Aura adalah gadis desa yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi keluarga,ayahnya sakit sakitan dan ibunya membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya,Aura memiliki seorang adik perempuan bernama Nia yang masih sekolah SMA,Aura memilih putus sekolah dan mencari kerja di kota besar,Hingga membawanya jatuh cinta kepada orang kota yag ternyata mantan pacar ibunya dulu,
Bagaimana kelanjutan cerita ini,dan bagaimana bisa kekasih ibunya bisa menjadi kekasih anaknya,ikuti terus ya novel ini😍😍🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra Putri Mandala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Sepanjang perjalanan Aura diam meskipun Bara berceloteh Aura hanya menanggapi sekali dua kali,Bara fikir Aura masih marah ternyata kekasihnya mengantuk dan dia tertidur,Bara sesekali memandang Aura dia sangat bersyukur bisa mengenal dan mencintai Aura.Hingga tiba dirumah Aura masih terlelap Bara yang tidak tega membangunkan Aura membopong Aura keluar.
"Ya ampun sayang bisa bisanya kamu digendong gak bangun,dasar kebo,"Celoteh Bara
"Loh Bar Aura kenapa?"Kaget pak Alvin yang memang belum tidur dan masih menonton TV.
"Aura gak apa apa,dia hanya tertidur dan saya tidak tega membangunkannya,jadi saya gendong,"Jawab Bara
"Ya sudah tidurkan di kamarnya dulu dan kamu kembali kesini ada yang saya mau bicarakan,"Jawab pak Alvin.
"Baik,"Bara bergegas pergi ke kamarnya Aura dan menidurkan Aura.
"Selamat malam sayang,,mimpi indah ya cup,"Bara mencium kening Aura lalu menyelimutinya dan bergegas keluar untuk menemui calon mertuanya tersebut.
"Ada apa?apa yang mau anda bicarakan?"Tanya Bara to the point.
"Bar saya tahu kamu masih membenci saya tapi disini saya mau bilang dan berterus terang sama kamu,bukan maksud apa apa saya hanya ingin hubungan kedepannya semakin baik karena saya lihat Aura begitu sangat mencintai kamu,"Ucap pak Alvin
"Jelaskan saja tidak usah bertele tele,"Jawab Bara dingin dalam hati memang Bara masih membenci Alvin tapi dia tidak bisa terus terusan membencinya karena dia adalah ayah kekasihnya.
"Tolong maafkan saya,saya memang egois dulu telah merebut Rena dari kamu sejujurnya dulu saya sudah menolak perjodohan ini tapi tepat disaat Rena akan bertunangan dengan kamu ayahnya sekarat dan masuk rumah sakit karena kecelakaan saat itu ayahnya Rena meminta Rena untuk melangsungkan ijab kabul di depan ayahnya,Rena tidak bisa menolak dan hari dimana kalian akan bertunangan kami melakukan akad nikah satu jam setelah itu ayahnya Rena meninggal,Rena terpuruk dia depresi karena tidak bisa menepati janjinya sama kamu,"Alvin berhenti sejenak Bara terlihat sangat terkejut
"Tunggu maksud kamu Rena tidak berselingkuh dan menghianati aku?"Tanya Bara
"Siapa bilang Rena berselingkuh?Rena tidak pernah berselingkuh dia mau menerima aku karena ayahnya terlilit hutang sama ayahku dan ayahku yang sudah menekan ayahnya Rena agar menerima perjodohan ini karena ayahku tahu aku mencintai Rena,Rena tidak pernah berselingkuh,setahun pernikahan aku berencana bercerai dengan dengan Rena karena Rena sama sekali tidak mencintai aku sekuat apapun berusaha membuat Rena mencintai aku tapi dia tidak pernah melirikku sama sekali lalu aku mengantar dia untuk menemui kamu dan menjelaskan kepada kamu tapi saat itu justru Rena melihat kamu bersama istri kamu,makanya Rena memilih kembali ke kampung dan melanjutkan hidup bersama saya,"Jelas Alvin membuat Bara menutup wajahnya mendengar kebenarannya.
"Kapan Rena datang ke Jakarta dan kenapa tidak ada yang memberitahuku,"Jawab Bara
"Tepat saat kamu berulang tahun kami dihadang satpam tidak boleh masuk dan salah satu sepupu kamu mengusir kami,"Jelas Alvin
"Sepupu?tunggu seperti apa ciri cirinya,"Tanya Bara semakin penasaran dan Pak Alvin menceritakan semuanya.
Bara sangat shock mendengar penjelasan Alvin,sungguh dia sangat bodoh kenapa dulu tidak mencari tahu tentang Rena dan justru percaya dengan omongan Leni yang jelas jelas menghancurkan dirinya.
"Brengsek,jadi semua ini ada hubungannya dengan Leni,"Gumam Bara
"Saya tidak tahu yang jelas perempuan itu juga bekerjasama dengan ayah saya untuk memisahkan kamu dan Rena,"Jawab Pak Alvin
"Terimaksih kamu mau menjelaskan semuanya pada saya,maafkan saya yang selama ini sudah tidak sopan dengan kalian,tapi masalah Aura saya benar benar mencintai dia dari awal sebelum saya tahu jika kalian orang tua Aura,"Ucap Bara
"Sudahlah Bara sekarang kita hanya cari waktu untuk menjelaskan pada Aura,saya tidak mau Aura mendengar dari orang lain,"Jawab pak Alvin
"Yah kamu benar,saya juga bingung bagaimana menjelaskan pada Aura,tapi saya janji akan segera memberitahu Aura,ngomong ngomong saya memanggil anda pak dong,"Ucap Bara sambil tertawa dan mereka tertawa bersama.
