Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Tidak terasa sudah tiga Minggu berlalu, dan selama itu pula Yuda dan mamanya tidak perna berkomunikasi sama sekali, Yuda selalu berusaha menghubungi wanita tercintanya itu tetapi tidak perna mendapatkan respon sama sekali, berbeda dengan Sarah, mereka selalu berkomunikasi setiap hari dan saling berbagi kabar, namun pagi ini Yuda mendapat kabar dari Sarah yang entah membuatnya senang atau pun bimbang.
"Halo mas" kata Sarah dari seberang dengan lemas setelah lelaki itu menjawab panggilannya.
"Iyaa sayang, apa pagi ini kamu masih muntah sayang, apa tidak sebaiknya kamu periksa saja ke dokter" kata Yuda yang terlihat sangat cemas.
"Iyaa sayang, setiap pagi pasti aku selalu mual, dan pagi ini aku tes dan ternyata aku hamil mas, ini pasti hasil hari hubungan kita malam itu" kata Sarah dengan senyum manisnya walaupun wajahnya terlihat pucat.
"Apa kamu yakin sayang" tanya Yuda terlihat sedikit ragu.
"Iyaa sayang, awalnya aku juga tidak yakin, tapi mama yang nyuruh aku tes, dan ini hasilnya mas" kata Sarah dari sebarang sana sambil memperlihatkan hasil tes kehamilannya yang menunjukkan garis dua garis merah, namun Yuda hanya diam saja.
"Kamu mau tanggung jawab dan menikahi aku secepatnya kan mas" tanya Sarah lagi karena tidak mendapat jawaban apa pun dari lelaki itu.
"Aku pasti tanggung jawab dan menikahi kamu sayang" jawab Yuda dengan gusar.
"Tapi kapan kamu akan menikahi ku mas, aku tidak tidak mau mendapat cibiran dari orang-orang nantinya jika perutku semakin membesar nantinya" kata Sarah sedikit mendesak.
"Iyaa sayang, aku pasti akan menikahi mu, tapi masalahnya saat ini mama tidak mau bicara denganku, dan aku harus bujuk mama dulu, kamu yang sabar yaa sayang" kata Yuda memelas.
"Tapi aku tidak bisa menunggu lama mas, apa kamu lupa, aku sudah berkorban untukmu malam itu" kata Sarah sudah mulai menaikkan satu oktaf suaranya.
"Iyaa sayang aku tau, tapi aku mohon kamu bersabarlah sebentar" bujuk Yuda lagi, namun karena emosi yang sudah meledak Sarah mematikan sambungan telfonnya tanpa berbicara sepatah kata pun lagi.
"Aaarrhhhh kenapa semuanya jadi seperti ini" teriak Yuda lalu membuang ponselnya sembarang.
Setelah berdiam beberapa saat dan pikirannya sudah mulai tenang, dia pun mencari kembali ponselnya dan menghubungi mamanya, namun sudah berapa kali panggilan mamanya itu tidak meresponnya sama sekali, dia pun kembali mencari kontak papanya lalu menghubunginya.
"Haloo pa, apa papa ada di rumah" tanya lelaki itu langsung pada intinya.
"Iyaa hari papa tidak ke kantor, emangnya ada apa" jawab lelaki para baya itu dengan santainya.
"Sebelumnya aku mau minta maaf pa" kata Yuda dengan pelan.
"Memangnya ada apa, tidak biasanya kamu seperti ini" tanya Ardi merasa heran dengan anaknya itu.
"Sepertinya pernikahan harus di percepat pa, karena Sarah sudah mengandung anakku" jawab Yuda dengan sangat pelan.
"Papa tidak salah dengar kan, apa yang telah kamu lakukan hah" teriak Ardi dari seberang sana membuat Yuda sedikit menjauhkan sedikit ponselnya dari telinganya.
"Maafkan aku pa, aku mohon sama papa buat bujuk mama supaya merestui pernikahan kami" kata Yuda sangat memelas.
"Bagaimana papa mau bujuk mama, Papa saja sangat kecewa sama perbuatan kamu, papa tidak menyangka kamu akan melampaui batas seperti itu " kata Ardi lalu mematikan sambungan secara sepihak.
kak ada part 2 ga ?