Oh My Secretary
Siapa yang tidak mengenal Rey, dia adalah cucu angkat Brahma Yudistira. Dia ingin dijadikan sebagai seorang CEO di salah satu perusahaan Yudistira tapi dia menolak. Setelah acara pernikahan Bram dan Naya, dia sangat lelah diberi tanggung jawab oleh Bram untuk menjadi pimpinan sementara saat Bram berbulan madu dengan Naya.
"Bulan madu tiada akhir."
Jalan satu-satunya untuk menangani perusahaan besar itu adalah dia harus bekerja sama dengan seseorang, agar perusahaan tersebut berjalan dengan baik.
Farah, adalah wanita yang menolong Naya saat dia kabur ke luar negeri. Saat hubungannya dengan Bram renggang, dia menetap bersama Farah di sana.
Bram memperkenalkan Farah kepada Rey dan membuat mereka bekerja sama hingga akhirnya mereka memiliki hubungan yang spesial. Hari-hari berlalu begitu saja hingga mereka menjalin hubungan selama tiga tahun tapi belum memiliki rencana menuju jenjang pernikahan.
Keluarga Farah telah menuntut agar mereka segera melangsungkan pernikahan karena usia mereka sudah matang, tapi Rey masih ragu untuk melakukan itu. Entah apa yang membuatnya masih belum siap memiliki seorang keluarga sendiri seperti Bram.
Bahkan Farah pun lelah, hingga mulai meragukan perasaan Rey kepadanya. Mereka akhirnya bertengkar hebat membuat Farah meninggalkan kota tersebut dan membuka sebuah usaha di perkebunan milik ayahnya.
Tidak berselang lama, Rey mendapat undangan pernikahan Farah dengan lelaki yang menjadi sahabatnya semasa dia kecil.
Bram sering menasehati Rey agar dia membuka hati untuk sebuah pernikahan tapi Rey hanya terdiam. Bram mencoba membantu hubungan Farah dulunya dengan Rey sebelum mereka benar-benar berakhir tapi Bram pun tidak ingin memaksa Rey, karena dia memiliki kehidupan sendiri.
Rey patah hati kembali.
Bram akhirnya melihat perubahan Rey yang gila kerja dan juga terlihat serius dalam segala hal. Sebagai seorang yang terdekat, Bram selalu menasehatinya jika dia harus berubah. Rey harus lebih terbuka dan menerima segala yang ada di sekelilingnya, berusaha merasakan kehadiran mereka.
Bahkan anehnya, saat Rey putus dengan Farah, dia terlihat biasa-biasa saja.
"Aku juga sedih, tapi aku tidak bisa melakukan apapun. Mungkin sudah seharusnya seperti itu."
"Tapi Rey, sampai kapan kau seperti itu. Semua wanita butuh kepastian, dan juga sikap kaku mu itu, ubahlah sedikit agar kau tahu perasaanmu yang sebenarnya," jelas Bram.
Rey hanya terdiam mendengarnya.
Tidak lama berselang, seorang pria datang menemui Tuan Brahma yang saat itu kesehatannya sudah mulai menurun. Dia sedang dirawat di rumah sakit miliknya dengan penanganan terbaik. Pria asing tersebut memberikan foto seorang anak dan dia meminta tolong kepada Tuan Brahma, agar mengecek kecocokan mereka.
Apakah benar Rey adalah kerabatnya yang hilang atau bukan.
Tuan Brahma kemudian meminta Bram agar memerintahkan Rey melakukan tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) atau dikenal dengan tes genetik bersama dengan pria asing tersebut. Tidak ada yang menyangka jika Rey ternyata seorang anak yang diculik kemudian dibawa oleh seseorang ke negara tersebut dan dititipkan di sebuah panti asuhan.
"Dia adalah anak Rocco Alfred, konglomerat Itali," jelas tuan Brahma saat mengetahui kecocokan DNA mereka.
Rey masih terdiam mendengar ucapan tersebut. Tuan Brahma dengan suara yang lemah memberi tahu kepada Rey jika keluarganya akan datang menjemputnya. Kedua orang tuanya, nyonya Maura dan tuan Rocco Alfred akan datang.
"Rey, apakah kau baik-baik saja?" tanya Bram.
"Aku hanya merasa aneh memiliki keluarga kandung dan juga orang tua? Aku ..."
