NovelToon NovelToon
Cintamu Menusuk Jantungku

Cintamu Menusuk Jantungku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Pengorbanan Renata yang awalnya hanya menjadi seorang penyamar untuk menggantikan seorang wanita yang merupakan tunangan dari Bryan karena sedang koma berakhir menjadi sebuah malapetaka yang membuatnya kehilangan segalanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Pria Misterius

Renata tahu kalau hidupnya saat ini terancam. Tubuhnya seakan mati rasa karena ujian yang dialaminya datang bertubi-tubi. Harusnya ia tidak merasakan ujian seperti ini jika ia tidak berurusan dengan tuan Firza.

"Ternyata uang tidak membuatku bahagia. Lihatlah sekarang...! Aku dijadikan buronan oleh sekelompok orang yang tidak kukenal. Ya Allah, sampai kapan aku akan bertahan seperti ini. Aku harus sembunyi dan menggantikan identitas sebelum aku menjernihkan nama baikku."

Renata kembali ke kamarnya. Ia ingin pergi secepatnya dari hotel itu sebelum penjahat melacak keberadaannya. Dalam waktu satu jam ia sudah kembalikan kunci kamarnya ke resepsionis. Sebelumnya Renata sudah memesan taksi untuk membawanya ke stasiun kereta. Jalan satu-satunya ia harus bersembunyi di desa Swiss.

Sementara itu Bryan yang sudah dinyatakan sehat oleh dokter, pulang ke mansionnya ditemani Rania. Pikirannya hanya tertuju pada sosok bayangan wanita lain yang ia rasa bukan Rania. Ia takut bicarakan apa yang dialaminya kepada Rania yang mungkin akan menimbulkan salah paham diantara mereka.

"Apakah kamu baik-baik saja, Bryan?" tanya Rania yang merasa pikiran Bryan tidak ada bersamanya saat ini.

"Bryan ....! Bryan ....!" Rania menyentuh pundak pria tampan itu yang langsung gelagapan.

"Ada apa Rania?" tanya Bryan terlihat datar dan itu membuat Rania merasa sangat sakit. Bryan seakan menjadi sosok lain dihadapannya saat ini.

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Rania berusaha tenang.

"Yah. Seperti yang kamu lihat...! Aku baik-baik saja, paham?" sahut Bryan terdengar ketus.

"Maafkan aku Bryan ...! Baiklah...! Jika kamu butuh waktu untuk sendiri, aku akan pulang ke rumahku. Dan satu hal lagi, jika kamu ragu untuk melanjutkan pernikahan kita, sebaiknya batalkan saja. Aku tidak mengapa," tegas Rania yang harus mengambil sikap.

"Maafkan aku Rania. Otakku tidak bisa berpikir saat ini. Bisakah kamu menunggu untuk aku bisa mengembalikan semua memoriku yang hilang? Bukankah itu juga yang kamu dengar dari dokter?" pinta Bryan.

"Tidak Bryan. Aku tahu bahwa kamu sedang tidak memikirkan tentang hubungan kita. Aku tidak tahu apa saja yang kamu sudah lewati saat kita terpisah kurang lebih tiga bulan ini semenjak kecelakaan maut itu," tolak Rania yang tidak rela hatinya terus tersakiti oleh sikap Bryan.

"Kalau begitu terserah kamu saja, Rania. Aku mohon maaf jika sikap ku sangat membuatmu kecewa. Aku tidak mau menjalani semua ini penuh dengan kebohongan. Itu akan menciptakan drama menyakitkan untuk kita berdua," ucap Bryan membuat Rania makin tak berdaya.

Jika boleh jujur ia ingin Bryan membujuknya untuk tidak meninggalkan dirinya. Namun sayangnya pria tampan ini memilih untuk menyerah.

''Ya Allah. Siapa perempuan yang bernama Renata itu sebenarnya? Apakah aku harus menanyakan Bryan? Bukankah itu akan membuatnya makin sakit kepala? Terserahlah. Lebih baik hubungan ini harus segera diakhiri. Rencana manusia tidak selamanya mulus karena Allah adalah penentu takdir jodoh untuk hambaNya." Rania sepakat untuk berpisah dengan Bryan.

Sikap Bryan tetap saja datar seakan Rania adalah wanita yang baru ia kenal. Tuan Firza menyambut keduanya dengan senyum penuh kebahagiaan. Akhirnya Bryan sudah bisa melihat lagi dunia.

"Apa kabarmu, nak...!" tuan Firza memeluk cucu kesayangannya itu.

"Tentu saja baik, kakek." Bryan duduk di sofa lalu membuka sepatunya. Rania mengambil tempat duduk yang cukup jauh dengan kedua pria beda generasi itu.

"Bryan. Kakek senang sekali saat mengetahui kamu bisa melihat lagi. Itu berarti pernikahan kalian berdua harus segera dilakukan secepatnya," ucap kakek Firza membuat Bryan dan Rania menjawabnya kompak.

"Tidak kakek."

Tuan Firza menautkan kedua alisnya dengan ekspresi bingung." Ada apa...? Apa lagi yang menghalang-halangi kalian berdua untuk menikah?" tanya tuan Firza penuh penekanan.

