Steven Permana adalah seorang CEO yang mempunyai seorang anak yang bernama Grace,.
Grace ini gadis cantik yang tidak diharapkan oleh ibu kandung nya hingga dirinya emosi dan menyebabkan Grace tidak bisa bicara dan pendengaran nya sedikit terganggu.
Kemana pun Steven pergi Grace selalu di bawa nya, hingga dalam pertemuan bisnis nya Steven bertemu dengan seorang wanita yang pandai bahasa isyarat hingga Steven menyetujui kerja sama itu.
Mau tahu kisah selanjut nya.
Kuy intip karya ku yang kesekian kali nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikuti Alur Saja
Kini mereka sedang menikmati sarapan pagi, Raya tidak berani menatap Steven, dia terus menghindar dari Steven, Raya merasa malu dengan kejadian tadi malam yang terlalu nyaman ada di dalam pelukan Steven.
"Pah, kita berdua semalam tidak melakukan apa-apa, jadi kenapa aku harus menikahi Raya, ini tidak adil bagi Stev." Steven mencoba menjelaskan yang sejujur nya kepada pak Agam.
Pak Agam dan bu Maria tahu kalau semalam memang tidak terjadi apa-apa karena ada nya Grace, tapi mereka tidak suka dengan Selena sehingga mereka mau menikahkan Raya dengan Steven.
Mungkin dengan cara menikahkan Steven dengan Raya akan membuat Selena pergi dari kehidupan Steven.
Pak Agam dan Bu Maria belum tahu kalau Steven sudah jijik melihat Selena dan sudah memutuskan hubungan nya.
"Memang nya kamu ada bukti kalau semalam kalian tidak melakukan apa-apa, sedangkan Grace semalam tidur sama papah dan mamah." pak Agam sengaja berbohong agar Steven tidak mencari-cari alasan lagi.
"Tapi semalam kita tidur bertiga kok pak, jadi ngga mungkin kan kita berbuat yang tidak-tidak." Raya membantu Steven untuk menggagalkan rencana pak Agam.
"Semalam Grace terbangun dan meminta tidur dengan mamah, jadi kami berdua tidak percaya kalau diantara kalian berdua tidak ngapa-ngapain." Bu Maria ikut bicara biar mereka tambah yakin.
"Sudah, kalian tidak boleh banyak alasan dan berdebat lagi, papah sudah mengatur dan menyiapkan semua nya."
Steven dan Raya hanya diam dan pasrah, alasan apa pun yang di berikan percuma, karena pak Agam akan tetap melaksanakan pernikahan ini.
"Bagus kakek, jangan goyah dan terhasut papah sama mamah Raya, aku sangat mengharapkan mamah Raya akan menjadi mamah ku selama nya." Bathin Grace.
Bi Siti sudah mulai sibuk dengan persiapan untuk pernikahan Steven dan Raya di lanjut acara ulang tahun Grace.
Sudah banyak para pekerja yang membantu bi Siti untuk menyiapkan segala sesuatu nya.
Bibir Grace tidak henti-henti nya tersenyum, di hari ulang tahun nya kini dia mendapat kebahagiaan yang benar-benar tidak di sangka nya.
Ingin sekali Grace segera memberikan kejutan nya, tapi dengan sekuat tenaga Grace tahan, dia mau mengejutkan semua nya di acara ulang tahun nya.
Bu Maria sibuk menghubungi butik dan toko perhiasan, dia memesan kebaya untuk Raya dan seperangkat perhiasan untuk mas kawin nya.
Tidak lupa bu Maria menghubungi perias handal yang ternyata anak dari sahabat nya.
Pak Agam sudah mendapat kabar dari pak Rahmat kalau mereka sudah ketemu dan sekarang menuju ke rumah pak Agam.
Pak Agam tidak lupa menyuruh bawahan nya untuk mengurus surat-surat yang di perlukan KUA.
Zaman sekarang apa sih yang ngga bisa, apalagi di iming-iming dengan uang, begitu pun juga yang di lakukan pak Agam, uang lah yang memudah kan segala urusan nya.
