NovelToon NovelToon
Secret With Bad Boy

Secret With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College
Popularitas:892k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naya_handa

Kinanti Amelia, remaja pintar yang terpaksa harus pindah sekolah karena mengikuti ayahnya.

Ia masuk ke sekolah terbaik dengan tingkat kenakalan remaja yang cukup tinggi.

Di sekolah barunya ia berusaha menghindari segala macam urusan dengan anak-anak nakal agar bisa lulus dan mendapatkan beasiswa. Namun takdir mempertemukan Kinanti dengan Bad Boy sekolah bernama Kalantara Aksa Yudhstira.

Berbekal rahasia Kinanti, Kalantara memaksa Kinanti untuk membantunya belajar agar tidak dipindahkan keluar negeri oleh orang tuanya.

Akankah Kala berhasil memaksa Kinan untuk membantunya?

Rahasia apa yang digunakan Kala agar Kinan mengikuti keinginanya?

ig: Naya_handa , fb: naya handa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menguping

Di malam yang mulai larut terdengar suara tawa yang berasal dari kamar Kinanti. Suara tawa yang sangat renyah dan jarang terdengar.

Lukman yang hendak menemui putrinya, terdiam beberapa saat di depan pintu. Ia mencoba mencuri dengar alasan Kinanti tertawa. Sudah sangat lama ia tidak mendengar suara tawa lepas itu dan rasanya melegakan karena putrinya kembali ceria seperti dulu.

Masa remaja memang bisa merubah banyak hal. Lukman sempat merasa takut kalau Kinanti tidak bisa menikmati masa remaja seperti halnya remaja lain. Tapi sepertinya, di sekolah barunya Kinanti menemukan hal menarik yang membuatnya bisa tertawa selepas itu.

Andai Lukman tahu, Kinanti yang sekarangpun bisa mempengaruhi seorang laki-laki keras kepala yang tidak lain adalah Kala.

Di kamar yang tidak terlalu luas itu, Kala dan Kinanti masih membahas pelajaran yang diberikan siang tadi. Mereka di beri tugas membuat esay tentang ekonomi dunia. Esay ini wajib di tulis dalam bahasa ingris dan di presentasikan minggu depan.

Sebenarnya masih ada waktu sekitar satu minggu lagi sampai dengan esay di kumpulkan tapi semakin cepat mereka mengumpulkan maka akan semakin besar point tambahan yang akan mereka dapatkan. Dan saat ini, Kala tengah membantu Kinanti membuat esaynya.

Kala yang begitu fasih berbahasa inggris menjadi tutor yang baik untuk Kinanti. Kesabarannya memang tidak sebesar Kinanti saat mengajarinya matematika tetapi wawasannya cukup luas tentang perekonimoan dunia. Katanya ia banyak tahu tentang hal itu karena ia sering main game dimana beberapa game bisa digunakan untuk investasi.

Sudah beberapa kali Kala membuat simulasi game dan di jual ke pasaran online. Walau nilai pendapatannya tidak besar tapi hal ini membuat Kala tahu perkembangan ekonomi dunia yang semakin maju begitu pesat.

Diskusi kali ini pun berjalan santai. Kinanti sangat aktif bertanya dan Kala menjawabnya dengan singkat-singkat saja. Remaja ini memang tidak pandai dalam menjelaskan. Sering kali Kinanti bengong tidak menangkap maksud Kala dan Kala malah menertawakan wajah bingung Kinanti yang terlihat lucu.

“Yang bener aja Kal, mana ada resiko lebih besar dari keuntungan. Bukannya kebalik ya?” protes Kinanti pada satu kalimat Kala yang menurutnya tidak tepat.

“Sok tau kamu!” decik Kala kesal. Ia memang tidak suka saat Kinanti memprotes teorinya.

“Bisnis itu, semakin besar nilainya maka resikonya jauh lebih besar. Analoginya adalah, saat kita gagal dalam bisnis tersebut, selain keuntungan yang hilang, modal juga bisa habis.”

“Bisnis itu gak kayak kamu ngitung algoritma. Algoritma nol itu artinya tidak terhingga tapi dalam bisnis, nol itu artinya tidak mendapatkan apa-apa. Paham gak sih?” dengar, cara Kala mengajari Kinanti memang menyebalkan dan membuat gadis manis itu mengerucutkan bibirnya kesal.

