Ketika hidupnya akan berakhir tragis dari pria yang ia cintai.Ia seketika terbangun dan bereinkarnasi ke 10 tahun yang lalu.Dimana ia bisa mengulang kembali ke kehidupannya yang dulu.
Disaat itu,ia memiliki kesempatan yang ingin merubah nasibnya dan membalaskan semua perbuatan busuk dari pria yang selama ini ia cintai.Karena pria itu telah mengkhianati ketulusannya dengan berselingkuh dan merebut seluruh aset kekayaannya.
Apa yang akan dilakukan seorang nona muda bernama Alena,untuk membalaskan dendamnya pada pria itu??Dan juga kedua orangnya tuanya yang hidup menjadi parasit dalam kehidupannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Melihat Alena pergi begitu saja,membuat hati Jena pun seketika merasa kesal.Kesal karena Alena seolah sedang meremehkan dirinya.
Siang hari..
Deon menepati janjinya yang akan menjemput Alena.Disaat Alena akan menghampiri Deon yang sudah menunggunya diparkiran,Toni dan Jena pun melihat secara tidak sengaja.
"Toni,kenapa akhir-akhir ini kau tidak menggunakan mobil mu lagi?Kau bahkan menjemput ku hanya dengan taxi online." tanya Jena penasaran dan ingin memastikan ucapan Alena tentang Toni.
"Euh..Mobil ku sedang dalam masa perawatan.Jadi untuk sementara ini aku terpaksa menggunakan taxi online." jawab Toni menjelaskannya dengan terpaksa berbohong.
"Memangnya mobil mu cuma itu?Bukankah kau memiliki mobil yang banyak?" tanya Jena lagi sedikit heran dan curiga.
"Yah,karena hanya mobil itu yang ku suka.Mobil lain aku merasa tidak nyaman." jawab Toni berbohong lagi.
"Kalau begitu kau harus membeli lagi mobil yang baru.Karena tadi pagi Alena pamer pada ku.Dia diantar oleh pria asing dengan mobil yang begitu mewah.Dan dia meremehkan mu,jika kau tidak akan menggunakan mobil mewah mu lagi." ujar Jena saat mengadukan apa yang terjadi tadi pagi dengannya dan Alena.
(Diantar pria asing?Apa pria itu lagi?) batin Toni sesaat sambil melamun.
"Hei..Kau tidak dengar apa yang kukatakan?" tanya Jena membuat Toni tersadar.
"Ah,sudah lah.Tidak usah dengarkan celoteh omong kosongnya.Aku masih banyak memiliki mobil mewah.Untuk apa aku membeli lagi.Daripada memikirkan hal yang tidak penting,bagaimana jika kita pergi shopping saja?Aku akan membelikan mu pakaian,tas dan sepatu yang mewah." ujar Toni yang langsung mengalihkan pembicaraan Jena.Agar Jena tidak terus menuntut dirinya untuk hal yang sebenarnya tidak mungkin ia turuti lagi.
Seketika membuat Jena langsung tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya.
Mereka pun akhirnya langsung pergi menuju sebuah pusat perbelanjaan yang terbesar di kota.Dengan menjual semua produk brand ternama dari luar negeri dan terkenal.
Setibanya di mall,Jena tampan begitu senang sambil menikmati setiap ia melihat barang-barang mewah yang akan dia beli.Toni terpaksa mengajak Jena ke pusat perbelanjaan,agar mengalihkan perhatian Jena dari Alena.Agar tidak terus menuntut dan bersaing dengan Alena.
Ia pun mengajak Jena ke sebuah toko brand terkenal.Yang menjual semua kebutuhan untuk wanita.Yang harganya sudah jelas begitu mahal dan hanya orang-orang kalangan elit yang mau berbelanja disana.
"Jena,aku ke toilet sebentar.Kau pilih lah apa yang kau suka." ujar Toni sebelum akan meninggalkan Jena menuju toilet.
"Oke." jawab Jena singkat sambil mengangguk.
Toni pun langsung bergegas menuju toilet.
Ketika Jena sedang asik mencoba beberapa pakaian dan sepatu.Tanpa sengaja ia justru melihat dengan Alena dan Deon.Yang kebetulan Alena berniat ingin membeli beberapa pakaian di toko tersebut.Membuat Jena langsung menatap tajam kebersamaan mereka berdua.
Ia pun langsung menghampiri Alena dengan niat ingin mempermalukan Alena.
"Alena,sedang apa kau disini?" tanya Jena sambil tersenyum licik.
Alena pun langsung menoleh sambil menghela nafas berat.
"Tidak teman mu tidak diri mu,kenapa selalu saja bertemu.Apa kalian tidak muak setiap hari bertemu di kampus?Dan di luar kampus pun harus bertemu lagi?Ck." sindir Alena dengan nada datar dan mengejek.
Deon yang mendengar hanya memilih tersenyum tipis.Sedangkan Jena semakin menatap tajam ke arah Alena.
sampe emosi banget bacanyaaaaaaaa
semangat alena