Kamu jangan salah faham dulu. Sebenarnya dia begitu mencintaimu" ucap Rama.

Laras tidak menjawab, dia hanya tidak ingin terlalu berharap atas ucapan Rama barusan. Karena selama ini dia selalu dikecewakan oleh harapannya sendiri.

"Aku akan berusaha menghentikan perceraian ini. Aku adalah orang pertama yang tidak setuju dengan keputusan Kak Lin satu ini" ucap Rama.

Laras kembali menoleh pada Rama, dia menatapnya dengan sedikit bingung. "Kenapa Kak Rama melakukan itu?"

"Karena aku tahu jika kalian saling mencintai. Dan dua orang yang saling mencintai itu harus bersama, bukan berpisah"

Laras tersenyum tipis saja, dia tidak terlalu menanggapi ucapan Rama. Karena dia lebih tahu bagaimana sifat suaminya yang pastinya tidak akan pernah mengubah keputusan yang dia ambil.

Sampai di rumah sakit, Laras sudah melihat kedua orang tuanya yang berada disana. Terkadang dia ingin berteriak dan menangis sekarang. Bagaimana kedua orang tuanya yang masih peduli pada Viona  meski ketahuan dia bersalah. Sementara pada Laras, bahkan mereka tidak pernah mencoba untuk membantu Laras terbebas dari penjara saat itu. Padahal jelas Laras tidak bersalah.

Seharusnya aku tidak perlu repot-repot datang kesini. Karena pasti Ayah dan Mama sudah lebih dulu datang untuk Viona.

Bersambung

1
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
Pujiati Astuti
semangat kak
Pujiati Astuti
lanjut kak 💪💪💪
Pujiati Astuti
sudah begini aja baru sadar kalau kalian sudah jahat sama Laras, mangkanya jadi orang tua itu jangan pilih kasih pak semua anak itu sama jangan dibeda²kan
Pujiati Astuti
ayo Rama dan Dimas bantu Lin dan Laras buat bersatu jangan sampai. mereka berpisah,,,,,,

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!