Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

     Dua minggu telah berlalu , Flower benar benar menepati janjinya pada sang Kakak untuk tidak mengusik David lagi , meskipun dirinya masih belum puas untuk membuat David benar benar menderita , tapi apalah daya dirinya sudah berjanji pada sang Kakak di tambah dirinya bukan orang yang suka mengingkari janji , jadi kini dirinya hanya bisa diam dan mencoba melupakannya dengan menyibukkan diri dengan soping juga kadang bermain game .

Seperti pagi ini setelah menyantap sarapan paginya , Flower yang sudah rapi dengan pakaian santainya bersiap untuk pergi ke mall bersama Mery . Namun langkah Flower terhenti saat melihat kedatangan Alex dengan stylist yang tidak seperti biasanya , yang selalu memakai jas atau tidak kemejanya saja , tapi saat ini Alex memakai baju casual benar benar tak seperti biasanya .

'' Selamat pagi Nona '' . Sapa Alex membungkuk sopan , kini dirinya memanggil Flower dengan sebutan Nona atas permintaan Flower sendiri , karna menurut Flower panggilan Nyonya itu terlalu tua untuknya , dan Alex memakluminya karna jiwa yang menempati Flower memang seorang gadis yang baru berusia sembilan belas tahun . Dan panggilan itu juga berlaku untuk semua penghuni mansion.

'' Hem ,,,, tumben tidak pakai jas ?'' . Tanya Flower .

'' Kita mau berkuda Baby '' . Sahut Ethan yang muncul dari belakang Flower , yang juga sama memakai baju casual .

'' Berkuda '' . Beo Flower yang di angguki oleh Ethan .

'' Mau ikut ?'' .Tawar Ethan.

'' Iya iya , aku ikut '' . Sahut Flower bersemangat , dirinya suka sekali lihat pria yang sedang berkuda , karna menurutnya itu terlihat seperti seorang pangeran aneh memang pikirannya.

'' Ya udah ayo '' .

'' Bentar ,Mer,,,!!! Mery,,, !! '' . Suara Flower yang bertriak memanggil Mery benar benar mampu membuat gendang telinga orang yang di sampingnya merasakan sakit , karna melihat Ethan dan Alex langsung reflek menutup telinganya .

" Astaga ,,, sifat bar bar Nona Dea kambuh lagi " . batin Alex , karna sudah cukup lama dirinya tidak mendengar Nonanya memanggil Mery seperti saat ini .

'' Iya Nona ''. Mary yang datang dengan tergopoh gopoh terlihat ngos ngosan .

'' Kita tidak jadi ke mall , aku mau ikut mereka berkuda '' . Ujar Flower sembari mengelurakan sesuatu dari dalam tas selempangnya .

'' Sebagai gantinya nih buat kamu , pergilah ke mall sama siapa terserah deh '' . Ucap Flower sembari memberikan kartu gold miliknya pada Mery , yang mana membuat wanita muda itu gelagapan.

'' Ah,, Nona , saya tidak apa apa meskipun tidak jadi ke mall '' . tolak Mery merasa tak enak , Nonanya ini sangat baik sekali pikirnya .

'' Aku tidak menerima penolakan , sudahlah kamu pakai saja semua isinya yang ada di dalam situ , nanti kalau habis aku bisa minta lagi sama suamiku , tenang saja '' . Ujar Flower santai , yang mana membuat Ethan menggelengkan kepalanya terkekeh .

Sedangkan Alex menelan ludahnya kasar , mungkin Nonanya tidak pernah tahu berpa isi saldo di kartu palatinumnya , tapi dirinya sangat tahu betul karna dirinya lah yang di tugaskan oleh Tuannya untuk mengisi kartu itu setiap minggunya dengan jumlah tujuh ratus lima puluh juta , tapi mungkin Nonanya bisa sesanati itu karna kini Nonanya juga memegang salah satu black card milik Tuannya pikirnya .

'' Te,, terima kasih Nona '' . Ucap Mery dengan tersenyum .

'' Hem,, ya sudah , kami pergi dulu '' .

'' Hati hati Nona '' . Ucap Mery yang hanya di balas dengan acungan jempol oleh Flower .

    Saat di perjalanan Flower meminta Alex untuk mempir ke sebuah minimarket terlebih dahulu sebelum sampai ke tempat tujuannya .

'' Aku akan temani kamu '' . Ujar Ethan saat Alex membukakan pintu mobil untuk Flower.

'' Boleh '' . Sahut Flower lalu melenggang keluar dengan Ethan yang menyusul di belakangnya .

Di dalam minimarket Ethan tanpa merasa malu mendorong troli mini mengikuti Flower yang sibuk memilih beraneka cemilan dan minuman yang mulai memenuhi trolinya .

'' Sepertinya segini sudah cukup '' . Ujar Flower sembari melihat lihat kembali belanjaan di dalam troli .

'' Tidak mau nambah lagi ?'' . Tanya Ethan mengingat istrinya suka sekali memakan cemilan . Flower menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya .

'' Ya sudah , ayo kita ke kasir '' .