“Masa sih? Bukannya kalau bisnis itu yang penting pemasukan di kurangi pengeluaran gak minus ya? Kan sekarang zamannya voucher dan sebagainya. Itu bisa jadi keuntungan.” Kinanti masih berkilah.

“Emang kamu mau makan voucher? Rasa apa? Ayam goreng apa rendang?” ledek Kala.

“Hahahahaha ... mana ada voucher rasa ayam goreng? Kamu mah aneh!” balas Kinanti seraya menjulurkan lidahnya meledek Kala.

"Ya lagii, voucher di anggap keuntungan. Itu tuh namanya pengalihan. Kamunya aja yang gampang dibujuk dengan hal semacam itu. Voucher bukan keuntungan pasti dalam sebuah bisnis."

"Yaa, okey aku catat, bapak Kala yang terhormat. Terima kasih penjelasannya." Kinanti berbiara dengan sinis.

"Keras kepala. Diajari malah gak terima," gerutu Kala.

"Dih, siapa yang gak terima? Aku terima kok. Makanya aku bilang aku catat."

"Mana buktinya?" Kala tidak langsung percaya.

Kinanti segera mengangkat bukunya, menunjukkannya ke kamera. "Nih, liat!" ia menunjuk-nunjuk tulisannya yang sudah setengah halaman kertas.

"Lumayan,"

"Apanya yang lumayan?" Kinanti mengernyitkan dahinya.

"Tulisan kamu. Lumayan rapi."

"Lumayan di banding siapa maksudnya? Di banding kamu?"

"Iya lah!" Kala menjawab dengan jumawa

"Dih, kepedean. Liat aja tulisan kamu juga gak bagus-bagus amat." Kinanti tidak terima.

"Ya gak apa-apa gak bagus-bagus amat, yang penting grammernya bener." Kala balas menjulurkan lidah, meledek kemampuan grammer Kinanti yang jauh di bawahnya.

"Iya-iyaak, soal itu aku kalah. Kamu deh yang paling hebat. Tapi jangan salah, aku juga bisa belajar biar nanti tambah pinter." Gadis itu tidak mau kalah.

"Ya udah gih! awas aja kalau nanti masih bingung nulis verb,"

"Iyaa, iyaak. Nanti gak salah lagi, aku mau belajar sungguh-sungguh."

Di luar Kamar, Lukman ikut tersenyum. Rupanya sesi belajar Kinanti begitu dinikmatinya. Kalau dari nama yang disebut putrinya, sepertinya Kinanti sedang belajar dengan remaja yang beberapa waktu lalu mengantar Kinanti pulang. Syukurlah, Kinanti bisa memiliki teman dekat, tidak sendirian lagi seperti sebelum-sebelumnya.

“Udah akh, aku mau minum dulu. Udahan dulu yaa belajarnya, nanti aku kirim esay aku lewat chat, tolong periksa.” Kinanti mengakhiri kalimatnya dengan senyuman manis.

“Nyuruh aja bisanya. Ck! Dasar perempuan,” decik Kala.

“Dasar laki! Udah akh. Malam Kal, sampe ketemu besok di sekolah,” pamit Kinanti sambil melambaikan tangannya pada Kala.

Remaja dingin itu tidak menimpalinya, melainkan langsung mengakhiri panggilannya.

“Dih, ngeselin!” seru Kinanti yang ikut kesal.

Tanpa Kinanti tahu, di sebrang sana Kala tengah tersenyum sendiri memandangi foto profil Kinanti yang menurutnya sangat manis. Gadis itu memakai topi, sangat tomboy. Mungkin usianya di foto ini sekitar sepuluh tahunan. Jauh berbeda dengan Kinanti yang sekarang. Sangat fenimin dengan rambut panjangnya yang ikal.

“Selamat malam, Nan.” Baru sekarang Kala membalas ucapan Kinanti. Memang menyebalkan.

Selesai belajar bersama, Kinanti membuka pintu kamarnya. Ia terhenyak kaget saat melihat sang ayah berdiri di depan pintu kamarnya.

