Sang Ratu Antagonis

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

Setelah Kaisar Qin berkuasa, dia menerapkan semua yang Liu An katakan padanya. Kaisar Qin memulai dari memperbaiki sistem pemerintahan di beberapa kota, mengganti orang-orang yang malas dan tidak bertanggung jawab, juga mengganti aturan yang memberatkan rakyat.

Tahun-tahun pertama rakyat negara Yan sudah mulai berkembang, sistem pertanian yang di ajarkan oleh Liu An membuat hasil panen jauh lebih banyak. Harga jual pun menjadi lebih tinggi.

Negara Yan juga telah bekerjasama dengan beberapa negara dalam perdagangan, entah itu hasil pertanian maupun hasil laut.

Di tahun berikutnya, Kaisar Qin membangun 4 tempat latihan untuk prajurit. Membagi lebih dari 10.000 prajurit ke dalam 3 kelompok, yang nantinya akan di latih kembali.

Liu An melihat jika Choi Li Xuan benar-benar pilihan yang tepat sebagai Kaisar baru bagi negara Yan.

Perkembangan di negara Yan sangat baik dan semua dalam kendali yang bagus, tetapi tubuh Liu An tidak seperti itu. Sudah satu minggu dia terbaring di atas tempat tidurnya, bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun dia harus di bantu oleh Xiao Lan.

"Nona, saat ini tubuh anda semakin tidak baik. Apakah ini artinya kita akan segera pergi?" ucap Xin Xin.

"Waktu yang di tentukan adalah 5 tahun, saat ini hanya tersisa 2 bulan. Tetapi tubuh Ratu Yu pada dasarnya memang lemah, jadi aku tidak tahu apakah bisa bertahan hingga 2 bulan lagi atau tidak!"

"Jika kita sudah pergi, apakah Kaisar Qin bisa melakukan semuanya sendiri?"

"Tentu saja, dia adalah Kaisar Qin! Kaisar yang di pilih oleh rakyat dan akan selalu setia pada rakyat. Aku hanya memberi arahan sedikit padanya, dan dia telah melakukannya dengan sangat baik!"

Xin Xin melihat tubuh Liu An yang semakin kurus menjadi sedih.

"Aku tidak membutuhkan wajah sedihmu itu, jika kau ada waktu lebih baik kau lihat apakah ada sesuatu yang aneh atau tidak di kerajaan ini?" ucap Liu An.

"Mana mungkin ada yang aneh, aku...... Nona, Kaisar Qin dan ayah Ratu Yu datang!"

Liu An bangun dari tidurnya, lalu duduk di atas tempat tidur.

"Yang Mulia, lebih baik anda berbaring saja," ucap Xiao Lan dengan khawatir.

"Tidak apa-apa, aku sudah merasa lelah berbaring terus setiap hari!"

"Tetapi Yang Mulia..."

"Yang Mulia, Yang Mulia Kaisar dan tuan Yu datang untuk menemui anda!" ucap seorang pelayan di luar kamar.

"Biarkan mereka masuk!"

Kriet!

Pelayan itu membukakan pintu, lalu Kaisar Qin dan ayah Ratu Yu pun masuk ke dalam kamar.

"Yang Mulia, ayah," ucap Liu An.

"Tidak perlu berdiri, kau duduklah saja!" ucap tuan Yu.

"Yang Mulia Ratu, bagaimana keadaan mu?" ucap Kaisar Qin.

Liu An tersenyum, "Aku sangat baik, Yang Mulia!"

"Yang Mulia, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi? Aku mendapat kabar jika kondisimu tidak baik sejak satu minggu kemarin,"

"Ayah, seseorang tidak akan tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan kita di masa depan. Mungkin ini sudah menjadi kehendak langit!"

"Tetapi beberapa waktu yang lalu kau terlihat begitu sehat,"

"Aku mengerti kekhawatiran ayah, tapi percayalah ini akan menjadi hal yang sangat baik,"

Kaisar Qin dan tuan Yu tidak tahu harus berkata apa, saat ini yang mereka rasakan adalah takut. Takut jika tiba-tiba Ratu Yu akan meninggalkan mereka tanpa mereka ketahui penyebabnya.

