NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30 Masuk Jebakan Sendy

Keduanya kembali sekitar pukul delapan malam. Bibi Meri menyambut kedatangan mereka di depan pintu. "Makan malam sudah siap, Tuan. Barangkali ingin langsung makan."

Bima mengangguk, berjalan masuk menuju ruang makan. Alena mengikuti dari belakang.

"Bibi sudah makan?" tanya Alena yang dijawab dengan kata sudah dari Bibi Meri.

Alena dan Bima makan dengan perlahan. Keduanya diam saja, sibuk tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Usai makan, keduanya memutuskan untuk menonton TV terlebih dahulu.

Lima menit berselang, entah kenapa tiba-tiba badan Alena merasa pusing. Panas mulai mengalami seluruh tubuh. Ia sangat gerah.

Di liriknya Bima yang duduk di samping. Sepertinya pria itu juga merasakan hal yang sama. Gerah.

Sesaat kemudian mulai muncul perasaan aneh. Sensasi lain yang belum pernah ia rasakan. Sementara Bima sangat paham dengan kondisi tubuhnya.

HP milik Bima bergetar tanda pesan masuk. Dari Sendy.

From: Sendy

To: Bima

Selamat menikmati jamuan malam dariku, Mas. Aku yakin kali ini tidak akan gagal.

"Sial...wanita terkutuk itu pasti membubuhkan obat di makanan atau minuman tadi. Kenapa aku bisa kecolongan," geram Bima penuh amarah.

Bima melihat keadaan Alena yang terus saja gelisah. Perlahan ia mulai melepas kancing baju bagian atas. Bima menelan salivanya. Memandang tubuh Alena yang terlihat begitu menggoda.

"Aku kenapa..." ujar Alena setengah mendesah. Ia mulai hilang kendali.

Bima sejenak berpikir. Antara mendekap wanita di depannya atau memilih kabur dan on*ni sendiri di kamar.

"Mas...kenapa panas sekali," ujar Alena sembari menyentuh pundak Bima.

Sentuhan itu membuat Bima langsung tersengat. Tanpa pikir panjang, di bawah pengaruh obat pe*angs*ng ia rengkuh Alena dalam pelukannya.

Penuh dengan ga*ra* ia lumat bibir Alena dengan rakus. Gadis itu yang awalnya diam menikmati sebab belum ahli dalam berciuman, perlahan mulai membalas.

Alena dan Bima saling berpagut cukup lama. Sesekali tangan Bima mengelus pundak Alena dengan lembut. Menambah sensasi tersendiri bagi gadis itu.

Bima mengangkat tubuh Alena dengan gaya bridal. Dibawanya ke dalam kamar miliknya. Dibaringkannya tubuh Alena di atas tempat tidur.

Usai menutup dan mengunci pintu, Bima mendekap tubuh Alena dari samping. Kembali dilumatnya bibir ranum itu.

Satu per satu kancing baju Alena ia buka. Disibakkannya hingga terlihat bra merah yang menggoda. Tak sabar dilepaskannya pengait di punggung.

B*ah dad* yang sekal terlihat jelas. Langsung diraupnya penuh gairah. Alena mendes*h kenimatan. Ia benar-benar hilang kendali. Pengaruh obat itu membuat Alena kehilangan rasa malu saat tubuhnya disentuh bahkan dinikmati oleh Bima.

Tidak mampu menahan lagi, Bima langsung melucuti pakaian milik Alena dan juga miliknya.

Selanjutnya sudah dapat ditebak. Adegan panas di ranjang pun terjadi.

Malam ini di luar rencana Bima, ia justru merenggut kesucian Alena tanpa persetujuannya terlebih dahulu. Meski status keduanya adalah suami istri, tetap saja ini salah.

Nasi sudah jadi bubur. Bagaimanapun Bima manusia biasa. Ia tidak bisa melawan efek dari obat yang diam-diam dimasukkan kedalam makanan tadi.

Desahan demi desahan meluncur nyaring di bibir Alena. Membuat Bima semakin bersemangat membawa gadis itu ke nirwana dunia.

Beragam gaya ia praktekkan pada tubuh molek gadis cantik itu. Pengaruh obat itu sangat kuat. Permainan baru berakhir saat pukul tiga pagi.

Keduanya bercinta hingga kelelahan. Usai pelepasan ketiga kali, Bima menyudahi permainannya. Membiarkan Alena tergolek lemah di atas ranjang.

Alena benar-benar kelelahan. Ia pun jatuh tertidur sesaat setelah permainan berakhir. Melihat gadis itu tidur pulas, Bima meraih selimut dan menutupi tubuh Alena tanpa berniat memasangkan kembali baju pada Alena.

"Kamu benar-benar masih suci, Alena. Apa yang akan aku katakan nanti saat kamu sudah sadar?" Bima menghela nafas panjang, bangkit dari tempat tidur, memilih untuk berendam di kamar mandi.

