Seorang laki-laki tampan dan kaya yang tidak diketahui apa pekerjaannya dan status nya di masa lalu itu tiba-tiba pulang ke rumah dan mengubah hidupnya dia memperbaiki diri dan melanjutkan hidup nya sebagai seorang CEO di perusahaan milik ayah nya
Pernikahan yang sangat di inginkan pihak keluarga nya, membuat sang ibu harus memilihkan menantu untuk anak nya itu, namun calon menantu yang dipilih masih di bawah umur untuk membangun sebuah rumah tanggan dengan laki-laki yang kurang jelas itu.
yuk baca kelanjutannya biar gak penasaran sama cerita nya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Bagas sedang berada di rumah singgah, dia mencari tahu tentang king dan untuk masalah tes DNA, dia tidak bisa melakukannya karena bisa saja pihak rumah sakit membocorkan rahasia nya. Bagas menatap king yang sedang duduk di meja makan karena dia sedang menunggu Karen yang sedang memasak di dapur, Bagas mendekati nya " apakah kau tidak rindu ibu? "
King menatap Bagas " aku rindu ibu, tetapi jika aku kembali ibu akan sedih karena dia sangat lelah, bukankah orang lemah butuh istirahat " perkataan king sudah seperti orang dewasa, dia memang merasakan kesedihan Queen, itu sebab nya dia tidak mau membuat Queen dalam kesulitan lagi
Bagas mengusap pipi king " tapi apakah kau yakin aku adalah ayah mu? apakah ibu mu pernah mengatakan bagaimana ayah mu? "
" Ayah adalah seorang mahasiswa, itu kata ibu dan juga ayah tinggal sangat jauh. Ayah hanya datang saat ibu akan melahirkan ku "
Penjelasan king jelas menunjukkan itu bukan dia, Bagas tidak berkuliah sama sekali dan untuk tinggal berjauhan, Bagas tidak pernah pergi jauh kecuali saat bertemu dengan Queen, Bagas juga tidak tahu jika Queen sedang hamil
" kau yakin? " Bagas menatap king
King mengangguk " aku yakin, karena ibu pernah bilang dan satu lagi, ibu juga bilang kalau ayah suka memakai gelang pernikahan mereka, dimana gelang mu ayah? "
" Aku bukan ayah mu, kau bisa memangil ku dan dia om " menunjuk Karen yang sedang memasak
Karen membawa makanan nya dan memberikan kepada king " ini makanlah, tetapi hati-hati itu panas "
Bagas membawa Karen ke suatu ruangan, karena tidak mungkin king harus mendengar ini semua " ada apa? " ucap Karen saat dia merasa dirinya di seret di suatu tempat
" Kau tahu, ciri-ciri ayah yang di katakan king, jelas bukan aku. Kita harus mencari tahu siapa ayah nya " Bagas dengan wajah nya yang kebingungan
" Bagaimana kita bisa mencari tahu? Alamat Queen saja kita tidak tahu "
" Aku mungkin akan mencari seseorang yang memata-matai kami, kau tolong jaga dia terus dan cobalah untuk mencari sesuatu tentang nya "
Bagas pergi setelah dia mengatakan itu semua kepada Karen, dia berencana mencari semua merek dan model gelang yang ada, karena mau bagaimanapun Bagas tidak mau Lyona mengetahuinya ini dan mereka akan bertengkar, karena Bagas menyukai Lyona dan dia akan membuat Lyona jatuh hati padanya
...****************...