Sudah lima hari Bara dan Aura berada di Bandung dan Hari ini mereka memutuskan untuk kembali ke Jakarta.Bara sudah menerima Alvin dan Rena sebagai calon mertua sikapnya sudah mulai melunak tetapi Rena belum tahu jika Alvin sudah menjelaskan semuanya terhadap Bara.
Pak Hendro satu mobil bersama Aura dan Nathan sedangkan Bara menyetir sendiri dia akan menemui Leni untuk meminta penjelasan tentang masa lalunya walau bagaimanapun Bara harus tahu apa alasan Leni merusak hubungannya dengan Rena.
"Pak mampir toko Biru dulu ya mau beli susu untuk Nathan ini susunya habis pak,"Kata Aura
"Baik non,Den Nathan kalau sama non Aura sangat anteng,gak pernah rewel sudah seperti ibunya sendiri,"Kata pak Hendro
"Mungkin karena dari Bayi saya yang urus pak,makanya jadi dekat,pak boleh saya tanya sesuatu?"Jawab Aura
"Iya non silahkan,jika bapak tahu akan bapak jawab,"Ucap pak Hendro
"Ibunya Nathan itu seperti apa pak?apa benar dia meninggalkan mas Bara karena mas Bara bangkrut?"Tanya Aura ragu ragu
"Sebenarnya pernikahan Tuan Bara dan non Aluna itu hanya terpaksa karena calon tunangan tuan Bara yang sebenarnya itu meninggalkan Tuan Bara tepat di hari pertunangan mereka,nah saat semua para tamu sudah datang dan keluarga tuan Bara tidak mau malu nona Leni sepupu tuan Bara membawa temannya untuk menjadi pengganti tunangan tuan Bara awalnya hanya untuk sementara saja tapi ternyata non Aluna mencintai tuan Bara,tapi Tuan Bara telah mati rasa semenjak ditinggal calon tunangannya tersebut,non Aluna melakukan segala cara untuk mendapatkan cinta tuan Bara termasuk menjebak tuan Bara dengan memberi minuman yang dicampur obat perangsang agar mau menyentuh non Aluna yah sampai pada akhirnya non Aluna Hamil dan lahir den Nathan ini non,awalnya tuan Bara sudah mulai bersikap baik pada Non Aluna tapi karena perusahaan tuan Bara mengalami masalah dan dia sibuk dengan perusahaanya makanya non Aluna meninggalkan tuan Bara dan den Nathan,begitu non,,,"Cerita pak Hendro sambil menyetir
"Aku jadi penasaran pak seperti apa wanita yang sudah membuat mas Bara hingga seperti itu,dan kenapa wanita itu meninggalkan tuan Bara ya pak?"Jawab Aura dia merasa kasihan pada Bara dan Kesal juga dengan Aluna.
"Saya kurang tahu non kalau soal itu,itupun saya hanya mendengar dari bu Inem non,"Jelas pak Hendro.
Makasih ya pak sudah mau bercerita,jangan bilang sama mas Bara ya pak,"Ucap Aura.
"Iya non siap,"Kata pak Hendro.
Mereka melanjutkan perjalanan,Aura dengan sayangnya memangku Nathan walau ada tempat bayi tapi Aura memilih memangku Nathan.Sedangkan Bara yang lebih dulu sampai dia menuju kediaman Leni dia ingin meminta penjelasan padanya.
"Siang om tante?apa kabar?"Sapa Bara dia sudah tiba dirumah Leni
"Halo Bara ponakan om tumben mampir kesini ada angin apa ini?"Tanya pak Rido ayah Leni
"Saya mau bertemu leni om,apa Leninya ada?"Jawab Bara
"Loh bukannya Leni kemarin habis dari rumah kamu,ada apa memangnya Bar?"Selidik om Rido
"Ah gak apa apa om,saya belum bertemu karena saya baru dari luar kota dan menuju kesini,"Jelas Bara
"Oh begitu,Leni sekarang tinggal di apartemen Bar bersama temannya,"Jawab pak Rido
"Teman?om tahu gak siapa teman Leni?"Tanya Bara
"Om juga gak tahu Bar,om sama tante juga baru semalam tiba,coba kamu susul saja Leni ke apartemennya sebentar om tulis alamatnya,"Kata om Rido
"Baik om,terimakasih.
Setelah mendapat alamat Apartemen Leni Bara berpamitan pada omnya untuk pulang,alias menuju apartemen Leni,butuh waktu dua puluh lima menit dari rumah Leni sudah tiba di apartemen.Bara memutuskan akan turun tapi dia hentikan karena melihat Leni keluar dari apartemen bersama seorang wanita yang tak lain adalah Aluna,Bara terkejut melihat perubahan Aluna.
"Tunggu kok jalan sama bentuk tubuhnya seperti Kinar?"Gumam Bara
"Aaahh sial mikir apa aku ini,sebaiknya lain waktu aku menemui Leni sekarang bukan waktu yang tepat,"Gumam Bara lagi.
Akhirnya Bara memutuskan untuk pulang pasti Aura sudah tiba dirumahnya,dia sudah merindukan kekasihnya padahal baru beberapa jam berpisah.