Saat berada di depan kasir yang kebetulan penjaganya seorang wanita , membuat wanita itu menatap Ethan tanpa berkedip , karna kagum dengan ketampanan yang di miliki oleh Ethan

'' Hei,,,!! mata kamu mau aku congkel ya '' . Seru Flower yang merasa kesal karna si wanita kasir itu menatap Ethan dengan penuh minat .

Wanita kasir itu langsung gelagapan , bahkan juga sedikit menampakkan wajah tak sukanya pada Flower saat di tegur . Sedangkan Ethan sendiri mengulum senyum saat melihat wajah kesal istrinya.

Setelah selesai membayar barang belanjaanya Flower mengambil dua kantong kresek di atas meja kasir dengan kasar , dan melanggang pergi begitu saja . Di belakangnya Ethan mengikutinya dengan wajah tersenyum .

'' Baby , sini barangnya aku bawakan '' . Tukas Ethan .

'' Gak perlu '' . Ketus Flower semakin mempercepat langkahnya yang mana membuat Ethan tertawa geli .

'' Dasar kucing kecil '' . Gumam Ethan menggelengkan kepalanya , lalu segera menyusul Flower yang sudah sampai di samping mobilnya.

Ethan memaklumi dengan sifat Flower yang masih labil menurutnya , karna dirinya sadar kini jiwa yang ada di raga Flower adalah jiwa gadis yang baru berusai sembilan belas tahun , di tambah lagi dia tahu betul sosok Dea yang semasa hidupnya selalu di manjakan bak princess di mansion Ananta . Tapi bagi Ethan sifat Flower yang seperti itu malah semakin terlihat menggemaskan .

Flower yang baru tiba langsung menatap kagum area lapangan berkuda yang terbentang luas di depannya .

'' Woahhhhh ,,,, ini luas sekali , berbada ama di negara X yang pernah dulu gue kunjungi '' . Gumam Flower dengan wajah kagumnya .

'' Hei,,, kalian sudah datang ? '' . Seru seseorang yang baru datang dengan menunggangi kuda berwarna hitam.

Flower memincingkan kedua matanya saat melihat pria di atas kuda , ya dia kenal dengan orang itu yang tak lain adalah Jonathan , dan tak berselang lama datang satu pria lagi ya itu Dion , dan yang membuat mood boster Flower anjlok adalah ketika melihat wanita yang juga baru datang juga sama menunggangi kuda , wanita itu adalah Delena .

Wajah Flower langsung kecut saat melihat Delena tersenyum melihat Ethan , karna kesal Flower meminta susu kotak yang di belinya tadi pada Alex , karna kebetulan Alex yang membawakan dua kantong kresek belanjaannya , Flower langsung meminum susu kotak itu dengan sekali sedotan , dan ketika isinya sudah habis tak tersisa Flower langsung melemparkan kotak susu kosong itu ke arah Delena .

Tukkk

'' Aduhhhhh,,!!!! '' . Pekik Delena saat di lempari kotak susu oleh Flower yang tepat mengenai dahinya .

Semua orang langsung menoleh ka arah Delena dan Flower secara bergantian.

'' Rasain '' . Cetus Flower tersenyum puas .

'' Flo , kamu apa apaan sih ? , kenapa lemparin aku pakai kotak susu ? '' . Geram Delena sembari turun dari atas kuda yang di tungganginya .

Flower diam tak menyahut dirinya masa bodo asalkan kekesalannya suadah terlampiaskan itu sudah cukup , dia malah melenggang begitu saja mencari tempat duduk . Sedangkan Ethan hanya mengulum senyum melihat tingkah istrinya yang benar benar pemarah , karna ini sudah yang kedua kalinya istrinya seperti itu tadi pegawai kasir minimarket sekarang Delena , tapi Ethan merasa senang jika Flower seperti itu karna menurutnya Flower mulai memiliki rasa cemburu padanya .

'' Kak Ethan , lihatlah Flower melukai ku '' . Rengak Delena yang hanya di lirik sekilas oleh Ethan ,lalu di tinggal pergi begitu saja menghampiri Flower .

'' Ih,,, kak Ethan kenapa sekarang gak peduli lagi sama Dele '' . Kesal Delena .Melihat itu Alex berjalan mendekati Delena dan meraih pundaknya .

'' Dele , kalau kamu mau mengadu , mengadulah sama kakakmu sendiri jangan sama Ethan , yang ada nanti kamu malah di buat babak belur sama Nona Flower '' . Ucap Alex memperingati yang mana membuat Delena cemberut kesal . Alex tak perduli meski Delena kesal ataupun marah mendengar ucapannya , yang penting dirinya sudah memperingatinya , lalu dirinya menyusul Tuan dan Nonanya yang duduk di sofa yang menghadap langsung ke area lapangan .

Jonathan dan Dion juga ikut turun dari kudanya dan menyusul kedua sahabtany . Entah Jonathan tidak tahu harus membela siapa , tapi yang jelas dia sudah memperingati adiknya agar tidak berharap pada Ethan lagi , tapi jika adiknya tetap memaksa dia akan membiarkan adiknya menanggung resikonya , tapi bukan berarrti Jonathan di sebut sebagai kakak yang tidak perduli pada adiknya , hanya saja dia tidak akan membela adiknya jika adiknya yang salah .