Fauzia seorang gadis desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan bersama sahabatnya Tantri, namun berjalannya hari dia harus di hadapkan dengan seorang pria keturunan konglomerat yang merupakan sahabat dari bos tempatnya bekerja yang bernama Adrian Riyan Pramuka. Dia di rumor kan menjadi selingkuhan dari Adrian namun berita itu malah membuat dirinya semakin dekat bahkan keluarga dari Adrian menerimanya dengan baik membuat Adrian harus rela menerima keputusan keluarganya untuk menjadikan Fauzia sebagai calon tunangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di tolong pria asing.
"Zia" teriak Tantri membuat Zia kaget bahkan sampai-sampai gelas yang Zia pegang jatuh dan pecah.
"Ups sorry"ucap Tantri dengan ekspresi wajah merasa bersalah.
" Lagian ngapain sih kamu pagi-pagi udah teriak-teriak kaya di kerja hantu aja"omel Zia sambil memungut pecahan gelas.
Tantri menyerahkan ponselnya pada Zia dan Zia malah menatap balik Tantri karena bingung "kamu gak lihat apa aku lagi ngapain? " tanya Zia lalu berdiri dan membuang pecahan gelas.
"Kamu ada hubungan apa sama Adrian? " tanya Tantri pada akhirnya.
"Gak ada lah, ngapain kamu nanyain itu? " jawab Zia.
"Ni kamu lihat aja" Tantri menyerahkan ponselnya pada zia dan Zia mengambilnya.
"Kok bisa "kaget Zia setelah melihat dan membaca berita itu.
" Tuh kamu aja kaget apa lagi aku"ujar Tantri.
"Duh ini gimana? " tanya Zia bingung.
"Aku juga gak tau lagian aku juga gak tau siapa sebenarnya Adrian" ucap Tantri.
Zia dia hanya bisa terdiam bingung karena di gak pernah kepikiran bakal seperti ini. Namun Tiba-tiba Amanda datang dan dia pun menanyakan kabar berita itu.
"Zia serius kamu dekat sama Adrian? " tanya Amanda.
"Enggak, kemarin cuman kebetulan aja" jawab Zia.
"Ini pertama kalinya Adrian kepergok jalan sama cewek oleh media" ucap Dika.
"Serius, bukannya di punya pacar ya? " tanya Amanda.
"Selama pacaran sama Helena Adrian belum pernah mengenalkan Helena sebagai pacarnya" jawab Dika.
"Terus sekarang gimana? " tanya Zia.
"Ya udah kamu jalani hari-hari biasa saja karena aku yakin Adrian juga tidak akan tinggal diam" jawab Dika.
"Lagian kalau kamu beneran sama Adrian aku setuju deh" ucap Amanda.
"Kamu ini, Maaf ya Zia bukan tipenya Adrian karena Adrian mencari cewek melihat keluarganya dan pekerjaan si cewek, buktinya Helena dia seorang model" ucap Dika.
"Ya wajar sih Adrian cari yang setara dengan dirinya seorang Adrian Pramuja seorang pengusaha muda yang sukses pasti cari cewek yang cantik dan dari kelurga ternama juga, bukan kaya kita yang hanya gadis desa" ujar Tantri.
"Iya sih, dulu aku pernah lo naksir dia" ucap Amanda membuat Dika menatapnya dengan tatapan marah.
"Dulu sayang, sebelum kita pacaran" ucap Amanda lalu mengecup pipi Dika.
"Jangan mulai deh, aku masih jomblo ni"ujar Zia.
Tantri dan Amanda tertawa karena sahabatnya ini bisa iri juga.
" Udah ah berangkut yu udah siang ni"ajak Zia lalu beranjak dan fi susul dengan yang lain.
Akhirnya mereka pergi bareng dan tibanya di restoran Zia langsung masuk karena dia takut orang luar mengenalinya. Namun saat di dalam semua temannya menatap Zia dan Zia akhirnya menjelaskan jika dirinya tidak ada hubungan apa-apa sama Adrian dan dia kenal juga gara-gara kerja di sana. Zia pun selama kerja dia harus memakai masker karena dia gak mau orang lain mengenalinya.
Namun berbeda dengan Adrian setelah tau kabar itu Adrian belum memberi penjelasan karena dia harus pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.