“Ayah! Astagaaa, aku kaget banget.” Kinanti memegangi dadanya yang seperti akan kehilangan jantungnya.

“Hehehehe, maaf. Ayah tadi mau ngecek Kinan, tapi sepertinya Kinan lagi belajar." Lukman beralasan.

"Oh iya, Kinan baru selesai belajar sama temen. Ada apa yah?"

Lukman mengangguk kecil, rasanya ia paham apa yang dilakukan puterinya.

"Gak apa-apa. Ayah cuma mau tau aja gimana belajarnya, ada masalah apa nggak."

"Emmm, sejauh ini lancar. Aku dapat banyak bantuan dari temen, ayah gak perlu khawatir. Ayah mau ngobrol di dalem?" tawar Kinanti.

"Em, gak usah. Ini udah malem,kita ngobrol lagi besok. Sekarang ayah mau istirahat dulu."

"Kinanti juga mau ke bawah, mau minum. Kita bareng aja ayah."

"Boleh."

Mereka berjalan berdua menuruni tangga. Kinanti memegangi lengan Lukman dan menyenderkan kepalanya dengan nyaman di lengan Lukman. Pria tambun itu mengusap kepala Kinanti dengan sayang. Ia merasa lega karena melihat Kinanti begitu bahagia. Rasanya ia tidaj mau mengusik kebahagiaan Kinanti dengan apapun. Apalagi dengan kabar kalau ia sedang sakit. Ia tidak mau membuat putrinya sedih dan kehilangan lagi senyumnya. Maka pilihan bijak menurutnya untuk menyembunyikan kabar buruk itu.

Tiba di bawah, Lukman pamit pada putrinya. "aya ke kamar dulu ya, selamat malam."

"Selamat malam ayah, mimpi indah," balas Kinanti.

Lukman hanya tersenyum kecil dan segera pergi ke kamarnya. Ia sudah tidak lagi menahan dirinya. Di dalam kamar, Lukman termenung sendirian. Ia memandangi foto Kinanti dan dirinya saat menerima medali. Ia tersenyum kecil tapi sungguh hatinya perih. Akhirnya ia memilih membaringkan tubuhnya seraya memeluk foto ia dan Kinanti. Ia biarkan air matanya yang melelhh begitu saja. Biarkan saja tangisnya pecah selama tidak diketahui oleh Kinanti.

*****

1
neni onet
lopyu riko 😍
neni onet
ringkas dan tepat sasaran 😁
Ran Tea
Luar biasa
neni onet
jangan bilang klo perselingkuhan emaknya juga gegara campur tangan neeh bocah, berarti pas kalanterpuruk juga sebenernya dia tau emaknya yang jadi biang keladi 🤨
neni onet
untung kinan dah lapor polisi, ga sabar nungguin reaksi papa Kala tau anak sambung kesayangannya ternyata bobrok /Grin/
Risma Eandless
Lumayan
neni onet
Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan umatNya, tapi tolong yang Thor jangan tambah beban buat anak gadisnya pak Lukman. . .
As Hen
sudah mulai usil..
Rini Anggraini
Luar biasa
Tia rabbani
wah, tamat, 😢
DFD Mom
penjaga gerbang ajapun belagu nya minta ampun...
ira rodi
omong2 demian sama yudistira gak ada yah...
ira rodi
jangan sampe demian anak dari ibu sambung kala...alias saudara tirinya....
@sulha faqih aysha💞
senjata makan tuan Lo Demian niat hati ingin menunjukan rasa peduli Lo dan ingin menjadi pahlawan kesiangan eh ga tahunya Lo sendiri yang banyak belur tapi baguslah nanti suatu saat nanti kedokmu akan terbongkar
@sulha faqih aysha💞
seribet ini mengungkap rasa cintamu kepada kinan
@sulha faqih aysha💞
semangat kala tunjukan pada papamu buktikan omongan papamu Sebangau batu loncatan di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan 💪
@sulha faqih aysha💞
apakah itu kala atau Demian yang menguping 🤔
@sulha faqih aysha💞
jangan kembek Kinan jangan mentang mentang dia orang kaya bisa nindas kamu seenaknya Kamu harus bisa lawan
@sulha faqih aysha💞
gengsi aja padahal lapar
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor langsung ke favorit 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!