NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:30.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Apakah Dia Mutan?

Sebelumnya, saat dia berada di negara lain, dia bekerja sebagai sekretaris dengan pekerjaan yang menumpuk juga, bahkan dia tergolong dalam manusia kaku dalam tingkatan keluarga konglomerat.

"Dia bahkan tidak pernah menghabiskan waktu dan minum di bar, di dalam dunia bisnis anak pengusaha muda, dia dijuluki pria kaku dan alim, karena sikapnya yang seperti itu," jelas Carlo.

"Apakah dia mutan?" tanya Lucia dengan wajah tidak percaya.

Carlo dan Lucia tertawa membahas Rey. Sebenarnya malam itu Lucia masih ingin banyak bertanya tentang Rey dan kehidupan Carlo sendiri. Lucia berpikir jika pria yang berada di sampingnya, bertampang sedikit garang itu ternyata menyenangkan dan lumayan asik diajak mengobrol.

Sayangnya, gara-gara gaya menyopirnya yang ugal-ugalan dan mirip orang yang ikutan balap internasional, jarak kantor dan rumah yang biasanya memiliki jarak yang jauh kali itu terasa sangat dekat.

Lucia turun dari mobil Carlo, jalanan sudah sangat sepi dan beberapa mobil terparkir begitu saja di jalan raya milik beberapa tetangga Lucia yang tidak memiliki garasi.

"Mana karangan-karangan bunga yang dikirim Rey?" tanya Carlo dengan nada yang mengolok-olok dan menatap ke arah pekarangan rumah Lucia.

"Sudah dibuang, bunganya sudah layu semua, makasih sudah diantar," timpal Lucia.

Calo kemudian membalas dengan tersenyum, dia menjelaskan bahwa dia sangat senang bisa mengantar Lucia dan mendengar beberapa keluhannya.

"Oh ya, bisanya berangkat dengan siapa? Di jemput sama pacarmu, ya?" tanya Carlo.

Lucia mengangguk dan memberi jawaban yang lain, jika dia juga biasanya menggunakan trasnportasi umum. Carlo yang mendengar itu mengangguk paham, beberapa detik kemudian dia memberitahu Lucia jika kekasihnya absen tidak menjemput dia ingin berangkat bersama ke kantor.

"Kabari aku jika dia tidak bisa menjemput, ya? Kita ke kantor bersama," ucap Carlo.

"Ok, baiklah! Aku masuk dulu, kau pulangnya hati-hati," ucap Lucia riang.

Carlo kemudian melambaikan tangan lalu tanpa pikir lagi dia menginjak pedal gasnya agak terburu-buru dan terpaksa dia harus menginjak rem tiba-tiba ketika di jalan ada kucing liar yang lewat, mobilnya terlihat terguncang keras, dan Lucia masih sempat ketawa geli sebelum akhirnya dia mengetuk pintu rumahnya.

Pintu rumah langsung dibuka Nyonya Donna dengan sorot mata yang penuh dengan selidik.

"Siapa itu tadi?"

"Oh, itu pak Carlo, teman sekantor. Katanya rumah dia tidak jauh dari komplek ini dan searah jadi aku iku," timpal Lucia.

"Dia masih muda? sudah menikah belum?" tanya Nyonya Donna.

Lucia mendengar itu mendelik,"Mama apa-apaan sih?"

...----------------...

Kediaman Rey.

Dia berjalan memasuki kediaman itu dengan langkah yang gontai. Dia berjalan memasuki ruang tengah kediaman besar itu, tiba-tiba matanya menangkap pemandangan yang membuat hatinya hangat. Ada Tuan Rocco dan Nyonya Maura disana yang sedang berbincang dan ngobrol tentang film yang sedang tayang di layar raksasa itu.

Rey kemudian menaruh jasnya di sofa dan duduk di tengah antara Tuan Rocco dan Nyonya Maura, kemudian dia menyenderkan kepalanya di pundak ibunya itu. Tuan Rocco yang melihatnya hanya tersenyum manis.

Dia mungkin kehilangan masa kecil Rey tapi dia bisa memberikan segalanya saat itu. Dia bersyukur karena Rey sudah berubah, bahkan tidak terlihat kaku bersama mereka, Rey membuka hatinya menerima kehangatan keluarga dan kasih sayang mereka, dan inilah Rey yang sekarang. Dia sangat dekat dengan Nyonya Maura bahkan dia tahu, Rey juga memiliki sifat manja yang tidak semua orang ketahui.