Bagas sampai di rumah dan dia menatap jam " ini masih pukul tiga, Lyona akan pulang sebagai lagi " Bagas masuk dan dia menuju dapur
Bagas membuka beberapa resep masakan, dia berencana untuk makan malam dengan Lyona dan tidak lupa dia memesan bunga, bunga yang cocok untuk menjadi pajangan di kamar Lyona, karena Bagas mau saat dia menatap bunga tersebut maka dia akan teringat pada Bagas
Bagas membuat pasta dan juga ayam bakar, setelah semua nya selesai dengan rapi, dia mengambil bunga dan menata nya di vas " aku akan memasukkan ini ke dalam kamar nya, mungkin jika aku berikan langsung dia akan menolak nya " Bagas membawa vas bunga itu ke dalam kamar Lyona
Untuk pertama kalinya, Bagas masuk ke dalam kamar Lyona , kamar nya terlihat sangat rapi dang wangi, Bagas menatap rak buku dan juga meja belajar Lyona " padahal dia bisa saja pindah ke atas, kamar di atas juga masih kosong " Bagas menaruh vas itu tepat di ujung meja belajar milik Lyona
Bagas menatap beberapa berkas yang ada di meja Lyona dan dia membaca tentang penelitian Lyona, Bagas sangat kaget saat membaca nya, karena Lyona akan segera meneliti tentang dirinya, pembunuhan yang dia lakukan beberapa tahun lalu akan di ungkit kembali oleh istri nya sendiri " apa? " ucap nya saat membawa kertas tersebut
Lyona pulang dan dia menatap meja makan, sudah ada banyak makanan namun tidak ada orang, dia masuk ke kamar nya dan melihat Bagas sedang duduk di atas kasur nya " kenapa kau masuk ke dalam kamar ku? apakah kau butuh sesuatu? " meletakan tas nga di atas meja
Bagas menatap Lyona " apakah kau akan menbadga penelitian? "
Lyona menatap Bagas sembari membuka kaos kaki nya " iya, kau membawa berkas ku? " Lyona sama sekali tidak marah, karena dia sudah merasa hal ini wajar dalam kehidupan berumahtangga
Bagas memperlihat kertas yang dia baca dan berjalan menuju meja belajar Lyona lalu meletakan kertas itu perlahan ke atas meja " kau tau ini dimana? " menatap kertas itu
Lyona duduk di meja belajar nya dan membaca kertas nya " tentu saja aku tahu, aku akan segera ke sana "
" Tidak aku ijin kan "
" Kenapa? "
" Kau tidak boleh pergi "
" Tapi aku harus pergi Bagas, ini untuk tugas akhir ku? harus aku berdiam di sini dan menjadi istri mu? " Lyona menaikan nada bicara nya, sekarang dia seolah sedang membentak Bagas
" Aku tidak mau kau pergi, ini berbahaya Lyona, aku tidak mau kau kenapa-kenapa "
Lyona berdiri dan menatap Bagas " kau tidak perlu merasa khawatir, karena tepat saat semua ini selesai aku akan meminta cerai "
" Kau berharap? Aku tidak akan pernah mengatakan cerai kepada mu, sampai kapan pun tidak akan pernah ! "
" Apa alasan mu sehingga kau tidak mau aku pergi? bahkan saat kita belum menikah saja mau bilang akan membiarkan aku untuk sekolah kan? "
" Sekarang tidak, aku berubah pikiran " Bagas mengalihkan pandangannya, dia tidak bisa menatap Lyona, karena mata Lyona mulai berkaca-kaca
" Baiklah, jika kau tidak memberikan ijin, maka aku akan pergi dari rumah ini dan " melepaskan cincin pernikahan mereka " aku mau kita cerai, aku akan mencari tau bagaimana cara nya supaya kita bisa berpisah " Lyona menutup wajah nya lalu jongkok dia menangis
Bagas tidak kuat mendengar suara tangisan Lyona " tolong jangan seperti ini, aku juga sedang ada masalah dan jangan menambah masalah ku " membantu Lyona untuk berdiri
" Hilang kan saja aku, agar kau tidak punya masalah lagi "
Bagas memeluk tubuh Lyona yang kecil " dari semua masalah yang datang aku hanya memiliki satu solusi yaitu dirimu, saat aku pulang dan melihat mu, itu sudah cukup membuat aku lupa dengan masalah ku, tolong jangan lakukan itu "
Lyona mendorong Bagas " tidak! Aku harus meneliti desa itu dan aku harus lulus "
" jika kau ke sana maka kau akan tahu siapa aku sebenarnya, jika kau tahu semua nya maka kau tidak akan mau tinggal bersama serigala seperti ku "
Lyona membeku " apa maksud mu? "
Bagas ingin keluar dari sana " pergilah dan cari tahu apa yang kau ingin kan " membuka pintu kamar Lyona dan pergi dari sana