Naik-Turun Ranjang Cinta Ku

BLANG !

Pintu bunker bawah tanah di Jembatan Corktown terbuka.

Joanna masuk dengan langkah gontai ke dalam ruangan seperti garasi di dalam bunker yang akan terang dengan sendirinya jika pintu dibuka.

Sorot lampu menerangi seluruh ruangan garasi dimana mobil miliknya tersimpan aman.

Joanna melangkah pelan seraya menghela nafas panjang lalu duduk di lantai ruangan yang dingin.

BRUK !

Bersandar lelah dengan mengusap air matanya yang baru kering setelah berlarian jauh kemudian melewati pintasan waktu yang cukup lama sampai ke bunker bawah tanah ini.

Ternyata perjalanan ke bunker di Jembatan Corktown cukup menyita waktu Joanna. Agak lama dari biasanya, mungkin karena jaraknya berbeda sekarang, dari arah rumah sakit sampai ke bunker bawah tanah membutuhkan waktu kurang lebih satu jam lamanya meski melalui pintasan waktu.

Joanna mendesah pelan dengan masih bersandar pada dinding ruangan yang sepi.

"Apa dia tidak mengerti rasanya terluka dengan ucapan nya !?", gumam Joanna.

Masih saja air matanya jatuh berurai di wajah cantiknya yang putih bersih.

"Seharusnya dia mengerti jika ini juga bukan keinginan ku semua terjadi !?", ucapnya lagi masih sesenggukkan.

Joanna menundukkan wajahnya lalu menyembunyikannya.

"Dia benar-benar keterlaluan...", ucap Joanna.

Joanna memukulkan salah satu tangannya ke arah lantai dengan hati kesal terhadap sikap Javiero.

Rasa tercampakkan sangat dirasakan oleh Joanna seusai bermesraan tadi di ruangan kamar rumah sakit, sikap Javiero selalu berubah dingin, bukan dia tidak peka atas perubahan sikap pria itu melainkan Joanna merasa Javiero akan menjauh setelah mereka berdua bercinta.

Entah apa yang ada dalam pikirannya, Joanna sungguh tidak memahami isi hati pria tampan itu.

Mendekatinya, menyentuhnya lalu memilikinya kemudian mencampakkannya setelah hasrat tersalurkan.

Tentu saja sikap Javiero membuatnya putus asa sehingga dia tidak bersemangat sedikitpun dan merasa bersalah dengan pernikahan yang terjadi diantara mereka berdua.

"Kau anggap aku apa ???", ucap Joanna lanjut di sela-sela isak tangisannya.

Kembali menangis sedih karena kesal dan tidak tahu harus menempatkan dirinya di posisi mana saat ini.

Bukankah dia sekarang istri Javiero !?

Lantas kenapa perasaan diantara mereka tak tersampaikan meski telah bersatu dan menjadi sepasang suami-istri yang sah !?

Dimana letak kesalahan Joanna !?

Apakah lantaran pernikahan ini karena paksaan sehingga cinta tak hadir dalam hubungan resmi ini !?

Ataukah karena pernikahan ini tiba-tiba terjadi antara mereka dan menarik paksa Javiero serta Joanna untuk melangsungkan sebuah acara resmi yang disebut menikah.

***

Joanna mendongakkan kepalanya seraya mengusap air matanya yang berlinangan dari kedua matanya.

"Aku tahu kalau semua ini adalah kekeliruan... Dan seharusnya hubungan ini juga tidak terjadi antara kami berdua...", sesal Joanna.

Lagi-lagi rasa sakit yang dalam menusuk hati Joanna.

"Apa yang telah aku lakukan !? Kenapa aku justru bercinta dengan Javiero, bukankah tugas ku hanya menikah dengannya sampai misi ku selesai !?"

Joanna berkata sambil menarik rambutnya yang tergerai indah sedangkan wajahnya penuh dengan linangan air mata.

"Salah... Ini semua salah...", ucap Joanna.

Joanna semakin terpuruk jauh, merasa kotor karena hubungan aneh ini.

Misi organisasi yang seharusnya dia jalani tanpa terlibat hubungan intim dengan orang lain malah menariknya semakin dalam pada hubungan pernikahan yang serius.

Tugasnya hanya menikah tanpa adanya kedekatan yang lebih pribadi atau terlibat percintaan dengan Javiero.

Setelah menikah dan tugas selesai seharusnya mereka berpisah nantinya. Dan pernikahan antara dirinya dengan Javiero berakhir sampai Joanna pergi.