Pak Agam hanya memberitahu pak Hendrik tentang kabar pernikahan anak nya dengan Raya, bagaimana pun pak Hendrik adalah atasan Raya, pak Agam tidak mau kalau pak Hendrik merasa tidak di hargai oleh Raya yang sebentar lagi menjadi menantu nya.
*******
Jam sudah menunjuk kan jam sebelas siang, Raya yang sudah cantik dengan kebaya putih dan riasan di wajah nya menambah aura kecantikan Raya terlihat dengan jelas.
Raya tidak menyangka kalau dirinya akan menikah secepat itu dengan laki-laki yang baru beberapa kali di temui nya, itu juga karena Grace Raya bertemu.
Sedangkan pria yang menjadi pacar nya selama lima tahun dan sudah berharap kalau yang menjadi pendamping hidup nya adalah pasangan nya itu ternyata harus kandas karena satu kesalahan yang tidak bisa di maafkan.
"Apa memang pak Steven jodoh aku? kenapa harus dengan cara seperti ini aku menikah, di saat aku patah hati dan di saat aku sudah tidak percaya lagi dengan laki-laki." Bathin Raya sambil menatap wajah nya di depan cermin.
"Baiklah Raya, ikuti saja alur Tuhan kemana membawa kamu, yang terpenting kamu melakukan kewajiban kamu sebagai seorang istri, dan kamu tidak boleh mengemis apa pun kepada pak Steven.
Sementara Steven di kamar nya terus mengumpat, "Dasar wanita picik, pura-pura mendekati Grace padahal dia mengambil keuntungan dari semua ini, aku tidak akan membiarkan hatiku luluh dan menyukai kamu, semua wanita sama saja, paling dia juga menginginkan harta ku saja." dengan terpaksa Steven memakai jas pengantin nya, karena kalau tidak di pakai dan tidak menuruti ayah nya sudah pasti ayah nya akan marah besar.
Pak Agam memang tidak pernah marah, tapi kalau sekali nya marah, tidak ada yang bisa membuat amarah nya reda.
Steven memilih menuruti keinginan papah nya walaupun di dalam hati nya menolak dengan pernikahan ini.
"Baru juga semalam aku sakit hati karena di selingkuhi Selena, sekarang aku harus menerima seorang wanita yang belum ku ketahui kehidupan nya, bagaimana kalau Raya juga sama seperti Selena, argh!" Steven berteriak, tangan nya mengambil bantal dan melemparkan nya ke dinding dengan keras.
"Baik, aku akan menuruti keinginan papah, tapi kalau suatu hari aku melihat kamu jalan dengan pria lain, maka akan aku bawa dia dan ku permalukan di depan papah." Steven mengatur nafas nya, dia sangat membenci pernikahan ini.
"Nak, ayo kita ke depan, semua nya sudah siap." bu Maria membawa Raya ke ruangan bawah yang sudah di dekor secara sederhana.
Raya sudah seperti sebuah robot yang tanpa penolakan, dengan tatapan kosong Raya mengikuti langkah bu Maria yang menggandeng nya.
"Stev, kita ke bawah, semua nya sudah menunggu." ucap pak Agam setelah membuka pintu kamar Steven.
Steven hanya terdiam dan melangkah tanpa melirik ke arah pak Agam, Steven kecewa dengan papah nya yang sudah tidak percaya dengan penjelasan nya tentang kejadian tadi pagi.
Pak Agam tahu kalau Steven kecewa kepada nya, tapi pak Agam pura-pura tidak mengetahui nya.
Kini semua nya sudah duduk melingkar dengan sepasang pengantin yang berada di tengah-tengah mereka.
Pak Hendrik dan istri nya terlihat sudah berada di sana untuk menjadi saksi pernikahan Raya dan Steven.
"Yang menjadi wali nikah nya sudah siap?" tanya pak penghulu.
"Tunggu sebentar lagi ya pak, mereka masih dalam perjalanan." jawab pak Agam.
"Aku harap orang tua kamu tidak datang, biar pernikahan ini tidak akan terjadi." Bathin Steven, mata nya sedikit melirik ke arah Raya yang terlihat sangat cantik sekali.
Hati dan mata Steven sedang bergelut karena berbeda pendapat, hati Steven mengatakan kalau dirinya tidak mau melihat Raya, tapi mata nya mengagumi kecantikan Raya siang itu.