Sorenya Zia bertemu dengan Galih untuk menjelaskan masalah ini karena dia gak mau Galih salah sangka apa lagi Zia mulai tertarik dengan Galih.
"Untuk berita itu aku sama Adrian gak ada hubungan apa-apa itu cuman salah faham saja" ucap Zia menjelaskan pada Galih.
"Aku tau kok, wajar aja kamu kenal dengan Adrian toh kamu kerja di restoran milik sahabatnya" balas Galih.
"Makasih ya kamu udah ngerti" ucap Zia sambil tersenyum.
Zia walau sering jalan dengan Galih tapi dia belum berani untuk pacaran dengan Galih karena entah kenapa dia belum yakin padahal Galih sudah baik dan dia sering mengutarakan perasaannya.
Sudah satu minggu semenjak berita itu keluar Zia belum bertemu lagi dengan Adrian karena Zia mulai merasa tak nyaman dia pun menemui Kevin.
"Ada apa? " tanya Kevin saat melihat Zia datang ke ruangannya.
"Pak, ada yang mau aku tanyakan" jawab Zia.
"Duduk" titah Kevin dan Zia pun duduk di hadapan Kevin.
"Kamu pasti ingin menanyakan Adrian kan? " tebak Kevin dan Zia pun mengangguk.
"Adrian sedang di luar negeri jadi dia belum sempat membereskan masalah ini. Jadi kamu bersabar saja nanti saat di pulang dia pasti akan langsung menyelesaikan semua itu" penjelasan Kevin.
"Aku udah gak nyaman pak kalau jalan keluar" beritahu Zia.
"Aku pasti bantu kok" ucap Kevin dan Zia pun langsung pamit setelah mendapatkan jawaban apa yang dia inginkan.
Sore ini dia sudah berjanji untuk menemani Galih ke peta ulang tahun temannya jadi sepulang dari restoran Zia sudah tampil cantik.
"Duh yang mau kencan udah cantik aja" puji Tantri yang baru keluar dari kamar mandi.
"Makasih"
"Zia, baju yang kamu pakai apa gak terlalu terbuka ya? " tanya Tantri karena Zia memakai baju yang tidak ada lengannya dan panjang dress sampai lutut.
"Engga deh kaya nya kan aku pakai ini lagi" menunjukan jas yang ia bawa.
"Ya udah selamat senang-senang" ucap Tantri dan tak lama terdengar suara klakson mobil Zia langsung keluar dan Galih langsung membukakan pintu buat Zia. Zia merasa seperti putri saja di perlakukan romantis oleh Galih.
Sepanjang jalan Galih terus melirik Zia karena dia merasa kalau hari ini Zia terlihat berbeda. Tibanya di tempat pesta Zia kaget karena tempatnya mewah banget. Namun Zia merasa asing karena Zia tidak mengenal yang hadir. Galih mulai mengenalkan Zia pada teman-temannya namun ada salah satu dari mereka yang dari tadi memperhatikan Zia. Zia mulai merasa bosan karena dia bingung harus ngapain hingga akhirnya Galih menarik Zia lalu menggendong Zia dan melemparkan Zia ke kolam renang. Zia yang tidak bisa berenang kaget dan dia berusaha bernafas namun tiba-tiba seseorang melompat ke kolam dan membantu Zia naik dari kolam. Zia menatap orang itu dan dia tidak kenal dengan orang itu. Doni yang baru mengetahui kejadian itu langsung mendekati Zia.
"Zia lo gak apa-apa? " tanya Doni dengan khawatir.
Zia cuman terdiam dan menangis. Melihat itu Doni berdiri lalu mendekati Galih dan melayangkan tinjunya di wajah Galih.
"Siakan lo" umpat Doni.
Pria yang membantu Zia langsung memakaikan jas di bahu Zia lalu membantunya bangun.
Doni kembali namun dia kaget melihat Zia sudah pergi dengan seseorang yang terkenal dingin di kampusnya yaitu Shayan atau Ayan.
Zia hanya diam saja dan dia menangis karena dia merasa malu dengan jadian itu.
"Rumah lo dimana?" tanya Ayan.
Zia pun menyebutkan alamat kontrakannya dan Ayan langsung mengantarkan Zia, namun Ayan sesekali melirik Zia karena dia merasa kaget dengan cewek yang di rumorkan dengan sang kakak ternyata cewek lugu.
Ya, Shayan atau Ayan dia adik dari Adrian.