Tapi...

Kenapa justru tugas sebagai seorang istri harus dia perankan dalam misi ini !?

Kewajiban istri yang seharusnya tidak perlu dia kerjakan sebagai tanggung jawabnya tapi malah Joanna tuntaskan dan dia justru melayani Javiero setiap mereka berdua bersama.

Joanna sendiri sangat kesal baik pada dirinya sendiri ataupun terhadap sikap Javiero yang terkesan acuh tak acuh sedangkan Joanna sendiri terlalu naif dan polos dalam menghadapi hubungan ini.

Ditambah lagi dengan sikap Javiero selama bersama dengannya.

Membuatnya bingung dengan perasaan Javiero kepadanya sehingga dia sulit membedakan sikap pria itu, benarkah Javiero mencintainya atau hanya karena nalurinya yang ingin terpuaskan sebagai seorang pria jika berdekatan dengan seorang wanita dalam satu ruangan.

Ataukah dirinya hanya sebagai pelampiasan Javiero.

Apakah Javiero sedang menyalahkan dirinya sekarang karena pernikahan ini harus terjadi diantara mereka tanpa adanya ketulusan serta kejelasan sikap diantara mereka berdua.

Joanna berhenti menangis meski hatinya sangat sedih dengan sikap Javiero.

Tahu, Joanna tahu benar jika cinta tidak hadir dalam hubungan mereka. Dan karena Joanna yang tiba-tiba hadir sebagai adik iparnya memaksa mereka menikah.

Joanna sendiri masih bingung dengan keadaan ini, dia datang ke Ottawa mengemban tugas misi organisasi untuk menangkap Kruze lalu dia berada dalam kehidupan Javiero dan mendapati dirinya harus menikah dengan lelaki tampan itu.

Peran Javiero disini adalah sebagai kakak iparnya yang kehilangan istrinya yang entah mati atau hilang, Joanna sendiri tidak tahu pastinya. Dan meninggalkan seorang anak balita perempuan yang masih kecil usianya.

Pernikahan ini terjadi karena apa, Joanna juga tidak tahu.

Tiba-tiba Joanna teringat pada Meta Pin miliknya lalu dia mencarinya di dalam jaket bulu musangnya yang masih dia kenakan sampai saat ini.

Di sentuhnya Meta Pin berukuran kecil itu dengan ujung jarinya.

Muncul kembali cahaya sinar dari arah benda unik itu.

"Ada yang ingin aku tanyakan", ucap Joanna pada Meta Pin saat benda itu aktif.

TEK... !

TEK... !

TEK... !

Tulisan tertera pada layar Meta Pin yang terpancar tembus pandang pada telapak tangan Joanna.

Deretan kalimat berisi keterangan serta petunjuk untuk mengajukan pertanyaan dan terdapat kolom untuk mengisi.

Joanna lalu mengetikkan beberapa kalimat pertanyaan pada kolom lalu mengirimnya untuk diproses.

KLIK !

Meta Pin bereaksi cepat, merespon pertanyaan yang diajukan oleh Joanna, menyalinnya lalu memprosesnya.

Lima detik kemudian, muncul deretan kalimat berisi jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan oleh Joanna tadi.

"Data diri Mariana Hamilton masih kurang jelas disini, bagaimana aku memperoleh data lengkap mengenai Mariana yang menjadi kakak kandung ku di dunia ini...", gumam Joanna sembari berpikir keras.

Kening Joanna mengerut rapat saat dia memikirkan cara untuk menemukan beberapa data terkait kehidupan Mariana Hamilton yang merupakan kakak kandungnya di kehidupan baru ini.

KLIK !

Muncul kembali informasi penting yang menunjukkan tempat dimana data seluruh orang yang tinggal di Ottawa tersimpan rapi.

"Di gedung pemerintahan Ottawa bagian statistik !?", ucap Joanna.

Joanna segera menoleh ke arah mobil sport Meta 117 miliknya yang terparkir diam di dalam bunker.

"Tapi... Bagaimana caranya untuk masuk ke sana tanpa diketahui oleh siapapun ?", kata Joanna berpikir serius. "Melewati penjagaan keamanan disana akan membutuhkan strategi sulit...", sambungnya.

Muncul denah gambar gedung pemerintahan Ottawa dari layar tembus pandang di telapak tangan Joanna secara terperinci dan detail.

Menjelaskan tentang letak gedung tempat penyimpanan arsip yang berisi data-data penting seluruh penduduk Kota Ottawa.