Bram kemudian menepuk pundak Rey untuk menguatkannya, walau bagaimanapun dia harus bersiap dan menerimanya, karena mereka adalah orang tuanya. Bram yakin jika nyonya Maura dan tuan Rocco sangat menyayanginya.
Terbukti sudah puluhan tahun mereka kehilangan anak tapi masih mencari keberadaan anaknya.
...----------------...
Seminggu berlalu, hari yang dinanti telah tiba. Sebuah jet pribadi mendarat di negara tersebut. Dua sosok wajah yang bersahaja dengan setelan yang menggambarkan betapa serasi dan wibawanya mereka, melangkahkan kaki dengan senyum mereka yang terukir sempurna.
Bram sendiri yang menjemput kedatangan mereka di landasan pribadi milik keluarga Yudistira. Sedangkan Rey yang mengetahui hal itu terlihat gelisah berada dalam sebuah ruangan. Terbukti dengan tangannya yang dikepal dan juga wajahnya yang tegang.
"Tenanglah Rey, semuanya akan baik-baik saja. Bagaimana kalau kau menemui Zidan beberapa menit untuk menenangkan dirimu, dia sedang bermain di kamarnya," jelas Naya.
Rey mengangguk mendengar itu, dia kemudian berjalan menuju kamar Zidan yang terletak di lantai atas.
Rombongan Bram dan kedua orang tua Rey telah tiba. Naya menyambut mereka dengan suka cita dan memberikan banyak sajian makanan khas. Nyonya Maura sangat tersentuh melihatnya, dia sangat yakin jika anaknya terawat dengan baik bersama dengan keluarga mereka.
Bahasa mereka tidak terlalu fasih, untung saja Rey dan Naya mampu berbahasa asing sesuai harapan.
"Di mana anakku Rey?" tanya Nyonya Maura yang sudah tidak sabar.
Naya mendengar itu meminta seorang pelayan di rumahnya untuk memanggil Rey di kamar Zidan. Tidak menjelang lama, Rey datang dengan setelan formal seperti biasa. Tuan Rocco dan Nyonya Maura berdiri dari tempatnya dan menatap Rey dengan haru.
"Dia sangat mirip denganmu sewaktu muda," ucap Nyonya Maura kepada suaminya.
Mereka berdua berpelukan dan saling memberi selamat karena anaknya yang hilang selama dua puluh tahun telah ditemukan dan dia sangat sehat dan juga tampan. Tuan Rocco berjalan ke hadapan Rey dan langsung memeluknya.
"Anakku, ini Papa," ucap Tuan Rocco.
Setelah itu, dia melepaskan pelukannya dan giliran Maura yang memeluk Rey dengan sesegukan.
"Aku Mama mu sayang," ucap Nyonya Maura dengan sesegukan.
Entah apa yang Rey pikirkan, awalnya dia merasa canggung tapi setelah mendapat pelukan oleh Nyonya Maura, hatinya terasa hangat dan pertanyaan yang berkecamuk di kepalanya hilang begitu saja, dia menerima semuanya dengan tangan terbuka.
Rey membalas pelukan Nyonya Maura dengan lirih dia memanggil Maura.
"Ma ....".
Bram dan Naya melihat pemandangan itupun merasa terharu. Sebagai orang yang dekat dengannya sejak lama dan menganggap Rey seperti keluarga sendiri, ada perasaan tidak rela di hati Bram. Karena setelah itu dia yakin kedua orang tua Rey meminta dia untuk ikut bersamanya.
Bram dan Naya memberikan waktu kepada Rey dan kedua orang tuanya untuk menghabiskan waktu bersama dalam ruangan tersebut. Tuan Rocco menjelaskan jika mereka tidak bisa berlama-lama karena dia memiliki banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggal di Italia.
Rocco dan Maura meminta agar Rey ikut. Awalnya dia terdiam, tapi Bram dan Naya mendukung Rey apapun keputusannya. Dia pun ingin bertemu Kakek Brahma sebelum dia memutuskan untuk ikut kedua orang tuanya. Dia ingin melihat respon semua orang kepadanya.
"Rey, lakukan apa yang kau inginkan. Kau akan selalu memiliki tempat di rumah ini," jelas Bram.
Mereka berdua akhirnya berpelukan dan saling tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️
sedih ...
2024-07-12
0