"Aku tidak bisa menikahi Bryan kakek. Bryan sudah berubah. Dia tidak lagi terlihat seperti Bryan yang pernah aku kenal," jujur Rania tertunduk sedih.

"Bryan. Aku maksud Rania berkata seperti itu?" tanya tuan Firza.

"Aku tidak ingat siapa diriku, kakek. Aku bahkan tidak mengenali diriku sendiri kecuali penggalan kenangan lama yang tersimpan sebelum aku mengalami kecelakaan bersama Rania. Dan sekarang hampir tiga bulan aku terpisah dengan Rania dan aku tidak ingat apa saja yang aku lakukan di tiga bulan itu. Apa kakek mengetahui sesuatu?" tanya Bryan membuat tuan Firza terdiam.

Ini adalah salahnya karena telah mempertemukan Bryan dan Renata. Tapi apa yang ia lakukan hanya untuk menghibur Bryan yang tidak akan menanyakan kondisi Rania yang hampir meninggal.

Rania sedang menunggu jawaban tuan Firza karena ia juga penasaran dengan apa yang dijalani oleh Bryan selama ia dirawat di RS di Jerman. Rupanya tuan Firza juga ingin memanfaatkan ingatan Bryan yang hilang.

"Kamu bekerja seperti biasanya. Tidak ada yang penting dimana hari-hari yang kamu telah lewati. Berhentilah berpikir sesuatu yang membuat kepalamu pusing. Dan kakek harap pernikahanmu dengan Rania harus tetap dilakukan," ucap tuan Firza lalu meninggalkan Rania dan Bryan yang tampak kacau saat ini.

Renata menempati sebuah rumah sederhana dengan perabotan yang cukup komplit di dalamnya. Sebenarnya rumah itu adalah rumah liburan untuk keluarga yang tinggal di kota. Rumah itu dapat disewakan oleh turis asing sampai akhir tahun di mana mereka akan kembali melakukan liburan.

"Alhamdulillah ya Allah. Akhirnya aku bisa melanjutkan hidupku di sini. Semoga tidak ada lagi kekacauan yang aku...hoekkk...!...hoekk...!" rasa mual yang tiba-tiba membuat Renata segera ke kamar mandi untuk membuang makanan diperutnya.

Beberapa saat kemudian kepalanya terasa pusing membuat ia harus berjalan keluar dari kamar mandi dengan hati-hati.

"Ya Allah. Apa yang terjadi padaku? Bagaimana ini...?" tanya Renata merasa sedih sendirian di tempat itu. Ia mengambil air hangat untuk menghilangkan rasa mual nya dan minyak gosok untuk dioleskan ke kepalanya.

"Apakah aku harus ke dokter? Atau cukup panggil saja dokternya ke rumah" Renata mengambil ponselnya untuk menghubungi dokter yang ada di desa itu. Ia memilih dokter wanita agar lebih aman untuk memeriksa keadaannya.

Tidak lama kemudian seorang dokter datang dengan mobilnya dan memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Betapa kagetnya Renata ternyata dokter yang datang bukan dokter perempuan tapi dokter pria.

"Aissshh...! Apakah aku salah menghubungi dokter? Bukankah tadi yang terima telepon ku dokter perempuan." Renata bangkit untuk membukakan pintu rumah untuk melihat wajah dokter itu.

"Selamat pagi nona...! Apakah anda bernama Renata.?" tanya dokter itu membuat Renata terkejut. Pasalnya ia tidak memperkenalkan dirinya dengan nama Renata saat menghubungi dokter.

"Bukan tuan. Naka saya Rasya," ucap Renata dengan sikap waspada.

"Maaf saya dikirim oleh ibu saya untuk memeriksa anda. Tapi rupanya nama anda berbeda. Maaf saya sudah salah alamat," ucap dokter itu sambil melirik ke arah dalam rumah Renata.

1
suti markonah
akhirnua brian ketemu istri tercinta
suti markonah
sedih renata ke tangkep😭😭😭
Wicih Rasmita
seru deg degan 😳
next Thor
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ngatun Lestari
tidak sabar menunggu pembalasan yang dilakukan Renata terhadap Glen...
ngatun Lestari
perasaan baru baca..saking asyiknya ee udah habis part...
ditunggu selanjutnya...
ngatun Lestari
ayo semangat..pasti ada jalan keluarnya
Rosdiana Diana
insya Allah bagus ceritanya... aamiin
suti markonah
semangat renata pantang menyerah, semoga usahanya membuahkan hasil dan cepet bs keluar
Wicih Rasmita
bagus ceritanya 👍
tina
lanjut
ngatun Lestari
aku cari" lama gak ketemu... akhirnya ketemu juga ini novel...
Rosdiana Diana: Alhamdulillah makasih juga kak
total 1 replies
ngatun Lestari
keren ... aku suka...makasih kak
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
suti markonah
masih banyak teka teki, siapa pula dokter yg sudah tau renata...sykr lan klo rania mau ngalah..semoga dapat jodoh baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!