Tubuh Ratu Yu sangat baik, bahkan tidak ada penyakit apapun saat tabib memeriksanya. Sebab itulah Kaisar Qin dan tuan Yu merasa heran.

"Yang Mulia, apakah pembuatan bendungan dan jembatan di wilayah selatan sudah selesai?" ucap Liu An.

"Sudah, semua sudah selesai beberapa hari yang lalu,"

"Jika begitu anda hanya harus membuat kerajaan ini semakin maju, para prajurit sudah siap berperang kapanpun dengan kekuatan mereka yang sangat bagus, hasil pertanian dan ikan pun sudah meningkat, juga kerjasama dengan kerajaan lain sudah terjalin, anda telah melakukan banyak perubahan, Yang Mulia!"

"Bukankah ini semua berkat Yang Mulia Ratu? Jika Yang Mulia tidak membimbing saya, mungkin kerajaan ini tidak akan seperti sekarang,"

"Tidak, semua adalah hasil kerja keras Yang Mulia Kaisar sendiri. Aku hanya memberikan rencana saja, jika bukan orang yang bisa memahami semua itu, pasti tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan seperti ini,"

Ketiga orang itu saling berbincang, namun di tengah perbincangan tiba-tiba pendengaran Liu An berkurang, dia jadi tidak terlalu bisa menangkap apa yang Kaisar Qin dan tuan Yu katakan.

"Yang Mulia!" ucap tuan Yu saat melihat Liu An mengeluarkan darah dari hidungnya.

"Cepat panggil tabib istana kemari!" ucap Kaisar Qin.

Kedua laki-laki itu sangat khawatir melihat darah yang cukup banyak keluar dari hidung Liu An.

"Nona, nona hikz...." Xin Xin yang ikut melihat itu juga merasa sedih.

Liu An menatap Xin Xin, "Berhenti menangis, kau bukan pertama kali melihat ini! Lebih baik kau katakan kenapa aku harus kembali sekarang, bukankah masih ada 2 bulan lagi?"

"Aku juga tidak tahu, nona. Tiba-tiba saja sistem memberitahu jika telah terjadi sesuatu, jadi semua anggota harus kembali sesegera mungkin!"

"Benar-benar ingin ku ledakan sistem utama itu!"

Tubuh Liu An sudah mulai dingin, wajahnya terlihat sangat pucat. Kaisar Qin yang melihat itu merasa sangat takut. Karena bagaimana pun Liu An selalu berada di sampingnya ketika dia mengubah negara Yan.

"Yang Mulia, tabib istana sudah datang!" ucap Xiao Lan.

"Cepat lihat keadaan Yang Mulia Ratu!" ucap Kaisar Qin.

Dengan cepat tabib itu berjalan dan memeriksa Liu An, tetapi sayangnya sebelum tangan tabib menyentuh pergelangan tangan Liu An, tangan itu sudah jatuh dengan sendirinya.

Kedua mata Liu An tertutup denga rapat, tak ada lagi deru napas yang terdengar, tak ada lagi suara yang dapat di dengar oleh telinganya.

Tabib istana hanya bisa menundukan kepalanya dan mundur secara perlahan.

Tuan Yu yang melihat putrinya sudah tidak lagi bernyawa hanya bisa menangis dalam diam, sementara Kaisar Qin mematung sambil menatap tubuh kaku wanita yang telah banyak memberikan kehangatan pada hidupnya itu.

...----------------...

Kabar meninggalnya Ratu Yu mulai menyebar.

Kaisar Qin memberikan pemakaman yang sangat mengharukan, para perdana menteri, pelayan, pengawal bahkan tidak sedikit rakyat turut berduka atas meninggalkan Ratu yang sangat luar biasa itu.

Mereka bersama memberikan penghormatan terakhir pada Ratu Yu mereka.

Sebelum Kaisar Qin menguburkan Ratu Yu, dia memberi gelar "Dewi seribu kebahagiaan" kepada Ratu Yu, karena dia telah banyak menyebarkan rasa bahagia kepada rakyat negara Yan.