*****

Di waktu yang bersamaan, Sendy tengah menikmati wine di salah satu hotel yang ada di Blitar. Ia tersenyum puas dengan rencananya kali ini. Baru saja si sopir mengirimkan video Alena dan Bima tengah berciuman dengan panas di depan TV.

Adegan paling ditunggu juga dikirimkan. Bima menggendong Alena masuk ke kamar.

"Kali ini harus berhasil," gumam Sendy tersenyum pahit.

Sewaktu Bima dan Alena pergi, ia mendatangi rumah tempat keduanya stay selama di Blitar. Diam-diam menyuruh si sopir untuk memberikan obat peran*sang di dalam makanan dan minuman yang disajikan saat malam hari.

Ia juga berpesan agar jangan sampai ketahuan oleh Bibi Mery. Pasti ia akan menggagalkan rencana itu. Bibi Meri merupakan orang kepercayaan Bima yang sangat loyal. Ia tidak mungkin berani berbuat macam-macam di luar perintah Bima.

Jebakan pertama membujuk Bima untuk mengajak Alena pergi bulan madu ke Blitar berjalan mulus.

Ia sangat ingin membuat mereka terbawa alur tanpa sadar. Ketika ada celah, Sendy menggiring mereka ke dalam jebakan yang lebih dalam.

Ia hanya tak ingin rencana yang sudah disepakati berjalan terlalu lama. Wanita itu ingin Alena segera hamil dan melahirkan anak laki-laki untuknya.

Sendy meraih ponsel miliknya, menekan tombol panggil pada nama Oma Rukmini.

"Oma, saya punya kabar bagus untuk Anda."

Sendy menceritakan perihal apa yang terjadi pada Bima dan Alena di rumah itu setelah meminum obat pera*gsang yang ia berikan lewat sopir.

"Bagus, Sendy. Kamu memang bisa Oma andalkan. Setelah ini pastikan keduanya benar-benar menjalani program kehamilan sesuai prosedur. Oma hanya ingin cucu laki-laki. Ngerti?"

"Jangan khawatir, Oma. Di tangan Sendy, semuanya teratasi."

"Never dissapointed me."

Sendy menutup telfon. Diteguknya wine di tangan. "Setelah anak laki-laki itu lahir...semua tidak akan lagi mempertanyakan soal kesuburanku. Kasus kecelakaan itu akan lenyap menjadi sejarah yang tidak pernah diketahui siapapun."

*****

Alena perlahan membuka mata. Merasakan sekujur badannya terasa ngilu. Terutama di bagian selangkangan. Begitu menyadari ia tidur di kamar Bima, matanya langsung terbelalak.

Saat menyikap selimut, gadis itu semakin terkejut, secepatnya ia tutup kembali. "Kemana bajuku? Kenapa aku di sini?"

Alena mengedarkan seluruh pandangannya mencari keberadaan Bima.

Perlahan ia mulai mengingat apa yang terjadi beberapa jam terakhir.

"Setelah makan malam, aku nonton TV. Entah kenapa badanku terasa gerah dan..." Alena menutup mulutnya tak berani meneruskan kalimat sebab ia ingat dengan adegan ciuman bibir itu.

Adegan demi adegan panas mulai terbaca oleh memori ingatannya. Perlahan ia raba bagian intimnya. Terasa becek dan nyeri.

"Darah..." ujarnya gemetaran saat mengeluarkan tangannya dari selimut.

"Aaargghhh...!!!" Alena teriak kencang sekali penuh amarah begitu menyadari bahwa ia telah gagal menjaga amanah Tegar.

Di dalam kamar mandi, Bima mendengar teriakan Alena. "Sudah bangun dia."

Laki-laki itu tetap diam di dalam bath up miliknya. Kamar tidur miliknya kedap suara. Jadi, sekencang apapun Alena berteriak, dijamin tidak akan ada yang mendengar.

"Kamu harus terbiasa dengan ini, Alena. Meski di awal ini bukan rencana saya...tapi cepat atau lambat kamu harus mengandung anak saya," gumam Bima dengan hati dingin.

1
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
xoxo_lloovvee
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
Genta Senja: makasih.... nanti Thor juga mampir lagi di karyanya Kak Bliqies
total 1 replies
Bilqies
awas bima nanti cemburu lagi ngeliat Alena Deket sama cowo lain 😬😬😬
Genta Senja: well.... jadi makin deg deg an...
Bilqies: pasti itu...
Karena kalau udah cemburu tandanya bima udah ada rasa sama Alena dan bima gak bakalan biarin yang udah jadi miliknya dekat sama cowo lain 😬😬😬
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor, semangat terus yaa menulisnya /Smile/
Genta Senja: siaaap
Bilqies: siap Thor ..
jangan lupa mampir juga di karyaku
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!