Tuan Rocco saat ini, hanya ingin menikmati lebih banyak waktunya di rumah bersama istrinya dan bersantai, kehadiran Rey membantunya di perusahaan membuat dia sangat lega, karena dia hanya meninjau semua pekerjaannya, selebihnya ada Rey yang akan menyelesaikan semuanya.

Begitupun dengan nyonya Maura. Dia mengurangi aktifitas arisan dan pertemuan ibu sosialita lagi. Dia ingin menghabiskan banyak waktu dengan suami dan anak-anaknya, keluarganya. Usia mereka sudah hampir enam puluh tahun, ada rasa jenuh dan bosan dengan pekerjaan, karena itu mereka memutuskan untuk bersantai di hari tua.

Tidak ada ambisi lagi, keinginan yang sangat tinggi, selain melihat anak-anaknya bahagia dan tumbuh dewasa. Saat ini, setiap kali Rey pulang ke rumah besar itu, dia akan selalu mendapati kedua orang tuanya berbincang, nonton dan bersenda gurau bersama.

Hingga dia ingin memiliki pasangan hidup seperti kedua orang tuanya, mereka memiliki tujuan yang sama, saling memahami dan saling peduli, saling mendukung dan saling menerima. Contoh terbaik anak adalah orang tuanya, begitupun dalam mengolah rumah tangga.

"Lembur lagi?" tanya Tuan Rocco dengan melirik jam tangan yang bertengger di pergelangannya dan kembali melirik wajah Rey.

"Iya, Pa. Banyak file yang harus di selesaikan dan beberapa pertemuan dengan para pimpinan perusahaan," jelas Rey.

"Sudah ada sekretaris baru, kan?" tanya Tuan Rocco.

"Sudah, Pa. Dia sangat cekatan dan profesional. Kalau bukan kinerjanya, mungkin saja aku bisa tidur di kantor," timpal Rey.

"Siapa namanya? Papa lupa. Kemarin pak Maksimo sudah memberitahu, tapi papa lupa lagi."

"Lucia Eve, Pa." timpal Rey.

Rey kemudian menjelaskan tentang Lucia sangat jelas di hadapan orang tuanya, bahkan hingga kebiasaan kesehariannya Lucia, jam datang dan pulangnya tanpa melihat ekspresi kedua orang tuanya itu. Wajah Rey hanya menatap layar raksasa iu dengan menjelaskan Lucia begitu saja.

Rey tidak hanya menghafal semua isi CV (Curriculum Vitae) Lucia, tapi juga kebiasaan lainnya.

"Besok, suruh dia menghadap Papa" ucap Tuan Rocco.

"Untuk apa Pa?" timpal Rey.

"Hmm, ya hanya ingin bertemu dan sekedar basa-basi dan kenalan tentunya," ucap Tuan Rocco.

Rey kemudian menyetujui itu dan menanyakan jam berapa dia memiliki waktu luang? Dia akan meminta Lucia menemuinya di jam itu. Tuan Rocco tersenyum, dia menginginkan pertemuan dengan Lucia di waktu pagi, saat jam kantor di mulai.

"Baiklah,"timpal Rey.

Rey kemudian berdiri dan ingin melangkah pergi dari tempat itu, dia ingin ke dapur untuk mengambil beberapa buah tapi Nyonya Maura meminta pelayan untuk mengambil apa yang Rey inginkan.

"Tidak usah Ma, Rey bisa sendiri, tunggu sebentar, " ucap Rey.

Dia kemudian melangkah dan tidak berselang lama dia kembali duduk di dekat Nyonya Maura.

"Rey, minggu lusa kau ada kegiatan?" tanya Nyonya Maura.

"Ada jalan santai, event beberapa perusahaan yang bergabung dengan perusahaan kita Ma," timpal Rey.

"Selesai jam berapa?" tanya Nyonya Maura.

"Mungkin saja jam 11, sebelum acara arisan keluarga di mulai," timpal Rey dengan santai.

Dia juga menanyakan apakah Sera akan datang atau tidak, karena dia berada di luar negeri sedang kuliah magisternya dan informasi yang Rey dapat, dia akan kembali dalam waktu dekat.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!